Ditemukan 114968 dokumen yang sesuai dengan query
Praditha Handayani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8145
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Poppy Novita Sari
"Jurnal ini membahas mengenai perayaan Idul Fitri dan Idul Adha di Cina, khususnya di Xinjiang. Islam merupakan agama minoritas di Cina. Umat muslim di Cina, hanya merayakan dua perayaan besar, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Dalam menyambut dan merayakan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, masyarakat muslim Cina memiliki tradisi yang dipengaruhi oleh budaya setempat. Idul Fitri dan Idul Adha memiliki makna penting bagi umat muslim Cina sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Penelitian ini secara khusus membahas kegiatan apa saja yang dilakukan umat muslim dalam menyambut perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, bagaimana kegiatan umat muslim di Cina dalam merayakan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha dan apa makna perayaan Idul Fitri dan Idul Adha bagi umat muslim Cina.
This journal discusses about Ied El Fitri and Ied El Adha celebration in China, particularly in Xinjiang. Islam is a minority religion in China. Moeslem people in China only celebrate two kind of celebrations which are Ied El Fitri and Ied El Adha. Those people have special ways to celebrate these two celebrations that are influenced by their local tradition. Ied El Fitri and Ied El Adha have distinct values to moeslem people as expression of gratitude to Allah. This research particularly discuss about what kind of activities, the meaning, and how moeslem people celebrate Ied El Fitri and Ied El Adha in China."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nisa Ulkhasanah
"Film The Wings of Songs 2021 diproduseri oleh Gao Huanggang dan disutradarai oleh Abdukerim Abliz. Film ini dirilis pada 28 Maret 2021, berkisah tentang perjalanan tiga musisi muda dari tiga etnis minoritas Cina yang berbeda. Jiang Han, Jarhen, dan Dili melakukan perjalanan di kampung halaman mereka, Xinjiang, untuk mendapatkan inspirasi dalam bermusik. Dalam film ini tergambarkan kondisi beberapa suku minoritas di Xinjiang yang hidup bersama secara harmonis dan damai, menari dengan gembira dengan budaya mereka yang kental. Film ini terinspirasi oleh musik dan budaya tari di Xinjiang. Xinjiang sendiri dikenal sebagai The Hometown of Singing and Dancing. Film ini diambil di 7 (tujuh) prefektur berbeda mulai dari Tacheng hingga Tashkurgan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali budaya-budaya etnis minoritas Xinjiang di dalam film, yaitu bagaimana sisi lain Cina yang muncul dalam film dan bagaimana representasi budaya tari dan instrumen musik suku minoritas di Xinjiang yang muncul dan tergambar dalam film The Wings of Songs 2021. Melalui metode kualitatif dan analisis semiotika Charles Sanders Peirce, peneliti menemukan bahwa dalam film ini terdapat beberapa budaya tari dan instrumen musik yang menonjol yang merepresentasikan etnis minoritas di Xinjiang.
The Wings of Songs 2021 movie was produced by Gao Huanggang and directed by Abdukerim Abliz. This movie, released on March 28, 2021, tells the journey of three young musicians from three different Chinese ethnic minorities. Jiang Han, Jarhen, and Dili travel to their hometown, Xinjiang, to find musical inspiration. This film shows the condition of several ethnic minorities in Xinjiang living side by side in harmony and peace, dancing happily with their strong culture. This movie is inspired by music and dance culture in Xinjiang. Xinjiang itself is known as “The Hometown of Singing and Dancing”. This movie was shot in seven different prefectures, from Tacheng to Taxkorgan. This study aims to explore the cultures of the ethnic minorities of Xinjiang in the movie, namely how the other side of China appears in the movie and how the representation of Xinjiang ethnic minorities’ dance cultures and musical instruments is shown and depicted in the 2021 movie The Wings of Songs. Using qualitative methods and Charles Sanders Peirce's semiotic analysis, this study found there are several prominent dance cultures and musical instruments that represent ethnic minorities of Xinjiang in this movie."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Beijing 北京: Wu Zhou bo du ban she 五洲传播出版社, 2007
R SIN 910.460 51 GUO r
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Mirna Tri Handayani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8173
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amidhan
"Salam naskah UUD 1945 para pendiri bangsa telah meletakkan dasar-dasar yang kuat tentang hak asasi manusia (HAM) apalagi dalam perubahan UUD 1945 tahap kedua tahun 2000 ditambah lagi dasar hukum tentang HAM tersebut dalam satu lab lengkap dengan sepuluh pasal, akan tetapi sejak pemerintahan orde lama, orde baru hingga orde reformasi ordec informasi sekarang ini tetap saja yang terjadi pelanggaran HAM di Indonesia. Dan pelanggaran HAM terbanyak terjadi pada era orde baru. Kasus-kasus pelanggaran HAM masa orde baru tersebut hingga dapat diselesaikan secara tuntas dan adil. Terdapat kendala dan problem hukum sehingga kasus-kasus tersebut tidak dapat dituntaskan. Kendala dan problema apa dibahas dalam artiikel ini."
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2019
342 JKTN 12 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Zhang, Yanbin
Shenyang shi: Niaoning jiao yu chu ban sh, 1998
SIN 306.951 5 SHA x
Buku Teks Universitas Indonesia Library
KAJ 5:1 (2000)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dewi Handayani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S22034
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Titon Slamet Kurnia
Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005
323.4 TIT r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library