Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutagalung, Rosinde Frida
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahjosumidjo
Jakarta: Rajawali, 2012
371.2 WAH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Sarah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai hubungan gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja telah banyak dilakukan sebelumnya pada berbagai organisasi. Namun, hubungan kedua variabel tersebut pada organisasi sekolah masih sedikit diteliti. Penelitian ini menggunakan teori kepemimpinan yang dikemukakan Bums (1978) yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional lebih efektif dan berdampak terhadap kepuasan keija lebih baik daripada gaya kepemimpinan transaksional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah yang dipersepsikan guru dengan kepuasan keija guru SD Negeri di Langsa (Aceh Timur). Penelitian ini menggunakan adaptasi alat ukur Job Satisfaction Survey dari Spector (1997) dan Multifactor Leadership Questionnaire- Form 5X dari Bass dan Avolio (1997). Seratus guru dari lima sekolah di Langsa berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kepuasan keija guru dengan nilai korelasi 0,489 dan signifikan pada los 0,01. Selain itu, tidak ditemukan hubungan antara gaya kepemimpinan transaksional dengan kepuasan kerja guru. Penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan kepuasan keija pada guru dengan pemimpin transformasional dan transaksional, dimana tingkat kepuasan keija yang lebih tinggi ditemukan pada guru yang mempersepsikan kepala sekolahnya sebagai pemimpin
transformasional.

ABSTRACT
Research on the relationship of leadership style and job satisfaction have been done earlier in many organizational settings. However, relationship between these two variables at the school organization is still little investigated. This study uses the theory of leadership presented Bums (1978), namely transformational'and transactional leadership style. Several previous studies showed that transformational leadership style is more effective and resulted in better job satisfaction than transactional leadership style. This study aims to examine the relationship between leadership style of principal perceived with the teacher job satisfaction in Langsa (East Aceh). Results obtained through the use of measuring instruments adapted ffom Job Satisfaction Survey by Spector (1997) and the Multifactor Leadership Questionnaire-Form 5X by Bass and Avolio (1997). One hundred teachers ffom five elementary schools in Langsa participate in this research. Results showed that there was a significant relationship between transformational leadership style of school principals with teacher job satisfaction. The result of this research shows that correlation between principal transformational leadership style and job satisfaction of teachers is 0,489 and significant at los 0,01. In addition, no relationship was found between transactional leadership style and job satisfaction of teachers. This study also shows there is differences in teachers' job satisfaction with transformational and transactional leadership, where the level of higher job satisfaction was found in teachers who perceive the principal as a transformational leader."
2010
S3633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Irsyad Alfatih
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan gaya kepemimpinan situasional oleh kepala perpustakaan universitas X. Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan mengarah para upaya pencapaian tujuan yang telah dicanangkan. Kepemimpinan dalam suatu lembaga akan menentukan bagaimana struktur, sistem dan budaya dipelihara dan diperkembangkan sehingga terjadi _gerak_ bersama untuk mencapai misi lembaga tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dengan metode studi kasus akan didapat data yang bersifat proses kerja dan deskripsi yang luas dan mendalam. Penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan komunikasi intensif pada komunikasi vertikal.

This thesis discusses the application of situational leadership style by the head of the university library X. Libraries as educational institutions and information providers will have good performance if supported by adequate management, so that all activities of the institute will lead efforts to achieve the objectives that have been implemented. Leadership in an institution will determine how the structures, systems and culture are maintained and developed so that there motion to achieve the mission of these institutions. This research is a qualitative research. With case study methods to obtain data that are the work process and a broad description in depth. This research suggests to improve communication intensive vertical communication."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15453
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizul Hendra
"Organization is a media to achieve an objective. For business organization, maximum profit is it?s main objective. Organization need human resources to run their activities and achieve their objectives. Leadership is a major determinance of organizational effectiveness.
Organization need a leader to control the employee?s activities. In business organization, leader is a key position to maintain a good relationship with the top, middle manager and also their subordinates. At Head Office PT CV Titipan Kilat in Jakarta, Customer Service Division is one of the divisions that has important role in achieving company?s vision. This Division is led by a Customer Service Chief. A Customer Service Chief motivates employees for having good motivation.
Therefore, in motivating emplyees, a Customer Service Chief applicates Situational Leadership Model. Indeed, there are problems in applicating that model. This case is caused by a few employees remain have bad performances. For knowing these problems, Customer Service Chief try to ask the causes o problems directly toward such employees. This way, at least a Customer Service Chief knows employee perception of applicated Situational Leadership Model.
This research is aimed to find out how the employee perception of Situational Leadership Model of Customer Service?s Chief at Head Office PT CV Titipan Kilat in Jakarta. Gibson, Ivancevich, and Donnelly explained that perception is cognitive process used to interpret something and understand its environment. From the result of research concerning employees toward leadership style, the obtained image shows that each employee has different perception to applied Situational LeadershipModel. This matter can be seen from the various most respondents who answer the same statement. Based of the theory used in studying style of this leadership is related at theory of Hersey and Blanchard, by using model of situational approach which based of relation among functional behavior, behavioral relation, and subordinate maturity level.
This research uses the approach of quantitative and survey technique. Collected data in this research is a quantitative data based on questioner to Customer Service Employees at PT CV Titipan Kilat. Analysis technique in this research use descriptive statistical analysis, which analyses data according to Tables of Frequency.
From these data, it can be concluded that the result of employee perceptions of telling leadership model is shown by low criteria percentage of 60.34%. Selling leadership model is shown by high criteria percentage of 73.77%, meanwhile another leader model, participating is shown by high criteria percentage of 69% and delegating leadership model is shown by low criteria percentage of 54.94%.
Aboved analysis can be concluded that the employee perceive Customer Service Chief at Head Office PT CV Titipan Kilat in Jakarta tend to use Selling Leadership Model. Therefore, Customer Service Chief in using Situational Leadership Model should anticipate the existing problems. Customer Service Chief should apply two way-communicating by much listening employess.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
SK 010/08 Hen p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jeanny Novita Sidupa
"ABSTRAK
Kualitas mutu sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh kualitas mutu pendidikan.Untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui perbaikan proses pembelajaran seperti kurikulum, metode pembelajaran, perbaikan kualitas guru atau sarana pendidikan tetapi juga melalui kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan sekolah karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program sekolah. Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah X di pulau Bali. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan pengamatan wawancara, dan dokumentasi. Metode survey dilakukan hanya sebagai penegasan dan data pendukung. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya adalah kurangnya dukungan dari pihak yayasan sekolah dalam menciptakan standar, sistem dan program yang berorientasi pada visi, misi dan tujuan sekolah. Untuk itu yayasan sebagai pembuat kebijakan hendaknya melakukan koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh warga sekolah sehingga dapat menentukkan arah kebijakan dan menumbuhkan komitmen yang kuat dalam pemenuhan tujuan sekolah."
Tangerang: LPPM Universitas Terbuka, 2018
370 JPE 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mutiah
"Madrasah dalam khazanah kehidupan manusia Indonesia merupakan fenomena budaya yang telah berusia satu abad lebih (Fajar, 1998). Madrasah telah menjadi salah satu wujud entitas budaya bangsa Indonesia yang telah menjalani proses sosialisasi yang relatif intensif. Indikasinya adalah kenyataan bahwa wujud entitas budaya ini telah diakui dan diterima kehadirannya.
Madrasah sebagai sebuah lembaga formal dalam proses belajar mengajar siswa secara formal tak lepas dari berbagai persoalan. Meskipun kurikulum madrasah memiliki penambahan dalam mata pelajaran agama namun di sisi lain dalam kenyataannya penyelenggaraan pendidikan madrasah masih dihadapkan pada sejumlah persoalan yang mengacu pada perbaikan dan peningkatan mutu di berbagai bidang. Sudah menjadi hal yang umum dan diketahui masyarakat bahwa kualitas madrasah masih rendah dibanding dengan sekolah umum. Hal ini terlihat dari perolehan nilai ujian akhir nasional (UAN) dari tahun ke tahun yang memiliki kecenderungan yang sama yaitu nilai UAN yang masih jauh tertinggal dibanding dengan nilai UAN SLTP.
Persoalan kualitas Madrasah Tsanawiyah berkaitan dengan peran kepemimpinan kepala sekolah, di mana peran kepemimpinan kepala sekolah sangat penting bagi mutu sekolah yang dipimpinnya. Terbukti dari beberapa penelitian (lihat Supriadi, 1998 ; Cherniss, 1998) yang menyatakan pentingnya peran kepala sekolah dalam memajukan sekolah yang dipimpinnya, bagaimana kepala sekolah memberdayakan guru, staf dan siswa dengan cara memberikan motivasi, membina hubungan dan perhatiannya terhadap mereka merupakan perilaku yang sangat berpengaruh terhadap persepsi mereka dan mempengaruhi motivasi kerja mereka. Adanya perhatian, dorongan, usaha-usaha kepala sekolah dan upaya-upaya yang terns menerus dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah akan mempengaruhi juga prestasi belajar siswanya.
Di sisi lain kepala sekolah seharusnya mampu menyadari posisinya dan perannya sebagai pimpinan yang senantiasa merupakan panutan, mampu memberikan contoh yang baik dengan disiplin diri, rasa tanggung jawab serta memiliki integritas sebagai pemirnpin. Kepala sekolah adalah pimpinan yang berinteraksi dengan banyak orang, dapat menjadi pelaku perubahan (agent of change) sehingga sangatlah penting bagi seorang kepala sekolah untuk memiliki kesadaran diri, kemampuan dalam memotivasi diri dan bawahannya, memiliki kepekaan atau sensivitas dan memiliki pengendalian diri serta mampu membina hubungan yang baik di mana aspek-aspek tersebut merupakan dimensi-dimensi pada kecerdasan emosional.
Di sisi lain kepala sekolah seharusnya juga memiliki komitmen yang tinggi. Staw dan Salancik (1991) menjelaskan dua aspek dari komitmen yaitu attitudinal commitment (komitmen sebagai sikap) dan behavioral commitment. Attitudinal commitment adalah situasi saat individu mempertimbangkan sejauh mana nilai dan tujuannya sesuai dengan nilai tujuan organisasi. Sedangan behavioral commitment adalah (komitmen sebagai perilaku) merupakan proses di mana individu terikat dengan kegiatan-kegiatan tertentu karena investasinya di masa lalu akan hilang apabila ia menghentikan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sedangkan Allan dan Mayer (1990) membagi komitmen menjadi komitmen afektif, komitmen continuance dan komitmen normatif.
Kualitas kepernimpinan dalam penelitian ini merupakan kepemimpinan transformasional (Bass, 1998) yaitu kemampuan pimpinan mengubah lingkungan kerja, motivasi kerja dan pola kerja serta nilai-nilai yang dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih mampu mengoptimalkan kinerjanya demi tercapainya tujuan organisasi. Kepemimpin transformasional akan berupaya melakukan transforming of visionary, mentransvormasikan visinya menjadi visi bersama kemudian mewujudkan visi itu menjadi sebuah kenyataan. Proses transformasi terlihat dalam sejumlah perilaku kepemimpinan ialah attribut charisma, idealized influence inspirational motivation, intellectual stimulation dan individualized consideration.
Penelitian ini merupakan suatu studi non-eksprimental dan dilakukan terhadap kepala sekolah (kepala Mts negeri dan swasta). Sampel penelitian berjumlah 49 kepala Mts dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kecerdasan emosional, komitmen organisasi dan kualitas kepemimpinan kepala Mts swasta atau negeri.
Pada penelitian lebih lanjut disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan profil kepala madrasah yang lain, serta perlu dilakukan uji coba alat ukur. Di samping itu juga disarankan penelitian pada dimensi lain yang lebih khusus misalnya kinerja, motivasi atau kepuasan kezja kepala sekolah sehingga lebih terungkap hal-hal yang belum dapat diungkap pada penelitian ini.
Dengan hasil penelitian diatas maka kepada kepala Mts disarankan untuk memiliki paradigma belajar sepanjang hayat yang merupakan paradigma yang pantas untuk dianut, sebab mereka adalah pimpinan dalam suatu komunitas sekolah yang akan sangat mempengaruhi segala tindak tanduk , perilaku serta nilai-nilai, keyakinan. di dalam sekolah. dorongan, pujian dan mungkin hukuman/tekanan kiranya perlu diberlakukan pada setiap aspek kehidupan di sekolah. Dalam proses seleksi kepala sekolah sepantasnya dilakukan secara terbuka dan transparan: hal ini untuk mencegah praktek-praktek korupsi yang memang telah melanda dalam beberapa aspek kehidupan di pemerintahan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T18604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>