Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Megawan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Aulia Bella
"ABSTRAK
Provinsi Jawa Tengah memiliki PDRB dengan sektor industri pengolahan yang
menjadi penyumbang kontribusi perekonomian tertinggi sehingga daerah yang unggul pada
sektor ini lebih maju ketimbang daerah lain. Penelitian ini ingin mengungkapkan bahwa
hanya daerah tertentu saja yang terdapat aglomerasi industri sedang dan ada beberapa daerah
yang beraglomerasi kecil. Tujuan penelitian ini untuk: Mengetahui di daerah mana saja
terjadi aglomerasi industri di Jawa Tengah. Mengetahui bagaimanakah pengaruh aglomerasi
industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Mengetahui bagaimanakah pola
interaksi pertumbuhan ekonomi antar Kota Kabupaten di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Aglomerasi industri sedang di
Provinsi Jawa Tengah terletak di Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus. Tidak Ada Kota
dan Kabupaten yang memiliki tingkat aglomerasi tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Variabel
aglomerasi industri berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat Kota
Kabupate Provinsi Jawa Tengah. Di beberapa wilayah dengan tingkat aglomerasi tinggi (Pati,
Kudus, Jepara) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah daerah lainnya. Di
beberapa wilayah dengan tingkat aglomerasi tinggi ( Kendal, Salatiga, Semarang)
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah daerah lainnya

ABSTRACT
Central Java province has PDRB the manufacturing sector contributed the highest
economic contribution so that the area that excels in this sector is more advanced than other
regions. This study wanted to express that only a certain area contained industrial
agglomeration being and there are some areas that are small beraglomerasi. The purpose of
this study to: Knowing those areas where industrial agglomeration occurs in Central Java.
Knowing how industrial agglomeration effect on economic growth in Central Java.
Determine how the interaction patterns of economic growth across the Regency in Central
Java. Based on the analysis, it can be deduced that the agglomeration industry is in Central
Java province is located in the district of Jepara and Kudus. No City and County which has a
high level of agglomeration in Central Java province. Variable industrial agglomeration
significant effect on economic growth at the municipal level Kabupate Central Java Province.
In some areas with high levels of agglomeration (Pati, Kudus, Jepara) positive influence on
other areas of regional economic growth. In some areas with high levels of agglomeration
(Kendal, Salatiga, Semarang) negatively affect other areas of regional economic growth."
2016
S64888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Alfi Arnanda
"ABSTRAK
Desa Jeruk merupakan salah satu desa dengan potensi industri batik tulis yang besar. Pemerintah Desa Jeruk telah memberdayakan potensi tersebut melalui pelaksanaan program pengembangan desa sentra batik. Akan tetapi, pelaksanaan program tersebut masih belum sepenuhnya berhasil untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Desa Jeruk. Hal ini menggambarkan adanya permasalahan dalam efektivitas pelaksanaan program tersebut, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan program tersebut serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan post-positivist. Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber dari wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pengembangan desa sentra batik di Desa Jeruk tergolong cukup efektif. Hasil ini diketahui melalui proses analisis terhadap tiga dimensi, yaitu dimensi Tujuan, Aktivitas, dan Program Assumption. Dimensi yang terpenuhi ialah dimensi Aktivitas, sedangkan dua dimensi lainnya, yaitu dimensi Tujuan dan Program Assumption tidak terpenuhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut dianalisis menggunakan teori Edwards III (1980) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kebijakan, yakni faktor komunikasi, sumber daya, disposisi, serta struktur birokrasi. Ditinjau dari faktor komunikasi, program ini belum dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pemangku kepentingan dalam program. Sumber daya yang dimiliki Desa Jeruk juga belum sepenuhnya mampu untuk menunjang pelaksanaan program. Faktor ketiga, yakni disposisi, menunjukkan belum terdapat kemauan yang tinggi dari Pemerintah Desa Jeruk dalam melaksanakan program. Faktor keempat, yakni struktur birokrasi, menunjukkan adanya fleksibilitas struktur birokrasi dalam melaksanakan kegiatan program. Selain keempat faktor tersebut, terdapat tiga faktor temuan lapangan lainnya yaitu faktor sosial, budaya, serta kompetitor. Ditinjau dari faktor sosial, kekhawatiran akan timbulnya kecemburuan sosial dari sektor ekonomi lain menyebabkan Pemerintah Desa Jeruk tidak merancang aktivitas program dengan lebih spesifik. Faktor budaya menunjukkan bahwa alasan industri batik di Desa Jeruk sulit berkembang adalah karena proses produksi yang masih bersifat manual serta faktor tenaga kerja. Faktor kompetitor menunjukkan bahwa industri batik di Desa Jeruk menghadapi kompetitor yang lebih unggul.


ABSTRACT

Jeruk Village is one of the villages with a large potential of batik industry. The Jeruk Village Government has empowered this potential through the implementation of a batik center village development program. However, the implementation of the program has not been fully successful yet in developing the potential of the Jeruk Village. This indicates problems in the effectiveness of the program implementation, therefore the aim of this research is to analyze the effectiveness of the program implementation and the factors that influence it. This research is conducted using a post-positivist approach. The data are colleted from in-depth interviews and literature studies. The results of the reseach indicate that the implementation of the batik center development program in Jeruk Village is quite effective. These results are known through an analysis of three dimensions, to wit, Objective dimension, Activity dimension, and Program Assumption dimension. The Activity dimension is fulfilled, while the other two, Objective dimension and Program Assumption dimension are not fulfilled. The factors that influence this are analyzed using Edwards III (1980) theory on four factors affecting the effectiveness of policy implementation, namely communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. In terms of communication factor, this program has not been well communicated to all stakeholders in the program. The resources owned by the Jeruk Village are also not fully capable yet to support the implementation of the program. The third factor, disposition, indicates that there is not enough willingness showed by the Jeruk Village Government in implementing the program. The fourth factor, bureaucratic structure, shows the flexibility of the bureaucratic structure in carrying out program activities. In addition to these four factors, there are three other field findings, that are social, cultural, and competitor factors. Based on social factors, the concern about social disparity have caused the Jeruk Village Government to not design the program activities more specifically. Cultural factors show that the reason why batik industry in Jeruk Village facing difficulties to develop is because of the traditional production process, as well as the workers factor. Competitor factors show that the batik industry in Desa Jeruk faces superior competitors.

"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjorang, Wilmar Eliaser
Jakarta: UI-Press, 2010
338.9 SIM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I dan K,, 1978
992.6 PRO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khaeroni
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa strategi pembangunan top down (dari atas ke bawah) sebagaimana diterapkan pada era Orde Baru dinilai tidak banyak memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas dan daya kreasi masyarakat. Oleh karena itu, program desa binaan yang menggunakan pendekatan community development dan bertumpu pada religion-based development, perlu dikaji sejauh mana mobilisasi dan kecenderungan partisipasi santri dan abangan dalam pelaksanaan program desa binaan.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalalh secara kuantitatif dan dilengkapi metode kualitatif. Sampel yang diambil sebagai responden sebanyak 60 orang dari 2.630 jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara quotum berdasarkan geografis. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah melalui kuesioner, wawancara, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi partisipasi responden dalam memberikan sumbangan pemikiranlide pada pelaksanaan program desa binaan relatif tinggi (0,70). Dilihat dari sosio-religius, tampak di sini bahwa responden santri lebih aktif (0,79) dibandingkan dengan responden abangan yang hanya sebesar 0,53, dengan rasio kecenderungan (RK) kalangan responden santri 3,06 kali lebih besar dari pada kaum abangan. Besarnya proporsi dan peluang responden dalam memberikan sumbangan pemikiran/ide berhubungan dengan status sosio religiusnya, sekalipun tidak begitu besar atau hanya sebesar 0,54 (sedang).
Proporsi responden dalam memberikan sumbangan materi berada pada kategori sedang atau 0,48. Dilihat dari sosio religius, responden santri lebih aktif memberikan sumbangan materi, dengan jumlah sebesar 0,53 (sedang) dibandingkan dengan abangan yang hanya sebesar 0,35 (rendah), dengan rasio kecenderungan partisipasi responden santri 2,09 kali lebih besar dari pada responden abangan. Namun demikian, derajat hubungan antara variabel sosio religius dan partisipasi relatif rendah atau hanya 0,36. Sedangkan dalam bentuk sumbangan tenaga, proporsi partisipasi responden tergolong sangat tinggi (0,82). Di lihat dari latar belakang sosio-religius, responden santri memberikan sumbangan tenaga lebih tinggi yakni sebesar 0,88 (sangat tinggi) dibandingkan abangan yang hanya sebesar 0,65 (tinggi), dengan rasio kecenderungan responden santri 3,67 kali lebih besar dari pada responden abangan. Adapun derajat hubungan antara variabel sosio-religius dan variabel partisipasi sebesar 0,61 (tinggi). Sementara itu, dalam bentuk pemanfaatan pelayanan pembangunan, proporsi partisipasi responden tergolong sangat tinggi (0,93). Di lihat dari latar belakang sosio-religius, responden santri memberikan sambangan tenaga lebih tinggi yakni sebesar 0,98 (sangat tinggi) dibandingkan abangan yang hanya sebesar 0,82 (sangat tinggi), dengan rasio kecenderungan responden santri 10,75 kali lebih besar dari pada responden abangan. Adapun derajat hubungan antara variabel sosio religius dan variabel partisipasi sebesar 0,80 (sangat tinggi). Tingginya tingkat partisipasi responden pada pelaksanaan program desa binaan adalah karena adanya faktor-faktor: Pertama, adanya aktifitas kehidupan beragama yang relatif baik. Kedua, adanya hubungan intern umat beragama yang baik. Ketiga, adanya jalinan hubungan sosial yang baik, dan keempat, adanya kesamaan visi. Sementara itu, faktor yang menghambat partisipasi responden adalah: Pertama, rendahnya tingkat pendidikan. Kedua, rendahnya Tingkat Kehidupan Ekonomi. Ketiga, longgarnya nilal-nilai keagamaan, dan keempat, terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk program desa binaan.
"
2000
T3513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.T. Soegito
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1983/1984
R 920.598 26 SOE b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
A.T. Soegito
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
928.598 SOE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
[Purbalingga]: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan P dan K RI, [1968]
330.992 IND m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soetomo W.E., compiler
"Cultural and spiritual values of the society in Jawa Tengah region"
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1990/1991
909.598 26 SOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>