Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Juniza
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S7615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shiba Ahsana Kaafura
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan program pembelajaran non formal bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dengan studi kasus pada Program Rumah Pintar Nusantara di Tangerang Selatan dan Kelas Belajar OKY di Bintaro Permai Tiga yang dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2024. Urgensi dilakukannya riset ini adalah perlunya mendeskripsikan proses dan strategi pengelolaan, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program pembelajaran non formal dalam rangka pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah yang seringkali keterbatasan akses terhadap pendidikan formal yang berkualitas. Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan riset ini dengan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 22 informan yang dipilih dengan teknik , yang terdiri dari owner, project officer, peserta, orang tua peserta, dan alumni dari Program Rumah Pintar Nusantara di Tangerang Selatan dan Kelas Belajar OKY di Bintaro Permai Tiga. Dilakukan juga observasi dan studi dokumentasi yang memberikan gambaran menyeluruh tentang pengelolaan program. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua program tersebut memiliki strategi pengelolaan yang efektif dalam memberikan pendidikan non formal. Tahapan proses pengelolaan yang diidentifikasi meliputi perencanaan, desain program, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, kedua program melibatkan komunitas lokal untuk mengidentifikasi kebutuhan. Desain program disesuaikan dengan kebutuhan lokal, mencakup pembelajaran akademik dan keterampilan hidup. Implementasi dilakukan dengan melibatkan relawan yang telah dilatih. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai efektivitas dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Faktor pendukung utama meliputi dukungan komunitas, kolaborasi dengan pihak eksternal, dan penggunaan teknologi informasi. Faktor penghambat termasuk keterbatasan dana, kurangnya legalitas formal, dan tingkat partisipasi yang fluktuatif. Strategi pengelolaan yang digunakan berupa penetapan tujuan yang jelas, pengorganisasian yang baik, metode pengajaran yang menarik, kolaborasi dengan berbagai pihak, dan penggunaan teknologi informasi yang optimal. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pembelajaran non formal serta memberikan dampak positif yang lebih besar bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.

This study aims to analyze the management of non-formal learning programs for children from low-income families with case studies of the Rumah Pintar Nusantara Program in South Tangerang and the OKY Learning Class in Bintaro Permai Tiga which was conducted from January to June 2024. Urgency of this research is to describe the management process and strategies, and supporting and inhibiting factors in the management program of non-formal learning programs in order to fulfil education rights for children from low-income families who often face barriers to access qualified formal education. This research conducted with a qualitative approach and descriptive analysis. Data was collected through in-depth interviews with 22 informants selected using a purposive sampling technique, consisting of owners, project officers, participants, parents of participants, and alumni from the Rumah Pintar Nusantara Program in South Tangerang and the OKY Learning Class in Bintaro Permai Tiga. Observations and documentation studies were also carried out which provided a comprehensive picture of the management program. The results of this research indicate that both programs have effective management strategies in providing non-formal education. The management process stages identified include planning, program design, implementation, monitoring and evaluation. In the planning stage, the second program involves local communities to identify needs. Program design is tailored to local needs, encompassing both academic learning and life skills. Implementation is carried out by involving opponents who have been drilled. Monitoring and evaluation is carried out regularly to assess effectiveness and identify areas requiring improvement. The main supporting factors include community support, collaboration with external parties, and the use of information technology. Inhibitory factors include limited funding, lack of formal legality, and fluctuating participation levels. Effective management strategies include setting clear goals, good organization, interesting teaching methods, collaboration with various parties, and optimal use of information technology. The research results are expected to increase the effectiveness and efficiency of non-formal learning programs and provide a greater positive impact for children from low-income families. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mustafa
"Hidup miskin di Jakarta bukanlah suatu pilihan, atau cita-cita, melainkan lebih tepat sebagai keterpaksaan atau nasib buruk. Apalagi terpaksa harus tinggal bersama keluarga di rumah plastik yang mirip gubuk dan sewaktu-waktu terancam penggusuran. Hal yang memprihatinkan seperti itu tidak pemah terbayangkan sebelumnya ketika para pendatang memutuskan untuk meninggalkan desa atau daerahnya karena sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan di daerah sendiri, lebih-lebih dengan modal pengetahuan dan ketrampilan yang terbatas.
Salah satu lokasi yang dijadikan tempat tinggal mereka adalah di dalam komplek pasar induk, karena di pasar itulah mereka dapat mengais rejeki antara lain dari buah-buahan atau sayuran yang jatuh berceceran akibat dari kegiatan bongkarmuat dari dan ke kendaraan truk pengangkutnya. Selain itu juga dari sampah atau limbah yang terbuang di dalam komplek pasar induk yang ternyata hasilnya dapat menghidupi keluarganya.
Mereka berjuang untuk bisa tetap hidup (survive) berusaha mendidik anak-anaknya di lingkungan rumahnya ataupun di sekolah. Kadang-kadang mereka dihadapkan pada pilihan yang pelik, antara anak tetap bersekolah untuk bekal masa depannya, atau terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk turut bekerja mencari tambahan penghasilan keluarga.
Kondisi yang demikian menarik untuk dilakukan penelitan yang bertujuan untuk menyelami kehidupan keluarga miskin memenuhi kebutuhannya, dan pola keluarga miskin itu menangani pendidikan anak-anaknya di tengah-tengah kondisi kemiskinannya. Pendidikan anak pada keluarga miskin di sini dimaksudkan : mulai di dalam rumah atau keluarga, sampai di luar rumah keluarga itu. Di sini ingin diketahui bagaimana konsep keluarga miskin itu di dalam penanaman nilai-nilai dan ketrampilan termasuk dorongan dan pemberian kesempatan kepada anaknya mengikuti pendidikan dasar.
Penelitian ini merupakan suatu studi yang menggunakan pendekatan kualitatif terhadap lima keluarga miskin yang hidup bersama anak-anaknya di rumah sangat tidak layak di dalam lingkungan pasar Induk. Hasil analisis atas temuan di lapangan menunjukkan beberapa kekurangan, yaitu : bahwa anak belajar di sekolah tingkat SD masih belum menjadi kebutuhan, karena sangat rendahnya kesadaran orang tua tentang nilai-nilai pentingnya pendidikan anak pada keluarga. Motivasi orang tua untuk memenuhi kebutuhan agar anaknya bersekolah amat rendah, sehingga akses terhadap sistem pendidikan formal yang tersedia di sekitarnya menjadi terhambat.
Adapun jalur pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal, dalam hal ini pendidikan kesetaraan SD dan SLTP (Paket A dan Paket B) yang digratiskan bagi anak yang putus sekolah pun mengalami hal yang serupa. Apalagi berbagai bentuk kursus ketrampilan yang diselenggarakan oleh masyarakat / swasta dengan memungut biaya kursus, makin tidak terjangkau walaupun dengan ketrampilan yang diperoleh lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Melihat beberapa kelebihan yang ada pada pendidikan non formal (seperti antara lain keluwesan, aneka ragam ketrampilan yang berorientasi pada kebutuhan, murah dan bermanfaat), suatu model program yang disebut sebagai "pendidikan non formal keliiing? diajukan dalam perencanaan sosial untuk dijadikan altematif solusi terhadap masalah yang dihadapi. Pada intinya, pendidikan tersebut berupa pengembangan terhadap model pendidikan (formal ataupun non formal) yang berjalan selama ini. Model yang diajukan di sini melalui penyelenggaraan kelompok belajar atau kursus ketrampilan secara gratis dan bersifat khusus dan terbatas di lingkungan pemukiman tempat tinggal keluarga-keluarga sangat miskin, sepanjang lokasinya memiliki sumber dukungan teknis. Bahkan hal itu masih ditambah iagi dengan beberapa bentuk perangsang atau stimulasi agar lebih menarik bagi anak-anak putus sekolah sehingga hasilnya dapat menjangkau sasaran secara lebih optimal.
Kesemuanya itu dengan menyediakan dukungan biaya yang diperlukan sebagai konsekuensi dari penyelenggaraan model program itu. Dukungan itu diharapkan dapat diperoleh dari pihak Pemerintah / Pemda sebagai bentuk respons dari tanggung jawab negara terhadap pendidikan anak-anak terlantar dan perbaikan nasib keluarga miskin sesuai yang diamanatkan di dalam UUD 1945, serta diharapkan pula dengan mengundang peran aktif masyarakat, terutama melalui organisasi sosial dan LSM yang memiliki kepedulian serta sumber daya untuk mendukung program dimaksud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Kristiana
"Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan terhadap keluarga ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang bar"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Yudhantoro
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghazi Hussien-Yoesoef
"Dalam lembaran-lembaran karya ini secara keseluruh_penulis mencoba ang miskin di Penjaringan Jakarta Utara menjawab pertanyaan yang menjadi malah yang telah di teliti yaitu hakekat politik pada Dalam penelitian ini ternyata ditemukan hal-hal berikut; masyarakat berpenghasilan rendah mengisi lapangan kerjaan dengan mengguna'an tenaga kasar, dimana upai tidak diisi oleh masyarakat yang berpenghasilan tinggi , dan ini merupakan suatu cara hidup dari masyarakat berpenghasilan rendah.Betul pendapat Oscar Lewis (1970) Bahwa kita harus mbedakan antara kemiskinan dengan kebudayaan kemiskinan,. Ternyata di Penjaringan penulis menemukan, kaidah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>