Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Prima Duria Nirmalawati
"ABSTRAK
Penelitian mengenai Pengaruh Pendidikan Barat pada orang Depok asli telah dilakukan di kota administra_tif Depok pada tanggal 12 Juli 1989 hingga 12 Desem_ber 1989. Selain di Kotip Depok, studi ini juga dilakukan di beberapa perpustakaan dan Arsip Nasional guna menemukan bukti-bukti tertulis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penga_ruh pendidikan Barat pada orang Depok asli.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara lisan terhadap para keturunan orang Depok asli, juga pada orang-orang yang tinggal di sekitarnya, guna mengetahui keadaan mereka. Selain itu penulis juga menggunakan dokumen-dokumen yang ada di Arsip Nasion_al dan beberapa buku sebagai studi perpustakaan.
Dari penelitian ini penulis dapat mengetahui bahwa orang Depok asli memiliki beberapa perbedaan di masa kolonial dengan orang-orang pribumi lainnya. Mereka memiliki kedudukan sosial yang lebih dari masyarakat Indonesia lainnya. Ini disebabkan mereka telah mendapat pendidikan Barat. Dengan adanya pen_didikan Barat, maka mereka dapat memperoleh lapangan pekerjaan yang lebih baik dan tidak harus menekuni bidang pertanian saja. Mereka ada yang menjadi tenaga propesional sebagai dokter. guru, atau ahli hukum, banyak dari mereka yang menjadi pegawai pemerintah atau swasta di Batavia, karena profesi berbeda gaya hidup pun berbeda. Maka ada istilah Belanda Depok, yaitu orang Depok asli yang bergaya hidup mirip orang Belanda.

"
1990
S12748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratos, Datuk Anthony
Malaysia: Marshall Cavendish, 2006
R 745.51 RAT o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Andaya, Leonard Y.
"Tulisan ini berupaya untuk mendokumentasikan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial di antara suku bangsa Melayu di Semenanjung Malaysia dengan komuniti-komuniti Orang Asli. Dalam merekonstruksi kisah hubungan sosial itu, tulisan ini diawali dengan kajian tentang gerakan-gerakan pada masa prasejarah dan protosejarah dari nenek moyang Orang Asli dan Melayu. Orang Asli berasal dari wilayah tengah dan selatan Thailand. Orang Melayu berasal dari Taiwan dan berpindah menuju Semenanjung Malaysia melalui Philippina. Dikisahkan pula berlangsungnya 'gelombang' pertama, kedua, dan ketiga dari orang Melayu hingga akhirnya mereka memiliki dampak yang permanen di wilayah Semenanjung. Tulisan ini menyajikan peralihan hubungan di antara komuniti Orang Asli dan imigran Melayu dari Sumatera sejalan dengan perubahan nilai yang dimiliki orang Melayu terhadap Orang Asli dalam hal perdagangan internasional. Semula, Orang Asli sangat dibutuhkan dalam memungkinkan orang Melayu membangun pelabuhan yang berhasil di Melaka. Selama hasil-hasil hutan seperti damar, kayu cendana, dan rotan tetap diperlukan secara internasional, Orang Asli dihargai dan diterima oleh orang Melayu. Tetapi, dengan adanya perubahan dalam permintaan dari hasil-hasil hutan ke timah dan lada sejak abad keenambelas, dan beralih ke timah, karet, dan minyak kelapa sawit pada akhir abad kesembilanbelas dan abad keduapuluh, posisi Orang Asli menjadi semakin terpinggirkan. Perubahan itu juga tertuang dalam tradisi-tradisi lisan dan tertulis Orang Asli dan Melayu. Pada masa kini, Orang Asli mulai mengupayakan diperolehnya kembali penghargaan dan kerjasama yang sebelumnya telah menjadi karakteristik dalam hubungan sosialnya dengan orang Melayu. Walaupun prospek keberhasilan itu tidak cerah, kemajuan telah diperoleh dalam mempertahankan ide-ide tentang wilayah hunian dan keaslian mereka di Semenanjung Malaysia."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leander, Meisyninda Gloriana
"Penelitian mengenai penggunaan alih kode dan campur kode telah dilakukan terhadap ketujuh informan yang merupakan keturunan Orang Depok Asli yang tinggal di Depok, pada bulan April 2006 sampai bulan Mei 2006. Adanya kebijakan pemerintah Hindia Belanda untuk mewajibkan pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar di sekolah menyebabkan Orang Depok Asli menjadi masyarakat bilingual karena mereka mengenal dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan mengenai ciri_-ciri bahasa Belanda-Pecuk mirip dengan varian bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan ketika mereka melakukan alih kode dan campur kode, fungsi penggunaan alih kode oleh para informan serta jenis alih kode yang mereka lakukan, kemampuan tata bahasa para informan dalam membentuk kata dan frasa bahasa Belanda yang bercampur ke dalam bahasa Indonesia, dan kelas kata dalam varian bahasa Belanda yang paling banyak digunakan para informan dalam campur kode ke dalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Pengumpulan data yang berupa hasil rekaman diambil dengan cara melakukan percakapan dengan para informan di kediamannya masing-masing. Percakapan tersebut membicarakan hal-hal yang bersifat informal, misalnya masalah keluarga, pekerjaan, gereja, makanan, teman lama, dan kenangan masa kecil. Ragam bahasa yang digunakan pun merupakan ragam bahasa santai, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan merupakan bahasa Belanda ragam santai dan akrab. Varian bahasa tersebut memiliki kemiripan dengan bahasa Belanda-Pecuk pada tataran fonologis, morfologis, dan sintaksis. Dengan demikian alih kode yang dilakukan oleh para informan merupakan alih kode dari bahasa Indonesia ke varian bahasa Belanda yang mirip dengan bahasa Belanda-Pecuk. Daum alih kode yang dilakukan ke dalam varian bahasa Belanda ragam santai tersebut hanya memiliki beberapa fungsi seperti yang dirangkum oleh Giesbers (1989:29-30). Tetapi dari 19 fungsi alih kode penulis hanya ditemukan 8 fungsi alih kode yang dilakukan oleh informan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa kemampuan informan dalam bercampur kode hanya sampai pada tataran kata. Hal tersebut dapat kita lihat melalui perbandingan jumlah kata dan frasa yang bercampur dalam bahasa Indonesia pada percakapan dengan informan, terbukti bahwa jumlah kata lebih banyak digunakan daripada frasa dan kelas kata yang paling banyak digunakan adalah kelas kata benda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soetojo Prawirohamidjojo
Bandung: Alumni, 1986
346.015 SOE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soetojo Prawirohamidjojo
Bandung: Alumni, 1974
346.O15 SOE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ruhana Padzil
"This article unpacks community-level female leadership among Malaysia’s indigenous Orang Asli community. The power dynamics of this community’s relationship with state institutions have been uneven. Critics accuse the authorities of infantilizing the community, through gendered and patriarchal behaviour (for example, male government officers only interact with male heads of communities). Based on the fieldwork including seven interviews with female and male Orang Asli grassroots leaders of an independent, pro-indigenous movement – one which is apparently “leaderless” in terms of its organizational structure – we show how they challenge the abovementioned attitudes through neo-empowerment and agentic efforts, through collective narratives of the environment, camaraderie and compassion. These grassroots efforts also appeal to a new cohort of indigenous people, embody gentle negotiation strategies, and recognize gendered discourses of agency and control. We show how this leads to the creation of a more inclusive, progressive, and feminist-driven empowerment strategy, eventually building resistance to traditional patriarchal structures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
909 UI-WACANA 24:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Karena buku ini berkategori umum maka siapa saja dapat membacanya. Namun biasanya buku ini banyak dicari dan dibaca oleh kalangan remaja hingga orang dewasa.
Orang Asli Papua (OAP) menurut Undang-Undang Otonomi khusus Papua adalah orang yang berasal dari rumpun ras Melanesia yang terdiri dari berbagai suku-suku asli di Pulau Papua dan/atau yang diterima serta diakui sebagai orang asli Papua oleh masyarakat hukum adat Papua. Sebutan Orang Asli Papua melekat dengan istilah Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang menggambarkan jati diri orang asli Papua itu sendiri termasuk dalam kontestasi pengelolaan sumber daya alam yang ada di tanah Papua. Dalam hal ini, termasuk dua provinsi di Indonesia yakni provinsi Papua dan Papua Barat.
Sinopsis
Buku ini menyajikan data dan informasi tentang kondisi dan perubahan sosial demografi OAP di Provinsi Papua Barat. Sebagai lokasi kajian yang lebih mendalam adalah dua kabupaten, yaitu:
(1) di Kabupaten Sorong yang merupakan daerah tujuan migrasi sehingga proporsi OAP kecil,
(2) Kabupaten Tambrauw yang penduduknya didominasi oleh OAP. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
995.4 ORG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>