Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Rusdi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Nur Amalina
"Olahraga merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh, fisik, serta mental seorang individu. Olahraga dilakukan tanpa memandang gender seseorang, laki-laki maupun perempuan perlu untuk berolahraga. Selain laki-laki, olahraga futsal belakangan ini banyak diminati oleh kaum perempuan. Terdapat beberapa pandangan bahwa para atlet futsal putri merupakan perempuan yang maskulin, tomboi, bahkan lesbian, yang kemudian menjadi sebuah stereotip tersendiri bagi masyarakat. Skripsi ini menggunakan metode etnografi dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam serta observasi partisipatoris. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara atlet putri yang hanya sekedar melakukan doing serta yang mengaku menjadi being lesbian.

Sport is an activity that people do to maintain their body endurance, physical endurance, and their mentality. Regardless of someone rsquo s gender, whether males or females need to do sport. Beside males, nowadays futsal is a sport that is increasingly enthused among female futsal athletes. In the society, there are some thoughts that say a female futsal athlete has a masculine personality, tomboy, and even lesbian. Those thoughts then become a stereotype among the society. The method used in this ethnography research is deep interview and participant observation. The result of this thesis shows that there is some significant difference between doing lesbian and being a lesbian in female futsal athletes.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumanti Yuliasih
"ABSTRAK
Pada umumnya, salah satu ciri yang melekat pada masyarakat daerah kumuh adalah rendahnya tingkat pendidikan serta kurangnya ketrampilan dan keahlian yang mereka miliki. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat daerah kumuh cenderung lebih banyak menggantungkan nasibnya pada sektor sektor informal. Mereka bekerja sebagai pedagang kaki lima, pedagang asongan, tukang becak, pemulung dan sebagainya. Secara umum, Jenis Jenis pekerjaan yang mereka masuki itu mempunyai karakteristik antara lain bersifat padat karya, mudah dimasuki, berubah ubah tidak stabil dan tingkat penghasilan tidak menentu. Kondisi pekerjaan yang berubah ubah dan itu diduga menyebabkan mereka informasi mengenai pekerjaan yang lebih baik. Selain itu, karena pada tak menentu selalu berusaha mencari mungkin memberikan hasil umumnya jenis jenis pekerjaan yang mereka masuki itu rawan terhadap berbagai razia dan penertiban, maka mereka juga akan berusaha untuk memperlengkapi diri dengan berbagai informasi yang menyangkut pekerjaannya, seperti misalnya informasi tentang penertiban pedagang kaki lima, penertiban pedagang asongan atau razia bebas becak. Pencarian informasi pekerjaan yang mereka butuhkan, baik informasi mengenai pekerjaan yang mereka butuhkan maupun informasi yang menyangkut pekerjaan mereka, menjadi permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan Uses and Gratifications yang memusatkan perhatiannya pada apa yang dilakukan manusia terhadap media. Menurut Jay G. Blumler, motif yang mendorong seseorang untuk menggunakan media dikelompokkan dalam 3 macam orientasi, orientasi kognitif antara lain meliputi kebutuhan akan informasi dan pengamatan lingkungan, diversi meliputi antara lain kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, sedangkan identitas pribadi adayakni lah penggunaan isi media massa untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak. Ada pun yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kebutuhan informasi sebagai motif dalam menggunakan media massa atau sumber sumber informasi lain melalui komunikasi interpersonal. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat Kampung Pedongkelan. Ada pun populasinya adalah masyarakat Kp. Pedongkelan yang berusia antara 15 sampai 45 tahun dan telah bekerja. Dari populasi tersebut, ditarik sampel sebanyak 100 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah survai sampel, yakni data data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Data-data yang berhasil dikumpulakan menyimpulkan bahwa ternyata responden lebih mengandalkan saluran komunikasi interpersonal sebagai sumber informasi pekerjaan yang mereka butuhkan."
Lengkap +
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Yuktiani Hadipoero
"Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah adakah hubungan antara pendidikan dan jenis pekerjaan wanita di kalangan wanita pekerja di Perancis dan bagaimanakah sifat hubungan tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dengan pembahasan secara deskripti f analitis atas data sekunder. Data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa pendidikan wanita pada tahun 80-an sudah lebih baik daripada sekitar 40 tahun silam, di mana saat itu sebagian besar wanita hanya merupakan lulusan sekolah dasar, sedangkan pada tahun 80-an, sudah cukup banyak jumlah wanita yang menjalani masa pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Sementara jika ditinjau dari segi pekerjaan, hingga tahun 80-an mayoritas wanita bekerja pada bidang jasa, misalnya: pekerja dalam rumah tangga, pegawai biasa, pemberi jasa pelayanan. Setelah melakukan penelitian lebih jauh, maka penulis berkesimpulan bahwa sekalipun tampaknya pendidikan wanita pada tahun 80-an sudah semakin meni,ngkat, namun ternyata wanita yang hanya merupakan lulusan sekolah dasar dan sekolah kejuruan jumlahnya jauh lebih besar daripada jumlah wanita yang belajar sampai ke tingkat yang lebih tinggi, seperti sekolah lanjutan atas, perguruan tinggi maupun Grandes Ecoles. Maka tidaklah mengherankan jika ternyata mayoritas wanita bekerja dalam bidang jasa, yang mengutamakan ketrampilan dan tidak menuntut latar belakang pendidikan yang tinggi. Jadi mernang ada hubungan antara pendidikan dan pekerjaan wanita di kalangan wanita pekerja di Perancis yang sifatnya paralel/sejajar saja."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidiana Novi Pahlevi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S2347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Matthew
"Burnout pada atlet merupakan salah satu fenomena psikologis yang dialami oleh semua atlet. Salah satu faktor psikologis berhubungan dengan burnout pada atlet adalah ketangguhan mental. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara ketangguhan mental dan burnout pada atlet pada sampel atlet di Indonesia yang berusia di atas 12 tahun dan aktif bertanding (N =154). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Athlete Burnout Questionnaire (ABQ) dan Mental Toughness Inventory (MTI). Hasilnya, ditemukan bahwa ketangguhan mental memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan burnout pada atlet (p <0,05). Ditemukan juga bahwa ketangguhan mental memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan dua dimensi burnout pada atlet, yaitu kelelahan fisik/emosional (p <0,05) dan berkurangnya kepuasan akan pencapaian (p <0,05), tetapi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan dimensi devaluasi olahraga (p > 0,05). Hasil menunjukkan bahwa ketika seseorang atlet memiliki ketangguhan mental yang tinggi, ia akan lebih terlindungi dari gejala burnout pada atlet. Penemuan lain yang ditemukan dalam penelitian adalah bahwa faktor demografis tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ketangguhan mental maupun burnout pada atlet.

Athlete burnout is one of the psychological phenomena experienced by all athletes. One psychological factor associated with athlete burnout is mental toughness. This study aims to examine the relationship between mental toughness and athlete burnout in a sample of athletes in Indonesia aged above 12 years who are actively competing (N = 154). The instruments used in this study were the Athlete Burnout Questionnaire (ABQ) and the Mental Toughness Inventory (MTI). The results showed that mental toughness has a significant negative relationship with athlete burnout (p < 0.05). It was also found that mental toughness has a significant negative relationship with two dimensions of athlete burnout, namely physical/emotional exhaustion (p < 0.05) and reduced sense of accomplishment (p < 0.05), but does not have a significant relationship with sport devaluation (p > 0.05). The findings indicate that athletes with higher mental toughness are more protected from symptoms of athlete burnout. Another finding of the study is that demographic factors do not have a significant relationship with either mental toughness or athlete burnout."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armansyah Gatot Subroto
"Kebijakan pembangunan pertanian di Kabupaten Kulon Progo tidak lagi bertumpu pada peningkatan produksi saja, tetapi lebih luas lagi diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, mengembangkan agribisnis, serta mengisi dan memperluas pasar melalui pertanian yang maju, efisien, dan tangguh.
Kebijakan pembangunan pertanian tersebut akan tercapai apabila dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mampu menggerakkan partisipasi berbagai pihak, utamanya masyarakat petani dalam pelaksanaan program-program pertanian.
Dalam rangka penggerakan partisipasi masyarakat petani, maka program penyuluhan pertanian memainkan peran yang sangat vital. Agar penyuluhan pertanian dapat dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan prima sehingga memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pembangunan pertanian, maka disamping diperlukan adanya dukungan kelembagaan, sarana dan bahan-bahan penyuluhan sesuai standar pelayanan prima, diperlukan pula adanya dukungan sumber daya manusia tenaga penyuluh pertanian yang prima.
Kinerja prima dari tenaga penyuluh pertanian merupakan hasil dari interaksi antara kemampuan dan motivasi (kepuasan kerja) dari para penyuluh pertanian tersebut. Motivasi dan kepuasan kerja, sama pentingnya dengan kemampuan dalam menyurnbang terhadap kinerja prima dan para penyuluh pertanian.
Kajian kepuasan kerja pada Penyuluh Pertanian menarik untuk diteliti, karena peran mereka yang amat vital untuk menggerakkan partisipasi masyarakat petani guna keberhasilan pembangunan pertanian. Kajian mengenai kepuasan kerja pada umumnya telah banyak dilakukan, namun tetap aktual dan menarik karena akhir-akhir ini banyak dibicarakan masalah pemogokan kerja, untuk rasa, dan sejenisnya, yang apabila diteliti dan ditelusuri penyebab yang cukup menonjol adalah adanya rasa ketidakpuasan pegawai.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, antara lain: gaji, pekerjaan itu sendiri, gaya supervisi, kesempatan promosi, rekan kerja, kondisi kerja, kebijakan organisasi, kepribadian, nilai-nilai pegawai, berbagai karakteristik individu seperti usia, masa kerja, pendidikan, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini dilihat hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja secara umum dari para Penyuluh Pertanian yang didasarkan pada Teori Perancangan Ulang Pekerjaan dari Hackman dan Oldham (1980).
Menurut Hackman dan Oldham (1980), dalam upaya untuk meningkatkan motivasi, kinerja, dan kepuasan kerja perlu diperhatikan adanya lima dimensi karakteristik inti pekerjaan, yaitu: variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan batik. Hackman dan Oldham (1980) juga menjelaskan adanya beberapa moderator yang mempengaruhi hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja secara umum, yaitu: knowledge and skill, growth need strength, dan context satisfaction.
Penelitian ini melihat peran dari variabel moderator growth need strength dalam mempengaruhi hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja secara umum pada para Penyuluh Pertanian. Diasumsikan bahwa Penyuluh Pertanian yang memiliki growth need strength yang tinggi akan merespon secara lebih positif terhadap pekerjaannya dibandingkan Penyuluh Pertanian dengan growth need strength yang rendah.
Subyek penelitian yang dipilih adalah para Penyuluh Pertanian pada BIPP Kabupaten Kulon Progo dengan populasi sebanyak 48 orang. Pada penelitian ini seluruh populasi diambil sebagai sampel (total sampling). Kepada para penyuluh Pertanian tersebut diberikan kuesioner yang diadaptasi dari kuesioner Job Diagnostic Survey dari Hackman dan Oldham (1980) untuk mengungkap variabel-variabel di atas.
Sebelum alat ukur ini digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada 30 orang responden untuk melihat apakah alat ukur tersebut valid dan reliabel. Perhitungan validitas menggunakan metode konsistensi internal, sedangkan reliabilitas menggunakan metode alpha Cronbach. Hasil perhitungan menunjukkan alat ukur valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
Metode analisis menggunakan teknik uji korelasi tata jenjang Kendall (tau) karena data penelitian diasumsikan berskala ordinal. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan bermakna antara karakteristik pekerjaan secara keseluruhan dengan kepuasan kerja secara umum, namun kekuatan hubungannya pada tingkat sedang (tau = 0, 543). Sementara itu hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan positip dan bermakna antara masing-masing lima dimensi inti karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja secara umum.
Untuk melihat ada-tidaknya pengaruh growth need strength terhadap hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja secara umum, dilakukan korelasi parsial Kendall (tau). Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan angka korelasi (dari tau = 0,543 menjadi 0,470). Ini bermakna bahwa growth need strength mempengaruhi (dalam hal ini memperkuat) hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kepuasan keija secara umum. Hasil uji korelasi berganda juga mendukung kesimpulan tersebut dimana interaksi antara karakteristik pekerjaan dan growth need strength secara berskma-sama menunjukkan hubungan dengan kepuasan kerja secara umum yang lebih kuat (dari tau = 0,543 menjadi 0,672).
Pengujian moderator dilakukan dengan melihat perbandingan korelasi Kendall (tau) antara karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja secara umum pada kelompok growth need strength yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi kendall (tau) pada kelompok responden dengan growth need strength tinggi (tau = 0, 414) lebih kuat dibandingkan pada kelompok responden dengan growth need strength rendah (tau = 0,357).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel growth need strength merupakan moderator yang mempengaruhi hubungan antara karakteristik pekeijaan dan kepuasan kerja secara umum dari para Penyuluh Pertanian."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>