Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5746 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Glizmanenko, Dmitriĭ Lv́ovich.
Moscow: Peace Publishers, 1961
671.522 GLI g (1);671.522 GLI g (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Geary, Don
New York: McGraw-Hill, 2011
671.52 GEA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Milyardi
"Pada penelitian ini dilakukan pengelasan Tungsten Inert Gas TIG tanpa logam pengisi autogenous pada aplikasi sambungan tumpul aluminium paduan AA 1100. Dimensi dari material uji adalah 12 mm panjang, 5 mm lebar dan 3 mm tebal. Pengelasan dilakukan untuk mengetahui pengaruh arus dan kecepatan pengelasan terhadap lebar manik las, porositas, sifat mekanik serta mikrostruktur pada sambungannya. Parameter arus pengelasan yang dilakukan adalah 160; 165; dan 170 A, sedangkan parameter kecepatan pengelasan adalah 1; 1,1; 1,2 mm/detik.
Dari hasil penelitian didapatkan lebar manik las berbanding lurus dengan peningkatan arus dan berbanding terbalik dengan peningkatan kecepatan. Kemudian untuk pengujian porositas menggunakan X-Ray radiografi, tidak didapati adanya porositas berukuran besar pada semua variable pengelasan. Untuk kekuatan mekanik didapatkan penurunan kekuatan tarik sebesar 40 - 45 dibandingkan dengan logam dasar. Untuk uji kekerasan mikro dengan metode vickers, penurunan kekerasan pada daerah Heat Affected Zone HAZ adalah 26 dan penurunan kekerasan pada daerah pengelasan adalah 18.
Tahap terakhir pada pengujian dipenelitian ini adalah pengamatan struktur mikro. Pada arus 160 -170A didapati adanya porositas berukuran mikro pada daerah pengelasan yang dapat mengurangi kekuatan dari material.

In this research, Tungsten Inert Gas TIG welding without metal filler autogenous in the butt joint application of aluminum alloy AA 1100 was performed. The dimensions of the test material were 12 mm long, 5 mm wide and 3 mm in thickness. The welding was conducted to determine the effect of current and welding speed to the weld bead width, porosity, mechanical properties and microstructure on the joint. The welding current parameters were 160 165 and 170 A, while the welding speed parameters were 1 1,1 1.2 mm sec.
From the research results obtained the weld bead width was directly proportional to the increase in current and inversely proportional to the increase in speed. Subsequently for porosity testing using X Ray radiography, there was no large porosity in all welding variables. For mechanical properties, the tensile strength reduced by 40 45 and the hardness decrease in the Heat Affected Zone HAZ area was 26 and the hardness decrease in the welding area was 18.
The final stage of this research was observed of microstructure. In the current 160 165 and 170A, micro porosity was found in the welding area which reduced the strength of the material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Rooscote
"Kondisi operasi serta masalah umum yang dihadapi pada material cetakan penempaan dan ekstrusi seperti keausan, korosi, oksidasi temperatur tinggi dan kelelahan fatik berakibat pada penurunan produktifitas akibat kegagalan dari alat kerja sehingga perlu adanya perbaikan maupun penggantian. Semprot logam nyala api oksi-asetilen dianggap sebagai cara yang efektif dalam menurunkan laju keausan permukaan material. Pada penelitian ini, baja perkakas H13 dilakukan pemanasan awal dengan variasi suhu 200°C, 300°C dan 400°C. Lalu material dilakukan dua proses pelapisan yang berbeda yaitu pelapisan WC dan pelapisan WC didahului dengan nikel bond coat. Karakterisasi permukaan baja difokuskan pada struktur mikro, distribusi kekerasan, keausan permukaan, tingkat porositas dan kekasaran lapisan.
Hasil ditemukan bahwa pelapisan WC sebagai lapisan atas dengan metode semprot logam nyala api oksi-asetilen dapat meningkatkan kekerasan mikro permukaan baja H13 dari 500 HV hingga mencapai kekerasan 1717 HV. Selain itu nilai laju keausan menurun dari 0,455 mm3/min menjadi 0,070 mm3/min. Pelapisan nikel sebagai bond coat dapat menurunkan sensitivitas kerentanan terhadap pembentukan retak mikro pada daerah antar muka antara lapisan dengan substrat. Peningkatan suhu pemanasan awal pada substrat baja H13 dapat menurunkan tingkat persentase porositas pada lapisan semprot logam nyala api dan meningkatkan nilai kekasaran permukaan Ra pada hasil proses pelapisan.

Operating conditions and problems that commonly occur in forging and extrusion mold material such as wear, corrosion, high temperature oxidation and thermal fatigue resulting in a decrease of productivity due to the failure, so it is necessary to repair or replacement. Oxy-acetylene thermal spray is considered as an effective way to reduce wear rate of the surface material. In this study, substrate was subjected to preheating variation of 200°C, 300°C and 400°C. Subsequently the material was conducted in 2 different coating processes: WC coating and WC+Ni coating where nickel as a bond coat. The characterization focused on the microstructure, hardness distribution, wear rate, porosity and roughness of the coating.
It was found that WC coating as a top coat gives higher surface hardness from 500 HV up to 1717 HV. Moreover, the value of the wear rate decreased from 0.455 mm3/min into 0.070 mm3/min. Nickel as a bond coat reduce susceptibility to micro cracks formation in the area of the interface between the coating and substrate. Preheat on H13 steel substrate can reduce the percentage level of porosity in thermal spray coating and increase surface coating roughness (Ra)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musa Maulana
"ABSTRAK
Baja AH36 merupakan salah satu material yang biasa digunakan pada struktur dan alat transportasi yang bekerja di daerah laut lepas yang dapat memerlukan perbaikan di bawah permukaan air laut. Terdapat beberapa elektroda yang dapat digunakan untuk melakukan pengelasan baja AH-36 di bawah permukaan air laut diantaranya elektroda E6013, E7014, E7024, dan E7018. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui elektroda mana yang dapat memberikan hasil pengelasan yang optimal pada lingkungan pengelasan di bawah permukaan air laut dengan variabel kedalaman 5 meter dan 10 meter. Parameter pengelasan dilakukan dengan masukan panas 0,8 kJ/mm, 1,5 kJ/mm, dan 2,5kJ/mm. hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan terdapat nilai masukan panas optimum yang berbeda untuk setiap elektroda pada kedalaman yang berbeda. Ditemukan juga bahwa elektroda E6013 memiliki sifat mekanis yang paling baik untuk aplikasi pengelasan bawah air.

ABSTRACT
AH36 steel is one of the materials used in the high seas that can require some underwater repairs. There are several electrodes that can be used to welding AH36 steel on water including E6013, E7014, E7024, and E7018 electrodes. This study was conducted to determine which electrodes can provide optimal welding results in underwater welding environments with variable depths of 5 meters and 10 meters. Welding parameters are carried out with a heat input of 0.8 kJ / mm, 1.5 kJ / mm, and 2.5 kJ / mm. the results of the study showed that there was a different optimum heat input value for each electrode at different depths. It was found that the E6013 electrode has the best mechanical properties for underwater welding applications."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khanapetov, M.
Moscow: MIR Publisher, 1977
671.52 KHA w (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Johny Wahyuadi Mudaryoto
"Electrical Discharge Machining (EDM) adalah suatu proses pemesinan non-tradisional yang memanfaatkan energi panas untuk menghilangkan atau mengambil logam atau sebagian logam yang tidak diinginkan dalam desain. Energi panas didapatkan dari spark (bunga api) yang dihasilkan secara repetitif dalam jumlah sangat banyak oleh elektrode dan menumbuk permukaan benda kerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Panas yang dihasilkan dapat meleburkan dan menguapkan logam yang ingin dihilangkan.
Salah satu aplikasinya adalah EDM Wire-Cutting yang menggunakan kawat yang bergerak sebagai elektrode. Kecepatan umpan elektrode kawat mempengaruhi kondisi permukaan yang dihasilkan, aik kenampakan luar maupun sifat mekanisnya. Akibat dari permesinan ini antara lain perubahan permukaan benda kerja. Untuk mengurangi perubahan tersebut, antara lain dapat dilakukan penemperan dan pengolesan lektrolitik.
Kecepatan umpan kawat yang rendah (75 mm/det) menghasilkan permukaan potong yang relatif lebih halus dengan kekerasan permukaan yang relatif lebih rendah dibanding yang dihasilkan pada kecepatan umpan kawat tinggi (200 mm/det). Penemperan mampu menurunkan kekerasan permukaan yang meningkat akibat pemesinan. Sedangkan pemolesan elektrolitik dapat mengurangi lapisan putih panas yang terbentuk pada permukaan hasil potong dengan EDM Wire-Cutting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Chandra
"Di dalam proses pengelasan yang dilaksanakan dengan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), tegangan busur merupakan salah satu parameter primer yang menentukan lebar dan kedalaman weld pool yang terbentuk pada logam selain arus las dan kecepatan pengelasan. Untuk mendapatkan pengelasan yang bermutu tinggi tegangan busur ini perlu dijaga pada nilai tertentu selama proses pengelasan berlangsung.
Tesis ini membahas perancangan sistem pengendalian tegangan busur dengan sistem kendali yang berbasis neural network. Arsitektur yang digunakan adalah Neural Model Reference Adaptive Control. Hasil perancangan disimulasikan dengan menggunakan program Matlab Ver 5.3 dan kemudian dibandingkan dengan sistem kendali proporsional.
Model busur yang digunakan pada simulasi ini berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh D.J. Leith dari Universitas Glasgow, UK. Neural network yang digunakan sebagai pengendali dilatih dengan metode Levenberg marquardt secara off-line dan kemudian dilatih kembali dengan specialized training dengan algoritma rekursif kuadrat terkecil secara on-line.
Saat proses simulasi tegangan busur di variasikan dengan bentuk segi empat dan arus las yang diterapkan dari 5 A sampai dengan 300 A. Hasil setiap arus yang diterapkan ditampilkan dan kemudian dianalisa respon waktunya.

In the gas tungsten are welding process, arc voltage is one of the primary parameter which will determine the width and penetration of weld pool on metal. To obtain high quality of welded bond, the arc voltage is necessary to be controlled to a fixed value in the welding process.
The thesis studies the design of an arc voltage control system based on a neural network using neural mode reference adaptive control architecture. The system is simulated on a computer using Matlab V 5.3, and the result is then compared to proportional control system.
The model used is based on the experiment by Leith at the University of Glasgow -UK. The Neural Network is first trained off-line using Levenberg marquardt method. Then the neural network is trained on-line using least square recursive algorithm in specialized training scheme.
In the simulation the welding current applied to the system is set over range 5 A and 300 A. The reference arc voltage is varied in square wave. The results of the simulation are shown.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuttke, Felix
German: Leipzig, 1964
671.522 Wut g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wuttke, Felix
German: Leipzig, 1964
671.522 Wut g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>