Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eryan Tri Ramadhani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pradana
"Upaya Cina untuk mengembangkan kekuatan maritimnya, menghasilkan pencapaian status Cina sebagai negara dengan kapabilitas maritim blue water navy yang terutama ditandai dengan kepemilikan Cina atas sebuah kapal induk. Pencapaian ini merupakan hasil dari kebijakan strategis Cina yang ditujukan untuk dapat berdiri sebagai negara dominan, sebagai hegemon, di wilayah Asia terutama di kawasan Laut Cina Selatan. Terdapat hubungan kausalitas antara konsep blue water navy dengan tujuan utama Cina untuk menjadi regional hegemon melalui pemenuhan indikator-indikator bagi sebuah negara untuk menjadi regional hegemon. Tulisan ini berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong Cina untuk mengembangkan kapabilitas blue water navy dalam upayanya untuk berdiri menjadi negara hegemon di Laut Cina Selatan. Temuan penulis dari analisa yang dilakukan adalah, setidaknya terdapat tiga faktor utama yang melatarbelakangi pembangunan kapabilitas tersebut, yaitu: Laut Cina Selatan sebagai kawasan untuk melakukan proyeksi kekuatan, Laut Cina Selatan sebagai kawasan dengan sumber daya energi dan non-energi, dan upaya kontrol atas rute perdagangan di Laut Cina Selatan.

China’s effort to develop and expand its navy has resulted in possession of a blue water navy capability which was heavily marked by the possession of an aircraft carrier. This achievement was a result of China’s set of strategic policies that aim is to make China stand as a dominant state in the area, as a hegemon, specifically on the South China Sea. There is a causality between China’s acquirement  of a posession blue water navy capability, and its aim to be a regional hegemon. This thesis looks at the indicators for a states’s achievement of regional hegemon status in order to prove the causality between a possession of a blue water navy capabilites and its aim to be a hegemon in the South China Sea. There are at least three factors that drive China to pursue a blue water navy capability, which are: the importance if South China Sea a region for projecting power, South China Sea as a region with abundant amount of natural energy and non-energy resources, and the need to control trade route at the South China Sea."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Jumhur Hidayat
Jakarta: Gaspermindo, 2002
320.54 MOH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bob Widyahartono
Yogyakarta: Andi, 2004
338.951 BOB b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Arbi Prakoso
"Pasca krisis keuangan global 2008, posisi dolar AS sebagai mata uang dominan mulai diperdebatkan. Kombinasi antara peningkatan permintaan pasar dengan peningkatan upaya pemerintah Cina memunculkan narasi internasionalisasi renminbi. Tinjauan literatur ini membahas bagaimana perkembangan literatur mengenai internasionalisasi renminbi. Berdasarkan metode taksonomi, kajian literatur ini terbagi dalam tiga tema besar: (1) kepentingan Cina; (2) proses implementasi; dan (3) reaksi eksternal. Berdasarkan kajian ketiga tema tersebut, tinjauan literatur ini mengidentifikasi internasionalisasi renminbi terdiri dari penyesuaian kepentingan, upaya implementasi, dan evaluasi reaksi. Kajian literatur ini berpendapat bahwa internasionalisasi renminbi terjadi karena karakter hubungan internasional yang cenderung kompetitif. Kondisi ini memicu kepentingan Cina untuk mengubah relasi power dan mempengaruhi sistem moneter internasional. Internasionalisasi renminbi dilakukan dengan pendekatan bertahap dan penyesuaian terhadap karakteristik Cina yang mencerminkan cara-cara yang relatif illiberal. Cina menggunakan offshore renminbi centers sebagai salah satu instrumen pendukung yang mendapat reaksi positif dari aktor-aktor internasional. Selain penggunaan pendekatan sisi penawaran sebagai pendekatan dominan, tinjauan literatur ini juga mengidentifikasi peningkatan pembahasan muncul setelah tahun 2009. Tulisan ini pun menemukan adanya kesenjangan pendekatan maupun kesenjangan empiris pada penggunaan pendekatan sisi permintaan dari aktor internasional.

After global financial crisis 2008, the position of the US dollar as the dominant currency began to be debated. The combination of increasing market demand and the efforts of the Chinese government led to the narrative of the internatonalization of renminbi. This literature review discusses how the literatures has evolved regarding the internationalization of the renminbi. Based on the taxonomy method, this literature review is divided into three major themes: (1) China`s interest; (2) implementation process; and (3) external reactions. Based on the study of the three themes, this literature review identifies internationalization of the renminbi consisting of interest adjustment, implementation efforts, and evaluation of reactions. This literature review argues that internationalization of the renminbi occurs because the character of international relations tends to be competitive. This condition encouraged China to change power relations and influence the international monetary system. Internationalization of the renminbi is done in a gradual approach and by adjusting to Chinese characteristics which reflect relatively illiberal ways. China uses offshore renminbi centers as one of the supporting instrument that received a positive responses from international actors. Besides using the supply-side approach as the dominant approach, this literature review also identifies an increase in discussion arising after 2009. This paper also finds approach gap and empicial gap in the use of the demand-side approach of international actors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Irma Kesuma
"Indonesia sebagai negara maritim tidak hanya identik dengan geografisnya, lebih dari itu, budaya maritim yang sebagai identitas pada masa lalu sekaligus penting untuk menjadi daya ungkit dewasa ini dalam mengembangkan negara maritim indonesia modern."
Jakarta: Seskoal Press, 2019
023.1 JMI 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meidinta Rindatania
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh internasionalisasi terhadap risiko
bank. Studi ini menggunakan regresi data panel dengan Generalized Least Square (GLS).
Uji Hausman dilakukan pada studi ini dan menghasilkan model fixed effect sebagai model
yang paling tepat untuk mengestimasi model. Faktor spesifik bank diantaranya: ukuran
bank, biaya overhead bank, diversifikasi pendapatan bank serta faktor makroekonomi
diantaranya: pertumbuhan GDP dan GDP per kapita digunakan sebagai variabel kontrol
dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data dari 743 bank komersial yang
berasal dari negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan G8 pada periode 2005-
2018. Pada periode tersebut, internasionalisasi berpengaruh positif terhadap risiko bank.
Mengikuti periode krisis keuangan, penelitian ini menyimpulkan bahwa
internasionalisasi justru meminimalisasi risiko bank pada saat periode krisis. Lokasi
dimana bank beroperasi, di negara maju atau berkembang terbukti tidak memiliki
pengaruh pada risiko bank

This study aims to analyse the effect of internationalization to bank risk. This study uses
data panel regression analysis techniques with Generalized Least Square (GLS).
Hausman test show that the model used as a fixed effect estimation technique. Bankspecific
factors such as bank size, bank overhead cost, bank income diversification, and
macro-economic factors such as GDP growth and GDP per capita are taken as control
variables. Using data from 743 commercial banks from Group of Eight (G8) countries
over 2005-2018. Over this period, bank internationalization is associated with higher
bank risk. Following the crisis, we find that the effect of internationalization is even more
inconspicious during the financial crises. Furthermore, Whether the banks operate in
developing or developed countries, has proven to have no significant relationship with
bank risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
China: China Pictorial, [Date of publication not identified]
951.05 CHI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schwartz, Harry
New York: Atheneum, 1966
951 SCH c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong: APA Publications, 1995
915.1 CHI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>