Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Hasibullah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana masyarakat RT 004 dalam mengatasi masalah kepemudaan yang mereka hadapi. Dalam hal ini mencoba melihat penerapan metoda pengorganisasian masyarakat sebagai pengarahan dalam masyarakat memecahkan masalahnya tersebut.. Pengorganisasian masyarakat dalam hal ini, dilihat sebagai suatu proses. Sebagai suatu proses, bahwa dalam pemecahan masalahnya haruslah melalui langkah-langkah atau tahapan tertentu, yaitu masyarakat mulai melakukan pengidentifikasian terhadap masalahnya, menyadarkan anggota masyarakat bahwa mereka mempunyai masalah bersama yang harus ditanggulanginya, dan menyesuaikan antara pemecahan masalah yang diambil dengan sumber daya yang dimilikinya. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang di lakukan, diketahui permasalahan kepemudaan yang dihadapi, yaitu pada masalah pemanfaatan waktu luang yang kurang terarah, tiadanya wadah kepemudaan di lingkungan tersebut serta kurangnya kontrol orang tua terhadap kegiatan yang dilakukan anaknya. Langkah untuk menyadarkan anggota masyarakat bahwa mereka mempunyai masalah bersama,yaitu melalui suatu forum pertemuan Arisan RT 004 untuk membahas dan membicarakan permasalahan yang ditemukan dalam identifikasi masalahnya. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diambil langkah pemecahannya, yaitu dengan membentuk suatu organisasi pemuda di lingkungannya. Sedangkan program kegiatan yang diadakan organisasi tersebut disesuaikan dengan minat dan aspirasi dari pemudanya itu sendiri, serta sumber daya yang dimilikinya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazimin Saily
"Perilaku pemilih merupakan salah satu aspek yang dibahas adalah tingkah laku individual warga negara dalam kaitannya dengan pilihan dalam pemilu. Tesis ini mengkaji berbagai alasan yang mendasari pemilih menggunakan hak pilihnya mendukung salah satu partai politik. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan pemilih yang memberikan dukungan terhadap partai politik antara penduduk asli dan pendatang di desa Bojonggede dalam pemilu.
Pemilihan Umum pasca Orde Baru merupakan pemilu yang cukup demokratis, itu terlihat bahwa perolehan suara partai politik didistribusikan secara merata kepada partai politik peserta pemilu di desa Bojonggede. Penelitian ini sangat menarik karena faktor penduduk pendatang yang memberikan sumbangan terhadap tingginya tingkat partisipasi politik dalam pemilu 1999, di desa -kota Bojonggede.
Jawaban terhadap masalah tersebut yang berpengaruh terhadap perilaku pemilih dalam pemilu ada 4 variabel yaitu, identifikasi partai, orientasi kandidat/calon, orientasi isu dan karateristik sosial. Dengan demikian variabel identifikasi partai merupakan yang mendasari seseorang memilih atau tidak memilih kepada salah satu partai politik dalam pemilu. Pemilih yang mempunyai identifikasi partai kepada partai politik tertentu hampir dapat dipastikan akan menjatuhkan pilihanya kepada parpol dalam pemilu.
Variabel karakteristik sosial yang mengacu kepada tiga indikator yaitu pendidikan, pekerjaan dan penghasilan yang berkaitan dengan perilaku pemilih. Adanya kaitan antara karakteristik sosial tertentu dengan pilihan kepartaian seseorang. Alasan utama yang mendasari pilihan tersebut berdasarkan pada hubungan ini yaitu masalah keinginan adanya perubahan dalam sistem politik. Pemilih yang karakteristik sosial tinggi ada kecenderungan memilih parpol Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedangkan mereka yang karakteristik sosial rendah kecenderungan mendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan partai Golongan Karya (Golkar).
Perilaku pemilih di desa Bojonggede dalam memberikan pilihanya kepada sebuah partai politik lebih dilatar belakangi oleh faktor identifikasi partai. Pada penduduk asli identifikasi partai lebih dipengaruhi oleh faktor sentimen agama,sedangkan pada penduduk pendatang dipengaruhi oleh faktor ideologi politik. Mengenai variabel karakteristik sosial, orientasi kandidat, dan orientasi isu, bagi penduduk asli tidak menjadi faktor yang menentukan. Sementara bagi penduduk pendatang variabel tersebut masih menjadi pertimbangan,meskipun persentasenya relatif kecil dibandingkan dengan variabel identifikasi partai."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liswarti Hatta
"Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang dilandasi oleh Kebijakan Keputusan Presiden (Kepres) No. 3 tahun 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan telah berjalan sejak 1 April 1994. Program ini secara ideal adalah untuk memberdayakan kaum miskin dan desa tertinggal baik di pedesaan maupun perkotaan Dari dimensi politis program ini adalah untuk menunjukkan bahwa pembangunan adalah untuk rakyat, artinya kepedulian pemerintah terhadap kaum tertinggal (penduduk dan desa miskin) bukan sekedar slogan pembangunan. Sebuah program adalah perencanaan yang terkadang antara konsep dan pelaksanaan di lapangan berbeda, perbedaan ini dapat disebabkan oleh konsep yang terlalu sulit untuk diterapkan, pelaksana di lapangan yang tidak mampu menterjemahkan suatu konsep ataupun kedua-duanya. Pelaksanaan program IDT di desa yang menjadi lokasi penelitian menunjukkan kurangnya sinkronisasi dan pengawasan program yang ketat terutama dalam pemberian dana dari pemerintah Kurangnya sinkronisasi menunjuk pada pembangunan infrastruktur desa yang kurang diarahkan pada variabel ketertinggalan desa (dalam penentuan desa tertinggal menggunakan 27 variabel, lihat lampiran 2); kurang tanggapnya Pemerintah Daerah dalam memberikan informasi dan mempersiapkan penduduk miskin calon penerima IDT sehingga terkesan program ini hanya'membagi-bagi dana tanpa membekali calon penerima dengan manajemen pengelolaan dana yang memadai. Sedangkan pengawasan yang kurang ketat menunjuk pada kurangnya instansi terkait dari pihak pemerintah dalam memberikan pengawasan pengelolaan uang dari para penerima dana IDT atau kurang ketat dalam mengevaluasi pengguliran dana, sehingga kurang jelas tingkat keberhasilan dari kelompok-kelompok masyarakat sebagai basis penerima dana IDT.
Program IDT yang memberikan dana kepada masyarakat tertinggal di desa tertinggal sebanyak Rp. 20.000.000,- per desa/tahun dan setiap desa penerima akan menerima selama 3 tahun berturut turut jadi dalam 3 tahun (1994, 1995 dan 1996) setiap desa penerima IDT mendapatkan dana sebanyak Rp. 60.000.000,- yang langsung diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat di desa yang sengaja telah dibentuk untuk menyongsong program ini. Dari banyaknya dana tersebut, jika dikelola dengan baik akan memberikan prospek yang cerah pada setiap desa tertinggal. Pengawasan yang ketat terhadap pengelolaan dana dari setiap penerima IDT sangat diperlukan demi tercapainya program ini yakni memberdayakan masyarakat miskin. Pemberdayaan masyarakat harus mencakup segala dimensi seperti sosial, ekonomi, budaya, politik dan hukum. Artinya dimensi ekonomi lewat pemberian dana IDT kepada masyarakat tertinggal harus pula dibarengi dengan pemberdayaan dimensi lain agar sesuai dengan maksud dan tujuan pemerintah yakni pembangunan disegala bidang. Pembangunan yang berhasil apabila semua program mampu membangkitkan daya masyarakat untuk secara otonom menjadi subjek dalam pembangunan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sarlito Wirawan Sarwono
Jakarta: BPKM FKM UI, 1980
301.34 SAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ataswarin Kamariah Muwardi Bambang Sarah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Dusun I di Desa Rumbut Pasir Gunung Selatan di perbatasan Jakarta Bogor, Jawa Barat Secara administratif, desa Rumbut, Pasir Gunung Selatan sebagian besar wilayahnya terletak diperbatasan Ibu. Kota Jakarta Propinsi Jawa Barat , sedangkan bagian lain berbatasan dengan desa Tugu. Secara fisik dusun ini dikelilingi pinggiran sungai Ciliwung di sebelah barat, Sungai Cigantung di sebeluh timur, oleh desa Kalisari di sebelah utara, sedangkan di sebelah selatan oleh pinggiran daerah Kelapa Dua. Dusun I luasnya 144.4 ha. terdiri dari 10 RT/RW dan 269 Kepala Keluarga. Dalam penelitian mi dipilih 40 Kepala Keluarga Betawi yang terdapat di RT/RW 001/01 dan R.T/RW 002/01 dari 85 Kepala Keluarga Betawi.
Sebagai akibat dari pesatnya perluasan dan pengembangan lingkungan, masyarakat Betawi terdesak dari desanya dan tersebar : di berbagai bagian dari kota Jakarta. Arti kata, Betawi Ora dimaksudkan untuk masyarakat Betawi yang tinggal di pusat kota Jakarta. Betawi pinggiran dimaksudkan untuk masyarakat Betawi yang tinggal di pinggiran kota Jakarta. Akibat dari perkembangan kehidupan sosial ekonomi dari penduduk dusun ini terlihat dalam keputusan mereka bersama. Mereka menjual tanah mereka kepada para pendatang di lingkungannya untuk kepentingan pengembangan lingkungan desa: wilayah industri, pemukiman, gedung-gedung perkantoran, lernbaga-lembaga pemerintah dan sektor-sektor swasta.
Hasilnya terlihat dalani asimilasi kebudayaan antara budaya Betawi dan budaya pendatang. Hal ini rnenimbulkan pertanyaan, apakah interaksi budaya tersebut membuat rnasyarakat Betawi bersikap lebih terbuka terhadap sistem-sistem nilai yang baru dan mau menerimanya ke dalarn kehidupan keagamaan sehari-hari, dan diharapkan dapat berkembang menjadi strategi hidup.
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktor-aktor penyebab yang mempengaruhi kebiasaan dan watak masyarakat Betawi secara bersamaan meref1eksikan strategi hidup mereka terhadap pengembangan wilayah dan untuk mendapatkan alternatif-alternatif yang sesuai untuk mendapatkan pemecahan masalah. Studi nonparametrik dilakukan terhadap aspek-aspek religi, kondisi ekonorni, kesempatan bekerja, pendidikan, hubungan sosial dan Sebagainya.
Penelitian ini disusun dengan bantuan metode deskriptif kualitatif, berdasarkan data-data kuantitatif dikumpulkan melalui studi kasus dengan menggunakan observasi terlibat dengan responden pilihan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Penelitian pertama terdiri dari 40 Kepala Keluarga dengan penyebaran kuesioner. Selanjutnya, 40 responden tersebut diacak dan diambil sebagai sampel perwakilan terdiri dari angkatan bersenjata (ABRI), pendidik, karyawan pemerintah, pedagang, pengusaha swasta, ibu rumah tangga, remaja, petani, buruh. Analisis data dari keempat puluh responden menunjukkan bahwa ada semacam hubungan antara pekerjaan dengan pengembangan lingkungan termasuk pemilihan lahan, status tanah, rencana jual tanah, masa depan anak, kemungkinan digusur untuk kepentingan pengerubangan lingkungan, sikap dan tingkah laku penduduk desa terhadap pendatang, rencana jangka pendek dan jangka panjang dalam pengembangan lingkungan dan juga persiapan mereka dalam menghadapinya.
Kesimpulan yang didapat:
1. Agama adalah salah satu penyebab terpenting bagi masyarakat Betawi dalarn menghadapi pesatnya perubahan dalarn Pengembangan lingkungan masyakarat Betawi adalah pemeluk agama Islam yang taat dengan cara hidup orang Islam.
2. Pendidikan agama merupakan tonggak dalam pendidikan keluarga, dibandingkan dengan pendidikan formal, yaitu pendidikan Islam adalah hal yang terpenting di dalarn pendidikan keluarga.
3. Para responden mempunyai keterampilan sendiri untuk dapat mengatasi kesulitan ekonominya, dengan mengerjakan pekerjaan sambilan.
4. Mereka tidak punya keinginan untuk menghalang-halangi pengembangan lingkungan yang pesat, dengan dalih bahwa agama Islam menganjurkan untuk hidup dengan damai dengan keadaan lingkungannya. Mereka mendidik anak-anak untuk rnengikuti cara hidup orang tua mereka."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiati Indri Wardani
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S8462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Amrad Amarala
"ABSTRAK
Peran serta Perusahaan Swasta Dalam Pengembangan Masyarakat Desa di dalam tesis ini, merupakan suatu studi kasus Pengembangan Masyarakat Desa yang diterapkan oleh ARCO Indonesia di desa Pagerungan Besar.Dimana ARCO sebagai suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang pencaharian rainyak dan gas, ikut berusaha mengembangkan masyarakat yang sebagian besar bermata pencarian sebagai nelayan.
Penelitian peran serta perusahaan swasta dalam hal ini ARCO Indonesia, diteliti dari segala macam aspek yang ada, begitu juga dengan pengembangan masyarakat desa Pagerungan Besar.
Penelitian yang dilakukan ini bersifat eksploratif, yakni menganalisa data-data yang memperlihatkan peran serta dan pengembangan masyarakat yang ada, dan melihat juga hubungan variabel - variabel, antara peran serta ARCO Indonesia dengan pengembangan masyarakat dari sudut pandang pendidikan, agama, kesehatan dan ekonomi.
Penelitian peran serta ARCO Indonesia dibatasi hanya pada sebagian kecil saja dari bantuannya baik moril maupun materiel, berupa beberapa sarana penunjang terutama dalam bidanng pendidikan, agama, kesehatan serta ekonomi.
Demikian pula penelitian yang dilakukan terhadap adanya pengembangan masyarakat di desa Pagerungan Besar yang berkisar hanya di bidang-bidang tersebut di atas sehingga dapat jelas dilihat berbagai sifat, jenis dan hubungan antar bvariabel yang dapat saling membantu dalam rangka memahami berbagai gejala sosial dalam masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa walaupun ada perbedaan yang menyolok antara kedua kelompok yang diteliti, ternyata dengan terdapatnya hubungan-hubungan variabel yang ada diantara keduanya, maka peran serta perusahaan swasta dan pengembangan masyarakat dapat mendukung program yang telah direncanakan semula sehingga lebih efektif dan efisien.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>