Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65478 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Sukanti Sumantri
"Perjanjian bisnis dalam bidang kawasan wisata dapat dibuat dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait dalam bisnis tersebut. Dalam menyusun perjanjian bisnis pengembangan kawasan wisata harus dipahami karateristik tersendiri yang berbeda dengan bisnis properti lainnya. Potensi pariwisata yang beraneka ragam berupa panorama alam, budaya, adat-istiadat dan wisata alam lainnya. Perjanjian bisnis pengembangan kawasan wisata harus meperhatikan karateristik yang dimiliki bisnis tersebut yaitu antara lain padat modal, padat tenaga kerja, berjangka waktu menengah-panjang, dan mencakup luas tanah ratusan hektar. Selain itu dengan munculnya trend pengembangan kawasan wisata yang memiliki berbagai kawasan lain selain kawasn wisata. Hal itu dimunginkan dengan adanya kawasan hunian (residential), kawasan bisnis (central business district), yang dibangun secara terpadu seperti yang dijumpai pada berbagai kawasan wisata yang telah dan sedang dikembangkan di Pulau Bintan Riau, Nusa Dua Bali, Tanjung Lesung, dan lain-lain. Bagi konsultan hukum atau biro-biro hukum yang terkait dengan isnis tersebut khususnya pemerintah dareha kota/kabupaten dalam era otonomi daerah merupakan tantangan baru. Para lawyers tersebut harus juga memahami komplesitas manajemen terpadu yang mengelola kawasan terpadu dalam kawasan pariwisata selain aspek-aspek hukum yang telah mereka miliki selama ini."
2001
HUPE-31-1-Mar2001-58
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oennitya Fita Dewi Aryanti
"Kawasan Sangiran yang letaknya di perbatasan tidak terlepas dari pemasalahan ego sektoral sehingga dilakukan analisis dengan menggunakan 5 elemen IGR Wright. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalinan kerjasama antar daerah dalam pengembangan pariwisata Kawasan Sangiran dan mengetahui faktor pendorong dan penghambatnya. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pembagian peran antara pihak yang terlibat dalam kerjasama. Interaksi antar pejabat publik sudah baik dalam aspek perilaku, kepercayaan, persepsi dan preferansi. Komunikasi berkelanjutan yang dijalin sudah cukup baik. Pejabat eksekutif dan legislatif turut berperan dalam pelaksanaan kerjasama serta sudah ada kejelasanan peran administrator yang ditunjuk. Sedangkan dalam fokus kebijakan, kapasitas anggaran untuk melaksanakan kerjasama bersumber dari masing-masing pihak dan kebijakan pemerintah pusat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Faktor pendorong kerjasama adalah adanya kesamaan pemikiran, adanya keuntungan ekonomi dan dukungan pemimpin daerah. Faktor penghambat yaitu keterbatasan dana. Saran yang diberikan adalah penambahan peran pemerintah daerah sebagai dinamisator dan pemerintah daerah bersama masyarakat lebih memanfaatkan potensi budaya."
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maulindira Elrizqi
"ABSTRAK
Pembangunan kawasan TOD sedang marak dilakukan di Indonesia khususnya di ibukota setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang pada tahun 2017. Hal ini mendorong peningkatan pasokan unit apartemen di Jakarta, khususnya pada daerah sekitar stasiun. Namun hal ini bertolak belakang dengan tingkat penjualan properti residensial yang justru menurun dan terparah pada tahun 2019. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi prefrensi konsumen dalam membeli properti residensial di kawasan TOD, yang berfungsi sebagai dasar perencanaan apartemen resdensial di kawasan TOD agar tinggi peminat. Lalu didapatkan hasil bahwa untuk konsumen yang ingin membeli properti lebih mengutamakan faktor finansial dibandingkan tipe properti dibandingkan status pernikahan. Sedangkan konsumen yang ingin menyewa properti lebih mengutamakan faktor tipe properti dibandingingkan finansial dibandingkan status pernikahan. Dan didapatkan informasi bahwa semakin tinggi penghasilan seseorang, maka semakin rendah minatnya untuk tinggal di kawasan TOD. Selain itu, data menunjukkan bahwa pengguna internet mobile di Indonesia mencapai 53% dari total penduduknya, angka ini menempati peringkat tertinggi di ASEAN dan ke-enam di dunia. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh peneliti untuk mengembangkan aplikasi berbasis mobile phone yang melayani jual-beli properti residensial di kawasan TOD. Aplikasi tersebut sudah selesai dikembangkan dengan memiliki 6 fitur diantaranya My Preference yang dapat memberikan rekomendasi unit apartemen yang tepat sesuai preferensi masing-masing pengguna menggunakan data yang disebar melalui kuesioner dengan 125 responden dan diolah menggunakan aturan fuzzy, Search My Apartment, My Store, Simulasi KPR, Payment Gateway, Dan Profile Setting.

ABSTRACT
TOD area development is being done in Indonesia especially in the capital after the issuance of the Minister of Agrarian and Spatial Regulation in 2017. This has led to an increase in the supply of apartment units in Jakarta, particularly in the area around the station. However, this is contrary to the level of residential property sales which decreases and is the worst in 2019. Therefore this study aims to find out the factors that influence consumers' preferences in buying residential property in the TOD area, which serves as the basis for planning residential apartments in the region TOD for high interest. Then the results are obtained for consumers who want to buy property give priority to financial factors over property type than marital status. Whereas consumers who want to rent a property give priority to the type of property factors financially compared to marital status. And it was found that the higher a persons income, the lower their interest in living in the TOD area. Besides, data shows that mobile internet users in Indonesia account for 53% of the total population, this figure ranks highest in ASEAN and sixth in the world. This was then used by researchers to develop mobile phone-based applications that serve the sale and purchase of residential property in the TOD area. The application has been developed by having 6 features including My Preferences can provide recommendations for the right apartment unit according to each users preferences using data distributed through a questionnaire with 125 respondents and processed using fuzzy rules, Search My Apartment, My Store, KPR Simulation, Payment Gateway, and Profile Settings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djokomulyono; Stefanus Tjiongan
"ABSTRAK
Perkembangan dan pertumbuhan Ekonomi di kawasan Asia Pasifik dan
di Indonesia khususnya, cenderung mendorong industri real estate di
Indonesia semakin bergairah. Industri real estate sendiri menurut para
pelakunya dapat dikelompokkan menjadi kelompok Bisnis Realti dan
kelompok Bisnis Properti. Dasar yang digunakan untuk melakukan
pengelompokkan adalah cara pengusahaannya yaitu dijual atau dikelola
sendiri.
Pengembangan suatu kawasan yang kecil, sedang maupun yang besar
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lokasi kawasan tersebut Faktor konsep
pengembangan ternyata mempunyai pengaruh yang dominan, diikuti oleh
komposisi produk yang akan dikembangkan serta strategi pengusahaannya.
Pengembangan suatu kawasan dapat díarahkan sebagai bisnis realiti
saja, sebagai bisnis properti saja atau merupakan korribinasi bisnis realti dan
bisnis properti. Peluang dan trend Industri Real Estate Indonesia memberikan
gambaran bahwa pengembangan suatu kawasan dengan konsep yang tepat dan
berbeda dengan yang lain dapat memberikan nilai tambah yang tinggi.
Kondisi lingkungan di sekitar kawasan merupakan salah satu aspek
yang perlu mendapat perhatian dalam rencana pengembangan suatu kawasan,
disamping aspek-aspek lain seperti : kondisi ekonomi, kebijakan pernerintah,
kondisi pasar dan kondisi persaingan.
Agar dapat mengamati dan menganalisa pengembarigan suatu kawasan
dengan balk, pemahaman akan para pelaku dalam industri real estate sangat
penting sehingga dapat mendukung pemahaman akan alternatif-alternatif
strategi yang mungkin ada dan analisa serta pemilihan strategi yang paling
baik dan tcpar bagi suatu kawasan. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa
hal tersebut tidak mungkin dilakukan dalam sekejap atau sekaligus, sehingga
dalam industri real estate Strategi Tahapan pengembangan suatu kawasan
menjadi salah satu aspek yang penting.
"
1994
T1544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bali is a tourist destination area who has tourism fascination with beautiful natural unique cultures and friendliness peoples. Bali developed cultural tourism which represents especial potency in this tourist destination area. But along journey not all of tourism areas exist in Bali expands without in planning in its management, so that peep out various problems, there are physical, social, cultural, and also environmental problems. If that tourism like development model continued in Bali, hence various problems will emerge and values water source, waste and garbage problems, environment degradation, cultural energy and live Bali society dislocation. Bali as Tourism Island has limitation areas, planning water support mus have planning in its tourism development. With expected also for Bali tourism development earn to have sustainable, for now and next generations. Type of tourism recommended to be developed in Bali that alternative tourism, like ecotourism, culture tourism countryside tourism, nation tourism who its concern with environment and also entangling local society. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaludin M.
"

Abstrak

Pengembangan ekowisata berkelanjutan mempertimbangkan kelayakan pariwisata, kondisi sosial masyarakat, dan kebijakan pariwisata untuk menjamin kelestarian lingkungan serta meningkat kesejahteraan. Pengembangan kawasan pesisir yang tidak sesuai prinsip ekowisata dapat menimbulkan dampak kerusakan lingkungan, menurunnya pendapatan serta gangguan stabilitas sosial. Tujuan penelitian ini menganalisis kelayakan pariwisata, sosial ekonomi masyarakat, dan kebijakan pariwisata. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode campuran. Penilaian kelayakan pariwisata menggunakan analisis indeks kesesuaian wisata dan analisis daya dukung, penilaian kondisi sosial ekonomi masyarakat menggunakan analisis skala Likert serta kebijakan pariwisata dianalisis menggunakan skala Guttman. Hasil analisis kelayakan pariwisata Fatkauyon berada pada kategori sangat sesuai, dengan IKW pantai 97.5%, IKW snorkeling 88,8%, dan IKW selam 88,8%. PCC wisata pantai 29.106 pengunjung per hari, RCC wisata pantai 728 pengunjung perhari. PCC wisata snorkeling 3.828 pengunjung per hari, RCC wisata snorkeling 429 pengunjung per hari. PCC wisata selam 144 pengunjung per hari, RCC wisata selam 16 pengunjung per hari. Tingkat pemahaman ekowisata 96,9% kategori baik, sikap pelaksanaan ekowisata 94,3% kategori baik. Regulasi kebijakan pariwisata kategori kurang dan persepsi pemangku kebijakan pada pengembangan ekowisata kategori tinggi. Kesimpulannya adalah kawasan pesisir Fatkauyon sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata berkelanjutan.

 


Abstract

Sustainable ecotourism development considers tourism feasibility, community social conditions, and tourism policies to ensure environmental sustainability and increase welfare. Development coastal areas that are not in accordance with the principles of ecotourism can cause environmental damage, decreased income and disruption of social stability. The purpose this study was to analyze the feasibility tourism, socio-economic community, and tourism policy. The approach used is quantitative with mixed methods. Tourism feasibility assessment uses tourism suitability index analysis and carrying capacity analysis, assessment socio-economic conditions the community using scale analysis Likert and tourism policy analyzed using scale Guttman. The results Fatkauyon tourism feasibility analysis are the very appropriate category, IKW beach 97.5%, IKW snorkeling 88.8%, IKW diving 88.8%. PCC beach tourism 29,106 visitors per day, RCC beach tourism 728 visitors per day. PCC tours snorkeling 3,828 visitors per day, RCC tours snorkeling 429 visitors per day. PCC tours dive 144 visitors per day, RCC diving tours 16 visitors per day. The level of understanding ecotourism 96.9% good category, attitude of ecotourism implementation 94.3% good category. Tourism policy regulations are lacking in categories and stakeholders' perceptions high-category ecotourism development. The conclusion that the Fatkauyon coastal area very suitable to be developed into sustainable ecotourism area.

"
2019
T52294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Khaerun Zuhry Radjilun
"Kebutuhan akan rumah merupakan kebutuhan primer yaitu kebutuhan utama setelah kebutuhan sandang dan pangan atau biasa disebut dengan trilogi sandang- pangan-papan. Meskipun menjadi kebutuhan primer manusia, banyak dari manusia tidak menyadari bahwa pentingnya mempunyai rumah. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menunda melakukan pembelian rumah dengan alasan yang beragam; mulai dari tidak sadarnya urgensi akan rumah, harga yang mahal, hingga proses administrasi pembelian yang sangat merepotkan, terutama jika membeli dengan menggunakan cicilan. Kebijakan-kebijakan pemerintah masih tidak terlalu signifikan membantu meningkatkan penjualan properti, sehingga kini semakin banyak model pembiayaan baru yang berbasis crowdfunding bermunculan untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan rumah. Walaupun crowdfunding adalah suatu platform baru yang membawa perubahan baru dalam teknologi, platform ini mempunyai tiga kelemahan yaitu akuntabilitas, transparansi dan sentralisasi. Oleh karena itu pada penelitian ini teknologi blockchain akan diimplementasikan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dari platform crowdfunding bisnis properti hunian. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur & benchmarking, survei kuesioner, dan validasi pakar untuk meraih tujuan penelitian yaitu mengindentifikasi fitur-fitur akuntabilitas dan transparansi pada platform crowdfunding dan diagram alir bekerja aplikasi aplikasi crowdfunding bisnis properti hunian berbasis teknologi blockchain. Fitur akuntabilitas yang akan dipakai pada aplikasi ini yaitu Dana Proteksi, Mentoring dan Monitoring peminjam, dan Pengembalian Modal dan fitur transparansinya adalah Informasi Peminjam, Detail Laporan Peminjam, Credit Scoring. Setelah itu Teknologi blockchain yang akan diimplementasikan untuk penelitian ini yaitu platform blockchain Ethereum melalui layanan yang berdasarkan smart contract yaitu Decentralized Autonomous Organization (DAO), Decentralized File Storage (DFS), dan Token System ERC-20.

Home needs are primary needs, namely the main needs for clothing and food needs or commonly referred to as the food-board-clothing trilogy. Despite being a major human need, many people do not realize the importance of owning a home. Most Indonesians still buy houses for various reasons; Starting from the unconscious urgency of the house, the price is expensive, the complicated purchase process, especially if buying using installments. Government policies are still not very effective in increasing property sales, thus new crowdfunding-based financing models is increasing to help people to afford a house. Although crowdfunding is a new platform that brings new changes in technology, this platform has three weaknesses namely accountability, transparency and centralization. Therefore in this research the blockchain system exists to increase accountability and transparency of the residential property crowdfunding business platform. The research method of this research is uses literature study & benchmarking methods, questionnaire surveys, and expert validation to achieve the research goal of identifying accountability and transparency features in crowdfunding platforms and flowcharts of application crowdfunding applications of residential property businesses based on blockchain technology. Accountability features that will be used in this application are the Dana Proteksi Insurance, Mentoring and Monitoring, and Capital Returns and transparent features are Borrower Information, Borrower Report Details, Credit Scoring. The blockchain technology that will be implemented for this research is the Ethereum blockchain platform through smart contract-based services, namely the Decentralized Autonomous Organization (DAO), Decentralized File Storage (DFS), and the ERC-20 Token System.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syakir
"Pembangunan yang dilaksanakan, diciptakan dan diharapkan terlaksana dengan baik sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat. Dalam situasi dan semangat otonomi daerah yang dilaksanakan, pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang kemudian dikembangkan oleh daerah. Kepariwisataan sendiri pada hakekatnya mampu membantu dan melengkapi pertumbuhan sektor lain serta menambah lapangan dan kesempatan masyarakat dalam lingkungan dimana pariwisata itu berada.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode dekriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran/deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan peluang dari implementasi kebijakan pengembangan pariwisata yang dilaksanakan dikawasan wisata wisata Anyer. Adapun pengumpulan data di lokasi studi menggunakan tehnik baik secara primer maupun sekunder. Secara primer menggunakan metode wawancara dengan pertanyaaan-pertanyaan yang bersifat terbuka, serta secara observasi_ Sedangkan secara sekunder menggunakan studi kepustakaan yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan.
Pengembangan pariwisata yang dilaksanakan di kawasan wisata Anyer terkait dengan penataan dan pengembangan produk-produk wisata yang meliputi pengembangan obyek-objek wisata alam dan budaya, pengembangan akomodasi dan fasilitas penginapan dan hotel, peningkatan produk wisata, peningkatan dan penataan prasarana dan aksesibilitas agar mampu memperlancar dan mempermudah kunjungan wisata serta menengembangkan daya tarik wisata baru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan wisata Anyer selama ini sejak daerah tersebut dijadikan kawasan wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ekonomi. Dan sisi ekonomi dengan keberadaan pariwisata, masyarakat sekitar dapat mengembangkan usaha ekonomi untuk meningkatkan penghasilan dan tingkat kesejahteraan. Dimana sebelum daerah ini dikembangkan sebagai objek wisata pada umumnya masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani penghasilan yang didapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan pengembangan pariwisata sektor mata pencaharian masyarakat berkembang dengan memannfaatkan peluang dan kesempatan dari banyaknya kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Masyarakat membuka usaha penginapan dan tempat peristirahatan, rumah makan, warung telekomunikasi, jasa penyewaan keperluan alat mancing dan olah raga pantai, usaha pernijatan tradisional hingga menjadi pemandu wisata. Paluang dan kesempatan kerja lebih luas dari keberadaaan wisata didaerah Anyer tersebut serta merangsang masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri dalam menyediakan apa saja yang menjadi kebutuhan bagi wisatawan yang berkunjung.
Dan sisi lain kebudayaan dan kesenian di daerah Anyer atau serang pada umumnya semakin berkembang seiring kebutuhan dari pertunjukan kesenian yang ditampilkan setiap saat untuk membuat betah para wisatawan yang berkunjung didaerah ini. Selain perkembangan dan kreasi-kreasi yang terus berkembang dari kesenian ini dengan keberadaan pariwisata kebudayaan dan kesenian tradisional yang dimiliki oleh daerah Serang seperti Debus dan kesenian tradisional lainnya tetap lestari dan terjaga sebagai salah satu daya tarik wisata.
Meskipun keberadaan pariwisata disekitar kawasan wisata Anyer memberikan manfaat yang besar terutama sebagai salah satu penghasil devisa bagi daerah Serang dan mempengaruhi masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan pariwisata didaerah ini karena memberikan manfaat-manfaat secara ekonomis, pengembangan pariwisata di Kawasan Anyer masih memerlukan perbaikan dan peningkatan baik secara prasarana, pengetahuan tentang pariwisataan yang lebih mendalam kepada masyarakat sehingga mutu dan daya tarik wisata yang ada didaerah ini lebih meningkatkan kunjungan wisatawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>