Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Senandung Tua Ravika
"ABSTRAK
Delapan puluh persen kematian penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan
kematian yang tidak diketahui bahwa sebelumnya penderita mengalami penyakit
jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini adanya
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, memperkirakan tingkat risiko
sehingga dapat dikaji lebih lanjut, dimonitoring dan diberikan intervensi yang
tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan tingkat
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Jenis penelitian ini adalah cross
sectional dengan jumlah responden 72 orang. Uji statistik yang digunakan adalah
mutivariat regresi logistik ganda. Hasil analisis didapatkan bahwa faktor riwayat
keluarga dan hipertensi berhubungan dengan tingkat risiko penyakit jantung dan
pembuluh darah dimana faktor dominan adalah hipertensi (OR=22,76).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan perawat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dalam mendeteksi tingkat risiko penyakit jantung
dan pembuluh darah dan memberikan pendidikan kesehatan untuk mengendalikan
faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Abstract
Eighty percent of mortality of cardiovascular disease is an unknown mortality
previously that people with cardiovascular disease. Therefore it is necessary for
early detection of the riskness of cardiovascular disease, estimating the level of
risk, monitoring and nursing intervention. This study aims to determine the
association between risk factors and the level of riskness of cardiovascular
disease. The type of research is cross sectional design with 72 respondents. The
finding of the study showed that there is significant associated between result of
family history, hypertension and level of riskness of cardiovascular disease and
concludes that hypertension was the most predominant factor related to level of
riskness of cardiovascular disease (OR=22,76). Based on the study, it is suggested
that nurses need to improve their knowledge and skill in detection of the riskness
of cardiovascular disease and providing heath education to prevent risk factor."
2012
T30487
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Erysha Minarni
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang pengembangan strategi promosi kesehatan dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular di kalangan jemaat Gereja HKBP Pasar Rebo. Faktor risiko yang diteliti adalah tekanan darah, kolesterol, gula darah dan asam urat. Variabel lain yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel perilaku dan karakteristik individu. Penelitian ini menggunakan metode gabungan, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross-sectional. Hasil analisis menyatakan bahwa mayoritas responden memiliki tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar asam urat tinggi. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik, sikap yang positif, praktik kurang baik, dan keterpaparan informasi cukup. Strategi promosi kesehatan yang direkomendasikan meliputi: 1 pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat di Gereja HKBP Pasar Rebo, 2 peningkatan pemahaman dan kemampuan Pendeta, Sintua dan Pengurus gereja sebagai role model bagi anggota jemaat untuk berperilaku sehat, 3 peningkatan kemampuan anggota jemaat dalam merencanakan dan melakukan kegiatan yang berwawasan kesehatan masyarakat, 4 peningkatan kompetensi kesehatan masyarakat pada anggota jemaat dalam berperilaku sehat, 5 peningkatan kemampuan Pendeta, Sintua dan pengurus gereja dalam menyusun kegiatan promotif preventif dalam pelayanan klinik, dan 6 bergerak menuju pelayanan kesehatan bidang Diakonia yang lebih baik di masa depan.Kata kunci: promosi kesehatan, organisasi keagamaan, adat batak, faktor risiko penyakit kardiovaskular

ABSTRACT
This thesis focuses on developing health promotion strategies to control risk factors of cardiovascular disease among the congregation of HKBP Pasar Rebo Church. The risk factors studied are blood pressure, cholesterol, blood sugar and uric acid level. Other variables studied are behavior and congregation rsquo s characteristics. Quantitative and qualitative methods are used in this study with cross sectional design. Result shows that most of the participants have high blood pressure, high cholesterol, high blood sugar level, and high uric acid level. Many of the participants already have good knowledge, positive attitude, bad practice, and receive enough information. Health promotion strategies that can be applied are 1 developing public health policy at HKBP Pasar Rebo Church, 2 enhancing understanding and ability of Pastors, Sintua and church administrators to be role models for church congregation to have healthy behavior, 3 building capacity of church congregation to plan and conduct community health minded activities, 4 enhancing public health competence of church congregation to have healthy behavior, 5 enhancing the ability of Pastors, Sintua, and church administrators to prepare preventive promotive activites in health services clinic , and 6 moving towards better health service of Diaconian ministry in the future.Keywords health promotion, faith based organization, batak custom, risk factors of cardiovascular disease"
2017
T48691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widagdo
"Penyakit tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara dengan penderita TB terbesar nomor tiga di dunia setelah India dan Cina. Pendekatan pengobatan TB dilakukan melalui Strategi Directly Observed Treatment Short course (DOTS) namun prevalensi TB masih tetap tinggi. Keberhasilan pengobatan penyakit TB terletak pada kepatuhan penderita dalam pengobatan TB selama 2 bulan fase awal dan 4 bulan fase lanjutan sehingga memberikan dukungan keberhasilan.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita dalam pengobatan TB di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2002 dengan Desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah penderita TB paru yang telah mendapat pengobatan TB selama 6 - 8 bulan di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2002. Jumlah sampel sebanyak 81 orang dengan sampel klaster. Analisis data menggunakan Chi square untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan uji logistik untuk melihat faktor yang dominan yang paling berhubungan dengan kepatuhan penderita dalam pengobatan TB. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50 orang (61,7 %) patuh dalam pengobatan dan 31 orang (38,3 %) tidak patuh dalam pengobatan TB. Hasil analisis bivariat menghasilkan variabel sikap penderita terhadap penyakit dan pengobatan yang berhubungan dengan kepatuhan penderita dalam pengobatan TB (p-value= 0,00). Hasil analisis multivariat dengan metode regresi logistik, dari 12 variabel bebas hanya tiga variabel, yaitu sikap, dukungan keluarga dan pengawas minum obat yang masuk untuk dianalisis.
Hasil analisis menunjukkan tidak ada variabel yang paling berkontribusi (p< 0,05) dengan kepatuhan penderita dalam pengobatan TB. Dengan demikian seluruh variabel yang ada memiliki kedudukan dan kesempatan yang sama dalam hubungannya dengan kepatuhan penderita dalam pengobatan TB. Implikasi dari penelitian ini meliputi : perlunya peningkatan pengetahuan penderita dan keluarganya melalui penyuluhan, perlunya pengawasan minum obat, khususnya penderita usia muda atau tua dan penderita yang mudah lupa, meningkatan kegiatan kunjungan rumah oleh perawat atau petugas kesehatan, mempertahankan dukungan pemerintah terhadap penderita TB dan meningkatkan kemampuan perawat komunitas melalui pendidikan dan pelatihan.

Analyzes Factors Related to Patients Compliance Tuberculosis Treatment in the Context Community Health Nursing in Pasar Minggu Health Centre South-Jakarta in 2002Tuberculosis is one of public health problems particularly in developing countries; include Indonesia as one of the country with the third number for tuberculosis in the World followed by India and China. Treatment approach for tuberculosis is done using a strategy called Directly Observed Treatment Short Course (DOTS). The succeed tuberculosis treatment depends on the patient's discipline in the treatment for tuberculosis for two months in the first period and four months for the second period.
The aims for this research is to analyze factors related to the client's compliance for tuberculosis treatment in Pasar Minggu Health Centre South- Jakarta in year 2002 with Cross Sectional Design.The population are the patients with tuberculosis who had received tuberculosis treatment for 6 - 8 months in Pasar Minggu Health Centre South- Jakarta in Year 2002. Total samples are 8I patients with cluster sampling method. Data analyzes is used Chi Square to correlate independence variables and dependent variable, as well as logistic analyze for the main factors which is correlated the patient's compliance in the treatment for tuberculosis. The results of this research shows that 50 patients (61,7 %) are were compliance for in treatment and 31 patients ( 38,3 %) were not compliance tuberculosis treatment.
The results of bivariate analyzes shows that the treatment related to the patient's compliance in the treatment for tuberculosis (p-value= 0,00). The results of multivariate analyzes with logistic regression method of 12 independence variables only three variables includes: attitudes, family supports and supervision drug administration for which were analyzed. The result shows that there is no variables were contributed (p < 0,05) into the patient's compliance in the treatment for tuberculosis. It is concluding that, all variables have the same opportunity in related to the patient's compliance in the treatment for tuberculosis. The Implication of the research involved the necessary to increase knowledge of the patients who has received medicines, particularly for the young adults? patient and the elderly patients who have memory disturbance. Increasing frequency of home visits by the nurse, volunteers, or health workers, as well as maintenance of the government supports for the patients with tuberculosis and to improve the ability of the community health nurse through education and training."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 10024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Elviera N
"Masa remaja merupakan masa mencari identitas (Erikson dalam Hurlock, 1993). Identitas diri yang dicari berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya ?. Apabila dikaitkan dengan pembentukan identitas religious belief sebagaimana diisyaratkan oleh krisis Identity vs Identity Diffusion, masa remaja merupakan saat menguatnya kesadaran beragama (Ingersol, 1989). Hal senada juga dikemukakan oleh Hall & James dalam Ingersol, 1989 yang menyatakan masa remaja merupakan periode kritis dalam aspek perkembangan agama.
Seorang remaja membutuhkan agama sebagai suatu keyaldnan yang bermakna dan dapaf menolong dirinya, mengingat remaja merupakan periode yang diwamci oleh ketegangan {strain) dan perasaan tidak aman (insecure) sehingga seorang remaja memerlukan agama yang akan membantunya melalui doa dan memberinya perasaan aman (Hurlock, 1993).
Sebagai reaksi terhadap keadaan ini maka remaja membentuk kepercayaan/keagamaan baru yang dirasakan dapat mengisi kekosongan hidup remaja. Gerakan keagamaan yang muncul bisa saja berkonotasi positif atau negatif, tergantung bagaimana penilaian sosial dan kultur setempat. Saat ini gerakan keagamaan tersebut dapat juga ditemukan di Indonesia dengan pengikut yang cukup banyak seperti Islam Jama'ah. Children of God, Gerakan Kharismatik dan lain sebagainya.
Penelitian ini hendak mengkaji secara spesifik mengenai perbandingan penghayatan makna hidup antara kelompok remaja gereja dan gerakan kharismatik. Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota remaja gereja dan gerakan kharismatik dalam hal penghayatan makna hidupnya. Adapun alasan diangkatnya topik mengenai religius adalah selain senafas dengan falsafah Pancasila yang meletakkan sila KeTuhanan Yang Maha Hsa pada posisi pertama, bidang agama dapal dipandang sebagai jawaban amisipasi daiam upaya menangkal risiko-risiko yang menyertai kemajuan teknologi khususnya bagi generasi muda bangsa Indonesia.
Dalam penelitian ini digunakan metodologi kuantitatif dengan alat ukur berupa Purpose in Life Test (PIL Test) dan kuesioner pembantu. Sedangkan hipotesa penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota reinaja gereja dan gerakan kharismatik dalam hal pencapaian makna hidup.
Hasii penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menjadi anggota gereja, kelompok remaja pada gereja menemukan makna hidupnya dan dengan menjadi ansgota gerakan kharismatik, kelompok remaja pada gerakan kharismatik menemukan makna hidupnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara anggota remaja anuuota gereja dan anggota remaja gerakan kharismatik dimana anggota remaja gerakan kharismatik lebih menemukan makna hidupnya dibandingkan anggota remaja gereja.
Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai tipe kepribadian manusia yang bagaimanakah yang terbuka untuk mengikuti gerakan kharismatik, mengingat tidak semua orang bersedia mengikuti gerakan kharismatik! Apakah terdapat korelasi tipe kepribadian dengan gerakan kharismatik, dimana hasil tersebut akan memperkaya penelitian di bidang psikologi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Amanatunnawfal Ammar
"Banjir di perkotaan menjadi masalah, biasanya dapat mempengaruhi aktivitas-aktivitas antropogenik. Penduduk di negara berkembang biasanya memiliki persepsi risiko yang rendah. Oleh karenanya penting untuk dibahas mengenai bagaimana manusia menangani banjir di Pasar Minggu dan bagaimana persepsi risikonya. Diserahkannya informasi mengenai persepsi risiko banjir oleh penduduk penting untuk dibahas karena akan menggambarkan bagaimana proses berpikir seseorang yang melakukan tindakan mitigasi banjir baik secara kolektif maupun individu. Lanskap permukiman yang mengandung lanskap bahaya dan perkotaan diambil sebagai faktor utama. Dengan metode kualitatif keruangan, peneliti berhasil menemukan bahwa faktor yang membentuk persepsi risiko penduduk dan berbagai elemennya adalah kedalaman banjir, lanskap perkotaan, jarak dari sungai, social bond, dan moda komunikasi. Hasilnya mengungkapkan bahwa secara umum, terdapat beberapa faktor yang membentuk persepsi risiko banjir, yaitu kedalaman banjir, lanskap perkotaan, jarak dari sungai, social bond, dan moda komunikasi. Jarak dari sungai, lanskap perkotaan, kedalaman banjir, dan elemen afektif membentuk social bond yang kemudian social bond tersebut membentuk moda komunikasi. Moda komunikasi sendiri kemudian membentuk kognitif kemudian afektif, namun elemen kognitif tidak dibentuk oleh kedalaman banjir. Berbeda dengan elemen afektif yang dibentuk oleh kedalaman banjir layaknya social bond dan moda komunikasi yang kemudian membentuk konatif. Lalu ketiga elemen tersebut akhirnya membentuk kategori persepsi risiko banjir. Adapun untuk kategori persepsi risiko yang ditemukan sendiri adalah safety dan control. Safety dan control dibentuk oleh kedalaman banjir, jarak dari sungai, social bond, dan moda komunikasi dengan asosiasi positif. Lalu untuk hubungannya dengan lanskap perkotaan adalah asosiasi negatif. Hanya lanskap perkotaan yang memiliki asosiasi negatif dengan semua faktor.

Flooding in urban areas is a problem, it usually affects anthropogenic activities. People in developing countries usually have a low risk perception. Therefore, it is important to discuss how humans handle flooding in Pasar Minggu and how the risk is perceived. The submission of information regarding the perception of flood risk by residents is important to discuss because it will illustrate the thought process of someone who takes flood mitigation actions both collectively and individually. Residential landscapes containing hazard and urban landscapes are taken as the main factors. Using spatial qualitative methods, researchers succeeded in finding that the factors that shape residents' risk perception and its various elements are flood depth, urban landscape, distance from river, social bond, and mode of communication. The results reveal that in general, there are several factors that shape flood risk perceptions, namely flood depth, urban landscape, distance from the river, social bonds, and mode of communication. Distance from the river, urban landscape, depth of flooding, and affective elements form a social bond which then forms a social bond as a mode of communication. The mode of communication itself then forms cognitive and then affective, but cognitive elements are not shaped by the depth of the flood. In contrast to the affective elements which are formed by the depth of the flood, such as social bonds and modes of communication which then form conative. Then these three elements finally form a flood risk perception category. The categories of risk perception that were found were safety and control. Safety and control are formed by flood depth, distance from the river, social bonds, and modes of communication with positive associations. Then the relationship with the urban landscape is a negative association. Only urban landscape had negative associations with all factors."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrini G. Rusli
"Tesis ini membahas kincnja Juru Pemantau Jcntik (jumantik) dalam PZDBD yang dikaitkan dengan variabel individu (pengetahuan, lama tugas, pendidikan terakhir dan umur), variahel psikologis (motivasi, sikap dan pembelajaran) dan variabel organisasi (sumber daya,imbalan, dan kepemimpinan). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Jakana Selatan dengan sampel adalah seluruh jumantik yang ada di Kelurahan Pasar Minggu. Penelitian ini didasarkan karena penyakit demam berdarah yang terus meningkat setiap tahunnya dan merupakan masalah kcsehatan yang besar. Di DKI Jakarta sendiri Jakarta Selatan merupakan daerah nomor 2 zertinggi setelah Jakarta Timur dengan angka kasus 9429 pada tahun 2007. Di Jakarta Selatan, Kecamatan Pasar Minggu memiliki angka. kasus yang teninggi yaitu sebanyak 1393 kasus pada tahun 2008. Dan Kelurahan Pasar Minggu merupakan Kelurahan penyumbang kasus DBD terbanyak di Kecamatan Pasar Minggu yaitu 274 kasus pada tahun 2007. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 variabel yang dianggap berhubungan secara signifikan yaitu variabel pengethuan, sikap dan prespsi kewajaran imbalan yang diterima oleh jumantik.Diantara 3 Vaxiabel tersebut variabel prespsi kewajaran imbalan yang diterima oleh jumantik merupakan variabel yang paling dominant dengan nilai OR=22,S_ Saran untuk instansi terkait agar dapat memperhatikan fasilitas untuk melakukan PSN - DBD dan tetap mengadakan pendampingan dalam kegiatan PSN ~ DBD.

This thesis discussed the achievement Juru Pemantau Jentik (Jumantik) in PZDBD that was connected variably the individual (knowledge, how long they do as jumantik, last education and the age), the psychological variable (the motivation, the attitude and pembelajaran) and the organisation variable (facilities, the repayment, and leadership). This research was the quantitative research with the design of the research was cross-sectional. This research was carried out in the Pasar Minggu District Southem Jakarta with the sample was all jumantik available in the Pasar Minggu District . This research was based because of the dengue fever illness that continued to increase each year and was the problem of the big health. ln the Special Capital District of Jakarta personally Southem Jakarta was the area of the number 2 highest atier Jakarta Timur with the case figure 9429 during 2007. In Southem Jakarta, Kecamatan Pasar Minggu had the case figure that was highest that is as many as 1393 cases during 2008. And the Pasar Minggu District was the DBD District of the case contributor most in the Pasar Minggu Subdistrict that is 274 cases during 2007. Results of the research has shown that is gotten 3 variables that it was considered were connected significantly, that is the knowledge variable, the attitude and perception about the appropriateness of the repayment that was received by jumantik Among 3 variables were variable perception about the appropriateness of the repayment that was received by jumantik was the variable that most dominant with the value OR=22,5. 'l`he suggestion for the related agency in order to be able to pay attention to facilities to do PSN - DBD and continue to hold assistance in the activity of PSN - DBD."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32089
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Setyono
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelaku usaha mikro dalam menentukan keinginan dan partisipasi kredit pada lembaga keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif serta menggunakan model regresi probit untuk menganalisa 91 data sampel usaha mikro yang diambil pada bulan Mei 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lama usaha, rencana pengembangan usaha, dan status sebagai penduduk Jakarta memiliki pengaruh signifikan pada keinginan untuk meminjam. Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh signifikan pada partisipasi kredit adalah lama usaha, tingkat penghasilan, dan status miskin dari pelaku usaha mikro.

The objective of this study is to identify the factors that influence the decision of microenterprises in determining willingness to borrow and credit participation to financial institutions. The research was conducted by case study on the Pasar Minggu sub-district, in South Jakarta city. The method used in this research is descriptive qualitative as well as using a probit regression model to analyze 91 sample data microenterprises taken in May 2014. The results of this study indicate that length of business, business plans, and satus as Jakarta's resident have a significant influence on the willingness to borrow. While the variables that have a significant influence on credit participation is length of business, income level, and status as a poor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadhila
"Penelitian ini membahas tentang analisis struktur yang terdapat di dalam cerita Rara Mendut Pasar Minggu karya Soeharsini Wisnoe. Cerita Rara Mendut Pasar Minggu merupakan cerita mengenai asmara segitaga antara Prastowo, Nuraini, dan Karsih. Dalam menganalisis cerita Rara Mendut Pasar Minggu menggunakan struktur pada alur, tokoh, dan latar kemudian menentukan tema. Penelitian ini menggunakan teori yang terdapat di dalam buku Panuti Sudjiman (Memahami Cerita Rekaan). Hasil analisis menyatakan bahwa tema utama yang terdapat di dalam cerita Rara Mendut Pasar Minggu mengenai cinta sejati.

This research study discuss about structure analyzis on the Rara Mendut Pasar Minggu story, created by Soeharsini Wisnoe. Rara Mendut Pasar Minggu story telling about the triangle romance in between Prastowo, Nuraini, and Karsih. To analyze Rara Mendut Pasar Minggu story, researcher used on plot structure, character, setting theory. So the theme will be known by Rara Mendut Pasar Minggu story. This research used theory of structure, that Panuti Sudjiman book_s (Memahami Cerita Rekaan). Researcher conclude that true love is the main themes of this story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11483
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Shinta Nandra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada pekerja PT.X Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besaran kontribusi variabel independen (jenis kelamin, umur, tekanan darah, IMT, perilaku merokok, DM, aktivitas fisik, dislipidemia, riwayat penyakit dalam keluarga dan shift kerja) terhadap variabel dependen tingkat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 373 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen Medical Check Up (MCU). Proses input data menggunakan software EpiData dan Excel dan proses analisis dengan menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dengan jenis kelamin (p value = 0,00), umur (p value = 0,00), tekanan darah (p value = 0,00) , IMT (p value = 0,00) , merokok (p value = 0,00), DM (p value = 0,00), dan dislipidemia (p value = 0,00). Dapat disimpulkan bahwa risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada pekerja termasuk risiko tinggi. Disarankan untuk mengoptimalkan program manajemen kesehatan kerja dan promosi kesehatan di tempat kerja.

This study aims to analyze the level of risk of cardiovascular disease in workers of Factory X on year 2014. These study uses a quantitative approach with a cross sectional study design was conducted to determine the contribution of independent variables (gender, age, blood pressure, BMI, smoking, diabetes, physical activity, dyslipidemia, family history of cardiovascular disease and shift work) on the dependent variable risk of cardiovascular disease. The study uses total sampling with a sample size of 373 people. Data collected through document review Medical Check Up (MCU). The process of data input using Excel software and processes EpiData and analysis using SPSS.
The results showed that there is a relationship between the risk of cardiovascular disease by gender (p value = 0.00), age (p value = 0.00), blood pressure (p value = 0.00), BMI (p value = 0.00), smoking (p value = 0.00), DM (p value = 0.00), and dyslipidemia (p value = 0.00). It can be concluded that the risk of cardiovascular disease , including high-risk workers. It is recommended to optimize the management of occupational health programs and health promotion in the workplace.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Leo Agustinus
"Penelitian ini membahas tentang analisis pemungutan PBB, khusus di Kelurahan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan yang dilatarbelakangi dengan jumlah pokok ketetapan PBB yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak dengan target penerimaan PBB yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sama, adanya SPPT bermasalah seperti ganda, tidak dikenal, dan tidak diketahui, serta prosentase realisasi penerimaan PBB belum mencapai angka target. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi penetapan dan penagihan SPPT PBB serta apa kendala dan bagaimana upaya dalam penetapan dan penagihan SPPT PBB. Metode yang digunakan dalam  penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif berdasarkan teknik pengumpulan data studi literatur dan studi lapangan.

Hasil dan temuan dari penelitian ini adalah Implementasi Penetapan dan Penagihan SPPT PBB yang dilaksanakan antara lain dengan penetapan SPPT PBB dan target penerimaan PBB dan  pelaksanaan penagihan SPPT PBB untuk merealisasikan target penerimaan PBB, beserta kendala dan  upaya mengenai Penetapan serta Penagihan PBB di Kelurahan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan. Saran dari penelitian ini adalah pelaksanaan pemungutan PBB yang akan dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemda DKI disarankan untuk melakukan pemutakhiran data secara langsung dan berkesinambungan serta koordinasi dan pendampingan pemungutan PBB oleh Dirjen Pajak kepada Dinas Pelayanan Pajak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta


This study discusses the analysis of tax property collection, specifically in the Kelurahan pasar minggu District South Jakarta caused by the principal provisions of the property tax established by the government revenue target set by the city administration is not the same, the existence of such problematic SPPT, not known SPPT, and unknown SPPT, as well as the percentage of actual revenues haven’t reached the property tax target. The question in this research is how the establishment and implementation of billing SPPT and what constraints and how the efforts in setting and billing SPPT. The method used in this research is descriptive qualitative approach to data collection techniques based on literature studies and field studies.

            The results and findings of this study is SPPT determination and Billing Implementation  established such as by setting SPPT of property tax and its goals, and the implementation of  SPPT billing to realize its goals, along with the constraints and the efforts of the establishment and Billing of property tax in kelurahan pasar minggu district South Jakarta . Suggestions from this study is the implementation of the tax property collection to be carried out entirely by the Government of DKI recommended for updating the data directly and continuously and polling coordination and assistance to the tax service office by the Government."

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>