Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119511 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S7039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadil B
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26934
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teni Ginaya
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dari humas organisasi berbasis keagamaan di era digital, serta menjabarkan ketepatan formulasi social media tools yang digunakan oleh humas organisasi tersebut, terutama terkait penggunaan konten dan dalam kaitannya dengan membangun brand image organisasi. Dari hasil studi kasus penelitian, menunjukkan bahwa media sosial dapat mendorong terciptanya eWOM, sehingga nantinya terlihat beragam opini publik yang berkembang mengenai organisasi, yang akhirnya memunculkan persepsi, membangun brand awareness, lalu membentuk image tersendiri terkait organisasi. Sehingga tercermin bahwa media sosial dan komunitas merupakan medium komunikasi antara anggota organisasi dan brand mempunyai peran penting dalam membangun brand image organisasi.

ABSTRACT
This research conducted to understand social media utilization of PR of religious organization in the digital era, and outline the accuracy of the formulation of social media tools used by PR in that organization, especially regarding to use content and due to build the brand image organization. Case study in this research shows that social media can encourage the creation of eWOM, eventually it will be coming up a variety of public opinion about the organization, which cause build the perception and build brand awareness, in the end will be create its own image related to the organization. It also concluded that social media and community as a medium of communication between the members of the organization and the brand has a very large role in building brand image organization, especially religious organization.
;
This research conducted to understand social media utilization of PR of religious organization in the digital era, and outline the accuracy of the formulation of social media tools used by PR in that organization, especially regarding to use content and due to build the brand image organization. Case study in this research shows that social media can encourage the creation of eWOM, eventually it will be coming up a variety of public opinion about the organization, which cause build the perception and build brand awareness, in the end will be create its own image related to the organization. It also concluded that social media and community as a medium of communication between the members of the organization and the brand has a very large role in building brand image organization, especially religious organization.
,
This research conducted to understand social media utilization of PR of religious organization in the digital era, and outline the accuracy of the formulation of social media tools used by PR in that organization, especially regarding to use content and due to build the brand image organization. Case study in this research shows that social media can encourage the creation of eWOM, eventually it will be coming up a variety of public opinion about the organization, which cause build the perception and build brand awareness, in the end will be create its own image related to the organization. It also concluded that social media and community as a medium of communication between the members of the organization and the brand has a very large role in building brand image organization, especially religious organization.
]"
2015
T44538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Zulkifli
"ABSTRAK
Radikalisme merupakan persoalan yang hingga saat ini belum tuntas di Indonesia. Penelitian Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) menunjukkan bahwa 20 persen pengurus masjid dan termasuk organisasi remaja masjid dari 250 masjid di Jakarta (atau 50 masjid) menyetujui gerakan radikalisme keagamaan. Dua di antaranya adalah Masjid Cut Meutia dan Masjid Sunda Kelapa.
Radikalisme adalah keinginan untuk mengubah tatanan sosial yang sedang berlangsung dengan cara kekerasan. Penyebabnya karena faktor psikologis, kualitas diri dan lingkungan. Sedangkan deradikalisasi merupakan proses atau upaya untuk menghilangkan radikalisme melalui kegiatan reedukasi, peningkatan kesejahteraan sosial, peningkatan kompetensi, resosialisasi nilai kebangsaan dan kemitraan strategis.
Organisasi Remaja Masjid Cut Meutia (RICMA) dan Remaja Masjid Sunda Kelapa (RISKA) dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana perannya dalam kegiatan deradikalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk meneliti kegiatan-kegiatan kedua organisasi tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua organisasi memiliki peran dalam pengembangan wawasan kebangsaan yang membuka ruang diskusi bertema kebangsaan serta ruang ekspresi budaya, dan pembinaan kemandirian berupa kegiatan pengembangan kapasitas diri, pemberdayaan ekonomi dan apresiasi sosial yang keseluruhannya merupakan wujdud dari kegiatan deradikalisasi.
Penelitian ini bisa merekomendasikan pemerintah untuk menggandeng organisasi remaja masjid sebagai mitra program deradikalisasi. Dan organisasi remaja masjid lainnya bisa menjadikan penelitian ini sebagai studi banding dalam kegiatan-kegiatannya, terutama yang berkaitan dengan isyu keislaman dan kebangsaan.

ABSTRACT
Radicalism is a problem that have not been solved until now in Indonesia. Center for the Study of Religion and Culture’s research shows that 20 percent of 250 mosques in Jakarta, including their moslem youth clubs, support to religious radicalism activities. Two of them are Cut Meutia and Sunda Kelapa mosques.
Radicalism is a rude struggle to change social order dramatically. It caused by psychology, less self-competence and social environment. Otherwise, deradicalization is a process and effort to eliminate radicalism through re-education, increase social welfare, improve capability, resocialization nation value and strategic partnership.
In this research, how Cut Meutia and Sunda Kelapa Moslem Youth Club support deradicalization program will be described. A qualitative research used to find out the result.
The research shows that both of them play a role in develop national insight by facilitating forums to discuss about nation and foreign cultural appreciation. Their roles are also human development that include improve self-competence, economic empowerment and social appreciation. Both developing national insight and human development are deradicalization programs.
The research recommends government to make partnership with moslem youth clubs to support deradicalization, whereas another moslem youth clubs can compare their programs to RICMA and RISKA, especially related to Islam and Indonesia’s issues."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mulyani
" Masalah yang mendorong penelitian ini adalah : Bagaimana minat dan kebiasaan membaca anggota YISC Al-Azhar terhadap jenis terbitan tertentu yaitu : buku, koran, majalah dan tabloid serta peran perpustakaan dalam membina minat dan kebiasaan membaca mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Minat dan kebiasaan membaca anggota YISC Al-Azhar Jakarta terhadap jenis terbitan tertentu yaitu : buku, koran, majalah dan tabloid, serta mengetahui peran perpustakaan dalam membina minat dan kebiasaan membaca anggota YISC Al-Azhar. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada anggota YISC Al-Azhar yang pada saat penelitian berlangsung masih aktif mengikuti berbagai kegiatan dan atau sedang berada di lingkungan organisasi YISC Al-azhar. Minat dan kebiasaan membaca yang diteliti tidak dikaitkan atau dihubungkan dengan jangka waktu, situasi, atau kondisi tertentu. Pembatasan ini dilakukan karena terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia. Data yang dikumpulkan bukan merupakan data tentang perilaku responden yang sesungguhnya melainkan laporan tentang perilaku responden oleh responden sendiri (berdasarkan pengakuan yang diwujudkan dalam bentuk jawaban terhadap kuesioner). Populasi untuk pengisian kuesioner adalah seluruh civitas YISC AL-Azhar yang hadir di lingkungan Al-Azhar pada waktu kegiatan rutin organisasi ini berlangsung, dan sampel yang ditentukan adalah 10 % dari jumlah populasi (+ 700 orang), yaitu 70 orang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minat dan kebiasaan membaca anggota YISC Al-Azhar sudah baik, dilihat dari waktu yang disisihkan tiap harinya untuk membaca yang sudah memadai yaitu hampir separuh responden membaca selama lebih dari 2 jam sehari serta tujuan utama responden membaca adalah untuk memperluas wawasan mereka. Untuk subjek atau topik yang umum, begitu banyak variasi bacaan yang mereka baca dan jenisnya tidak hanya ilmiah tapi juga yang hiburan, populer dan sebagainya. Untuk subjek khusus Agama Islam, ternyata memang terbukti dari hasil survai melalui kuesioner yang mereka isi yaitu minat dan kebiasaan membaca subjek Agama Islam cukup tinggi karena untuk beberapa jenis bacaan mereka memilih subjek Agama Islam atau Keagamaan sebagai jawaban tertinggi yang dipilih responden. Kendala dalam minat dan kebiasaan membaca yang utama adalah karena alasan tidak ada waktu karena sibuk. Untk pendapat tentang kondisi perpustakaan YISC Al-Azhar saat ini dalam mendukung minat dan kebiasaan membaca para anggotanya, hasil"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Satrio
"Lunturnya karakter nasionalis yang ada di dalam diri pemuda Indonesia merupakan masalah kepemudaan yang banyak kita dapati belakangan ini. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemendikbud tengah melakukan Program Penguatan Karakter (PPK), yang menanamkan karakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong. Organisasi remaja masjid menjadi organisasi yang cukup strategis untuk membantu pemerintah melaksanakan program ini. Al Azhar Youth Leader Institute atau AYLI, merupakan salah satu organisasi remaja masjid yang memiliki fokus dalam penguatan karakter nasionalis pemuda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa karakter nasionalis yang ditanamkan oleh AYLI kepada para anggotanya, dan apakah karakter tersebut sejalan dengan yang dimaksud oleh pemerintah. Selain itu, peneliti juga ingin melihat faktor-faktor apa yang menentukan karakter nasionalis dalam program yang dilaksanakan oleh AYLI serta menganalisa strategi apa yang dilakukan oleh AYLI dalam melakukan penguatan karakter nasionalis pemuda.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan analisis faktor serta analisis SWOT. Peneliti mengumpulkan data dengan memberikan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan anggota AYLI.
Sejalan dengan pemerintah, karakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong merupakan karakter yang ditanamkan oleh AYLI kepada para anggotanya. Selain itu, faktor-faktor yang menetukan karakter tersebut dijelaskan sebagai berikut : karakter mandiri dikuatkan melalui pemberian materi komunikasi, konsepsi diri, dan kepemimpinan; karakter nasionalis dikuatkan melalui momentum mencium bendera, kewajiban membaca buku biografi tokoh nasional, kewajiban membaca buku sejarah Indonesia, materi konsepsi diri, dan materi kepemimpinan; karakter religius yang mengarah kepada akhlak dikuatkan melalui kegiatan membaca Al Quran dan terjemahnya, hadis, dan shirah nabawiyah; karakter gotong royong dikuatkan melalui upacara bendera, materi sejarah Indonesia, pencak silat, dan materi manajemen strategis; karakter religius yang mengarah kepada ibadah dikuatkan melalui sholat sunnah, tadarrus, dan dzikir; dan karakter integritas dikuatkan melalui materi kepemimpinan dan konsepsi diri. Dari hasil analisa SWOT juga didapatkan bahwa strategi AYLI saat ini masih berada di kwadran III, yang berarti harus melakukan strategi yang bersifat defensif. Strategi ini dilakukan dengan menjaga konsistensi pelaksanaan program yang telah berjalan agar eksistensi organisasi tetap terjaga.

The fading of nationalist character in Indonesian youth is a youth problem that we have encountered a lot lately. Therefore, the government through the Ministry of Education and Culture is conducting a Character Strengthening Program (PPK), which instills religious, nationalist, integrity, independence and mutual cooperation. Youth mosque organizations are a strategic organization to help the government implement this program. Al Azhar Youth Leader Institute or AYLI, is one of the youth mosque organizations that has a focus on strengthening the nationalist character of youth.
This study aims to identify and analyze the nationalist character instilled by the AYLI to its members, and whether the character is in line with what is intended by the government. In addition, the researcher also wants to see what factors determine the nationalist character in the program implemented by AYLI and analyze what strategies are carried out by AYLI in strengthening the nationalist character of the youth.
This research uses quantitative methods by carrying out factor analysis and SWOT analysis. The researcher collected data by giving questionnaires to 100 respondents who were members of AYLI.
In line with the government, religious, nationalist, integrity, independent and teamwork are the characters instilled by the AYLI to its members. In addition, the factors that determine the character are explained as follows: independent character is strengthened through the provision of communication class, self- conception, and leadership; nationalist character is strengthened through the momentum of kissing the flag, the obligation to read biographies of national figures, the obligation to read Indonesian history books, self-conception class, and leadership class; religious character that leads to morals is strengthened through reading the Quran and its translations, hadiths, and the history of prophet; the character of teamwork is strengthened through flag ceremonies, Indonesian historical class, pencak silat, and strategic management class; religious character that leads to worship is strengthened through sunnah prayer, reciting the Quran, and dzikir; and the character of integrity is strengthened through leadership and self- conception class. From the results of the SWOT analysis it was also found that the AYLI strategy is currently still in quadrant III, which means that it must carry out a defensive strategy. This strategy is carried out by maintaining the consistency of the implementation of programs that have been running so that the existence of the organization is maintained."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidiarta Andika
"RISKA. as an Islamic-based organization for youngsters, has responsibility to continually empower and develop youth's potentiaL Series of activities; both locally and nationally that have been done by RISKA must be continued to address cha1lenges and needs of youngsters with capability to adapt. The concept of learning organization developed by Peter Senge offers disciplines that can be developed so that organizations can continue to adapt and improve its capacity against environmental challengesnamely by implementing the disciplines of personal mastery, mental mode)s, team learning and shared vision.
This study aims to obtain factual RISKA conditions, determjne the key leverage points of development of each discipline so that it can become an organization's internal recommendation. In this study, the authors apply the concept of system thinking to get the whole system model of the factors that influence the development of each disciplines. Later on, these model will be conducted to identifY key leverage points to accelerate the development of these disciplines within the organization. Having previously conducted a preliminary analysis of RISKA's factual profile described in 8S Framework (structure, system, strategy, staff, style, shared va!ues, synergistic team), the author provides recommendations in the development of a learning organization disciplines within the context of RISKA."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33527
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanti Widarini
"ABSTRAK
Skripsi ini mempertanyakan permasalahan mengenai sejauhmana keberhasilan Pondok Remaja Inabah Pesantren Suryalaya dalam melaksanakan pembinaan terhadap remaja korban penyalahgunaan obat. Dan sejauhmana peranan dari faktor internal serta eksternal dalam mempengaruhi pelaksanaan pembinaan tersebut. Skripsi ini hendak menggambarkan mengenai pola pembinaan khusus terhadap remaja korban penyalahgunaan obat di Pondok Remaja Inabah Pesantren Suryalaya. Gambaran tersebut diperoleh secara empiris dengan melakukan studi kasus pada Pondok Remaja Inabah Cibereum. Studi tersebut dilakukan dengan metode kwalitatif yang menggunakan tehnik wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh suatu kesimpulan bahwa secara umum Pondok Remaja Inabah Cibeureum Pesantren Suryalaya dapat dikatakan cukup berhasil dalam melaksanakan pembinaan. Namun masih terdapat beberapa kegagalan maupun hambatan bus melihat beberapa faktor yang berpengaruh, baik faktor kyai, pembina, keluarga dari anak binaan maupun faktor masyarakat lingkungan sekitar. pesantren Suryalaya. Hambatan-hambatan tersebut adalah Kurangnya waktu kyai sesepuh pesantren dalam memberikan perhatian ( bertatap muka) kepada seluruh anak. Masih terlihatnya sikap-sikap pembina yang keras, kaku dan tertutup sehingga membentuk pola hubungan yang kurang akrab. Kurangnya jalinan kerja sama yang erat antara pihak Pondok Remaja Inabah Pesantren Suryalaya dengan pihak keluarga dan masyarakat lingkungan sekitar pesantren. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas maka perlu diambil lengkah-langkah sebagai berikut. Perlunya penyediaan waktu yang lebih banyak lagi dari kyai dalam memberikan perhatian, kesempatan bertatap muka dan berkomunikasi kepada seluruh anak binaan. Hendaknya perlu meningkatkan kemampuan, pengetahuan & ketrampilan para pembina dalam hubungannya dengan tugas dan pekerjaannya sehari-hani. Serta perlunya memperhatikan. perbandingan jumlah ideal antara pembina dan anak yang dibina. Ini dimaksudkan agar terbentuk sikap-sikap pembina yang lebih baik dalam hubungannya dengan anak binaan. Dalam pelaksanaan pembinaan hendaknya diupayakan perhatian akan perlunya kerja sama yang erat antara pihak pesantren dengan pihak keluarga dan pihak masyarakat linkungan sekitar pesantren Suryalaya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi kinerja pada suatu organisasi pelayanan kemanusiaan milik pemerintah yang berlangsung di sebuah unit pelaksana teknis yakni Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menekankan pengumpulan datanya pada adaptasi dari IDF (Institutional Development Framework). Tujuan adaptasi IDF untuk memotret kondisi kinerja organisasi dalam rangka mengidentifikasi komponen penentu keberhasilan organisasi. Hasil penelitian ini adalah gambaran kondisi kinerja PSBR Bambu Apus berdasarkan komponen sumberdaya IDF.

This research discusses about organizational performance from governance human service organization-Youth Development Center (PSBR) Bambu Apus Jakarta.This research is qualitative descriptive interpretative which emphasize to the adaptation of Institutional Development Framework (IDF). The adaptation of IDF aim to take comprehensive description in purpose to identify organizational key to success. The research result shows the comprehensive description about organizational performance in Youth Development Center (PSBR) Bambu Apus Jakarta based on IDF’s component."
[Depok;;, ]: [Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;;, ], 2014
S-pdf;;
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>