Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8243
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hari Sabarno
"Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 telah mengamanatkan sebagaimana tersurat dalam alenia keempat yang juga merupakan visi dan cita-cita bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yaitu : "...Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,dan keadilan sosial....".
Untuk mewujudkan visi dan cita-cita bangsa tersebut, perlu didukung oleh adanya kejelasan fisik dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan adanya kejelasan ruang lingkup pengolahan perbatasan agar nantinya dapat meminimalkan terjadinya konflik perbatasan dengan negara tetangga. Apabila ditinjau secara fisik Indonesia merupakan negara terbesar kelima di dunia yang dibatasi dua matra, yaitu di laut dengan sepuluh ( 10 ) negara (Australia, Malaysi, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Papua New Guinea, dan Timor Leste).dan di darat dengan tiga (3) negara tetangga (malaysia, Papua New Guinea,dan Timor Leste). Karakteristik sosial dalam pendefinisian batas negara di kedua matra tersebut sangat berbeda, demikian pula sifat permasalahany."
2003
HUPE-XXXIII-1-Mar2003-67
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Konflik perbatasan Indonesia dan Malaysia selalu terkait dengan adanya perbedaan persepsi, pemahaman, dan tanggapan. Oleh karena itu dengan menggunakan konsep konflik komunikasi dari Krauss dan Morella, penelitian ini menganalisis media baru dan media sosial berbasis forum diskusi online untuk menemukan isu perbatasan yang sering menjadi diskursus. Dengan menggunakan metode netnografi, teks-teks diskursus yang menyebabkan perbedaan persepsi, paham, dan konstruksi dianalisis yang kemudian dibandingkan dengan temuan-temuan keadaan daerah perbatasan yang aktual dengan metode etnografi. Gabungan metode netnografi dan etnografi dalam pengumpulan, pengolahan, analisis serta mendiskusikan data-data potensi konflik daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat menemukan dan menguraikan konflik Indonesia-Malaysia yang sebenarnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna forum diskusi online belum memahami konteks perbatasan, sedangkan masyarakat lokal memperlihatkan bahwa harmonisasi interaksi dan komunikasi. Konflik dalam forum komunitas online merupakan ekstensi konflik bilateral Indonesia-Malaysia yang sebenarnya telah selesai.
Indonesia and Malaysia border conflict is always associated with the differences in perceptions, understanding and responses. Therefore, by using the concept of conflict of Krauss and Morella communication, this study analyzes the new media and social media-based online discussion forums to find the border issue which often becomes discourse. By using netnografi, texts discourse that causes differences in perception, understanding, and construction is analyzed and then compared with the findings of the actual state of border areas with ethnographic methods. Combined netnografi and ethnographic methods in collecting, processing, analyzing and discussing the data potential conflict border areas of Indonesia and Malaysia are expected to find and decipher the Indonesia-Malaysia conflict truth. This study shows that online discussion forum users do not understand the context of the border, while the local community shows that the harmonization of interaction and communication. Conflict in the online community forum is an extension Indonesia-Malaysia bilateral conflict has actually been completed."
2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rakei Yunardhani
"Tujuan penelitian ini mengetahui dan menjelaskan kondisi community crime prevention di Nunukan dan Sebatik yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan partisipasi masyarakat dan instansi terkait dengan aparat penegak hukum melalui kemitraan (partnership) dalam upaya pencegahan kejahatan (crime prevention) di wilayah perbatasan (border area). Kondisi wilayah perbatasan yang membedakan dengan wilayah lainnya di suatu negara maka hal ini berpengaruh terhadap aspek kehidupan sosial masyarakatnya termasuk aspek pencegahan kejahatan (crime prevention). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, adapun jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan persepsi tentang kejahatan antara masyarakat dengan aparat penegak hukum yang mengacu pada aturan formal normatif sehingga pencegahan kejahatan berbasis masyarakat (community crime prevention) bisa diselenggarakan apabila kejahatan yang ada menjadi masalah bagi masyarakat tersebut. Kejahatan yang terjadi di wilayah perbatasan yang merupakan aktifitas rutin masyarakat adalah pelintas batas ilegal (illegal border crossers/illegal migrant), penyelundupan barang kebutuhan/konsumsi masyarakat (smuggling) dan menjual hasil bumi ke negara tetangga (illegal trading). Kemapuan kolektif yang dimiliki masyarakat untuk pencegahan kejahatan tidak spontan muncul tetapi harus dipicu (trigger) oleh pihak aparat penegak hukum yakni polisi melalui strategi dan program yang dimiliki yaitu pemolisian masyarakat (community policing). Percepatan pengembangan dan pembangunan wilayah perbatasan harus diprioritaskan agar permasalahan serta kesenjangan yang terjadi dapat dikurangi sehingga terciptanya kamtibmas dan demi menjaga keutuhan negara dari ancaman disintegrasi.

The purpose of this study identify and explain the conditions of community crime prevention in Nunukan and Sebatik which is the Indonesia-Malaysia border. In addition, this study also describes the participation of the community and relevant agencies with law enforcement agencies in partnership in the prevention of crime in border areas. Conditions that distinguish the border region with other regions in a country then it is impacting on the social aspects of community life, including aspects of crime prevention. This study used a qualitative approach, as for the type of research used is descriptive. The results showed differences between public perceptions of crime by law enforcement officials refer to the formal rules of normative community crime prevention that can be held where the crime that is a problem for society. Crimes that occurred in the border region which is the routine activities of the community is an illegal border crossers, smuggling of goods or consumption and sell the produce to neighboring countries (illegal trade). Traffic collective society for the prevention of crime have not arise spontaneously but must be triggered by the law enforcement officers and the police through a strategic program that is owned by community policing. Acceleration of development and the development of border regions should be prioritized so that the problems and gaps can be reduced so that the creation of public order and safety and for the sake of preserving the integrity of the country from the threat of disintegration."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31186
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rhino Ariefiansyah
"Skripsi ini menggambarkan kawasan perbatasan negara sebagai representasi dati wilayah pinggiran, di mana orang-orang yang tinggal di dalamnya didefinisikan sebagai 'masyarakat tertinggal' yang tidak 'nasionalis' dan rentan disusupi oleh kepentingan politik negara tetangga. Di sisi lain, sebagai wilayah di mana garis perbatasan negara justru semakin kehilangan maknanya, kawasan perbatasan adalah COTe dati peristiwa-peristiwa globalisasi. Hal ini terjadi karena di tempat inilah migrasi transnasional baik yang berbentuk material ataupWl non material berlangsung secara nyata dan bukan melalui media virtual seperti yang terjadi di tempat-tempat lain. Bagi orang-orang Iban Kanyau yang tinggal eli wilayah perbatasan Indonesia - Sarawak, kondisi di atas berpengaruh terhadap bangunan identitas mereka. Menyerap berbagai narasi pendukung identitas yang bersifat transnasional, mereka mengkonstruksi bangunan identitas yang dualisme, ambivalen dan sekaligus selalu siap Wltuk dinegosiasikan. Hal ini dapat dilihat dati berbagai macam ekspresi identitas yang tercermin dati orientasi ekonomi. kegiatan ritual, cerita-cerita lisan maupun konsepsi lokal mengenai pusat dan pinggiran. Sebagai hasil dari sebuah penelitian antropologt skripsi ini memberikan gambaran mengenai situasi kultural yang berkaitan dengan benturan-benturan antara kepentingan, narasi dan ideologi milik negara (sebagai sebuah otoritas politik yang legal) dengan komunitas lokal yang keberadaannya sudah ada jauh sebelum negara bangsa terbentuk. Benturan-benturan tersebut terjadi dalam peristiwa kultural sehari-hari yang menjadi bagian dari kehidupan Orang Indonesia di Perbatasan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tian Sakti Marantika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tuntutan pekerjaan terhadap kesejahteraan komandan peleton melalui peran moderasi kreasi kerja pada danton yang berdinas di wilayah perbatasan dan pulau terluar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional study. Responden penelitian ini adalah 97 orang komandan peleton yang bertugas di wilayah perbatasan dan pulau terluar. Teknik sampling yang digunakan adalah metode non-random sampling dengan cara convenience/accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner daring dan dianalisis menggunakan analisis regresi dengan program Macro Process Hayess model 1 simpel moderator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kreasi kerja yang tinggi menghilangkan efek negatif dari tuntutan kerja terhadap kesejahteraan komandan peleton yang menjadi sangat berkurang atau hampir hilang (b=-0.09, p>0.05). Kreasi kerja yang dilakukan komandan peleton dapat meringankan tuntutan kerja yang mengarahkan pada peningkatam kesejahteraannya. Implikasi dari penelitian ini, dapat dimanfaatkan oleh organisasi TNI AD dalam mengembangkan berbagai program dan pelatihan, terutama dalam peningkatan perilaku kreasi kerja pada komandan peleton.

The study aims to investigate moderating effect of job creation in the relationship between job demands and well-being of platoon commanders who serve in national borderlands and outer islands. The research applied quantitative approach with cross-sectional study design. 97 platoon commanders who recently serving in national borderlands and outer islands of Indonesia were involved as respondent of the research. The study implemented non-random sampling method by means of convenience/ accidental sampling. Data collection was carried out using an online questionnaire and analyzed by regression analysis with Macro Process by Hayes Model 1 simple moderator. The result indicate that high job crafting eliminates the negative effect of job demands and well-being of Platoon Commanders which is greatly reduced or almost lost (B=-0.09, p>0.05). Job crafting behavior carried out by the Platoon Commanders proved to ease soldier’s job demands that lead to the improvement of well-being. Implications of this research may benefit Indonesian Army organization in developing various programs and trainings, especially in improving job crafting behavior for Platoon Commanders."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mc. Suprapti
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1999
302.359 SUP b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mc. Suprapti
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998/1999
307.725 SUP b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>