Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lamto Widodo
"TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) merupakan lembaga pendidikan non formal yang sedang berkembang sebagai alternatif pendidikan moral bagi anak-anak usia TK (4 - 6 tahun) dan SD (7 - 12 tahun). Efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar menjadi sangat penting agar tujuan mulia ini dapat tercapai. Salah satu kendala yang dihadapi lembaga TPA ini adalah bahwa para santri rata-rata mengikuti pelajaran setelah pulang dari sekolah umum. Kondisi , fisik dan psikis mereka cukup lelah ditambah lagi sarana dan prasarana yang kurang memadai. Salah satu sarana penting yang digunakan adalah "dampar" atau tempat meletakkan buku baik dalam posisi membaca maupun menulis.
Kebanyakan dampar yang ada dan dirancang berdasarkan intuisi tukang. Hal tersebut tentu saja membuat kekurangnyamanan bagi parasantri pada saat duduk bersila atau simpuh. Sebagai jalan keluarnya mereka melakukan gerakan-gerakan atau posisi- posisi duduk yang berubah-ubah untuk mengurangi kelelahan dan relaksasi.
Pada tesis ini diuraikan perancangan dampar yang berdasarkan konsep ergonomi. Fisiologi duduk dan data anthropametri para santri menjadi dasar analisis dan perancangan. Ada 2 (dua) kategori model rancangan yang dirtawarkan yaitu dampar jenis tetap merupakan model statis dengan prinsip perancangan berdasarkan individu rata-rata dan jenis fleksibel dengan prinsip perancangan berdasarkan prinsip yang dapat disesuaikan. Masing-masing jenis dibedakan untuk 3 kelompok yakni kelompok santri TKA (usia 4 - 6 tahun), tingkat TPA Putri (usia 7 - 12 tahun) dan TPA Putra (7 - 12 tahun). Penggabungan kelompok santri TKA Putra dan TKA Putri karena tidak ada perbedaan data antropometri yang herarti. Sedangkan pemisahan kelompok santri TPA Putra dan Putri dilakukan karena perbedaan data anthropometri cukup besar untuk kedua kelompok tersebut.
Analisa dan uji lapangan menunjukan hahwa ada perubahan signifikan apabila menggunakan dampar yang ada sekarang dengan dampar ergonomis rancangan. Untuk santri TKA lama watu baca dan lama waktu nulis berkurang antara 9.9% sampai 35,86%. untuk santri TPA Putri berkurang antara /1.43% sampai 42,95%. dan untuk santri TPA Putra berkurang antara 11,59% sampai 44,1%. Sedangkan kesalahan baca santri TKA berkurang antara 6,25% sampai 28,85%, untuk santri TPA Putri berkurang antara 12.5% sampai 33,3%, dan untuk santri TPA Putra berkurang antara 9.25% sampai 36,07%. Perubahan menyolok dampar erganomis rancangan dengan dampar yang ada adalah adanya tempat sandaran tangan. kemiringan papan baca (60°) dan papan tulis (15°) terhadap posisi horisontal. Dimensi-dimensi ini memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi santri saat mengikuti proses pembelajaran.

Prototype Design of Dampar of TPA Based on ErgonomicsAs a developing non formal education institute, TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) is an alternative moral education program for kindergarten child level (4 to 6 year) and elementary student level (7 to 12 year). To successfully obtain this noble purpose of institute, it is very important to take into consideration, both effectiveness and efficiency of teaching process. Accordingly, there is a problem must be solved, the fact that almost all students lake the program right after they finished their formal education program TK or SD). In this condition, a student has physically and psychologically decreasing stamina. With less supporting facilities, this an expectable condition can be worse. One of the facilities is dampar - a small table where books are laid - on reading and writing activities. The existing dampar is made from wood or other material and only based on carpenter's intuition. This kind of dampar yields uncap fortabiliev when student is sitting down either in "bersila" or "simpuh " position. As the consequence of the uncomfortability, the student often does unnecessary movements or even changes his/her position in order to reduce fatigue and to have some relaxation.
This thesis explains dampar designing process based on ergonomics concepts. Physiological aspect of sitting activities and anthropometric data of students are the two basic considerations in analysis and designing process. This study offers two types of dampar, i.e, ; fixer type ,- a static model which has the design concept based on average measures student, and flexible type ; the design concept based on appropriate measures. Each type is differed into 3 groups of student, TKA (4 to 6 year), TPA Girl (7 - 12 year), and TPA Boy (7-12 year). TKA consists of TKA Girl and Boy students, because there no significant differences of anthropometric data between these two genders. On the other hand, TPA Girl and TPA Boy divisions reflect that there are significant differences of anthropometric data between the two genders.
Based on the analysis and empirical examination, there are significant changes when the existing dampar is compared to the ergonomically designed one. Time used to read and write has been reduced 9.9% to 35.86%, 11.43% to 42.95%, and 11.59% to 44.1%, respectively for TKA, TPA Girl and TPA Boy students. Reading error decreases 6.25% to 28.85%, 12.5% to 33.3%, and 9.25% to 36.07% respectively. Significant modifications made from the existing dampar are hand lay-on area, declination of reading board (60°), and white board (15°) relative to the horizontal position.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
RR Mindo Poetri Permata
"ABSTRAK
Faktor ekonomi kerap dijadikan permasalahan tunggal pada kasus “anak putus
sekolah” di Indonesia. Ada sebuah temuan 3000 anak putus sekolah di kota Depok
dan mereka memilih mengikuti ujian Paket C untuk mendapatkan ijazah ketimbang
belajar di sekolah. Hal ini menunjukkan adanya keengganan siswa didik untuk
mengikuti pelajaran di sekolah. Sikap enggan mengikuti pelajaran sekolah dapat
diterjemahkan sebagai menurunnya motivasi anak belajar di sekolah.
Kegiatan bercerita untuk anak usia 6 -7 tahun adalah sebuah kegiatan intervensi yang
bersifat preventif untuk mempersiapkan anak menghadapi pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Media bercerita sangat efektif untuk dijadikan khasanah
pemaparan permasalahan sekaligus pemecahan permasalahan dengan cara yang
mudah dicerna oleh anak. Pemilihan anak usia 6 - 7 tahun berdasarkan kemampuan
tugas perkembangan anak dimana anak telah memiliki kemampuan mengolah
informasi berdasarkan stimulasi lingkungan. Yang dimaksud dengan kegiatan
bercerita ialah bercerita dengan muatan penanaman motivasi belajar anak sehingga
dorongan dan semangat belajar tetap terjaga utuh hingga anak menyelesaikan
pendidikan.
Lembaga yang dijadikan partner kerja dalam kegiatan intervensi ini ialah Taman
Pendidikan Al Qur’an dan Ngaji Lekar, sebagai dua lembaga yang dipercaya oleh
warga RW 20 Kampung Lio sebagai tempat mereka menitipkan anak untuk belajar
membaca Al Qur’an, baca latih, tulis, hitung dan pendidikan anak usia dini."
2007
T38050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jayadi
"Skripsi ini mendeskripsikan dan menganalisis kebutuhan informasi pengajar Taman Pendidikan Al-Qur?an (TPA) Masjid Raya Pondok Indah dalam mengajar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua pengajar TPA membutuhkan informasi dalam mengajar. Untuk jenis informasi (subyek) yang dibutuhkan adalah mengenai pendidikan Islam untuk anak-anak dan metode mendidik anak. Sementara itu untuk format media informasi yang paling sering digunakan adalah buku. Sebagian besar informan menyatakan bahwa saluran informasi yang utama dalam menunjang kebutuhan informasi mereka untuk mengajar adalah Perpustakaan Masjid Pondok Indah dengan beberapa alasan dan tanggapan yang diberikan.

This study is about the information needs of teachers in Al Quran Garden Education (TPA) Masjid Raya Pondok Indah. It describes and analyses the information needs of the teachers on collection of mosque library. It is a qualitative research.The result showing that TPA?s teachers requires all information in teaching, on Islamic education for children and methods of educating children. The most frequently media used are books. The main needs is provided by Library Masjid Pondok Indah with some constraints."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S15239
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatusshalihah
"Kajian ini bertujuan untuk memerikan dan menjelaskan secara komprehensif makna metonim dalam Al-Quran dan relasi metonimik yang digunakan. Kajian ini berpegang pada teori metonimi Barat dan dilengkapi dengan teori metonimi Arab. Data penelitian berupa ayat-ayat yang mengandungi metonim yang diperoleh dari dua puluh surat Al-Quran, yaitu al-Baqarah [2], Ali Imran [3], al-Nisa' [4], alAn'am {6], al-A 'raj [7], al-Anfal [8], al-Taubah [9], Yusuf [12], al-lsra' [17], Thaha [20], al-Hajj [22], al-Mu'minun [23], al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38}, al-Syura [42], al-Fath [48], at-Tahrim [66}, al-Insan [76], dan al- 'Alaq [96]. Dalam 20 surat tersebut ditemukan 52 metonim yang diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: (i) metonim berupa nomina dan (ii) metonim berupa verba.
Berdasarkan analisis makna harfiah metonim dan makna metonimiknya, diketahui bahwa terdapat delapan relasi metonimik yang digunakan dalam Al-Quran, yaitu PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, dan ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Dari delapan relasi tersebut, relasi PART FOR WHOLE (BAGIAN untuk KESELURUHAN) merupakan relasi yang paling banyak digunakan. Selain delapan relasi metonimik itu, ditemukan juga tiga relasi yang hanya terdapat dalam metonimi Arab, yakni relasi ALIYAH, relasi 'UMlJMJYAH, dan relasi WASFIYAH. Ungkapan metonimik dalam Al-Quran lebih banyak ditemukan dalam surat madaniyah daripada surat makkiyah, karena dari 1016 ayat madaniyah ditemukan 160 (15%) ayat yang mengandungi metonim, sedangkan dari 1100 ayat makkiyah hanya ditemukan 90 (8%) ayat yang mengandungi metonim.

This study aimed to describe and explain comprehensively the metonym?s meaning in the Quran and metonymic relations used. The study based on general metonymic theory and completed by the Arabic metonymy. The data used are in the form of verses containing metonyms which obtained from 20 Quranic surah, namely Al-Baqarah [2], Ali Imran [3], Al-Nisa? [4], Al-An?am [6], Al-A?raf [7], Al-Anfal [8], Al-Taubah [9], Yusuf [12], Al-Isra? [17], Thaha [20], Al-Hajj [22], Al-Mu?minun [23], Al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38], Al-Syura [42], Al-Fath [48], Al-Tahrim [66], Al-Insan [76], and Al-?Alaq [96]. In those 20 surah found 52 metonyms which classified into two groups: (i) metonyms in the form of noun and (ii) metonyms in the form of verb.
Based on the analysis of metonym's meaning, it is known that there are eight metonymic relations which are used in Quran, namely PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, and ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Among those eight relations, PART FOR WHOLE is the most applicable one. Besides those eight metonymic relations there are three more relations which are only found in the Arabic metonymy, namely ĀLIYAH, ?UMŪMIYAH, and WAŞFIYAH. Metonymic expressions in Quran can be found more in madaniyah rather than makkiyah, because among 1016 madaniyah verses it is found 160 (15%) verses containing metonym. Meanwhile among 1100 makkiyah verses it is found 90 (8%) verses containing metonym."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachruddin
Jakarta Rineka Cipta 1992
RB 042.97 F 23 e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Adnan Amal
Jakarta: Mizan, 1990
297.122 TAU t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nugroho Indera Warman
"Tugas akhir ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat di RW 20 Kampung Lio Depok untuk melaksanakan program intervensi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemilihan program ini didasarkan oleh analisa kebumhan serta kesepakatan bersama para warga setempat. Dengan adanya ngaji lekar dan Taman Pendidikan A1-Qur?an (TPA) yang berkembang di RW 20 Kampung Lio, maka aset tersebut dipandang sebagai potensi yang dapat dikembangkan dengan mcngintegrasikan program PAUD di dalamnya.
Intervensi ini diawali dengan sebuah baseline study yang menggunakan konsep Parricqzalmy Rural Appraisal (PRA) yaitu dengan melibatkan masyarakat secara aktif mulai dari perencamaan, pelaksanaan dan evaluasi program intervensi. Kegiatan sepenzi Focus Group Discussion (FUD) adalah salah satu cara melibatkan masyarakat umuk mcnganalisa serta merencanakan program intervensi yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam konsep PRA juga ditekankan tentang kedekatan seorang intervensionis dengan masyarakat agar dapat mcnggali informasi lebih dalam sekaligus membangun sebuah kemitraan yang solid.
Sebuah intervensi membumhkan agen perubahan. Dengan adanya aset TPA ini maka peran guru TPA sangat strategis unnzk menjadi seorang agen perubahan. Selanjutnya agen perubahan ini perlu mendapatkan pembangunan kapasitas. Pada intervensi ini pembangunan kapasitas dilakukau sebuah pendekatan normatif bempa transfer pengelahuan dan pelatihan. Maka sosialisasi tentang pentingnya PAUD serra program pclalihan metode bermain, cerita dan menyanyi (BCM) pada TPA merupakan imsur pokok dalam intewensi di RW 20 Kampung Lio.
Dari hasil intervensi dapat disimpulkan bahwa masyarakat di RW 20 Kampung Lio sudah rnempunyai pcrsepsi yang baik terhadap pnogram PAUD terbukri dengan munculnya beberapa lcmbaga PAUD, sena para guru TPA yang sudah menerapkan metode BCM di tempat ngaji Iekar atau di TPA mereka masing-masing. Sebagai diskusi di sini adalah terdapat potensi terjadinya gesekan diantara para pcngelola PAUD tersebut, dan dikhawatirkan akan tcrjadi perebutan lahan. Untuk itu disarankan agar para pengelola PAUD dapat duduk bcrsama untuk membuat kcsepakatan dalam pengelolaan PAUD di RW 20 Kampung Lio. Saran yang kedua adalah untuk intervcnsi berikutnya perlu diadakan pelatihan tambahan berbenmk TOT (training of rrainers) agar para gum ngaji dan TPA di sekitar RW 20 Kampung Lio juga mendapat pengetahuan Serta pengalaman yang sama tentang program PAUD berbasis TPA. Diharapkan dari ko-2 saran tersebut program imervensi ini dapat terus berlanjut di RW 20 Kampung Lio.

This study is focusing on empowering the community of Area No. 20 Kampung Lio Depok to implement the Early Childhood Education (ECE) intervention program. This program has selected based on a need assessment and also a covenant with the community. Considering with the improvement of Koran Education Center (KEC) on Area No. 20 Kampung Lio, these assets are a potential part to integrate them with ECE.
The intervention is beginning with a baseline study using the concept of Participatory Rural Appraisal (PRA), which is involving the community actively hom planning, action, and evaluating the progam. Activity like Focus Group Discussion (FGD) is one of the techniques to involving the community on analyzing and also make a plan of an appropriate program based on their needs. In PRA concept, it is also emphasize about the relationship between the interventionist and the community. With good relationship we can both elaborate the information and also to build a strong partnership.
An intervention needs an agent of change. With the KEC as an asset, therefore, the KEC teachers appear as a strategic agent of change. Hence, these agents need a capacity building. On this intervention the capacity building is using the nonnative strategy, it is about transfer knowledge and training. Thus, the socialization about the important of ECE and the training program with the playing, story telling, and singing (PSS) method are the important part of intervention in Kampung Lio.
As a result from the intervention, the community already has an excellent perception about the ECE, It proves when the community built the ECE center, and all the KEC teachers have implemented the PSS method. As a discussion, there is a potential diction between the ECE administrators, because they have the same area to work with. Therefore they need to sit together and make an agreement to manage the ECE programs in Area No. 20 Kampung Lio. The next input is for the next intervention the KEC teachers need to have TOT (training of trainers), they have to transfer their knowledge to another KEC teachers next to there are. From these inputs, hopefully the intervention program will be sustained.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>