Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101632 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study describes briefly tire characteristics of elderly
population in Indonesia by focusing on their health status. The 1999
SUSENAS (Survai Sosial Ekonomi Nasional/National Socio-economic
Survey) data are utilized as a source. In examining factors influenced the
health stunts of the elderly population, the logistic multinomial models are
applied. The health status is put as a dependent variable, while individual
characteristics, family life and environmental circumstances are considered
as independent variables. Using a sample of 63.312 elderly people, the
study reveals that the health status of elderly people in Indonesia is
relatively bad, which is highly influenced by those explanatory variables
considered."
Journal of Population, 7 (1) 2001 : 65-99, 2001
JOPO-7-1-2001-65
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto Sumas
Jakarta : RMBOOKS, 2012
361.9 SUG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Dewi Pitriani
"Penelitian ini mengenai probabilitas dari karakteristik sosial ekonomi dan demografi terhadap tingkat risiko perceraian di Indonesia. Data yang digunakan adalah data Susenas 2013 Indonesia dengan sampel individu yang bercerai sebesar 15,752. Model regresi logistik yang digunakan untuk memperkirakan angka dari variabel ekonomi yang memilki kecenderungan terhadap risiko perceraian Pada variabel sosial dan demografi seluruh karakteristik adalah signifikan. Sedangkan untuk variabel ekonomi pada sektor lapangan usaha dan status pekerjaan adalah signifikan. Ketidaksignifikanan pada tingkat 10 terjadi pada kelompok pendapatan rendah. Pada seluruh variabel terkecuali tempat tinggal arah kecenderungan adalah negatif. Yang berarti bahwa terjadi kecenderungan untuk tidak berstatus cerai pada variabel non basis.

This study tells about the probability of social economy and demography characteristic to divorce risk in Indonesia. This study use Susenas Indonesia 2013 data which consist of 15 752 individual sampel. Logistic regression model is used to predict the value from economy variable which have tendency to divorce risk. The result of this study shows social and demography variables are significant whereas only type of work place and work status which significant in economy veriable. There is 10 of unsignificancy happens in low income group. For all independent variables except residence variable have negative value which mean the tendency of not divorce happens in non basic variables."
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S62361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novilia
"Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan dalam Program Keluarga Berencana di Indonesia (Analisis Data Susenas dan Potensi Desa 2005) Penduduk yang berkualitas merupakan salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan. Akan tetapi pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, tingkat fertilitas yang tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas. Program Keluarga Berencana adalah salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengatasi pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melalui keberadaan program KB diharapkan dapat mewujudkan keluarga yang sejahtera, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas sumbet daya manusia Indonesia. Dalam jangka pendek program KB memang dirasakan kecil manfaatnya, tapi sesungguhnya secara jangka panjang program KB memberikan kontribusi yang signifikan pada keluarga sebagai bagian dari proses pembangunan bangsa dan negara.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data Susenas tahun 2005, dengan mengambil sampel ibu-ibn rumah tangga berstatus menikah yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 49 tahun dan pernah menggunakan/memakai slat/cara KB. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari beberapa variabel bebas yang diujikan, variabel lokasi tempat tinggal, umur ibu, usia kawin perlama, pendidikan ibu, jumlah anak lahir hidup yang dimiliki, suku, kondisi pekeljaan dan kondisi ekonomi, posyandu dan polindes berpengaruh secara signifikan terhadap keikutsertaan ibu-ibu dalam ber-KB di Indonesia. Sementara variabel anggaran, rumah sakit bersalin, puskcsmas dan pustu tidak berpengaruh terhadap keikutsertaan dalam ber-KB di Indonesia.

The qualified population is one of foundation capital on Sustainable development. Yet, accelerating of grown over population, high fertility and the dissemination population in Indonesia are not balancing with advanced quality. The Family Planning Program is one of govemment effort for handling of grown over population. Family planning program hopefully will make the safety family and finally would improve the quality of human resources in Indonesia. Actually, in spite of the family planning program felt insignificance contribution in short time, but in the long time family planning program will give significant contribution to family as a part of national development.
This research is using of National Socio - Economic Survey (Susenas) and Village Potencies (Potdes) 2005 data’s. Samples of this research are marriages couple woman which age is 15 to 49 years old, and has had I ever/ in use contraception. The independent variables which put to the test is location (urban/rural), mothers age, age of first marriage, mother’s education, number of alive child, ethnic group, activity, economy condition, Integrated Servicing Post (posyandu) and polindes are influential to the factoring of family planning program participation of marriage couples woman in Indonesia. While, the family planning program budget, bear a child hospital, puskesmas and Assign Puskesmas (Pustu) have no influential.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T33818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan hakekat kerusuhan antar-suku bangsa yang terjadi di Ambon yang telah berlangsung sejak tanggal 19 Januari 1999, yang melibatkan suku bangsa Ambon di satu pihak dengan golongan suku bangsa, Buton, Bugis, Makassar
(BEM) di lain pihak, dan antarapengaruh agama Islam (warga
Ambon, BBM, dan warga berbagai sukubangsa. dan asal dari
Propinsi Maluku) "
Jurnal Polisi Indonesia, 3 (2001): 1-30, 2001
JPI-3-2001-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Audria Meuthia Basyadi
"Neonatal mortality contributes the highest portion in under-five mortality, globally. Similar pattern also occurred in Indonesia. Additionally, the decreasing rate of neonatal mortality in Indonesia is slower than infant mortality and under-five mortality. In addition to be used as a basis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN) 2020-2024, an understanding of the factors associated with neonatal mortality is important as they may differ from factors that affect infant and/or under-five mortality.
The data used for this study was the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS). Respondents of this study include births from ever-married-women, who died during their neonatal period in the past five years preceding the survey.
The results show that opposing trends can be seen in the factors proven to have significance in neonatal death. On one hand, second, third as well as fourth-and-so-on born, low birth weight, neonates with less than 24 months of birth interval compared with preceding birth, neonates with very small birth size, neonates with unemployed fathers, and neonates living in Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, and Papua had lower chance of surviving neonatal period. On the other hand, female neonates, neonates with unemployed mothers, and neonates whose mothers working in agricultural sector were more likely to survive neonatal period.
To address these results, provision of reproductive health education, encouragement programs for pregnant women to keep pre-existing medical illness under control and maintain their weight during pregnancy, awareness programs for mothers to take postnatal care, provision of basic education for fathers, law enforcement of more flexible maternity leave, and efforts to strengthen health facilities are needed.

Kematian neonatal memberikan kontributi tertinggi pada kematian balita, secara global. Pola serupa dapat dilihat di Indonesia. Selain itu, penurunan angka kematian neonatal di Indonesia lebih lambat jika dibandingkan dengan penurunan angka kematian bayi and kematian balita. Selain digunakan sebagai dasar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemahaman mengenai faktor-faktor yang terkait dengan kematian neonatal diperlukan karena faktor-faktor tersebut mungkin berbeda dari faktor-faktor yang mempengaruhi kematian bayi dan/atau balita.
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Responden dari penelitian ini adalah kelahiran dari wanita yang pernah menikah, yang meninggal selama periode neonatal dalam lima tahun terakhir sebelum survei.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren yang berlawanan dapat dilihat pada faktor-faktor yang terbukti memiliki signifikansi pada kematian neonatal. Di satu sisi, lahir, kedua, ketiga serta keempat dan seterusnya, berat badan lahir rendah, neonatus dengan interval kelahiran kurang dari 24 bulan dibandingkan dengan kelahiran sebelumnya, ukuran kelahiran sangat kecil, neonatus dengan ayah yang menganggur, dan neonatus yang tinggal di Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua memiliki peluang lebih rendah untuk lahir. Di sisi lain, neonatus wanita, neonatus dengan ibu yang menganggur, da neonatus yang ibunya bekerja di sektor pertanian lebih tinggi kemungkinannya untuk selamat pada saat periode neonatal.
Untuk mengatasi hasil-hasil ini, penyediaan pendidikan kesehatan reproduksi, program-program dorongan bagi wanita hamil untuk mengendalikan penyakit medis yang sudah ada sebelumnya dan menjaga berat badan mereka selama kehamilan, program-program kesadaran bagi para ibu untuk mengambil perawatan pascakelahiran, penyediaan pendidikan dasar untuk ayah, penegakan hukum cuti hamil yang lebih fleksibel, dan upaya untuk memperkuat fasilitas kesehatan diperlukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago: University of Chicago Press, 1980
301.329 1 POP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grasindo, 2010
330.9598 UNI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrohoning Gusmastuti
"Populasi global akan segera berada dalam fase penduduk tua karena pertumbuhan penduduk lanjut usia dengan umur 60 tahun ke atas yang sangat cepat. Permasalahan terbesar yang dialami kelompok lansia adalah permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi. Sehingga lansia khususnya lansia miskin membutuhkan tidak hanya jaminan kesehatan, tapi juga bantuan sosial tunai maupun non tunai untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek dari bantuan sosial yang diterima rumah tangga terhadap kondisi kesehatan lansia di dalam rumah tangga tersebut. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan model Bivariate Probit. Data yang digunakan adalah data cross sectional dari Survei Sosial dan Ekonomi Nasional Bulan Maret 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan sosial PKH secara signifikan memiliki pengaruh negatif terhadap gangguan kesehtan lansia. Variabel independen yang lain juga memiliki pengaruh positif terhadap kondisi kesehatan lansia, seperti pendidikan, kondisi kelayakan tempat tinggal, rasio rumah sakit dan puskesmas, dan karakteristik kepala rumah tangga.

The global population will soon be in the aging phase due to the rapid growth of the elderly population aged 60 years and over. The biggest problems experienced by the elderly group are health problems and economic problems. So that the elderly, especially the poor, need not only health insurance, but also cash and non-cash social assistance to maintain and improve their health conditions. This study aims to determine how the effect of social assistance received by the household on the health condition of the elderly in the household. The method used in this research is descriptive analysis and quantitative analysis with bivariate probit model. The data used is cross sectional data from the March 2021 National Social and Economic Survey. The results show that social assistance PKH has negative effect on the health problem condition of the elderly. Meanwhile, the other independent variables showed that they also has negative effect on the health problem condition of the elderly, such as housing conditions, education, the ratio of hospital beds to the population, and the characteristics of the head of the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Putri
"Ada anggapan umum dalam literatur dan diantara pembuat kebijakan bahwa remitansi migran memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan rumahtangga migran di daerah asal. Penelitian ini meneliti mengenai remitansi baik internasional maupun internal di Indonesia yang dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam menilai dampak dari remitansi pada kesejahteraan rumahtangga. Dengan menggunakan data longitudinal dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 yaitu pada gelombang 3 dan 4, penelitian ini akan mengamati pengaruh dari perkembangan pendapatan remitansi pada investasi aset rumahtangga sebagai ukuran kesejahteraan antara penerima dan non-penerima.
Penelitian ini menggunakan metode propensity score matching (PSM)untuk mengukur dampak pendapatan dari remitansi pada aset rumahtangga dan membandingkannya dengan rumahtangga non-remitansi. Ditemukan bahwa rumahtangga penerima remitansi secara signifikan memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi sebesar 29,1% pada tahun 2000 dan 22,2% pada tahun 2007 ketika dibandingkan dengan rumahtangga nonpenerima remitansi.

There is a common assumption in the literature and among policy makers that migrant remittances have an important role in improving the welfare of migrant households in the regions of origin. This study observe the international and internal remittances in Indonesia are being made to contribute in assessing the impact of remittances on household welfare. Using longitudinal data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) during 2000 until 2007 on wave 3 and 4, the study will observe at the impact of the development of remittance income on the household accumulated asset as a measure of well-being between recipients and non-recipients.
This research using propensity score matching (PSM) method to measure the revenue impact of remittances on household assets and comparing it to non-remittance households. It was found that remittance recipient households had significantly higher levels of welfare by 29.1% in 2000 and 22.2% in 2007 when compared to non-recipient households remittances.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>