Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tarmidja Kartawidjaya
"ABSTRAK
Politik netralisasi yang diproklamasikan Presiden W. wilson pada 4 Agustus 1914 sebagai sikap Amerika Serikat dalam menghadapi pedang dunia I, adalah sangat tepat. Tidak hanya politik netralitas itu mempunyai kesesuaian dengan ajaran Monroe atau politik isolasionieme yang sudah hapir satu abad membudaya dalam kebijaksanaan politik Amerika Serikat dalam menghadapi Eropa sehingga sebahagian besar rakyat Amerika mendukungnya, melainkan juga dapat memelihara terus persatuan bangsa Amerika yang terdiri dari beraneka ragam bangsaitu, khususnya bangsa-bangsa beserta keturunannya yang berasal dari negara-negara Eropa yang pada waktu itu sedang terlibat perang dunia I. Persatuan bangsa sedemikian adalah mutlak perlu bagi Amerika Serikat yang sedang berkembang menjadi kekuatan politik baru dunia, juga keadaan dalam negeri yang aman dapat menopang bagi berhasilnya pelaksanaan program pembaharuan politik dan ekonomi Presiden W. Wilson yang tercakup dengan sebutan "New Freedom"."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurharlinah
"Gizi adalah faktor penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan balita. Gangguan gizi pada balita mengakibatkan penurunan kecerdasan, terhambatnya pertumbuhan, perkembangan motorik, perkembangan mental dan meningkatnya angka kesakitan, kematian balita. Masalah gizi balita salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan ibu sehingga pengetahuan gizi sangat penting agar asupan gizi balita diberikan sesuai kebutuhan. Diperlukan pendidikan kesehatan mengenai gizi balita. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan ibu dalam memberikan asupan gizi balita di Indralaya Ogan Ilir. Penelitian ini, Quasi Experimental " Non-randomized Control Group Pretes-Postest Design" Populasinya adalah ibu-ibu balita di Kecamatan Indralaya, Desa Tebing Gerinting, Tanjung Seteko, dan Tanjung Agas. Jumlah sampel penelitian ini 120 orang, 40 orang kelompok intervensi 1 (buku panduan, penyuluhan), 41 orang kelompok intervensi 2 (buku panduan, penyuluhan dan kunjungan rumah) dan 39 orang kelompok kontrol (buku panduan). Pengambilan sampel dengan cara cluster sampling. Hasil uji homogenitas responden usia dan pendidikan (P<0,05) sedangkan pekerjaan dan pengeluaran RT (P ≥ 0,05). Analisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan ibu memberikan asupan gizi balita menggunakan uji beda lebih dan dua mean (Anova), menunjukkan perbedaan bermakna peningkatan kemampuan ibu antara kelompok intervensi 1, kelompok intervensi 2 dan kelompok kontrol dengan (P=0,0001) pada asupan gizi juga menunjukkan perbedaan peningkatan asupan gizi yang bermakna antara kelompok intervensi 1, intervensi 2 dan kelompok kontrol (P=0,0001) untuk status gizi balita belum dapat dievaluasi perubahannya karena keterbatasan waktu penelitian. Hubungan karakteristik ibu (usia, pendidikan, pekerjaan dan pengeluaran RT) intervensi 1, intervensi 2 dengan peningkatan pengetahuan dan perilaku menggunakan uji Regresi linear ganda menunjukkan tidak ada pengaruh karakteristik ibu terhadap peningkatan kemampuan ibu tetapi hanya dipengaruhi oleh intervensi 1 dan intervensi 2. Implikasi dari penelitian ini pendidikan kesehatan dengan menggunakan buku panduan, penyuluhan dan kunjungan rumah dapat diterapkan asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat.
Nutrition is an important factor which helps growth and development of child under five years old. Nutrition disturbance under five years old decreases intelligence, growth pursue, motoric development and increases illness and death among under five years old children. This problem nutrition under five years old is one of mother's less knowledge about nutrition under five years old, in order nutrition intake under five years old is gave according to health education of nutrition under five years old. This research purpose to explain the effect of health education for increasing mother's ability in giving nutrition intake under five years old at Indralaya district, Ogan Ilir regency. This research used Quation Experimental "Non-randomized Control Group Pretest-Postest Design". Population in this research is mothers who have under five years old children at Indralaya district, Desa Tebing Gerinting, Tanjung Seteko and Tanjung Agas. Amount of these samples in this research are 120 people, 40 people are intervention group 1 (guidance book, instruction), 4I people are intervention group 2 (guidance book, instruction, and home visit), and 39 people are control group (guidance book). Samples are taken by cluster sampling. Test result of respondent homogeneous according to age and education (P<0,05), according to job and home expenses (P>0,05). Analyzing the influence of health education for increasing mother's ability in giving nutrition intake under five years old used different test over two means (Anova), indicate meaning different of increasing mother's ability between intervention group 1, intervention group 2 and control group (P=0,0001), nutrition intakes also indicate meaning different of increasing nutrition intake between intervention group 1, intervention group 2 and control group (P-0,0001), nutrition status under five years old can not be evaluated its change yet because research time is short. Relation of mother's characteristic (according to age, education, job and home expenses), intervention 1, intervention 2 by increasing knowledge and behavior used Double Linear Regression test, indicate there are not effect for mother's characteristic in increasing mother's ability, but there are only effected by intervention I and intervention 2. This research Implication of health education by using guidance book, instruction and home visit can be applied nursing guidance for family and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Bittikaka
"Balita merupakan kelompok risiko yang mudah terkena masalah kesehatan diantaranya masalah gizi. Tujuan penelitian ni mengetahui hubungan karakteristik keluarga, balita dan kepatuhandalam berkunjung ke posyandu dengan status gizi balita di Kelurahan Kota Baru Abepura Jayapura. Desain penelitian yang digunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional.deskripsi Sampel keluarga balita dipilih 105 dengan metode sampel cluster. Analisis chi-squire diperolah: ada hubungan bermakna antara pendidikan, umur, dan pengetahuan keluarga dengan status gizi balita p < 0,05; tidak ada hubungan antara pekerjaan, pendapatan, etnis, jumlah, jenis kelamin, umur, dan riwayat kelahiran anak; dan kepatuhan keluarga dengan status gizi balita p > 0,05. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap status gizi balita adalah pengetahuan. Status gizi balita dipengaruhi oleh pengetahuan diikuti dengan umur,dan pendidikan keluarga. Perlu dikembangkan program pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan pngetahuan dan ketrampilan pada ibu-ibu muda.

The purpose of this research was to identify the correlation between family charactiristics, children under five and compliance visiting integrated service station with nutritional status of children under five in Kota Baru Abepura Jayapura. This research was descriptive correlation method with cross sectional approach. Research samples consist of of 105 people. Chi-squire analise were found significant correlation between age, education, and knowledge (p < 0,05). There is no correlation between employment, income, ethnicity, number of children, child age, gender of children, and birth history with nutritional status of children under five ((p> 0,05). The most dominant factor effected the nutrional status of children under five is knowledge. Nutritional status of children under five were influenced by knowledging, followed family age and education. The family need to be invented by increasing knowledge of young mother."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Hidayat
"Tujuan pembangunan nasional di Indonesia adalah terciptanya masyarakat yang utuh dan berkualitas. Pada tahun 2005 kualitas penduduk Indonesia berdasarkan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada pada urutan ke 110 dari 174 nega-negara di dunia. Rendahnya IPM antara lain disebabkan rendahnya status gizi dan kesehatan masyarakat. Status gizi dan kesehatan masyarakat. Lebih dari 50 persen penduduk Indonesia mengalami kekurangan gizi. Permasalahan kekurangan gizi seringkali dikesampingkan dan dilupakan. Padahal kekurangan gizi dalam siklus kehidupan dapat berakibat pada kematian bayi, kematian balita, kematian ibu dan rendahnya angka harapan hidup.
Kesehatan balita merupakan salah satu indikator penting dalam kualitas hidup di negara-negara berkembang. Faktor mempengaruhi status kesehatan balita adalah kesehatan dan asupan gizi, kesehatan lingkungan sekitar dan kesehatan bawaan anak. Karena itu, penelitian tentang status gizi balita masih tetap memiliki relevan dan sangat diharapkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui determinan asupan gizi dan kesehatan rumah tangga serta pengaruhnya terhadap status gizi balita di Indonesia. Penelitian menggunakan data Susenas 2004 kor dan modul kesehatan. Sampel yang digunakan mencakup rumah tangga yang memiliki balita. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumiah 10.314 rumah tangga dan balita. Metode analisis untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah metode Two Stage Least Square (TSLS).
Asupan gizi rumah tangga selain dipengaruhi pengeluaran rumah tangga, juga bergantung pada tingkat pendidikan ibu. Perubahan gizi yang diakibatkan perubahan pengeluaran bergantung tingkat pendidikan ibu. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu penambahannya semakin kecil. Dampak pendidikan ibu terhadap perubahan asupan gizi bergantung tingkat pengeluaran rumah tangga dan daerah tempat tinggalnya. Peningkatan asupan gizi akan berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan rumah tangga. Sementara penurunan kesehatan rumah tangga terjadi di daerah perkotaan. Kondisi lingkungan rumah tangga (WC dan Air) berpengaruh positif terhadap kesehatan rumah tangga.
Kesehatan rumah tangga dan asupan gizi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap status gizi balita. Dampak perubahan kesehatan rumah tangga akan semakin besar terhadap status gizi balita jika balita memiliki berat badan diatas rata-rata. Sedangkan dampak asupan gizi terhadap status gizi balita bergantung pada tingkat pengeluaran makanan rumah tangga. Selain itu, pendidikan ibu berpengaruh signifikan terhadap status gizi balita, terutama di daerah perkotaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soekidjo Notoatmodjo
"ABSTRAK
Tujuan utama setiap pendidikan gizi adalah menuju kearah perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (peningkatan perilaku), dalam hal ini adalah perilaku gizi (nutritional behavior). Dengan meningkatnya perilaku ibu ini, terutama perilaku pemberian makanan kepada anak balita, diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak balita tersebut. Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Depertemen kesehatan sejak tahun 1960 an telah berusaha meningkatkan gizi masyarakat melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPKG). Kegiatan utama UPKG ini adalah pendidikan gizi, yakni suatu kegiatan untuk menyediakan kondisi dan informasi, sehingga masyarakat dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan dan gizi.
Selama ini pendidikan gizi yang dilakukan dalam rangka program UPKG, pada umumnya menggunakan metode ceramah yang bersifat komunikasi satu arah (one way communication), dengan bantuan alat peraga dan demontrasi makanan bergizi. Metoda ceramah sampai saat ini masih sering digunakan meskipun mempunyai beberapa kelemahan. kelemahan-kelemahan itu antara lain : sasaran pendidikan bersifat pasif, tidak atau kurang dalam menghayati materi yang diberikan, hubungan antara pendidik dan sasaran terlalu formal, membosankan, dan sebagainya. Diihak lain, oleh para ahli pendidikan telah dikembangkan metoda yang lebih efektif, khususnya untuk pendidikan nob formal, seperti pendidikan gizi masayarakat ini. Metoda ini adalah metoda permainan (games method), dan oleh para peneliti pendidikan baik dari luar maupun dalam negeri, telah diuji. Di indonesia, metoda ini telah dicoba pada pendidikan keluarga berencana di Malang Jawa Timur. Metoda ini oleh tim percobaan disebut permainan simulasi, meskipun sebenarnya bukan permainan simulasi, melainkan hanya metoda permainan biasa; karena unsur simulasinya tidak nampak jelas.
Dari hasil percobaan tersebut telah terbukti bahwa metoda permainan ini lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang keluarga berencana, dan akhirnya dapat lebih meningkatkan akseptor KB, bila dibandingkan dengan metoda yang lain. Hal ini berarti bahwa metoda tersebut lebih efektif dalam meningkatkan perilaku masyarakat dalam hal keluarga berencana."
1988
D1069
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soekidjo Notoatmodjo
"ABSTRAK
Tujuan utama setiap pendidikan gizi adalah menuju kearah perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (peningkatan perilaku), dalam hal ini adalah perilaku gizi (nutritional behavior). Dengan meningkatnya perilaku ibu ini, terutama perilaku pemberian makanan kepada anak balita, diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak balita tersebut. Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Depertemen kesehatan sejak tahun 1960 an telah berusaha meningkatkan gizi masyarakat melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPKG). Kegiatan utama UPKG ini adalah pendidikan gizi, yakni suatu kegiatan untuk menyediakan kondisi dan informasi, sehingga masyarakat dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan dan gizi.
Selama ini pendidikan gizi yang dilakukan dalam rangka program UPKG, pada umumnya menggunakan metode ceramah yang bersifat komunikasi satu arah (one way communication), dengan bantuan alat peraga dan demontrasi makanan bergizi. Metoda ceramah sampai saat ini masih sering digunakan meskipun mempunyai beberapa kelemahan. kelemahan-kelemahan itu antara lain : sasaran pendidikan bersifat pasif, tidak atau kurang dalam menghayati materi yang diberikan, hubungan antara pendidik dan sasaran terlalu formal, membosankan, dan sebagainya. Diihak lain, oleh para ahli pendidikan telah dikembangkan metoda yang lebih efektif, khususnya untuk pendidikan nob formal, seperti pendidikan gizi masayarakat ini. Metoda ini adalah metoda permainan (games method), dan oleh para peneliti pendidikan baik dari luar maupun dalam negeri, telah diuji. Di indonesia, metoda ini telah dicoba pada pendidikan keluarga berencana di Malang Jawa Timur. Metoda ini oleh tim percobaan disebut permainan simulasi, meskipun sebenarnya bukan permainan simulasi, melainkan hanya metoda permainan biasa; karena unsur simulasinya tidak nampak jelas.
Dari hasil percobaan tersebut telah terbukti bahwa metoda permainan ini lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang keluarga berencana, dan akhirnya dapat lebih meningkatkan akseptor KB, bila dibandingkan dengan metoda yang lain. Hal ini berarti bahwa metoda tersebut lebih efektif dalam meningkatkan perilaku masyarakat dalam hal keluarga berencana."
1988
D245
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulung Siti Hanum
"Skripsi ini menganalisis unsur sosio-kultural di dalam masyarakat Minangkabau di dalam novel Negara Kelima yang dikarang oleh E. S. Ito. Tujuannya adalah mengetahui unsur-unsur identitas Minangkabau yang terdapat di dalam novel Negara Kelima. Dari penelitian ini diperoleh beberapa unsur kebudayaan Minangkabau, yaitu identitas Minangkabau dilihat dari nama dan sejarah, sistem kekerabatan matrilineal, penjelasan tentang tambo sebagai sastra lisan, serta tradisi merantau dalam masyarakat Minangkabau. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah unsur budaya di dalam novel Negara Kelima menonjolkan Minangkabau sebagai suatu identitas yang dilihat dari tema, tokoh, alur, dan latar sosialnya.

This undergraduate thesis analyzes the socio-cultural aspect of the Minangkabau society in the novel Negara Kelima by E. S. Ito. The purpose is to find elements of the Minangkabau identity contained in Negara Kelima. Many cultural aspects of the Minangkabau found in this research are the Minangkabau identity seen from: names and history, matriarchy kinship system, the explanation of tambo as oral literature and merantau tradition in the Minangkabau. The conclusion out of this analysis is that the cultural aspects in the novel Negara Kelima highlights Minangkabau as an identity that is seen from its theme, characters, plot and social background aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sokoy, Fredrik
"Ada kecenderungan para ekonom mengabaikan aspek-aspek non ekonomi yang biasanya ikut berpotensi mendorong sekaligus mengganjal sebuah kemajuan dan pengembangan masyarakat. Aspek-aspek non ekonomi atau yang sering disebut aspek sosio kutural dalam aktivitas pembangunan menjadi unsur yang begitu penting karena perwujudannya berada di `belakang' sebuah tindakan dan baru dapat dipahami melalui tindakan sosial dan hasil karya.
Gagasan tentang pentingnya aspek-aspek sosio kultural inilah yang membuat saya meneliti di lingkungan perusahaan PT. Freeport Indonesia Mimika, terutama pada departemen Bisnis Incubator. Secara kelembagaan PT. Freeport Indonesia menganggap program pengembangan masyarakat melalui projek Incubator akan melahirkan dan mengikubasi penduduk asli untuk menjadi calon pengusaha. Dengan cara ini, pengusaha asli selain menyuplai sejumlah materi yang di butuhkan PT. Freeport Indonesia (tanaman hias, sample bag, kebutuhan sembilan bahan pokok [sembako], pallet, pupuk kompos, meubel rotan, meubel kayu, batu batako dan lain sebagainya) juga melalui program Incubator akan menjadi sarana yang dapat memberi peluang kerja bagi penduduk setempat yang sedang mencari pekerjaan.
Hasil penelitian saya terhadap 10 orang pengusaha dengan menggunakan metode evaluasi etnografi dan pendekatan kostruksi menunjukkan bahwa program pengembangan incubator di kategorikan kurang berhasil. Dari 10 orang yang menjadi sampel pengusaha hanya 2 orang yang berhasil dan seorang kurang berhasil selebihnya gagal total. Faktor-faktor sosio kultural seperti: pranata kekerabatan orientasi ekonomi konsumtif, tidak disiplin dalam hal waktu, sikap hidup tidak hemat, tidak mau menunda keinginan untuk memperoleh sesuatu pada saat itu juga. Mereka yang dikelompokan dengan kategori berhasil selain memiliki pengetahuan dalam hal bagaimana melakukan aktivitas bisnis secara benar, juga memiliki sistem manajemen yang lebih modern, misalnya sistem komputerize, sistem bonus, menempatkan karyawan atas dasar profesi dan seterusnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>