Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Rossa Larasati
"Sukses sebuah perusahaan tidak terlepas dari peranan para pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertahankan pelanggan agar terus menerus dan berulang-ulang menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanannya. Akan tetapi, mempertahankan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Kendala utama sulitnya mempertahankan pelanggan adalah customer cost yang mahal dan cenderung meningkat. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan nilai yang lebih dari penawaran yang ditawarkan, sehingga hubungan antara pelanggan dan perusahaan dapat terus berkelanjutan. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa mampu sebuah perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta mampu memenuhinya secara lebih efektif dan eiisien dibandingkan pesaing. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, maka perusahaan senantiasa harus menerapkan strategi jitu yang disusun berdasarkan pasar dan pelanggan untuk menciptakan superior customer value. Seorang pemasar harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen, ternama pada restoran cepat saji yang semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat. Pada persaingan restoran cepat saji yang sangat ketat ini, produsen berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai bagi pelanggannya, sehingga produsen berupaya untuk rnencari tahu apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai pelanggan unggul.
Pada penelitian ini akan ditelaah dan dianalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap nilai pelanggan unggul pada restoran cepat saji Mc Donald?s. Sampel yang diteliti berjumlah 120 orang, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui survei di restoran Mc Donald?s di lima wilayah DKI Jakarta, yaitu McDonald's Cibubur (Jakarta Timur), Mc Donald's Pondok Indah (Jakarta Selatan), Mc D0nald?s Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Mc Donald's Plaza [indonesia (Jakarta Pusat) dan Mc Donald's Kelapa Gading (Jakarta Utara).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai pelanggan unggul dipengaruhi secara positif oleh produk. Produk diwakili oleh lima indikator penelitian, yaitu variasi menu beragam, makanan matang dan panas, citarasa enak, tempat penyajian bersih dan harga terjangkau. Kelima indikator penelitian ini memiliki korelasi yang kuat dengan variabel produk, dan ditunjukkan dengan nilai muatan faktor yang cukup tinggi. Hasil penelitian lainnya memperlihatkan bahwa aspek pelayanan, yang diuraikan menjadi responsiveness, emphaty, tangible, assurance dan reliability, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pelanggan unggul.

Customers play an important role in the success of a company. They have to be earned over and properly maintained so that they will keep using the products or services offered by the company. However, eaming and maintaining customers is not easy, and the cost incurred tends to increase ever. One way to do it is to make the customers feel getting value more than expected from what is being offered by the company. Marketing concepts propose that the attaimnent of organizational target depends on how well a company can understand customers? needs and wants, and satisfy them better than the competitor. To gain and maintain market share, a company has to apply the appropriate strategy to create superior customer value. 'I`his is especially so in fast food restaurant business, which expand progressively. To outdo the competitors one has to offer products perceived to be of more value by the customers and, therefore, it is the marketer?s job to rind out things that influence their perception in this regard.
In this research, we seek to identify and analyze various factors that influence this perception of superior customer value at Mc Donald?s fast food restaurant. A purposive sample of 120 McDonald?s customers were interviewed at tive of the restaurant?s outlets in DKI Jakarta : McDonald?s Cibubur (Jakarta Timur), Pondok Indah (Jakarta Selatan), Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Plaza Indonesia (Jakarta Pusat) and Kelapa Gading (Jakarta Utara).
The result conclude that the factor ?product? was dominant in influencing the ?superior customer value", while the other factors of ?responsiveness", "empathy", "tangible", ?assurance? and "reliability" showed no significant effect over it. The ?product? is conceptually defined to include tive indicators : (1) variety of the menu, (2) well cooked food, (3) taste, (4) cleanliness of the sewing area, and (5) price. All tive items correlated highly with ?product? as evidenced by the high factor load values.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristali Harjono
"Dengan semakin pesatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia yaitu sekitar 8% maka hal ini tidaklah terlepas dari bisnis rumah makan / restoran yang semakin menjamur terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Semarang. Bisnis restoran ini tidak banyak diminati oleh pengusaha lokal namun juga pengusaha asing. Hal ini ditandai dengan mulai pesatnya sistem waralaba (franchise) lokal ( Ayam goreng 'Mbok Berek', 'California Fried Chicken' (CFC), Es teler 77, dan lain-lain) serta asing ("Kentucky Fried Chicken", 'McDonald', 'Dunkin Donuts', "Carl's Junior", 'Pizza Hut' dan lain-lain. Sistem waralaba merupakan salah satu jenis 'strategic integration' yaitu forward integration yang dilakukan untuk mendistribusikan produk secara luas.
Kuramaya merupakan salah satu anak perusahaan Indofood Group yang bergerak dalam bisnis restoran yang didirikan pada tahun 1993. Dengan iklim perekonomian Indonesia yang begitu kondusif terhadap pertumbuhan bisnis rumah makan ini, maka Kurumaya dengan sendirinya akan menghadapi berbagai tantangan, ancaman , disamping kesempatan-kesempatan (opportunity) yang ada dan situasi yang terjadi dan dalam perkembangannya menuju sistem globalisasi.
Dalam tesis ini, Kurumaya Noodle Restaurant (KNR) adalah menjadi obyek studi analisis dalam menganalisa lingkungan eksternal atau remote environment dan lingkungan internal. Dengan menganalisa dan memahami kedua sisi tersebut, dapat disusun langkah untuk mencari peluang secara optimal, dan menghindari did dari ancaman yang menghadang.
Dari hasil analisis dengan menggunakan kerangka formulasi strategi David (Strategic Managemat, 1995) melalui sejumlah tingkatan analisis yaìtu input stage, matching stage, dan decision stage . Pada input stage diperoleh hasil evaluasi faktor-faktor eksternal dan internal masmg-masing 248 dan 237 yang menunjukkan bahwa peluang dan kekuatan yang dimilìkl oleh Kurumaya kurang dapat mengantisipasi ancaman dan kelemahan yang dihadapinya. Pada matching stage digunakan analisis dugan Threats-Opportuniües-Wealcnesses-Strengths (TOWS) matrix, Boston Consultan Group (BCG) matrix dan Internal-External (lE) matrix.
Hasil dari TOWS matrix menunjukican bahwa strategi yang paling banyak ditemukan yaitu strategi intuisif; sedangkan BCG matrix menunjukkan bahwa Kurumaya termasuk dalam kuadrant I yaitu Question Mark dimana posisi panga pasar yang relatif rendah yang bersaing dalam industri yang pesat perturnbuhannya dan hasil IE matrix memperhatikan bahwa Kuruniava termasuk dalam daerah sel nomor V yaitu kategori Hold and Maintaince? strategis yatu penetrasi pasar dan pengembang produk. Pada Decision stage, terdapat empat alternatif strategi yang dianalisis yaitu market penetration, market development, product development dan forward integration. Hasiinva menunjukkan bahwa dengan situasi dan kondisi Kurumava maka strategi yang sesuai yatu market pentration dan kornbinasinya dengan market development."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monintja, Sammy Manuel
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S25794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriyanti Latuconsina
"Globalisasi atau pasar bebas terjadi paling lambat
sebelum tahun 2020. Pasar yang sangat potensial ini akan
memungkinkan usaha restoran berkembang dengan pesat.
Kemampuan pelaku usaha dalam bersaing akan tergantung pada
mekanisme pasar bebas. Untuk melihat sejauh mana kesiapan
para pelaku usaha nasional dan efektivitas dari rahasia
dagang, Penulis mengadakan penelitian pada beberapa restoran.
Antara lain, tiga rumah makan Padang di Jakarta (Restoran
Natrabu, Simpang Raya serta Sari Bundo) dan satu restoran fast
food yang masuk ke Indonesia dengan sistem waralaba,
Kentucky Fried Chicken. Dalam penelitian yang menggunakan
metode empiris dengan analisa kualitatif, Penulis menemukan
faktor-faktor penghambat sosialisasi rahasia dagang pada
restoran Padang yakni, kurangnya pengetahuan pelaku usaha
bahwa resep masakan adalah bagian dari rahasia dagang yang
dilindungi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
Dagang, adanya kepercayaan dalam diri pelaku usaha restoran
Padang bahwa rasa dan mutu makanan Padang tergantung dari
juru masaknya, ikatan kekeluargaan yang kuat pada masyarakat
Sumatera Barat dan azas keterbukaan yang dianut. Faktor-faktor
tersebut menyebabkan pelaku usaha restoran Padang kurang
menganggap penting upaya melindungi kerahasiaan resep masakan.
Padahal rahasia dagang yang diatur secara khusus oleh Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, memiliki
peranan besar untuk membantu mengembangkan dan memperluas
usaha dengan sistem waralaba. Kemampuan rahasia dagang sebagai
kunci sukses usaha clapat dilihat dengan jelas pada restoran
Kentucky Fried Chicken, yang merupakan restoran fast food
nomor satu di dunia. Strategi yuridis ini akan lebih efektif
jika perjanjian waralaba yang memberikan hak untuk
memanfaatkan rahasia dagang kepada penerimanya, dikukuhkan
kedalam akta otentik. Dengan begitu, para pelaku restoran
Padang akan lebih mudah untuk melakukan penetrasi pasar dalam
dan luar negeri."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T16374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanka Devi
"Peningkatan penggunaan layanan mandiri telah menjadi tren di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Salah satu yang kerap dijumpai adalah penggunaan Self-Ordering Kiosk (SOK) di restoran cepat saji. SOK menawarkan berbagai jenis pembayaran nontunai, seperti kartu debit, kartu kredit, dan QRIS yang dapat menggantikan pembayaran secara tunai di kasir. Analisis dilakukan terhadap perubahan perilaku pembeli dari pembayaran tunai di kasir ke pembayaran nontunai di SOK pada restoran cepat saji McDonald’s Indonesia dengan memanfaatkan teori Push- Pull-Mooring (PPM). Peralihan pembayaran ini perlu dianalisis karena belum banyak diteliti dan memiliki potensi penting di era digital ks pembayaran tunai dan meningkatnya pembayaran nontunai. Selain itu, belum ada penelitian yang secara khusus mengeksplorasi faktor penggunaan SOK di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong (push factor), menarik (pull factor), dan menghambat (mooring factor) perubahan tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan CB-SEM dengan data survei 744 responden dan dilanjutkan dengan analisis kualitatif menggunakan content analysis terhadap 31 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traditional payment habit memengaruhi inertia. Selain itu, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, dan mandatory interaction terbukti memengaruhi switching intention, serta switching intention memengaruhi switching behavior. Namun, facility constraints, employee service, dan control tidak memengaruhi switching intention. Pada faktor moderasi, inertia terbukti memoderasi seluruh hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, sedangkan facility constraints juga memoderasi hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, kecuali pada hubungan employee service dan control terhadap switching intention. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa eksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi perpindahan dari pembayaran tunai ke pembayaran nontunai di SOK McDonald’s Indonesia, memperkuat dan memberikan temuan baru terkait variabel untuk memahami faktor adopsi teknologi, serta memberikan justifikasi baru terkait variabel yang tidak berpengaruh terhadap perpindahan pengguna. Penelitian ini juga memberikan implikasi praktis bagi McDonald’s Indonesia untuk mengoptimalkan perangkat SOK, menawarkan pilihan pembayaran nontunai di SOK yang beragam dan terbaru, serta menginformasikan cara pembayaran nontunai yang lebih lengkap.

The increasing use of self-service has become a trend across various industries with the aim of improving efficiency and customer convenience. One commonly seen application is the use of Self-Ordering Kiosks (SOK) in fast food restaurants. SOK offers various types of cashless payments, such as debit cards, credit cards, and QRIS, which can replace conventional cash payments at the cashier. The analysis was conducted on the shift in buyer behavior from conventional cashier payments to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia using the Push-Pull-Mooring (PPM) theory. The transition from cash to SOK payments needs to be analyzed in research because this change has not been widely studied and has significant potential in the digital era, characterized by a decline in cash usage and an increase in cashless payments. Moreover, no studies have specifically explored the factors of SOK usage in Indonesia. The main objective of this study is to identify the push, pull, and mooring factors of the change. The analysis was conducted quantitatively using CB-SEM with survey data of 744 respondents, followed by qualitative analysis using content analysis of 31 interviewees. The results showed that traditional payment habits affect inertia. In addition, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, and mandatory interaction are proven to affect switching intention, and switching intention affects switching behavior. However, facility constraints, employee service, and control do not influence switching intention. For moderating factors, the inertia factor is proven to moderate the entire relationship of push and pull factors to switching intention, while facility constraints also moderates the relationship between push and pull factors and switching intention except for the relationship between employee service and control and switching intention. This research contributes by exploring the factors influencing the shift from cash to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia, strengthening and providing new findings related to the variables used to understand technology adoption factors, and providing new justification related to variables that do not affect user transition. This research also provides practical implications for McDonald’s Indonesia to ensure optimization of SOK software and hardware, offer diverse and latest non-cash payment options at SOK, and provide comprehensive information on non-cash payment methods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabyna Maharani
"Peningkatan penggunaan layanan mandiri telah menjadi tren di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Salah satu yang kerap dijumpai adalah penggunaan Self-Ordering Kiosk (SOK) di restoran cepat saji. SOK menawarkan berbagai jenis pembayaran nontunai, seperti kartu debit, kartu kredit, dan QRIS yang dapat menggantikan pembayaran secara tunai di kasir. Analisis dilakukan terhadap perubahan perilaku pembeli dari pembayaran tunai di kasir ke pembayaran nontunai di SOK pada restoran cepat saji McDonald’s Indonesia dengan memanfaatkan teori Push- Pull-Mooring (PPM). Peralihan pembayaran ini perlu dianalisis karena belum banyak diteliti dan memiliki potensi penting di era digital ks pembayaran tunai dan meningkatnya pembayaran nontunai. Selain itu, belum ada penelitian yang secara khusus mengeksplorasi faktor penggunaan SOK di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong (push factor), menarik (pull factor), dan menghambat (mooring factor) perubahan tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan CB-SEM dengan data survei 744 responden dan dilanjutkan dengan analisis kualitatif menggunakan content analysis terhadap 31 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traditional payment habit memengaruhi inertia. Selain itu, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, dan mandatory interaction terbukti memengaruhi switching intention, serta switching intention memengaruhi switching behavior. Namun, facility constraints, employee service, dan control tidak memengaruhi switching intention. Pada faktor moderasi, inertia terbukti memoderasi seluruh hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, sedangkan facility constraints juga memoderasi hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, kecuali pada hubungan employee service dan control terhadap switching intention. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa eksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi perpindahan dari pembayaran tunai ke pembayaran nontunai di SOK McDonald’s Indonesia, memperkuat dan memberikan temuan baru terkait variabel untuk memahami faktor adopsi teknologi, serta memberikan justifikasi baru terkait variabel yang tidak berpengaruh terhadap perpindahan pengguna. Penelitian ini juga memberikan implikasi praktis bagi McDonald’s Indonesia untuk mengoptimalkan perangkat SOK, menawarkan pilihan pembayaran nontunai di SOK yang beragam dan terbaru, serta menginformasikan cara pembayaran nontunai yang lebih lengkap.

The increasing use of self-service has become a trend across various industries with the aim of improving efficiency and customer convenience. One commonly seen application is the use of Self-Ordering Kiosks (SOK) in fast food restaurants. SOK offers various types of cashless payments, such as debit cards, credit cards, and QRIS, which can replace conventional cash payments at the cashier. The analysis was conducted on the shift in buyer behavior from conventional cashier payments to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia using the Push-Pull-Mooring (PPM) theory. The transition from cash to SOK payments needs to be analyzed in research because this change has not been widely studied and has significant potential in the digital era, characterized by a decline in cash usage and an increase in cashless payments. Moreover, no studies have specifically explored the factors of SOK usage in Indonesia. The main objective of this study is to identify the push, pull, and mooring factors of the change. The analysis was conducted quantitatively using CB-SEM with survey data of 744 respondents, followed by qualitative analysis using content analysis of 31 interviewees. The results showed that traditional payment habits affect inertia. In addition, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, and mandatory interaction are proven to affect switching intention, and switching intention affects switching behavior. However, facility constraints, employee service, and control do not influence switching intention. For moderating factors, the inertia factor is proven to moderate the entire relationship of push and pull factors to switching intention, while facility constraints also moderates the relationship between push and pull factors and switching intention except for the relationship between employee service and control and switching intention. This research contributes by exploring the factors influencing the shift from cash to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia, strengthening and providing new findings related to the variables used to understand technology adoption factors, and providing new justification related to variables that do not affect user transition. This research also provides practical implications for McDonald’s Indonesia to ensure optimization of SOK software and hardware, offer diverse and latest non-cash payment options at SOK, and provide comprehensive information on non-cash payment methods."
Depok: 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Eka Putri Maharani
"Peningkatan penggunaan layanan mandiri telah menjadi tren di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Salah satu yang kerap dijumpai adalah penggunaan Self-Ordering Kiosk (SOK) di restoran cepat saji. SOK menawarkan berbagai jenis pembayaran nontunai, seperti kartu debit, kartu kredit, dan QRIS yang dapat menggantikan pembayaran secara tunai di kasir. Analisis dilakukan terhadap perubahan perilaku pembeli dari pembayaran tunai di kasir ke pembayaran nontunai di SOK pada restoran cepat saji McDonald’s Indonesia dengan memanfaatkan teori Push- Pull-Mooring (PPM). Peralihan pembayaran ini perlu dianalisis karena belum banyak diteliti dan memiliki potensi penting di era digital ks pembayaran tunai dan meningkatnya pembayaran nontunai. Selain itu, belum ada penelitian yang secara khusus mengeksplorasi faktor penggunaan SOK di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong (push factor), menarik (pull factor), dan menghambat (mooring factor) perubahan tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan CB-SEM dengan data survei 744 responden dan dilanjutkan dengan analisis kualitatif menggunakan content analysis terhadap 31 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traditional payment habit memengaruhi inertia. Selain itu, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, dan mandatory interaction terbukti memengaruhi switching intention, serta switching intention memengaruhi switching behavior. Namun, facility constraints, employee service, dan control tidak memengaruhi switching intention. Pada faktor moderasi, inertia terbukti memoderasi seluruh hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, sedangkan facility constraints juga memoderasi hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, kecuali pada hubungan employee service dan control terhadap switching intention. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa eksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi perpindahan dari pembayaran tunai ke pembayaran nontunai di SOK McDonald’s Indonesia, memperkuat dan memberikan temuan baru terkait variabel untuk memahami faktor adopsi teknologi, serta memberikan justifikasi baru terkait variabel yang tidak berpengaruh terhadap perpindahan pengguna. Penelitian ini juga memberikan implikasi praktis bagi McDonald’s Indonesia untuk mengoptimalkan perangkat SOK, menawarkan pilihan pembayaran nontunai di SOK yang beragam dan terbaru, serta menginformasikan cara pembayaran nontunai yang lebih lengkap.

The increasing use of self-service has become a trend across various industries with the aim of improving efficiency and customer convenience. One commonly seen application is the use of Self-Ordering Kiosks (SOK) in fast food restaurants. SOK offers various types of cashless payments, such as debit cards, credit cards, and QRIS, which can replace conventional cash payments at the cashier. The analysis was conducted on the shift in buyer behavior from conventional cashier payments to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia using the Push-Pull-Mooring (PPM) theory. The transition from cash to SOK payments needs to be analyzed in research because this change has not been widely studied and has significant potential in the digital era, characterized by a decline in cash usage and an increase in cashless payments. Moreover, no studies have specifically explored the factors of SOK usage in Indonesia. The main objective of this study is to identify the push, pull, and mooring factors of the change. The analysis was conducted quantitatively using CB-SEM with survey data of 744 respondents, followed by qualitative analysis using content analysis of 31 interviewees. The results showed that traditional payment habits affect inertia. In addition, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, and mandatory interaction are proven to affect switching intention, and switching intention affects switching behavior. However, facility constraints, employee service, and control do not influence switching intention. For moderating factors, the inertia factor is proven to moderate the entire relationship of push and pull factors to switching intention, while facility constraints also moderates the relationship between push and pull factors and switching intention except for the relationship between employee service and control and switching intention. This research contributes by exploring the factors influencing the shift from cash to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia, strengthening and providing new findings related to the variables used to understand technology adoption factors, and providing new justification related to variables that do not affect user transition. This research also provides practical implications for McDonald’s Indonesia to ensure optimization of SOK software and hardware, offer diverse and latest non-cash payment options at SOK, and provide comprehensive information on non-cash payment methods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Qatrunnada
"Terdapat fenomena konsumsi kolektivisme yang tidak biasa pada suatu merek produk tertentu yang disebabkan oleh motivasi dan ciri psikologis, seperti FOMO (Fear of Missing Out). Keinginan dan preferensi yang kuat pada suatu merek produk tertentu dapat mempercepat munculnya perilaku pola conformity consumption yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk perilaku yang ingin menyesuaikan diri terhadap kelompok arus sehingga membuat orang-orang mengikuti perilakunya dan melakukan hal yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh FOMO (Fear of Missing Out) terhadap conformity consumption pada culturally associated popular brand (studi pada konsumen McDonald’s BTS Meal Di Jabodetabek). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik purposive sampling pada 200 responden yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner online. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS dan SmartPLS melalui analisis statistik deskriptif dan SEM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa pengaruh yang tidak signifikan, yaitu pengaruh being ignored terhadap increasing concern dan increasing concern terhadap up-surging interest on culturally associated popular product pada konsumen BTS Meal di Jabodetabek.

There is an unusual collectivism consumption phenomenon in a certain product brand caused by motivation and psychological traits, such as FOMO (Fear of Missing Out). A strong desire and preference for a certain product brand can accelerate the emergence of conformity consumption pattern behavior carried out by the community as a form of behavior that wants to adapt to current groups so that people want to follow their behavior and do the same. The purpose of this study is to analyze the effect of FOMO (Fear of Missing Out) on conformity consumption on culturally associated popular brands (study on consumers of McDonald's BTS Meal in Jabodetabek). The study used a quantitative approach through purposive sampling technique on 200 respondents obtained through the distribution of online questionnaires. The data obtained were processed using SPSS and SmartPLS through descriptive statistical analysis and SEM. The results of this study indicate that there are several insignificant effects, namely the effect of being ignored on increasing concerns and increasing concerns on up-surging interest on culturally associated popular products on BTS Meal consumers in Jabodetabek."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masagus Uzair Fachri Asaari
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>