Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roni Nazra
"Penelitian ini membahas tentang penerapan covenant kredit khusunya covenant kredit rasio keuangan kepada kredit menengah dan besar. Di Indonesia, penelitian tentang covenant kredit masih langka. Penelitian yang telah ada sebagian besar dengan kasus di Amerika Serikan dan Inggris.
Penelitian ini mencoba untuk mengeksplorasi dan memotret penerapan covenant kredit dari sudut pandang kreditur di Indonesia dengan PT Bank Central Asia Tbk (selanjutnya disebut BCA) sebagai subyek penelitian. BCA merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber utama data penelitian ini berasal dari wawancara dengan beberapa pejabat BCA dan Bank Indonesia selaku regulator industri perbankan di Indonesia yang salah satu tugasnya melakukan pengawasan terhadap bank-bank di Indonesia.
Secara umum, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa praktek penerapan covenant kredit di BCA telah sesuai dengan literatur-literatur, baik literatur di Indonesia maupun di luar negeri. Namun demikian, masih terdapat sedikit keunikan penerapan covenant kredit di Indonesia karena perbedaan karakteristik sumber pembiayaan di Indenesia yaitu sumber pembiayaan dari perbankan sangat mendominasi dibandingkan dengan pasar modal.

This Study covered the implementation of credit covenant, especially financial ratio covenant for medium and big credit size that remain rare in Indonesia. Most of the researchers did their research in developed countries such as United States and Great Britain.
In this research, I try to explore and make a snapshoot of the implementation of credit covenant from a perspective of creditors with PT. Bank Central Asia (hereafter called BCA). It then become the subject of my case study. BCA is a public company that already listed in the Indonesian Stock Exchange and considered as one of the biggest bank in Indonesia. The source data for my research came from interview with several executives of BCA's and also Bank Indonesia, which responsible for regulating banking industry in Indonesia including supervising Banks in Indonesia.
In general, the result of my research conclude that the implementation of credit covenant in BCA has agreed with literatures, both Indonesian and overseas. However, there are some uniqueness regarding its implementation because the source of funds for many companies in Indonesia come from banking sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29960
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Chelsea Amelia
"Penelitian ini secara singkat mendeskripsikan strategi yang diterapkan oleh  BCA dalam pengelolaan kreditnya. BCA menciptakan strategi yang tertuang dalam kebijakan dan dasar dari kebijakan itu adalah kebijakan BI dan OJK. Strategi yang digunakan BCA meliputi strategi penyaluran, strategi penentuan suku bunga dan strategi menjaga dan mengatasi kredit bermasalah. BCA memiliki strategi yang dinamakan relationship lending, dimana debitur diperlakukan istimewa sehingga mereka memiliki keterikatan dengan BCA.

This research describes credit management strategy practised by Bank Central Asia (BCA), one of the four largest banks in Indonesia. The strategy is reflected in the company’s lending policy which refers to those issued by the Central Bank (Bank Indonesia) and Financial Sector Authority (Otoritas Jasa Keuangan). Using qualitative method and data collection, the result shows that BCA applies lending distribution strategy, interest rate strategy, lending relationship to create customer loyalty and a good-working non-performing loan management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeani Kirti
"Bank sebagai kreditur menawarkan kredit investasi untuk menunjang kelancaran usaha debitur. Kredit investasi adalah kredit yang diberikan kepada calon debitur untuk membiayai pembelian barang modal. Pemberian kredit ini dituangkan dalam bentuk perjanjian kredit. Penelitian ini membahas bagaimanakah substansi dari perjanjian kredit investasi perbankan dan bagaimanakah peranan notaris dalam pembuatan akta perjanjian kredit. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian didapat bahwa substansi perjanjian kredit ditetapkan secara sepihak oleh kreditur, sehingga debitur tidak dapat melakukan negosiasi. Notaris berperan sebagai penasehat hukum yang memberikan penyuluhan hukum serta membuat akta otentik.

Bank as a creditor offers an investment credit to support financially debitor's business. Investment credit is a credit given to potential debitor to finance their capital needs. This lending is given in the form of credit agreement. The research discusses about what is the substance of banking credit agreement and what is notary role in making credit investment deed. This research is a normative juridical research. The data consists of primary data and secondary data. According to research result found that the substance of credit agreement decided by creditor side only, so debitor could not do any negotiate about it. In this case, notary has role as a legal consultant who gives advice and to make authentic deed."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine
"Penyedia Jasa Keuangan (PJK) seperti bank memberikan layanan untuk memudahkan transaksi keuangan, tetapi hal ini dimanfaatkan untuk pencucian uang dalam menyamarkan dana hasil tindak pidana seperti dana yang sah. Perjudian merupakan tindak pidana di wilayah hukum Indonesia. Seiring dengan peningkatan jumlah nasabah dan rekening setiap tahunnya, bank menghadapi tantangan dalam mengawasi transaksi keuangan sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan penelitian sebelumnya, penggunaan machine learning seperti klasifikasi dapat digunakan untuk otomasi analisa dan pengawasan transaksi terkait pencucian uang pada sektor perbankan. Namun, hal ini belum terbukti untuk deteksi penyalahgunaan rekening dalam tindak pidana perjudian. Penelitian ini menyajikan topik baru karena kegiatan perjudian hanya ilegal di 56 negara dari total 195 negara di dunia. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data transaksi keuangan riil dengan metode SLR, eksperimen, dan wawancara semi terstruktur dengan beberapa Subject Matter Expertise. Berbeda dengan rekening pencucian uang tindak pidana lainnya, karakteristik di rekening perjudian yang ditemukan dalam penelitian ini adalah rekening dimiliki oleh nasabah individu, memiliki frekuensi transaksi melalui channel elektronik lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi di teller, sedikit dan hampir tidak pernah melakukan transaksi di teller, dan meskipun memiliki nominal transaksi yang tinggi setiap harinya rekening perjudian memiliki saldo akhir bulan hampir nol. Hasil penelitian ini menunjukkan klasifikasi dengan algoritma ensemble seperti LightGBM dapat mengidentifikasi rekening perjudian. Berdasarkan hasil evaluasi performa klasifikasi dengan algoritma LightGBM memiliki performa terbaik dibandingkan model ensemble lain dan algoritma klasifikasi lainnya.

Banks provide services to facilitate financial transactions that are often misused for money laundering activities to disguise illegitimate funds from criminal acts. Gambling is a criminal offense in the jurisdiction of the Republic of Indonesia. Along with the increasing number of customers and new accounts every year, banks face challenges in monitoring financial transactions in accordance with laws and other regulations. Based on the previous research, classification analysis which is part of machine learning can be used for automated analysis and monitor transactions to identify money laundering in the banking industry. However, this has not been proven to identify misuse of accounts in gambling activities. The novelty of this research is gambling activities are considered illegal in 56 countries out of 195 countries in the world. This research was conducted based on real financial transaction data using the SLR, experimental, and semi-structured interviews with several Subject Matter Expertise. In contrast to other criminal money laundering accounts, the characteristics of gambling accounts found in this study are accounts owned by individual customers, having a higher frequency of transactions via electronic channels compared to transactions at tellers, who rarely do transactions at tellers, and despite having many transactions gambling account have nearly zero
end-of-month balances. The results of this study indicate the classification with ensemble algorithms such as LightGBM can identify gambling accounts. Based on the evaluation results of classification performance with LightGBM, this model has the best performance compared to other ensemble models and other classification algorithms.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Putri Anita
"Tesis ini membahas tentang cara penyelesaian kredit macet yang efisien yang dilakukan di PT Bank Central Asia, Tbk. Kantor Wilayah X (BCA). Penyelesaian kredit macet tersebut adalah penjualan dibawah tangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan mengenai mekanisme pemberian kredit hingga terjadinya kredit macet. Kemudian akan diuraikan beberapa cara penyelesaian kredit yang dilakukan oleh BCA dalam menyelesaikan kredit macetnya yaitu dengan penjualan dibawah tangan, fiat eksekusi, parate eksekusi dan penjualan piutang dengan cessie. Dari masing-masing cara penyelesaian kredit macet tersebut akan dianalisis jumlah biaya yang dikeluarkan serta jangka waktu yang digunakan dalam penyelesaian kredit tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui mekanisme penyelesaian kredit dengan cara penjualan dibawah tangan dan tingkat efisiensinya apabila dibandingkan dengan cara penyelesaian kredit macet lainnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mekanisme penyelesaian kredit dengan cara penjualan dibawah tangan dan berdasarkan perbandingan yang dilakukan diketahui bahwa penjualan dibawah tangan merupakan cara yang efisien pada BCA dalam menyelesaikan kredit macetnya.

The focus of this study is the efficient settlement of non performing loan in PT Bank Central Asia, Tbk. Region Office X (BCA). This non performing loan settlement is by under hand sales.This research is descriptive analytic research. In this research will be described about the procedures of loan giving up to the non performing loan. Then will be described some of non performing loan settlement. The settlements are under hand sales, fiat executie, parate executie and credits sales by cessie. By the settlements will be analyzed the amount of cost that spent and the duration of each settlement.The purpose is to know how the procedure of under hand seles that BCA used and the eficiency of it if compared with another settlement of non performing loan. This research found that under hand sales is the eficient way for BCA to resolve non perfoming loan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naipospos, Sanggam
"Tesis ini membahas tentang hubungan hukum yang terjadi di antara para pihak dalam kredit sindikasi untuk pembiayaan jalan tol, cara para kreditur peserta sindikasi untuk memastikan bahwa hak pengusahaan atas jalan tol nantinya dapat dialihkan apabila Badan Usaha Jalan Tol BUJT dalam posisinya sebagai debitur wanprestasi berdasarkan perjanjian kredit sindikasi yang dibuat di antara kreditur peserta sindikasi dengan debitur dan pihak lain yang terlibat agen fasilitas dan agen jaminan , hubungan hukum dalam surat pernyataan letter of undertaking yang dibuat oleh pemegang saham debitur untuk menanggung segala kekurangan dana cash deficiency atau peningkatan biaya cost overrun sehubungan dengan pengusahaan jalan tol, serta hubungan hukum yang terjadi akibat pengalihan kepesertaan dalam kredit sindikasi.
Tesis ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu dengan menganalisis suatu hasil penelitian tetapi digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dan melalui kuisioner/pertanyaan kepada narasumber. Selanjutnya permasalahan yang dibahas dalam tesis ini dibandingkan dengan peraturan nasional untuk memastikan bagaimana hubungan hukum yang terjadi di antara para pihak dalam kredit sindikasi pembiayaan jalan tol, cara memastikan hak pengelolaan atas jalan tol dapat dialihkan, konsekwensi hukum dari surat pernyataan letter of undertaking , serta metode pengalihan kepesertaan dalam kredit sindikasi.

This thesis discusses the legal relationships occurred between the parties in the syndicated loan transaction for building the toll road, the method used by syndicated creditors to ensure that the right of exploitation hak pengusahaan on toll road can be transferred assigned if Badan Usaha Jalan Tol BUJT is in default under the syndicated loan agreement between creditors, debtors and other relevant parties agent bank , legal relationships occurred under letter of undertaking given by the shareholder s or sponsor s of the borrower regarding to the undertaking of the shareholders or sponsors to inject fund into borrower if any cash deficiency or cost overrun occurs related to the exploitation of toll road, and also legal relationships occurred by the transferring or assigning of the commitment or loan in syndicated loan transaction.
This thesis uses descriptive research method by analyzing the result of research to build more wide resumes. The research has been done by interviewing the sources directly and questioner written question. Furthermore, the problems will be discussed in this thesis is compared with the national law or regulations to ensure the legal relationships occurred between the parties under syndicated loan for exploitation of toll road, the method to ensure that the right of exploitation hak pengusahaan on the toll road can be transferred assigned, the legal consequences of letter of undertaking, and also the method to assign transfer commitment or loan in syndication transaction.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Cahyo
"ABSTRACT
Since early 2000s, Indonesian mortgages business continued to record a significant growth, outpaced the growth of overall Indonesian banking system loans. This growth was supported by strong growth property sector in line with strong demand in housing as one of the society basic needs. After post financial crisis in 1998, the role of banking systems has shifted from initially focus on developer financing to consumer financing. The Bank has focused in developing the mortgage business since 2007 by launching several product programs with relatively competitive interest rates and longer tenor compared to the other product programs from competitors. Since 2007, the growth of the Bank‟s mortgage portfolio has outpaced the industry and approaching the end of 2012 the Bank‟s was the market leader for non-subsidized mortgage market. The results of this research show that during 2007 ? 2012 the Bank has been able to avoid head-to-head competition. However, the Bank has continuously explored other blue oceans in order to stay in less competitive zone in mortgage business.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Dumaria
"ABSTRAK
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya. Maka kepercayaan dari nasabah sangat berperan pada kelangsungan operasi suatu bank terutama setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat pada sektor perbankan. Karena itu untuk dapat memperoleh kepercayaan masyarakat, bank harus dapat menunjukkan kinerja yang yang baik sehingga kriteria bank yang sehat dipenuhi.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk menganalisis bagaimana kinerja PT. Bank Central Asia, Tbk yang merupakan salah satu bank dengan asset terbesar di Indonesia dan setelah pada tahun 2000 karena pemulihan atas kondisi keuangan dan operasi BCA berlangsung dengan sangat baik, pengawasan terhadap BCA dikembalikan dari BPPN ke Bank Indonesia. Data-data yang digunakan adalah laporan keuangan BCA seperti neraca dan laporan laba rugi beserta penjelasan-penjelasannya, serta laporan tahunan BCA. Analisis yang dilakukan berupa analisis rasio, analisis trend dan common-size, analisis ROE model dan analisis risiko.
Dari hasil Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas periode 2000 hingga 2002 menggambarkan bahwa kinerja BCA cukup baik dengan tingkat rasio-rasio yang menunjukkan keadaan likuiditas dan solvabilitas BCA dalam keadaan baik dan stabil. Untuk kinerja profitabilitas BCA tahun 2002 terjadi penurunan yang cukup tajam ROE, ROA dan Net Profit Margin sebagaimana juga yang ditunjukkan melalui analisis dengan ROE Model. Penurunan profitabilitas BCA tahun 2002 disebabkan peningkatan pada beban pajak tangguhan yang mengakibatkan penurunan laba bersih.
Dari hasil analisis trend dan common-size BCA juga menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik Total Aktiva meningkat secara signifikan tiap tahunnya dimana kredit yang diberikan pada tahun 2002 meningkat sebesar 45,77% dari tahun 2001 yang berdampak pada peningkatan pendapatan bunga bersih pada Laporan Rugi Laba baik secara nominal maupun secara komposisi terhadap total revenue. Dari sisi Kewajiban dan Ekuitas juga terjadi peningkatan pada dana pihak ketiga terlihat dari tabungan dan deposito merupakan pos-pos yang dominan walaupun suku bunga cenderung turun pada tahun 2002. Selain dana pihak ketiga BCA juga mengalami peningkatan terns menerus pada pos modal sendiri dan penurunan pada pinjaman yang diterima.
Analisis Risiko menunjukkan dalam periode 2000 sampai 2002 walapun terjadi penurunan pada beberapa risiko likuditas BCA masih dalam batas wajar dan tidak menunjukkan adanya kesulitan likuiditas. Risiko suku bunga yang di bawah 1 menunjukkan biaya bunga yang timbul dari kewajiban lebih besar dari pendapatan bunga yang dihasilkan aktiva. Risiko permodalan yang ditunjukkan equity to total asset menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dan untuk risiko operasional yang ditunjukkan oleh rasio efisiensi untuk tahun 2002 mengalami penurunan efisiensi sementara dilihat dari rasio asset per employee justru menunjukkan perbaikan efisiensi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Lance Lentini
"Bank Umum dalam memenuhi kewajiban pemberian kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat melakukan pola channeling dengan penyelenggara Peer to Peer Lending (P2P Lending). Akan tetapi, dalam melakukan pola channeling tersebut, Bank Umum perlu menerapkan prinsip kehati-hatian karena masih dihadapkan oleh suatu risiko. Skripsi ini membahas mengenai implementasi prinsip kehati-hatian oleh Bank Umum dalam melakukan pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending, dengan studi pada PT Bank Central Asia Tbk sebagai salah satu Bank Umum yang telah melakukan pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi prinsip kehati-hatian Bank Umum dalam melakukan pemilihan terhadap penyelenggara P2P Lending yang akan melakukan pola channeling dengan Bank Umum dan bagaimana implementasi 5C of Credit Bank Umum dalam memberikan kredit melalui pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending. Bentuk penelitian ini adalah yuridis-normatif dengan sifat penelitian deskriptif-analitis dan data yang digunakan adalah data sekunder yang didukung dengan wawancara. Hasil penelitian adalah Bank Umum perlu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending. Hal tersebut dilakukan oleh Bank Umum sebelum bekerja sama dengan penyelenggara P2P Lending dengan melakukan due diligence terhadap penyelenggara P2P Lending. Selain itu, dalam memberikan kredit melalui pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending, Bank Umum perlu melakukan analisis kredit dengan tetap memperhatikan 5C of Credit, di mana analisis 5C of Credit dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah bekerja sama dengan penyelenggara P2P Lending. Penelitian ini menyarankan agar dibentuk Pusat Data Fintech Lending untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggara P2P Lending sehingga mengurangi keraguan dari Bank Umum untuk bekerja sama dengan penyelenggara P2P Lending dan agar memberikan akses pada Fintech Data Center kepada Bank Umum untuk meningkatkan manajemen risiko sebelum memberikan keputusan kredit.

Commercial Banks can utilize the channeling pattern with Peer to Peer Lending (P2P Lending) in fulfilling their obligations to give credit to Micro, Small and Medium Enterprises (MSME). However, in using this channeling pattern, commercial banks need to apply the prudential banking principle due to being faced with a risk. This thesis discusses the implementation of prudential baking principle by Commercial Banks in conducting channeling pattern with P2P Lending platforms, by conducting studies on PT Bank Central Asia Tbk as one of the commercial banks that has conducted the channeling pattern with P2P Lending platforms. The problem formulation in this thesis are how the implementation of the prudential banking principle by commercial banks in selecting P2P Lending platforms who will conduct channeling pattern with commercial banks and how the implementation of the 5C of Credit by Commercial Banks in giving credit through channeling pattern with P2P Lending platforms. The research method used in this thesis is juridical-normative with the descriptive-analytical research typology and the data used are secondary data supported by interviews. The result of this research is commercial banks need to implement the prudential banking principle in conducting channeling pattern with P2P Lending platforms. This was done by commercial banks before cooperating with P2P Lending platforms by conducting due diligence on P2P Lending platforms. In addition, in giving credit through a channeling pattern with P2P Lending platforms, commercial banks need to carry out credit analysis with regards to 5C of Credit, in which the 5C of Credit analysis is carried out twice, namely before and after cooperating with P2P Lending platforms. This research recommends that a Fintech Lending Data Center should be formed to increase surveillance of P2P Lending platforms so as to reduce doubts from Commercial Banks to cooperate with P2P Lending platforms and to provide access to the Fintech Data Center for Commercial Banks to increase risk management before granting credit decisions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Fradilla Malau
"Salah satu cara meningkatkan kepercayaan nasabah yang juga merupakan salah satu keunggulan kompetitif bank adalah kualitas atau keandalan layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimilikinya. ATM juga memegang peranan penting terhadap kinerja bank karena ATM memberikan pengaruh yang positif pada kinerja bank sehingga pemeliharaan ATM, menjadi penting bagi bank. Pemeliharaan yang proaktif pada ATM sebelum terjadi kerusakan, juga akan berdampak pada peningkatan kualitas layanannya. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk dapat mengetahui estimasi kapan terjadi kerusakan pada ATM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu sampai terjadinya kerusakan (time-to-event) pada ATM dan karakteristik penentu yang dapat mempengaruhi keandalan ATM dengan menggunakan pendekatan analisis survival. Metode yang digunakan adalah Analisis Survival Non-parametric Model, Kaplan-Meier, dan Analisis Survival Semi-parametric Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) pada 11,043 data ATM tahun 2019-2023 dari salah satu bank terbesar di Indonesia. Hasil analisis Kaplan-Meier, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada lokasi, merek, dan pengelola, namun didapat perbedaan signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada jenis dan durasi penyimpanan ATM. Dari analisis Cox PH, ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dan signifikan adalah jenis, durasi penyimpanan mesin setelah dilakukan pembelian sebelum dilakukan aktivasi, merek, dan frekuensi transaksi ATM. Sedangkan frekuensi kegiatan Corrective maintenance (CM) berpengaruh namun tidak signifikan pada keandalan ATM. Analisis keandalan ATM ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang karakteristik ATM yang akan digunakan, sehingga bank dapat meningkatkan kualitas layanan ATM dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

One way to increase customer trust, which is also one of the bank's competitive advantages, is the quality of Automated Teller Machine (ATM) services. ATM also play an important role in bank’s performance because ATM have a positive impact on the bank’s performance, so that ATM maintenance is important for the bank. Proactive maintenance of the ATM before failure occurs will also have an impact on improving ATM service quality. Therefore, it is important for banks to be able to know the estimation of when failure occurs. This study aims to analyse the time-to-event of ATM and the determining characteristics that can affect ATM reliability using survival analysis approach. The methods used are Non-parametric Survival Analysis Model, Kaplan-Meier, and Semi-parametric Survival Analysis Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) on 11,043 ATM data in 2019-2023 at one of the largest banks in Indonesia.The results of the Kaplan-Meier analysis, there is no significant difference in ATM survival curve between groups on variable location, brand, and operation management, but has significant difference in ATM survival curve between groups on variable type and duration of ATM storage after purchase before activation. From Cox PH analysis, it was found that the influencing and significant factors are type, duration of machine storage after purchase before activation, brand, and frequency of ATM transactions. While the frequency of Corrective maintenance (CM) activities has an effect but not significant on ATM reliability. This ATM reliability analysis can be used as a basis for decisions about the characteristics of ATM that are implemented, so that banks can improve the quality of ATM services and maintain their competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>