Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pella, Paulmaris Yolanda
"Hubungan-hubungan individu dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan yang pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan sosial. Pada dasarnya jaringan itu akan menjelaskan satu permasalahan atau konteks.
Dalam menghadapi aspek kehidupan atau pun aktivitas kelompok cenderung didukung oleh pihak luar. Kontak dengan pihak pendukung ditakukan oleh pihak KSM secara Iangsung maupun tidak langsung, melalui pihak Iain. lnformasi berjalan dari pendukung kepada KSM melalui orang yang telah dikenal pada saat kontak kemudian informasi yang diterima itu akan diteruskan kepada individu lain yang berada dalam KSM.
Pengkajian tentang pembentukan jaringan sosial akan memberikan informasi tentang siapa saja yang terlibat dalam pengembangan KSM dan kebutuhan yang dirasakan adalah kebutuhan akan dana, media promosi selain itu memberikan informasi mengenai fungsi dari jaringan dapat memberikan fasilitas yang dibutuhkan KSM.
Sedangkan kajian tentang faktor pendukung dan penghambat terbentuknya jaringan sosial memberikan inforrnasi tentang masalah-masalah yang dihadapi KSM dan memungkinkan mengembangkan jaringan hubungan yang mana dapat dimanfaatkan untuk pengembangan.
langsung tetapi melalu suatu peristiwa perlombaan, itupun perlombaan yang diselenggarakan PKK kelurahan bukan Wahana, sejak itu berlanjut hingga sekarang, kemudian pihak waii kota. Jaringan lain yang dibangun oleh pihak KSM, untuk memperoleh dana, dengan Badan Keswadayaan Masyarakat di kelurahan Tengah, berlangsung hingga sekarang.
Berdasarkan hal di atas dapat di ringkas bahwa proses yang berlaku, diaktifkan baik secara Iangsung dari pihak kelompok kepada pihak lain maupun dari pihak lain yang memulai kepada kelompok. Bagaimanapun caranya jaringan ini memberikan manfaai bagi KSM akar wangi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Mona
"Mekanisme penularan membuat penyebaran perilaku tertentu dan ditiru di jaringan sosial. Mekanisme ini terjadi dalam dua cara, dengan kohesi dan kesetaraan struktural. Mekanisme ini juga dapat terjadi dalam perilaku bullying siswa remaja. Studi yang dilakukan pada jaringan peer group di pondok pesantren, terdiri dari enam generasi siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan campuran dan teknik snowball sampling dengan metode analisis jaringan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penularan terjadi tidak hanya oleh kohesi dan kesetaraan struktural tetapi juga oleh kesetaraan struktural terbalik. Dan penularan oleh kohesi yang dominan dalam jaringan intimidasi ini.
Contagion mechanism makes certain behavior spread and imitated on social network. This mechanism occurs in two way, by cohesion and structural equivalence. This mechanism also can occur in the bullying behavior of teenage student. Study conducted on peer group network in the boarding school, consist of six generation high school student. This study using mixed method approach and snowball sampling technique with social network analysis method. The results shows that contagion occurs not only by cohesion and structural equivalence but also by reversed structural equivalence. And contagion by cohesion are dominant in this bullying network."
2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prihandoko Sanjatmiko
Makassar: Nas Media, 2023
pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Magdalena Devina
"Dalam membuat perjanjian kedistributoran dengan distributor independennya, Oriflame belum menerapkan dengan baik ketentuan pasal 5 dan 6 Kep Menperidag No. 73/2000 tentang ketentuan Kegiatan Usaha Penjualan Berjenjang. lsi perjanjian tidak memuat klausula-klausula yang ada dalam pasal 6. Sebelum calon distributor menandatangani perjanjian, distributor yang mensponsori calon distributor tersebut harus menjelas kan secara lisan mengenai hal-hal yang ada dalam klausula pada pasal 6 itu Perjanjian ini mengabur hal-hal mengenai para pihak, pengangkatan seorang distributor Oriflame, panduan bagi distributor dalam menjalankan bisnis Oriflame, hak dan kewajiban para pihak, program pemasaran barang, program pembinaan dan pelatihan, prosedur pemesanan barang bagi distributor, keuntungan langsung, bonus, performance discount, business class, dan fasilitas bagi distributor, jangka waktu perjanjian, hal-hal yang menyebabkan berakhirnya perjanjian, serta perpanjangan, pembaharuan dan pengalihan perjanjian. Hubungan hukum yang timbul dari perjanjian ini adalah hubungan antara sesama mitra kerja yang mandiri dengan tanggung jawab sendiri - sendiri. Distributor bertransaksi dengan konsumen atas namanya sendiri dan ia bertanggung jawab atas masalah yang timbul karena kelalaiannya. Permasalahan yang mungkin ada dalam perjanjian ini adalah penyimpanan stok, kekeliruan dalam pemesanan dan penerimaan barang, kesalahan dalam pengiriman barang, cacat pada barang, penetapan harga yang berbeda dengan harga di katalog oleh distributor, pemberian keterangan mengenai barang yang tidak sesuai dengan keterangan di katalog oleh distributor, penjualan barang-barang Oriflame di lokasi penjualan eceran, merebut calon distributor dari distributor lain serta kekeliruan dalam perhitungan bonus."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S21049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Sari
"Skripsi ini meneliti wacana iklan produk wewangian dalam katalog Oriflame tahun 2013 dari segi suprastruktur wacana dan alat kohesi yang membangun wacana. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan suprastruktur dan alat-alat kohesi yang membangun wacana. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Data penelitian terdiri atas wacana produk wewangian Felicity, Delicacy, Pretty Swan, Lovely Garden, Paradise, Native Force, Rival, dan Power Musk.
Berdasarkan penelitian, seluruh wacana memiliki suprastruktur yang berupa judul atau headline, bodycopy, splash, nomor halaman, dan elemen visual. Elemen visual yang selalu mendukung setiap wacana terdiri atas model, latar tempat, logo dan foto produk.
Sementara itu, kohesi yang tampak dalam kedelapan wacana ialah referensi, elipsis, konjungsi, dan kohesi leksikal. Bentuk kohesi yang berupa subsitusi hanya tampak dalam wacana Delicacy. Sementara itu, kohesi leksikal berupa reiterasi yang terdapat di dalam seluruh wacana ialah repetisi dan hiponimi. Bentuk kohesi leksikal yang berupa kolokasi juga terdapat dalam seluruh wacana dan memiliki hubungan unordered lexical sets.

This undergraduate thesis analyzes is the suprastructure and cohesion in discourse of fragrance advertisement printed in Oriflame’s catalogue 2013. The purpose of this research is to describe the suprastructure and cohesive devices in fragrance advertisement printed in Oriflame's catalogue 2013. There are eight text namely Felicity, Delicacy, Pretty Swan, Lovely Garden, Paradise, Native Force, Rival, dan Power Musk.
The research shows that suprastructure of all fragrance ads consist of headline, bodycopy, splash, page number, and picture or visual element. The visual element is supported by models, ilustration or setting, and product shot. Each text has a different ilustration based on their theme.
Beside, all of text have cohesive devices such as references, ellipsis, conjunctions, and lexical cohesion (reiteration and collocation). The substitution only found on Delicacy. Meanwhile, the reiteration manifested in repetition and superordinates or hyponyms found in all discourses. All of text have a collocation with unordered lexical sets relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Sabri
"Kemajuan Ilmu dan Teknologi berdampak pada peningkatan usia harapan hidup manusia diseluruh dunia, terutama negara berkembang termasuk Indonesia yang memiliki usia harapan hidup 66,7 tahun untuk perempuan dan 62 tahun untuk laki-laki tahun 1990. Pada tahun 2020 di Indonesia diperkirakan terjadi peningkatan usia harapan hidup mencapai 71,7 tahun (Dep. Kes. R.I. 2000). Akibatnya Indonesia diperkirakan menduduki urutan ke-4 di dunia sebagai negara yang memiliki struktur demografi berpenduduk tua (Dep. Kes. & Kes. Sos. R.I. 2001). Dampak yang akan timbul di Indoensia adalah tingginya ketergantungan usia lanjut pada orang lain sehingga usia lanjut menjadi beban negara. Peningkatan jumlah usia lanjut, akan bertambah juga angka kesakitan di Indonesia baik biopsiko-sosial dan spiritual. Salah satu peningkatan terjadi pada kesehatan mental usia lanjut (psikososial). Beberapa penelitian mengatakan bahwa gangguan kesehatan psikososial usia lanjut disebabkan oleh faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, status kesehatan fisik, pekerjaan (Sirait & Riyadina (1999). Kecamatan Cakung yang memiliki jumlah usia lanjut terbanyak di DKI Jakarta, berisiko terjadi peningkatan gangguan kesehatan psikososial usia lanjut. Perlu adanya upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan gangguan mental (psikososial) usia lanjut, dengan keterlibatan perawat komunitas (perawat gerontik). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik usia lanjut, dukungan sosial dan keaktifan usia lanjut dalam kelompok dengan kesehatan psikososial.
Desain yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel total populasi (152 responden), seluruh responden berusia diatas 60 tahun yang ikut dalam kelompok di RW. Penelitian dilaksanakan tanggal 24 Juli sampai dengan 1 September 2002. Hasil penelitian 62,5 % usia lanjut anggota kelompok di Kecamatan Cakung mempunyai psikososial sehat dengan rincian, berusia > 70 tahun (75%), 60-64 tahun (68,6 %), status perkawinan janda (72,5%), dan berlatar belakang pendidikan rendah (66%), serta tidak memiliki latar belakang pekerjaan (63,3%) tetapi mandiri dalam mobilisasi fisik (63,7%). Usia lanjut yang sehat psikososialnya mendapat dukungan optimal dari keluarga (73,%), teman (71,1%), dan dari masyarakat (65,6%). Usia lanjut yang mempunyai psikososial yang sehat adalah yang aktif dalam kegiatan keagamaan (67.5%) dan kegiatan olah raga (72.3%). Dari hasil uji chi square, dari 13 variabel hanya 6 variabel yang berhubungan dengan kesehatan psikososial (usia, status perkawinan, dukungan keluarga, dukungan teman, keaktifan dalam kegiatan keagamaan, keaktifan dalam kegiatan olah raga). Hasil analisa multivariat (regresi logistik), hanya ada 4 dari 13 variabel independen yang paling berkontribusi dengan kesehatan psikososial usia lanjut yaitu status perkawinan, dukungan keluarga, dukungan dari teman dan keaktifan usia lanjut dalam kegiatan olah raga. Dapat disimpulkan bahwa status perkawinan (janda), latar belakang pendidikan, dukungan keluarga, dukungan teman, keaktifan usia lanjut dalam kegiatan olah raga dan keagamaan berhubungan dengan status kesehatan psikososial usia lanjut yang perlu kita perhatikan dan optimaikan. Saran yang dapat disampaikan adalah karena kesehatan psikososial usia lanjut dalam kelompok sudah baik, maka perlu adanya peningkatan kesehatan psikososial yang lebih baik dengan penyusunan program kegiatan yang lebih terarah. Khususnya program untuk meningkatkan dukungan keluarga, dan teman karena keluarga dan teman adalah faktor yang sangat dekat dan mampu mempengaruhi usia lanjut dalam menjalani kehidupannya. Selain itu perlunya pengaktifan kegiatan rekreasi dan pemeriksaan kesehatan, dan promosi kesehatan untuk meningkatkan keaktifan usia lanjut dalam kegiatan olah raga dan keagamaan. Kegiatan promosi ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan usai lanjut dan memberdayakan usia lanjut untuk membawa usia lanjut yang lain aktif dalam kelompok.

Analysis of Relationship between the Elderly Characteristic, Social Support and its Activity in Group with Psychosocial Health in Cakung Sub District, East Jakarta, 2002The development of science and technology effects on increasing the people life expectancy all over the world, especially in the developing countries including Indonesia which has life expectancy of 66,7 year for woman and 62 year for man on 1990. On the year 2020, in Indonesia there is an expectation of raising the life expectancy toward 71,7 year (Health Department of Republic of Indonesia 2000). Hence, Indonesia is expected as the 14th country in the word as the country, which has old citizen demography structure. (Health Department and Social Welfare Department of Republic of Indonesia, 2001). The impacts, which will emerge in Indonesia, are the great dependency of elderly to other people so that the elderly became the country's burden. The elevation amount of the elderly, will also increasing the morbidity level in Indonesia both bio-psychosocially and spiritual. One of the elevations happens on the elderly mental health (psychosocial). Some studies said that psychosocial health disorder on elderly caused by many factor that is age, gender, education, physical health status and occupation (Sirait & Riyadina, 1999). Cakung sub district, which has the largest amount of the elderly in DKI Jakarta, having risk of elevation of mental disorder (psychosocial) of the elderly, with the involvement of community nurse (geriatric nurse). The aim of this study is to identify the relationship between the elderly characteristic, social support and the elderly activity in-group with psychosocial health.
The design which is used was analytic descriptive with Cross Sectional approach, with the amount of population total sample (152 respondent), all respondent have the age over 60 years which participate in group in RW. Study was done on 24 July until 1 September 2002. The result of study are 62,5 % elderly as group member in Cakung sub district have healthy psychosocial with details, age ? 70 years (75%), 60-64 years (68,6%), marital status: widow (72,5%), and low education background (66%), and no occupation background (63,3%) but autonomous on physical mobility (63,7%). The elderly who's psychosocially healthy got optimal support from their family (73%), their friends (71,1%), and from the people (65,6%) and sport activity (72,3%). Chi square test results that from 13 variable only 6 variables which has relationship with psychosocial health (age, marital status, family support, friend support, activity in ritual task, activity in sport). Multivariate analytic result (logistic regression), only 4 from 13 independent variable that has most contributing with the elderly psychosocial health that is marital status, family support, friend's support and the elderly activity on sport. It can be concluded that marital status (widow), education background family's support, friend's support, the elderly activity on sport and ritual have relationship whit the elderly psychosocial health, which has to be concerned and optimal by us. The suggestion that could be given are because the elderly psychosocial health in group has already good enough, so that it's important to elevate the better psychosocial health with arranging the more directed program. Especially the program which promote family's and friend's support because family and friend are the very close factor and able to effect the elderly in continuing their life. Beside that, it is needed to activate recreation activity and health examination, and health promotion to increase the elderly activity on sport and ritual activity. These promotion activities intend to increase the elderly health status and promoting the elderly to take the other elderly to be active in group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T7127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruddy Agusyanto
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
366 RUD j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ruddy Agusyanto
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014
366 RUD j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rijanto P. Lukito
"Air adalah sumberdaya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Hasil pengeloiaan air minum oleh organisasi air minum seringkali tidak dapat memenuhi tujuan/target organisasi karena ketidak efisienan organisasi yang bersangkutan. Salah satu akibatnya adalah terjadi tingkat kebocoran produk air minum yang tinggi sehingga konsumen harus membayar harga air dengan tarif yang lebih tinggi dari harga semestinya.Juga cakupan pelayanan air minum tidak mampu menjangkau seluruh penduduk kota yang membutuhkan air minum dan sebagai akibatnya penduduk berpenghasilan rendah membayar air dengan harga lebih tinggi.
Untuk mengatasi hal di atas,dilakukan penanganan teknis dengan dana yang besar. Namun, penanganan teknis semata ternyata tidak cukup untuk mengatasi masalah yang ada karena inefisiensi yang terjadi bukan hanya masalah teknis saja. Melainkan, juga dan bahkan sebagian besar disebabkan oleh masalah non-teknis. Oleh karena itu,dilakukan studi jaringan sosial untuk memahami pengelompokan-pengelompokan sosial dalam jaringan kerja organisasi PAM JAYA guna mendapatkan pemahaman tentang struktur sosial yang berlaku yang mengakibatkan sistem kontrol,monitoring dan koordinasi menjadi lemah.
Dalam berbagai studi tentang struktur organisasi telah banyak dilakukan, ada yang melihat organisasi dengan kerangka dikotomi formal-informal-kemudian diperbaruhi dengan memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang berada di dalam sistem yang lebih besar lainnya seperti masyarakat atau negara,yang berpijak pada kerangka integrasi.Perkembangan terakhir, para akhli ilmu sosial yang mempelajari struktur organisasi melihatnya sebagai suatu konfigurasi relasional antara kelompok-kelompok (divisi), dan kelompok kuasi yang secara ada (lihat Mouzelis 1985).
Berdasarkan perkembangan terakhir di atas, konsep power memainkan peran yang krusial. Sebab individu atau kelompok/kelompok kuasi bisa memiliki kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap pengambilan keputusan dan lahirnya kebijakan yang mengarah ada sumberdaya-sumberdaya yang terdapat pada organisasi yang bersangkutan. Sehingga,distribusi kontrol terhadap sumberdaya, perilaku individu atau kelompok lain dan formasi kelompok kuasi (power,interest dan sentiment), formasi yang ada saling berkompetisi dalam rangka melindungi/menjaga atau mencari kesempatan dalam mendapatkan reward atau sumberdaya yang bersedia di dalam organisasi.Ditegaskan oleh Mouzelis bahwa konflik dan perjuangan - perjuangan antara 'klik' (cyclic block, block dan isolated tree) untuk memproleh `power dan jaminan terhadap pembagian reward-reward organisasi (aktivitas politikal organisasional yang terjadi dari hari ke hari) ini secara keseluruhan sering tidak nampak bagi `orang luar' atau tidak nampak dari mata para ahli sosiologi yang naive-yang hanya mengandalkan wawancara dan kuesioner. Dengan berbagai cara (kamuflase)-'klik-klik tersebut mampu melahirkan kebijakan, aturan-aturan dan sebagainya (hasil kompetisi)-yang akan tampak harmoni bagi para anggota organisasi yang bersangkutan.
Oleh karena itu, dengan bergesernya 'pusat power formal/resmi' dan ketidak patuhan terhadap aturan-aturan organisasi dalam jaringan kerja PAM JAYA mengakibatkan melemahnya sitem kontrol, monitoring dan koordinasi yang diciptakan.Dengan melemahnya sistem kontrol, monitoring dan koordinasi maka ketahanan organisasi menjadi lemah sehingga tujuan organisasi tidak dapat dicapai. Dan, ketahanan organisasi yang lemah akan memperlemah kinerja organisasi yang pada akhirnya memperlemah ketahanan - ketahanan wilayah ;dan bilamana beberapa / seluruh organisasi-organisasi air minum di Indonesia memperlihatkan ketahanan organisasi yang lemah maka secara nasional akan memperlemah ketahanan nasional."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>