Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toton Hartanto
"Tesis ini membahas tentang pengaruh threat against U.S. terhadap pilihan instrumen kebijakan luar negeri AS dalam Global War on Terrorism (GWoT) dimana salah satunya adalah Container Security Initiative (CSI). Analisis dalam tesis ini menggunakan Economic Statecraft Concept (Baldwin,1985) sebagai teori utama. Kajian literatur dalam penelitian ini menemukan adanya security threat dan economic threat yang mendorong AS memilih CSI sebagai economic statecraft dalam kebijakan GWoT. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana dari pengolahan data statistik menggunakan logistic regression yang mendapatkan adanya bukti yang membenarkan CSI sebagai economic statecraft dan efektifitas CSI sebagai instrumen kontra terorisme AS.

This thesis discusses the impact of the threat against U.S. to choose foreign policy instrument in the Global War on Terrorism (GWoT), in this case is Container Security Initiative (CSI). The analysis in this thesis using Economic Statecraft Concept (Baldwin, 1985) as main theory. Literature review in this study found security threat and economic threat that drives the U.S. choose CSI as economic statecraft in GWoT policy. This study is a quantitative research, in which processing of statistical data using logistic regression found evidence to justify CSI as economic statecraft and effectiveness of CSI as an instrument of U.S. counter-terrorism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Gunawan Wicaksono
"Globalisasi telah membuat banyak negara semakin kompetitif dan ketergantungan dalam hubungan ekonomi. Begitupun dalam hal energi minyak bumi. Supply dan demand atas minyak bumi membuat dunia terbagi dua antara negara produsen minyak dan negara konsumen minyak. Venezuela dan Amerika Serikat telah lama saling terkait dan saling bergantung dalam hal energi. Dengan menggunakan konsep keamanan energi Mason Willrich, seharusnya yang terjadi adalah kedua negara baik pengekspor maupun pengimpor energi menuju ke arah interdependensi. Namun, sejak Hugo Chávez merebut kekuasaan sebagai Presiden, Venezuela mengambil kebijakan energi yang anti Amerika Serikat dan menggunakan energi untuk membiayai agenda politiknya. Hubungan kebijakan energi Venezuela dan keamanan energi AS yang seharusnya saling tergantung tersebut hendak dilihat dari sudut pandang weak state dan strong state.
Tesis ini memaparkan perjalanan kebijakan energi Venezuela dari masa pra-Chávez sampai masa Chávez. Kebijakan energi masa Chávez disandingkan vis-à-vis dengan masa George W. Bush. Dengan meramu konsep keamanan energi dan teori Barry Buzan tentang strong state dan weak state, diambil asumsi bahwa Amerika Serikat adalah strong state yang sangat kebal terhadap sebagian besar jenis ancaman, sementara Venezuela adalah weak state yang sangat rentan terhadap sebagian besar jenis ancaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amerika Serikat rentan terhadap isu keamanan energi, sehingga strong state dan weak state tidak absolut. Weak state dalam hal ini Venezuela menggunakan energi (minyak sebagai komoditas strategis) sebagai instrument of power dengan mengeluarkan UU Hidrokarbon 2001, kebijakan Mixed Companies, mendiversifikasi ekspor ke negara rival AS, dan membeli pengaruh di Amerika Latin sehingga perimbangan power menjadi sedikit berubah. Amerika Serikat sebagai strong state ternyata rentan terhadap ancaman keamanan energi. Walaupun AS memiliki kapabilitas power yang besar dari segi militer dan ekonomi, AS tidak dapat memanifestasikannya dalam bentuk influence. AS tidak dapat mempengaruhi Venezuela untuk tidak melakukan kebijakan energi yang mengancam keamanan energi AS. Dan Venezela sebagai weak state ternyata bisa menggunakan pengaruhnya sebagai manifestasi power untuk mempengaruhi keamanan energi AS dan lebih jauh lagi, menantang status quo AS di Amerika Latin bersama dengan Kuba dan Bolivia. Fakta yang ada bahwa Venezuela tetap merupakan satu dari lima negara besar pemasok minyak ke AS (walaupun jumlahnya terus mengalami penurunan) menunjukkan bahwa yang terjadi adalah interdependensi asimetris.

Globalization has made nations become increasingly competitive and interdependent in economic relations. In the matter of oil energy, supply and demand divides the world into two: the producer and the consumer of energy. Venezuela and the United States have long been interconnected and interdependent with energy. By means of Mason Willrich's energy security concept, the two countries should lead towards ever increasing interdependent. Nonetheless, the rise of Hugo Chávez has changed the wind towards "anti-US" energy policy and Chávez has been using oil to fuel his political agenda. The relation between Venezuela's energy policy and US energy security - which should normatively be interdependent - will be examined from weak state and strong state point of view.
This thesis describes the journey of Venezuela's energy policy from pre- Chávez era up to Chávez's. Chávez's energy policy will be seen vis-à-vis with George W. Bush's energy policy. By combining the energy security concept and Barry Buzans' theory on strong state and weak state, it is assumed that US is a strong state which is invulnerable to most types of threats, while Venezuela is a weak state which is vulnerable to most types of threats.
The research shows that the US is vulnerable to energy security issues, hence strong state and weak state are not absolute. The weak-state Venezuela uses energy (oil as strategic commodity) as an instrument of power by issuing Hydrocarbon Law 2001, Mixed Companies policy, diversifying oil exports to US rival, and buying influence in Latin America, hence the power relations has a bit changed. USA as the strong state is in fact vulnerable to energy security threat. Amid its power capability in terms of military and economy, the US can not manifest that power in the form of influence. The US could do nothing to stop Venezuela from making energy policy which threatens US energy security and furthermore, challenges US status quo in Latin America, together with Cuba and Bolivia. The fact that Venezuela is still one of the five top-oil suppliers to the US (though the quantity has slightly declined from year to year) shows that asymmetrical interdependence prevails."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24392
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sammira
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang penolakan Indonesia terhadap inisiatif kontra
terorisme Amerika Serikat di wilayah laut yang disebut Proliferation Security
Initiative (PSI). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat eksplanatif.
Kajian literatur dalam penelitian ini melihat penolakan Indonesia terhadap PSI
berdasarkan cost and benefit analysis pada aspek internal (kepentingan politik,
kepentingan ekonomi, dan kepentingan militer) dan eksternal (posisi tawar
menawar dan logika konsekuensi). Kesimpulan atas penolakan tersebut adalah
adanya ketidaksesuaian komponen dalam negeri dan kebijakan luar negeri
Indonesia dengan prinsip PSI yang membuktikan lebih banyaknya pengeluaran
yang akan ditanggung daripada keuntungan yang diperoleh.

ABSTRACT
This thesis discusses the refusal of Indonesia to the United States counterterrorism
initiatives in the sea area called Proliferation Security Initiative (PSI).
This study is a qualitative interpretive. Literature review in this study perceives
the refusal of Indonesia towards PSI is based on cost and benefit analysis on the
internal aspects (political interests, economic interests, military interests) and
external aspects (bargaining position and logic of consequences). Conclusions for
the refusal is the discrepancy between domestic component and Indonesia's
foreign policy with PSI principles that proves more costs will be incurred rather
than benefits gained.;This thesis discusses the refusal of Indonesia to the United States counterterrorism
initiatives in the sea area called Proliferation Security Initiative (PSI).
This study is a qualitative interpretive. Literature review in this study perceives
the refusal of Indonesia towards PSI is based on cost and benefit analysis on the
internal aspects (political interests, economic interests, military interests) and
external aspects (bargaining position and logic of consequences). Conclusions for
the refusal is the discrepancy between domestic component and Indonesia's
foreign policy with PSI principles that proves more costs will be incurred rather
than benefits gained., This thesis discusses the refusal of Indonesia to the United States counterterrorism
initiatives in the sea area called Proliferation Security Initiative (PSI).
This study is a qualitative interpretive. Literature review in this study perceives
the refusal of Indonesia towards PSI is based on cost and benefit analysis on the
internal aspects (political interests, economic interests, military interests) and
external aspects (bargaining position and logic of consequences). Conclusions for
the refusal is the discrepancy between domestic component and Indonesia's
foreign policy with PSI principles that proves more costs will be incurred rather
than benefits gained.]"
2015
T43956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Amalia
"Container loading menjadi inti permasalahan dari aktivitas logistik. Hal ini terjadi karena banyaknya ruang sisa pada kontainer yang tidak termanfaatkan akibat ketidaksesuaian perbandingan dimensi barang yang akan dimuat dengan dimensi kontainer. Kerugian yang ditimbulkan adalah cost untuk sewa kontainer akan bertambah juga kelelahan yang dialami helper. Oleh karena itu diperlukan suatu pengaturan yang baik agar penyusunan barang dalam kontainer dapat lebih optimal. Permasalahan ini dapat diselesaikan menggunakan metode algoritma genetika. Dimana prosesnya diawali dengan pembangkitan populasi awal, setelah itu dilakukan crossover dan mutasi, sebelum akhirnya dihitung nilai fitnessnya untuk kemudian dilakukan seleksi terhadap nilai fitness terbaik yang nantinya akan dijadikan sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Dari hasil pengujian didapat parameter nilai terbaik yang akan mempengaruhi solusi, yakni ukuran populasi sebesar 100, nilai crossover rate sebesar 0,7, nilai mutation rate sebesar 0,3, dan ukuran generasi sebesar 50. Dari parameter yang telah didapatkan diperoleh nilai fitness terbaik sebesar 48,82. Kemudian nilai fitness ini divisualisasikan kedalam pola susunan barang yang optimal untuk digunakan sebagai solusi dari penyusunan barang di dalam kontainer.

The container loading is the major issues of logistics activity. This is because of the large amount of space left in the unused container as a result of the misalignment of the dimensions of goods that would be loaded with container dimensions. The loss are container rental cost will increase and fatigue experienced by helper. Therefore, a good arrangement is needed for more optimum. The matter can be solved using a genetic algorithm method. That process starts with initialization of the population, after it crossover and mutation, and then calculate the fitness value to use it for selection to get best fitness value that eventually becomes the solution for this problem. According to the tests, the best parameters, which will affect the solution, a population size is 100, a crossover rate is 0,7, a mutation rate is 0,3, and a generation size is 50. From the parameters obtained, the best fitness crose is 48,82. The final step, the value of this fitness is visualized into the optimal pattern arrangement of goods to be used as a solution for the container loading problem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safiera Nadya Utama
"Isu food desert (kesulitan akses makanan sehat dengan harga terjangkau) merupakan fenomena yang sudah lama melanda sejumlah wilayah di Amerika Serikat. Uniknya, isu ini memiliki keterkaitan erat dengan rasisme karena mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah food desert merupakan penduduk kulit hitam, seperti di wilayah selatan kota Memphis yang pada tahun 2019, dijuluki The Hunger Capital of America.  Artikel ini bertujuan untuk untuk memahami perancangan dan penerapan solusi terhadap isu food desert di wilayah selatan kota Memphis menggunakan lensa konsep local food network dan just sustainability. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis bagaimana kesadaran ras dan kelas diintegrasikan dalam solusi yang dirumuskan komunitas lokal, mengingat mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah food desert adalah penduduk kulit hitam dalam golongan kelas menengah ke bawah. Terkait dengan aspek berkelanjutan dari konsep just sustainability, penelitian ini juga akan mengevaluasi bagaimana program seperti farmers market dan dapur komunitas yang berupa praktik non-komersial, dapat menjadi solusi isu food desert yang efektif dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

The issue of food desert (difficulty in accessing healthy food at affordable prices) is a phenomenon that has long plagued a number of regions in the United States. Uniquely, this issue has a close relationship with racism because the majority of the population living in food desert areas are its black population, such as the area of South Memphis, which in 2019, was nicknamed “The Hunger Capital of America”. This article aims to understand the design and implementation of solutions to the food desert issue in South Memphis using the lens of local food network and just sustainability concept. This study also aims to analyze how racial and class awareness are integrated into solutions formulated by local communities, considering that the majority of the population living in the food desert area are black and in the lower middle-class group. Related to the sustainable aspect of the just sustainability concept, this study will also evaluate how initiatives such as farmer's market and community kitchens in the form of non-commercial practices, can be an effective and sustainable solution to the food desert issue in the long term.  "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gafero Priapalla Rahim
"Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal peti kemas karena muatan kontainer di atas dek, dan rekomendasi untuk meminimalkan faktor-faktor tersebut. Kapal peti kemas memiliki peranan penting dalam sistem logistik baik dalam lingkup domestik maupun internasional, karena kapal peti kemas adalah salah satu transportasi paling efisien untuk mengangkut kargo dalam jumlah yang besar. Selain itu jumlah, kapasitas, dan kecepatan kapal peti kemas mengalami kenaikan signifikan dalam decade terakhir. Walau demikian, ada juga kecenderungan menumpuk lebih banyak kontainer di atas dek untuk meningkatkan kapasitas kapal dan mengurangi biaya transportasi. Fenomena ini membuat jumlah kecelakaan kapal peti kemas juga terus meningkat, terutama kecelakaan jatuhnya muatan kontainer dan kebakaran pada kapal. Meskipun setiap kapal harus mematuhi peraturan klasifikasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keamanan kapal dan kargo, namun berdasarkan data kecelakaan, jumlah kecelakaan masih tinggi secara signifikan. Kecelakaan biasanya menyebabkan kerugian besar pada muatan yang diangkut dan merusak seluruh sistem logistik. Sumber kecelakaan kapal kontainer karena muatan kontainer di atas dek dapat dikategorikan menjadi: sistem kapal, lingkungan, faktor manusia, dan manajemen. Dalam penelitian ini data kecelakaan dan informasi terkait, dikumpulkan melalui studi literatur, pengamatan langsung, dan wawancara langsung dengan pihak terkait. Penyebab kecelakaan kemudian diidentifikasi dengan menganalisis setiap kemungkinan yang dapat memicu kecelakaan dengan menggunakan cause and effect analysis atau dikenal juga dengan fishbone diagram analysis dan fault tree analysis. Berdasarkan analisis yang dihasilkan, faktor penyebab kecelakaan diantaranya karena kontainer, stowage plan, lashing system, stabilitas kapal, hatch cover, tidak melakukan pengecekan, cargo securing manual, plugging reefer container, dan DG Container. Selain itu dibuatkan juga rekomendasi yang bertujuan untuk meminimalkan kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kapal peti kemas.

This paper analyses factors that might cause accidents to the container ships due to loading conditions of containers stacked on deck, and propose recommendations on how to minimize these factors. As container ships play important role in the domestic and international maritime logistic system as one of the most efficient ways of transporting general cargo in a bulk quantity. The number, capacity, and speed of container ships worldwide have increased significantly in the latest decade. There is also trend of stacking more containers on deck in order to increase the capacity of the ships and reduce the transport costs. This phenomenon makes the number of container ship accidents also increasing continuously, especially accidents that caused loss of cargo and fire. Even though every merchant ship has to comply with the applicable classification and statutory rules and regulations for the safety of the ship and its cargo, but based on the accident data have been recorded, the number of accidents still significantly high. The accidents usually cause great loses to the cargo being transported and damage the over all logistic system. The sources of container ship accidents due to container stacked on deck can be categorized into the ship its system, the environment, human factor, and management. In this study accidents data and related information were gathered through literature study, on the spot observation, and direct interviews with relevant parties. Causes of accidents were then identified by analyzing every possible source that might trigger the accident using cause and effect analysis or known also as Fishbone Diagram Analysis and fault tree analysis. Based on the findings of the analysis, factors causing accidents such as container, stowage plan, lashing system, ship stability, hatch cover, not checking, cargo securing manual, plugging reefer container and dangerous goods container. Futhermore also made recommendations that will minimize accidents and improve the safety of container ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Dafiyani
"Kebutuhan manusia semakin hari semakin banyak dan intensitas permintaannya pun terus meningkat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat ini, maka dunia industri dan perdagangan juga harus meningkatkan kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini juga berdampak pada transportasi yang meningkat. Salah satu contohnya adalah pengiriman barang dengan bantuan container dengan menggunakan truk trailer. Rute Jakarta ? Surabaya menjadi rute yang cukup padat dan jalur Pantura manjadi jalur utama dalam rute ini. Dengan semakin banyak truk trailer yang melewati rute ini maka beban yang diterima jalur Pantura akan semakin banyak pula dan berefek pada umur jalan yang tidak bertahan lama. Disisi lain, ada jalur laut sepanjang jalur Pantura yang tidak digunakan. Atas dasar itu pula, penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah jalur laut ( perjalanan menggunakan kapal RO-RO ) akan lebih menguntungkan ( salah satunya dalam segi biaya ) dari pada jalur darat yang telah digunakan sebelumnya.

Human needs daily increasing and intensity of demand continues to increase. In order to meet these increasing demands, the industry and trades also must improve their ability to meet those needs. This also resulted in increased transportation. One example is the delivery of goods with the help of the container by using a truck trailer. Route Jakarta ? Surabaya become route with high enough intensity and Pantura line become main line in this route. With more and more truck trailers that pass through this route then the load Pantura received will be the more and have an effect on the life of the roads that do not last long. On the other hand, there is the sea route along the Pantura line are not used. On the basis of that, the study was conducted to determine whether the sea lanes ( trip using RO-RO vessel ) would be more beneficial ( one of them in term of cost ) of the landline that has been used previously."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Satrio Nugroho
"Fokus dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memperlihatkan bagaimana pandangan tiga paradigma dalam studi ilmu hubungan internasional terhadap keputusan Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan Meksiko dalam Merida Initiative. Melalui paradigma realisme menganalisis Merida Initiative sebagai kerangka rezim keamanan yang ingin dibentuk oleh Amerika Serikat., sedangkan paradigma neoliberalisme institusionalis melihat keuntungan yang diperoleh dari pembentukan institusi ini, sementara konstruktivisme lebih melihat kepada ide politisasi isu keamanan dan mengkonstruksi persepsi ancamanya kepada Amerika Serikat.

The focus of the writing of this paper is to show how three paradigms in the study of international relations sees the U.S. decision to cooperate with Mexico in the Merida Initiative. Realism perceive Merida Initiative as a framework to analyze the security regime to be formed by the United States., While neoliberal institutionalist paradigm notice the benefits of the establishment of this institution, while looking at the idea of ​​constructivism over the securitization of security issues in United States.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Khoirunnada
"Penelitian ini memfokuskan diri pada upaya Rusia dalam menggunakan energinya tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian tetapi juga untuk mendapatkan pengaruh politik yang kuat di wilayah (Eropa). Dalam hal ini Rusia menerapkan kebijakan politik energi dengan mengamankan energinya. Keamanan energi tersebut dapat dijabarkan dengan beberapa mekanisme kebijakan. Pertama, Rusia tetap berusaha untuk menjaga suplai energi yang cukup - menasionalisasi kembali beberapa perusahaan swasta dan ekspansi ke luar dan kerjasama dengan pihak asing. Kedua, Rusia harus menjamin pengiriman energinya dengan aman - kontrol atas jaringan atau jalur pipa. Faktor-faktor di atas tersebut yang menyebabkan terjadinya perselisihan antara Rusia dan Ukraina. Dalam kacamata ekonomi, bilamana Ukraina menyepakati harga gas baru yang ditawarkan Rusia, maka hal itu akan menyebabkan pundi-pundi keuangan Rusia semakin banyak. Adapun secara politik, Rusia sangat tidak menyukai kedekatan Ukraina terhadap NATO, apalagi ada upaya NATO untuk memasukkan Ukraina sebagai agenda perluasan anggotanya.

This study focused on Russia's efforts in the use of energy not only to boost the economy but also to gain a strong political leverage in the region (European). In this case, Russia's energy policy adopted by securing its energy. Energy security can be translated with some policy mechanisms. First, Russia still seeks to maintain an adequate supply of energy (sufficient supplies) - re-nationalize some private companies and outward expansion and cooperation with foreign parties. Second, Russia should guarantee the safe delivery of energy (unhindered delivery) - or control over the pipeline network. Those factors above cause a dispute between Russia and Ukraine. Economic point of view, when Ukraine agreed on a new gas price offered by Russia, then it would lead to Russia's financial coffers more and more. As for politically, Russia is not like the closeness of Ukraine to NATO, let alone there were efforts of NATO to include Ukraine as an agenda for the expansion of its members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27540
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vermeulen, Nico
Lisse: Rebo International, 1998
R 635.9 VER c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>