Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Ril Ellys
"Buruh anak termasuk dalam kelompok yang perlu diberdayakan karena mereka mengalami eksploitasi dari perusahaan dan keluarganya. Pemberdayaan buruh anak yang dilakukan oleh pekerja sosial bertujuan agar anak mampu mengembangkan kemampuannya dalam mengatasi masalahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang peran pekerja sosial dalam memberdayakan buruh anak, serta gambaran tentang hambatan pelaksanaan pemberdayaan buruh anak yang dilakukan oleh Yayasan Kompak Indonesia. Penelitian ini, menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif Pemilihan subjek penelitian dilakukan berdasarkan tujuan penelitian. Pihakpihak yang diteliti adalah pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pemberdayaan buruh anak, terdiri atas Lurah Desa Mekarsari, Tangerang, Direktur Yayasan Kompak, buruh anak dampingan Yayasan Kompak, orangtua buruh anak, dan pekerja sosial Yayasan Kompak untuk mengetahui peran yang dijalankannya dalam melakukan kegiatan pemberdayaan buruh anak. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam observasi, dan studi dokumentasi yang gunanya untuk melengkapi data yang didapat. Ketiga cara pengumpulan data ini saling melengkapi dalam menghasilkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kerangka pemikiran tentang ketidakberdayaan, pemberdayaan, kegiatan pemberdayaan, dan peran pekerja sosial dalam upaya pemberdayaan menurut pendapat para ahli, diuraikan dalam penulisan ini sebagai indikator dalam melakukan pembahasan hasil temuan penelitian. Pekerja sosial mernpunyai banyak pilihan peran dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan, yaitu sebagai enabler, pendidik, fasilitator, mediator, advokat, dan lain-lain. Berdasarkan temuan lapangan, terdapat buruh anak usia 12-15 tahun yang bekerja di pabrik. Buruh anak bekerja dengan jam kerja yang panjang, upah rendah, di dalam ruangan yang pengap dan tidak mempunyai fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja. Terhadap buruh anak yang mengalami masalah ini, Yayasan Kompak mengadakan program kegiatan yang dapat memberdayakan buruh anak. Kegiatan pemberdayaan buruh anak dilakukan dalam bentuk pendidikan dan penyadaran akan hak-hak anak sebagai buruh, pendidikan program paket A dan B, diskusi, dan pelatihan tentang hal-hal yang berkaitan dengan buruh anak hingga dilaksanakan kegiatan kesenian, rekreasi, dan keterampilan yang berguna untuk mengembangkan kreativitas buruh anak. Peran yang dijalankan oleh pekerja sosial Yayasan Kompak dalam melaksanakan pemberdayaan terhadap buruh anak adalah peran sebagai pendidik, fasilitator, dan advokat. Terjadi hambatan dalam melaksanakan pemberdayaan buruh anak yaitu adanya kecurigaan orangtua buruh anak terhadap program Yayasan Kompak dan tidak adanya tanggapan perusahaan tempat buruh anak bekerja atas usul pekerja sosial agar anak diberi kesempatan belajar di Yayasan Kompak. Adapun kesimpulan yang didapat dari temuan lapangan adalah bahwa kegiatan pemberdayaan buruh anak yang dilakukan oleh pekerja sosial Yayasan Kompak melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyadaran, dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran buruh anak akan haknya sebagai buruh dan sebagai anak. Akan tetapi tidak sampai membuat buruh anak dapat menyelesaikan sendiri permasalahan yang terjadi pada dirinya sehubungan dengan pekerjaan dan kehidupannya. Kegiatan keterampilan dan rekreasi yang dilaksanakan oleh pekerja sosial Yayasan Kompak masih bersifat rekreatif semata, belum merupakan kegiatan yang memberdayakan buruh anak. Peran pekerja sosial Yayasan Kompak adalah sebagai fasilitator, advokat, dan pendidik. Peran sebagai enabler belum dijalankan. Diberikan saran agar dilakukan pelatihan terhadap pekerja sosial Yayasan Kompak. Kegiatan rekreasi yang dilaksanakan oleh buruh anak sebaiknya kegiatan rekreasi ke museum atau tempat peninggalan bersejarah. Kegiatan keterampilan yang dilaksanakan sebaiknya kegiatan yang dapat digunakan buruh anak untuk meningkatkan kehidupannya sehingga is dapat alih profesi, tidak lagi sebagai buruh anak. Peran pekerja sosial Yayasan Kompak sebaiknya ditingkatkan ke peran enabler yang membantu buruh anak agar mampu mandiri dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.
"
2005
T14095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Winda Khairani Ningtyas
"Kritik yang diarahkan kepada preskripsi kebijakan berbasis neoliberalisme pasca krisis ekonomi-politik menjadi katalis bagi institusi internasional neoliberal, salah satunya Bank Dunia, untuk beradaptasi terhadap tuntutan tersebut. Proses adaptasi diejawantahkan melalui diseminasi diskursus pembangunan sosial ke dalam preskripsi kebijakan neoliberal, melalui prinsip partisipatoris, agenda good governance, modal sosial, dan lainnya. Signifikansi peranan pembangunan sosial dalam kebijakan tersebut kemudian tertanam dalam gagasan yang kemudian disebut oleh Toby Carroll sebagai Socio-Institutional Neoliberalism SIN. Gagasan SIN menjadi materi hegemoni yang didiseminasikan oleh Bank Dunia kepada negara resipiennya, salah satunya melalui program pengentasan kemiskinan berbasis masyarakat atau Community-Driven Development CDD. Program Pengembangan Kecamatan PPK menjadi program pionir CDD paska krisis finansial Asia dan keruntuhan rezim Orde Baru yang melibatkan kerja sama pemerintah Indonesia dan Bank Dunia. Kesuksesan PPK selanjutnya menjadi pendorong untuk melakukan perluasan PPK menjadi Program Nasional Pengembangan Masyarakat PNPM Mandiri. Akan tetapi pada tahun 2015, melalui implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, mekanisme CDD yang mengacu kepada PNPM tidak dapat diterapkan kembali dan digantikan oleh penyaluran Dana Desa.
Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberlanjutan hegemoni SIN dalam mekanisme CDD sesuai dengan mandat UU Desa, khususnya terkait penyaluran Dana Desa. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan post-positivis kritis dan kerangka analisis hegemoni Gramscian guna menunjukkan diseminasi gagasan SIN dari Bank Dunia dalam program pengentasan kemiskinan berbasis masyarakat di Indonesia. Selain itu, penelitian ini mengacu kepada empat program CDD di Indonesia dengan linimasa zaman Orde Baru dan pasca Orde Baru: Inspeksi Desa Tertinggal IDT, PPK, PNPM Mandiri, dan Dana Desa.
Temuan dalam penelitian ini ialah terdapat resistensi terhadap gagasan SIN oleh aktor domestik, meskipun tidak menegasikan gagasan neoliberalisme secara menyeluruh. Resistensi tersebut terefleksikan dari minimnya peranan Bank Dunia, perdebatan di DPR dalam penyusunan RUU Desa, dan diskursus dalam UU Desa.

Criticism towards neoliberalism based policy prescriptions after economy and political crisis serves as a catalyst for neoliberal international institutions, e.g. World Bank, to adapt to these pretentions. These processes are manifested through dissemination of social development discourse into neoliberal policy prescription by means of participatory principles, good governance agenda, social capital, and etc. Significance of vital role of social development in their prescription is embedded into what Toby Carroll stated Socio Institutional Neoliberalism SIN. The notions of SIN then become hegemony material which is disseminated by the World Bank into their recipient country, through Community Driven Development CDD. Program Pengembangan Kecamatan PPK is a pioneering CDD program post Asian financial crisis and the collapse of New Order regime which involving partnership between Government of Indonesia and the World Bank. The success of PPK leads the scaling up process of the next CDD program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri. Nevertheless, in 2015, through implementation of UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, CDD mechanism of PNPM Mandiri cannot be implemented anymore and is replaced by Dana Desa.
Based on this explanation, this research aims to analyze continuity of SIN hegemony in CDD mechanism in accordance with UU Desa mandate, especially related to Dana Desa. This research utilizes critical post positivist approach and hegemony from Gramscian as framework for analysis in order to indicate the dissemination of SIN notions from the World Bank into Community Driven Development based poverty reduction program. Furthermore, this research refers to four CDD programmes in Indonesia from New Order regime to post New Order regime In Inspeksi Desa Tertinggal IDT, PPK, PNPM Mandiri, and Dana Desa.
This research found a certain degree of resistance towards SIN notions from domestic actors, though not comprehensively negated the notions. Those resistances reflected from minimalization of World Bank's role, debate regarding the making of RUU Desa in DPR and discourse in UU Desa.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liesta Febrita Sari
"Skripsi ini membahas tanda-tanda yang digunakan pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan yang ada di dalam naskah drama anak Mencari Taman karya Noorca M. Massardi. Tanda-tanda tersebut dianalisis melalui pendekatan semiotika dengan teori konotasi Roland Barthes. Metode yang digunakan adalah metodologi analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis ternyata tanda-tanda yang digunakan dalam naskah ini secara fungsional mampu membantu proses penyampaian gagasan.

Abstract
This thesis is discussing the symbols that the author used for expressing his ideas in a childrens drama script called "Mencari Taman"by Noorca M. Massardi. These symbols were analyzed through a semiotic approach with the theory of connotation by Roland Barthes. The methodology that was used in this thesis was descriptive analysis. Based on the analysis then it can be conclude that the symbols in this drama script was functionally helpful in expressing the ideas that the author intended."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fawzia Aswin Hadis
"Penelitian ini ialah mengenai Gagasan Orang Tua dan Perkembangan Anak yang dikaji melalui penelitian tentang gagasan orangtua mengenai perkembangan dan pendidikan anak, tindakan orang tua yang berbentuk strategi pengajaran orang tua dan tindakan orang tua yang berbentuk cara menyiapkan lingkungan belajar bagi anak di rumah serta meneliti hubungan antara gagasan orang tua dan dampaknya terhadap kemampuan intelektual anak.
Minat penulis terhadap topik ini beranjak dari pertanyaan bagaimana sesungguhnya pikiran orang tua tentang anaknya dan bagimana caranya memacu perkembangan anak. Pertanyaan sederhana yang sering muncul dalam diri orang tua adalah: "Menjadi manusia seperti apakah anak saya kelak ? " dan "Apa yang harus saya lakukan agar keinginan saya itu tercapai ? " Kedua pertanyaan tersebut secara mendasar berkaitan dengan gagasan orang tua dan tindakan mereka dalam pengasuhan sehari-hari ; hal yang penting bagi pengembangan dan peningkatan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas seperti tertera dalam GBHN 1988 mengenai tujuan pendidikan nasional kita.
Penelitian Palacios tentang gagasan orang tua mengenai perkembangan dan pendidikan anak memperlihatkan bahwa : 1) faktor sosial demografik mempengaruhi gagasan orang tua, 2) orang tua dapat dikelompokkan berdasarkan gagasan mereka, 3) masing-masing kelompok mempunyai karakteristik sendiri.
Penelitian dalam rangka disertasi ini terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan bagian pertama akan diteliti mengenai gagasan orang tua tentang perkembangan dan pendidikan anak, sedangkan pada bagian kedua, akan diteliti mengenai strategi pengajaran orang tua dalam proses pengajaran ?pembelajaran. Pada penelitian utama, akan diteliti hubungan antara gagasan dan tindakan, dan juga hubungan antara gagasan dan kemampuan intelektual anak.
Dalam penelitian pendahuluan bagian pertama, sampel dipilih secara purposive, yaitu orang tua (pasangan suami isteri); mempunyai anak usia prasekolah (4-6 tahun); berpendidikan rendah, menengah atau tinggi; dan bermukim di daerah perkotaan dan pedesaan. Responden yang terpilih berjumlah 300 orang, terdiri dari 149 pasangan suami isteri dan 2 orang isteri, yang bertempat tinggal di DKI Jakarta, Bogor Kota dan Desa Sukaluyu Kecamatan Nanggung Kab. Bogor. Wawancara (Kuesioner Gagasan Orang tua) dengan pasangan suami isteri berisi pertanyaan terbuka mengenai gagasan mereka tentang perkembangan dan pendidikan anak. Wawancara dilakukan secara terpisah. jawaban orang tua ditulis secara verbatim oleh pewawancara; kategorisasi jawaban dilakukan oleh penulis. Data ini diolah melalui analisis korespondensi ganda untuk memperoleh deskripsi gagasan orang tua dan dilanjutkan dengan pengolahan melalui analisis komponen utama dan prosedur fastdus dari SAS guna mengelompokkan orang tua berdasarkan gagasan mereka. Ditemukan tiga kelompok besar orang tua. Pertama yang disebut orang tua tradisional, kedua modern dan ketiga, "ambivalensi? dengan deskripsi masing-masing. Ditemukan pula 48 pasangan orang tua yang tergolong dalam kelompok yang lama. Pada penelitian pendahuluan bagian kedua dan pada penelitian utama, dari ke-48 pasangan orang tua tersebut, 44 orang ibu bersama anaknya yang berusia prasekolah dijadikan responden. Kepada ibu diminta untuk mengajar anak dengan menggunakan empat alat yang telah disiapkan selama 12 menit (tiga menit untuk setiap alat).
Ucapan-ucapan ibu selama mengajar anak dicatat dan dikategorisasikan sesuai dengan format yang telah disiapkan. Data diolah melalui komponen utama analisis faktor. Ditemukan empat cara mengajar:l) mengontrol perilaku anak, 2) distancing strategy, 3) menggunakan atibusi, 4) upaya memusatkan perhatian anak. Dengan menggunakan inventors HOME diteliti cara ke-44 orang tua menyiapkan lingkungan belajar anak di rumah. ada penelitian utama, diiihat hubungan antara gagasan orang tua (kelompok orang tua) dan strategi ibu mengajar serta hubungan antara gagasan orang tua dan cara ibu menyiapkan lingkungan belajar anak di rumah. Diteliti pula dampak gagasan orang tua terhadap kemampuan intelektual anak yang diukur dengan skor IQ anak melalui test Stanford Binet Data diolah melalui berbagai analisis statistik sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan. Khi kuadrat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan; anova satu arah untuk mengetahui pengaruh gagasan kepada tindakan orang tua dan dampak gagasan terhadap kemampuan intelektual anak; t test untuk membandingkan penggunaan cara mengajar oleh setiap kelompok; dan analisis regresi ganda metode stepwise untuk mengetahui besarnya sumbangan tindakan orang tua terhadap kemampuan intelektual anal(Hasil penelitian utama menunjukkan adanya hubungan antara gagasan orang tua dan tindakan orang tua, empat jenis cara mengajar dipergunakan secara berbeda oleh ketiga kelompok ibu, ibu modern lebih banyak memberikan rangsangan yang meningkatkan kemampuan kognitif anak, sumbangan terbesar terhadap kemampuan intelektual anak diberikan oleh lingkungan belajar anak di rumah, dan IQ anak dari kelompok ibu modern lebih tinggi dari anak kelompok ibu tradisional, tetapi sama dengan IQ anak dari kelompok ibu ambivalen.
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk pemahaman tentang gagasan orang tua, pemahaman tentang perkembangan kognisi sosial orang dewasa, pegembangan metode penelitian gagasan orang tua, membantu merancang program peningkatan pengasuhan dan pendidikan anak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D137
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
070.4 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>