Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 233681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Roosdiana
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S2058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfadilah
"ABSTRAK
Akhir-akhir ini timbul trend baru di kalangan masyarakat
(khususnya orang tua dari anak usia taman kanak-kanak), dimana aspek
kognitif anak mendapat perhatian yang lebih besar untuk dapat dikembangkan
pada pendidikan taman kanak-kanak (TK), dibandingkan aspek fisik dan
psikososial.
Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan Ahman
pada tahun 1998 (dalam Syaodih, 1999), yang mengungkap bahwa
ketidakmampuan bersosialisasi dan emosi merupakan permasalahan yang
seringkali dihadapi oleh anak sekolah dasar kelas awal. Selain itu ada pula
penelitian lain yang dilakukan oleh Tim Peneliti dan Pusat Pengembangan
Kualitas Jasmani, Depdiknas. (www.depdiknas.go.id), terhadap 500 murid
kelas 2 sekolah dasar di lima wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini mengungkap
bahwa kemampuan motorik murid kelas 2 sekolah dasar masih kurang
memadai.
Tes masuk Sekolah Dasar (SD) merupakan pemicu terbesar
timbulnya fenomena ini. Ketika anak mengikuti tes masuk sekolah dasar yang
dijadikan parameter utamanya adalah kemampuan anak dalam hal-hal yang
bersifat skolastik, seperti membaca menulis dan berhitung.
Hal ini menyebabkan orangtua memiliki harapan yang tinggi
terhadap anak untuk pencapaian aspek kognitif yang optimal, sehingga anak
tidak lagi menemui kesulitan pada saat mengikuti pendidikan di SD.
Harapan orangtua bagi kehidupan anak di masa mendatang
merupakan salah satu faktor terpenting yang mempenganihi keberhasilan
belajar anak Oleh karena itu agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik
bagi anak TK, ada baiknya orangtua memahami terlebih dahulu akan
karakteristik anak dan tujuan program pendidikan TK.
Berdasarkan petunjuk teknis proses belajar mengajar di TK
kemampuan skolastik bukanlah tujuan utama dari program pendidikan TK
(Depdikbud, 1999). Tujuan utamanya adalah membantu mempersiapkan anak memasuki sekolah dasar. Untuk itu dalam menerapkan pendidikan TK,
hendaknya disesuaikan dengan tugas perkembangan anak prasekolah yang
mencakup 3 aspek perkembangan yang dikemukakan oleh Paf)alia & Olds
(2001), yaitu aspek fisik, kognilif dan psikososial.
Hal yang akan diungkap dalam penelilian ini adalah apakah
orangtua lebih mengharapkan aspek kognilif untuk dapat dikembangkan
dalam pendidikan TK, dibandingkan aspek fisik dan psikososial?".
Instnimen yang digunakan dalam penelilian ini adalah kuesioner
harapan orang tua terhadap pendidikan pada TK. Instrumen ini disusun sendiri
oleh peneliti berdasarkan program berdasarkan 3 aspek perkembangan yang
dikemukakan oleh Papalia (2001), yaitu aspek fisik, kognilif dan psikososial.
Penelilian dilakukan pada 127 orang responden (orangtua) dari 4 buah TK di
Jakarta dan sekilamya, Kuesioner tersebul dapat disampaikan kepada
responden dan dikembalikan lagi kepada peneliti berkat kerjasama dengan
pihak guru kelas.
Hasil analisis data yang diperoleh dari uji statislik (ANOVA satu
arah) menunjukkan bahwa aspek fisik memiliki perbedaan yang signifikan
dengan aspek kognilif dan psikososial, sedangkan aspek kognilif dan
psikososial menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (Ho diterima).
Ini berarli harapan orangtua terliadap pengembangan aspek
kognilif sama besamya dengan aspek psikososial. Sedangkan aspek fisik
dianggap kurang penting oleh orangtua untuk dapat dikembang^n pada
pendidikan TK."
2002
S2863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rachmawati
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011
155.423 YEN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this activity was to give problem solving of dental health promotion to kindergarten parents by simple innovation method including students and their parents, so that they both could be joining active emotionally. Until nowadays, dental health education to the kindergarten children doesn't do much. As we know, decay in this age can make many problems related with nutrition intake that will influence their growth. It's needed to make an effective education method to the kindergarten children that we hope it can make better dental health awareness since early. This paper describes a simple innovation method named the TOOTH FAN (KIPAS GIGI) which is a recording system shaped like a fan where each piece represents each tooth element that informing the dental health status. Data in KIPAS GIGI is written in a simple language casily understood, eg. decay, filling and missing. Using KIPAS GICI is reported can be done well and effective in Trisula Kindergarten and Mutiara Kindergarten in Kecamatan Kutoarjo and also Widodo Kindergarten in Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo. It shows increasing knowledge and awareness in parents as the object of education. Therefore, KIPAS GIGI method is a prospective undertaking to be used in Kindergarten to increase their dental health awareness."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Yus
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2011
372.218 ANI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeane Chrysanthea
"ABSTRAK
Setiap manusia mempunyai karakter, yaitu suatu set ciri-ciri psikologis individu,
berisi nilai-nilai moral, sosial, dan agama, untuk mengarahkan individu
berperilalm yang benar. Program pendidikan karakter ini disusun sebagai usaha
menyediakan pengalaman yang dapat membentuk seseorang mcnjadi pribadi yang
berkarakler balk dan dapat berperilaku sesuai dengan tumutan sosial. Program ini
diperuntukkan bagi peserla diclik taman kanak-kanak tingkat A karena mereka
berada pada rentang usia paling baik lmtuk diajarkan mengenai berbagai macam
hal. Program berisi pengajaran nllai-nilai moral yang berakarkan pada dua nilai
utama dan universal, yaitu rasa hormat dan tanggung jawab.
Pcnyusunan program diawali dengan analisa kebutuhan melalui Focus Group
Discussion agar program sesuai dengan visi_ misi, dan kebutuhan sekolah, dalam
hal ini TK. Karya Mulya Dari analisa kebutuhan diperoleh tiga nilai utama yang
perlu dikembangkan, yaitu pengendalian diri, kemandirian, dan keadilan.
Tujuan utama program pendidikan karakter ini adalah membentuk para pesena
didik TK Karya Mulya menjadi pribadi yang berkaralner balk, yang tampak dalam
perilaku schari-hari. Kegiatan program mencakup tiga komponen moral, yaitu
pengetahuan, rasa, dan lindakan moral. Kegiatan diadakan satu kali dalam
seminggu, dengan durasi 20 menit untuk setiap sesinya Metode yang digunakan
meliputi pemasangan spanduk atau hasil karya, penceritaan, diskusi/tanya jawab,
pelabelan perilaku, bermain peran, bermain, prakarya, kegiatan sosial sederhana,
dan sliker reward. Modul program lerdiri dari ll sesi dengan kescluruhan
kegialan berjumlah 33 kegiatan.

ABSTRACT
Every person has their own character. It is a set of psychological dispositions of
an individual, consists of moral, social, or religious values, to direct a person in
order to behave properly. This character education program was designed as an
effort for providing experiences to develop good characters in a person, and
therefore enable the person to behave accordingly to the social demands. 'lhis
program was targeted for students in Kindergarten A, since they are in the golden
age, the best time to teach them about many things. This program will teach moral
values, rooted in two great universal values, which are respect and responsibility.
Designing this program was started by gathering data through Focus Group
Discussion for need analysis. This step is important so that the program will fit the
vision, mission and school?s needs, in this case, TK Karya Mulya The result of
need analysis informed that there are three main values needed to develop. 'they
are self control, independency, and fairness.
The main goal of this character eduaition program is to shape the students in
Karya Mulya Kjndergarteii A to be a person with good characters, reflected in
daily behavior. This program includes three moral components: moral knowing,
moral feeling, and moral action. The activites will be held once a week, with 20
minutes duration for each sxsion. Teaching method used are setting up banner or
display for students? art and crafts, story-telling, discussion, behavior labeling,
simple social activities, and reward stickers. The modul ofthe program has ll
sessions, with 33 activities in total.eywords: character education, moral values, moral components.
"
2007
T34177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode pencitraan sedi diterapkan oleh guru TK dan bagaimana citraan anak didik terhadap pesan pendidikan yang termuat dalam media seni...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>