Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kusnaka Adimihardja
Bandung: Humaniora Utama Press, 2001
307.142 ADI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel, Moehar
Jakarta: Bumi Aksara, 2006
630.6 Dan p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basroni
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3600
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suarni
"Fenomena AYLA adalah sebuah fenomena tragedi kemanusiaan yang luar biasa yang terjadi hampir di setiap pelosok. Keluarga sebagai salah satu tempat yang seharusnya teraman dan ternyaman bagi anak, narnun pada kenyataannya justru sebaliknya kondisi keluargalah yang mendorong anak menjadi AYLA tidak saja secara ekonomi melainkan faktor keretakan keluarga. Sebagai akibat dari terjerumusnya anak ke dunia pelacuran dapat berdampak pada fisik, psikis dan sosial anak sehingga proses tumbuh kembangnya terganggu.
Berangkat dari fenomena tersebut yang mendorong Remaja Ulet Bandung sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang masih baru berdiri untuk kansen dan memberikan pelayanan kepada anak yang dilacurkan khususnya dalam bidang kesehatan, mengingat resiko kesehatan sangat dekat dengan anak yang dilacurkan dan akan mengancam jiwa anak tersebut.
Bardasarkan uraian di atas, penelitian ini berusaha mendeskripsikan perlindungan kesehatan yang dilakukan AYLA dan bagaimana LSM Remaja Ulet berperan serta membantu mereka untuk mencegah dan meminimalisir resiko kesehatan bagi anak yang dilacurkan di Kota Bandung. Remaja Ulet sebagai salah satu lembaga yang sangat peduli dengan permasalahan anak yang dilacurkan menangani langsung kasus-kasus kesehatan balk penyakit bersifat umum maupun Penyakit Menular Seksual (PMS). Dalam perkembangannya masalah kesehatan adalah salah satu masalah yang sangat serius dan perlu penanganan segera.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menggali informasi-informasi tentang perlindungan kesehatan anak yang dilacurkan dampingan LSM Remaja Ulet, yang diperoleh melalui infer-man.
Hasil temuan penelitian menunjukkan perlindungan kesehatan anak yang dilacurkan terdiri dari konseling kesehatan, melalui informasi berupa leaflet, ke dokter atau ke rumah sakit melalui rujukan Remaja Ulet, mengkonsumsi obat-obatan anti biotik dan obat-obat lainnya yang tersedia di warung-warung. Sedangkan secara garis besarnya perlindungan kesehatan anak yang dilacurkan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu perlindungan kesehatan yang bersifat pencegahan (prevenfif) dan perlindungan kesehatan bersifat pengobatan (kuratif).
Perlindungan kesehatan yang dilakukan anak yang dilacurkan lebih banyak berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi, mengingat anak yang dilacurkan termasuk anak yang memiliki aktivitas yang high risk, karena prilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan diperparah lagi dengan tingkat kematangan mereka baik secara pemikiran maupun seksual. Gatal-gatal pada begian vagina, keputihan, aborsi adalah jenis penyakit kelamin yang pernah umumnya diderita oleh anak yang dilacurkan. Karena penyakit tersebut bukanlah penyakit yang ringan dan merupakan Penyakit Menular Seksual (PMS) sehingga penanganannya harus dilakukan dengan cara-cara medis, sehingga pada saat anak yang dilacurkan mengalami penyakit kelamin seperti yang telah disebutkan, maka mereka dengan dorongan diri sendiri meminta bantuan kepada pendamping atau Social Worker Remaja Ulet untuk mengantar atau merujuk ke dokter praktek, akupunktur atau rumah sakit jaringan Remaja Ulet. Mengingat penyakit menular seksual akan berdampak, jangka panjang dan tidak bisa disembuhkan tanpa bantuan tenaga medis yang profesional sehingga mendorong anak yang dilacurkan senantiasa berhati-hati dan lebih 'memiliki tindakan pencegahan (preventif) yakni dengan membersihkan vagina mereka dengan menggunakan sabun pembersih khusus wanita. air daun sirih dan ada juga yang menggunakan air garam. Cara-cara yang dilakukan oleh mereka dalam melindungi kesehatan mereka sangat bervariasi tergantung pada tingkat pengetahuan mereka mengenai penyakit-penyakit kelamin dan penanganannya.
Penelitian ini menemukan beberapa yang sekiranya dapat menjadi renungan, analisis bersama serta dapat menjadi tugas bersama untuk membenahinya, agar perlindungan kesehatan anak yang dilacurkan dapat lebih maksimal, sehingga resiko-resiko yang berkaitan dengan kesehatan dapat diminimalisir yang pada akhirnya anakanak dapat terselamatkan dan dapat meraih kembali hak-haknya, sehingga disarankan agar perlu adanya langkah-langkah yang dilakukan agar sebisa mungkin anak-anak mendapatkan hak-haknya secara layak sesuai dengan Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, diharapkan keluarga sebagai tempat yang paling dekat bagi anak, sudah selayaknya keluarga menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seorang anak, adanya langkah preventif yang dapat ditempuh oleh semua pihak pemerintah, LSM, akademisi dan masyarakat agar anak dapat tercegah dari bentukbentuk eksploitasi, dengan menyediakan aksess pelayanan yang ramah anak sehingga anak memiliki alternatif tempat yang aman dan nyaman untuk tumbuh dan berkembang secara layak, menyediakan akses yang dapat menjadi alternatif pencarian nafkah misalnya dengan membekali mereka keterampilan yang memadai dan modern sehingga mereka betul-betul siap untuk bekerja di tempat-tempat yang aman dan nyaman bagi anak sehingga perlahan-lahan anak yang dilacurkan dapat meninggalkan aktivitasnya di dunia malam karena adanya alternatif pekerjaan untuk menghasilkan uang yang memadai dan adanya perhatian serius dari berbagai pihak untuk melakukan langkah-langkah prevenlif. kuratif dan rehabilitafif bagi AYLA dan memberikan bekal pengetahuan yang maksimal kepada AYLA untuk meningkatkan perlindungan kesehatan mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Magnolia Barlian
"ABSTRAK
Usaha-usaha kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Pemerintah, memerlukan adanya partisipasi dari masyarakat. Berdasarkan hal itu. maka Pemerintah melalui Departemen Sosial sebagai departemen yang kompeten dalam hal itu, mengemukakan kebijaksanaan dan pengembangan partisipasi sosial masyarakat. Salah satu bentuk program partisipasi sosial masyarakat adalah pembentukan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dibentuk terdiri dari perorangan dari berbagai profesi dan golongan, melalui latihan dan bimbingan sosial, agar mereka lebih memahami tata cara penyelenggaraan pekerjaan sosial serta dengan sadar -mengabdi pada kepentingan masyarakat yang memerlukan bantuan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana sumbangan yang diberikar. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Kelurahan Manggarai Selatan Jakarta Selatan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan dalam usaha peningkatan partisipasi sosial masyarakat dalam membantu pelaksanaan usaha-usaha kesejahteraan sosial dan sebagai sumbangan pemikiran kepada Dinas Jakarta dalam upaya peningkatan partisipasi Pekerja Sosial DKI Sosial Masyarakat (PSM). Dalam hubungan ini, penulis berusaha menghimpun data dan fakta tentang keadaan umum Kelurahan Manggarai Selatan dan gambaran umum masyarakatnya, serta gambaran umum tentang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) beserta penjelasan-penjelasannya. Selain itu data dihimpun dari hasil observasi, wawancara. studi kepustakaan. dokumentasi dan penyebaran angket sebanyak 62 eksemplar kepada para anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang berada di lingkungan Kelurahan Manggarai Selatan. Dalam penelitian .ini penulis menggunakan metoda deskriptif. Penulis menggunakan anggapan dasar bahwa dalam melaksanakan usaha usaha kesejahteraan sosial diperlukan adanya mekanisme pelayanan, unsur yang terpenting disini adalah adanya -tenaga pelaksana. masyarakat dituntut untuk mampu mengembangkan mendukung pelaksanaan program Dengan adanya partisipasi Sosial Masyarakat (PSM) dalam melaksanakan sehingga potensi mereka dalam kesejahteraan sosial. Pekerja usaha usaha kesejahteraan sosial. maka beberapa diantara program program yang dilaksanakan oleh Kelurahan Manggarai Selatan dapat dikatakan berjalan lancar."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Handayani
"Kondisi Indonesia sejak terjadinya krisis moneter tahun 1997 dan pasta runtuhnya Orde Baru banyak diwarnai dengan berbagai macam konflik terutama yang bermuatan SARA yang telah banyak memakan korban. Terjadinya berbagai konflik tersebut salah satunya disebabkan karena belum dipahaminya konsep hidup bersama di dalam masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini.
Yayasan Panca Dian Kasih sebagai salah satu LSM berupaya meredam konflik yang sedang terjadi di Indonesia ini melalui penyebaran nilai-nilai kemajemukan kepada sasaran yaitu generasi muda, organisasi kepemudaan dan para pendidik terutama guru-guru agama, yang dianggap sebagai kelompok masyarakat yang dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan kepada masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami adanya perbedaan dan dapat hidup berdampingan secara damai.
Dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan tersebut, Yayasan Panca Dian Kasih menetapkan strategi komunikasi yang dikenal dengan nama Rencana Strategi yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk Program Kegiatan. Baik dalam penyusunan Rencana Strategi dan Program Kegiatan, Yayasan Panca Dian Kasih menggunakan teknik komunikasi sosial.
Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif yang ditujukan untuk menggambarkan suatu fenomena atas terjadinya konflik sosial di Indonesia yang sarat bermuatan SARA dan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan ialah deskriptif, dimana penulis mencoba menggambarkan tentang bagaimana strategi komunikasi dan perwujudan strategi tersebut berupa mekanisme kegiatan dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan kepada sasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat kendala yang berarti dalam menyebarkan konsep kemajemukan kepada sasaran karena sasaran mewakili kelompok masyarakat yang terpilih untuk dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Merphin
"Latar Belakang
Sejak 1970-an Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memainkan peranan penting dalam pemberdayaan kaum miskin. Banyak pakar mengusulkan agar lebih banyak perhatian diberikan kepada organisasi ini karena mereka mampu mengakomodasi aspirasi kaum miskin, menyadarkan dan menggerakkan kaum miskin dalam upaya peningkatan pendidikan, pendapatan, kesejahteraan dan kemandiriannya.
Lembaga Swadaya Masyarakat dibentuk oleh warga masyarakat sendiri, lebih kecil, efesien, dan lebih efektif dari birokrasi pemerintah.
John Clark (1995) berpendapat bahwa pembangunan suatu negara akan berhasil apabila pembangunan itu didukung oleh tiga unsur, yaitu pemerintah, sektor swasta dan LSM. Selanjutnya ia berpendapat, pembangunan yang tepat akan memerangi jaringan kekuatan yang menyebabkan kemiskinan, dan menempatkan persamaan, demokrasi serta keadilan sosial menjadi puncak tujuan. Pembangunan harus menjadikan anggota masyarakat yang lebih lemah dapat memperbaiki situasi mereka dengan memberikan pelayanan sosial yang diperlukan dan meningkatkan produktivitasnya, memerangi kerentanan dan keterasingan, menjamin keseimbangan penggunaan sumber daya alam dan menentang ekploitasi, juga harus membuka lembaga masyarakat yang bisa dipercaya masyarakat. Tetapi pada akhir-akhir ini banyak sarjana mulai mempertanyakan efisiensi dan efektivitas dari Lembaga Swadaya Masyarakat dalam memberdayakan kaum miskin.
Arief Budiman (1988) mengemukakan bahwa LSM sering melihat kemandirian hanya dari peningkatan kemampuan individu dalam menguasai keterampilan teknis. la berpendapat, kemandirian sebaiknya lebih diartikan sebagai kemampuan masyarakat untuk bertahan dan mengambil sikap seandainya dihadapkan pada tekanan dan tindakan sewenang-wenang dari pihak luar. LSM harus mulai memperhatikan kemandirian yang lebih politis. Seorang pengusaha warung yang kena gusur karena lokasinya dianggap lebih strategis untuk supermaket, harus disadarkan untuk mempertahankan hak-haknya, misalnya dengan menghubungi pers, Lembaga Bantuan Hukum atau pihak-pihak lain yang dapat menolongnya.
Erfan Maryono (1995) mengamati bahwa sekarang ini makin banyak orang meragukan kapasistas LSM. Banyak LSM dalam mengembangkan usaha kecil lebih merupakan pendekatan sosial daripada pendekatan ekonomi. Hasilnya dengan pendekatan sosial ini dampak perubahan ekonominya sangat marginal dan membuat orang kecil itu "kerasan" menjadi kecil dan tidak bisa keluar dari kekecilannya. Selanjutnya ia berpendapat, kondisi seperti ini hanya membuat orang kecil tidak terlalu sakit atas kekecilannya."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>