Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Septi Wahyupeni
"Tesis ini membahas pengaruh privatisasi yang dilakukan oleh BUMN Farmasi di Indonesia yaitu PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT. Indofarma (Persero) Tbk terhadap kinerja keuangan dan kinerja publik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas mengalami penurunan yang tidak signifikan pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan penurunan yang signifikan pada PT. Indofarma (Persero) Tbk. Produktifitas dan Efisiensi serta level investasi pada dua BUMN Farmasi tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan solvabilitas mengalami penurunan yang signifikan pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dan kenaikan yang tidak signifikan pada PT. Indofarma (Persero) Tbk. Indikator kinerja publik menunjukkan bahwa responden puas dengan pelayanan dan juga harga produk. Akan tetapi, soasialisasi dan corporate social resposibility tidak maksimal dilakukan. Responden menilai bahwa tidak ada pengaruh antara privatisasi dan kinerja publik.

This thesis discusses on the privatization effect regarding to financial and public performance of two pharmaceutical state-owned enterprises in Indonesia, namely PT. Kimia Farma (Persero) Tbk and PT. Indofarma (Persero) Tbk. This study is a descriptive & quantitative research. The result of this study indicate four important conclusion. First, Profitability PT Kimia Farma (Persero) has not significantly decreased, while PT. Indofarma (Persero) had a significant reduction. Second, Productivity, efficiency and level of investment of both company has increased and The solvency of PT. Kimia Farma (Persero) has significantly decreased and vice versa. Furthermore, public performance indicators have showed that the respondents were satisfied with both company`s services and product prices. However, socialization and corporate social responsibility has not been considered optimal. Respondents appraised that there is no correlation between privatization and public performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29941
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dewan komisaris dan direksi yang memiliki hubungan dengan pemerintah/kementerian dan yang berasal dari internal BUMN serta yang terkoneksi dengan partai politik dan/atau elit politisi dalam memediasi dampak privatisasi terhadap kinerja dan masalah keagenan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. Hipotesis yang dikembangkan adalah bahwa efektifitas privatisasi dalam meningkatkan kinerja dan memitigasi masalah keagenan di BUMN terjadi melalui pengurangan proporsi birokrat dan elit politik dalam struktur tata kelola pada level dewan komisaris dan direksi. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan model regresi panel Difference in Difference (DID) dengan sampel berpasangan. Sampel tersebut dihasilkan melalui pencocokan dengan metode Propensity Score Matching (PSM). Pencocokan dilakukan dalam rangka menghadirkan kondisi pembanding (counterfactual) berupa BUMN yang tidak diprivatisasi sebagai kelompok kontrol yang menjadi pasangan bagi BUMN yang diprivatisasi sebagai kelompok perlakuan yang akan diuji. Penerapan quasi-experimental tersebut diharapkan dapat mengatasi bias dalam pemilihan sampel serta memperoleh dampak bersih dari kebijakan privatisasi yang telah dilaksanakan. Hasil uji empiris memperlihatkan bahwa privatisasi di Indonesia cenderung tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja dan pengurangan masalah keagenan pada BUMN yang diprivatisasi. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa dewan komisaris dan direksi berlatarbelakang birokrat maupun yang terkoneksi secara politik tidak memediasi dampak tidak langsung privatisasi terhadap kinerja dan masalah keagenan. Hasil tersebut disebabkan oleh tidak adanya perbedaan proporsi yang signifikan dari keberadaan dewan komisaris dan direksi berlatar belakang seperti itu baik sebelum maupun setelah privatisasi. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa privatisasi sendirian tidaklah memadai. Privatisasi semestinya berkonsekuensi membawa perubahan penting dan mendasar di dalam perusahaan. Salah satu perubahan mendasar tersebut adalah berupa reformasi tata kelola di level dewan komisaris dan direksi dengan mengurangi penunjukkan pejabat birokrat serta figur yang terkoneksi secara politik sebagai dewan komisaris maupun direksi di BUMN. Disamping itu, penunjukan mereka perlu didasarkan atas kompetensi dan komitmen serta dipastikan kesesuaiannya dengan kepentingan perusahaan. Diperlukan pula dukungan penegakan kepatuhan terhadap code of conduct, guna memastikan efektifitas penugasan dari siapapun yang ditunjuk sebagai dewan komisaris dan direksi di BUMN. Reformasi tata kelola di level puncak tersebut diharapkan menjadi faktor penentu keberhasilan privatisasi dalam meningkatkan kinerja serta memitigasi masalah keagenan di BUMN pasca-privatisasi.

This study aims to examine the board governance role of bureaucrats and politically connected board members in mediating the impact of privatization on performance and agency problems of Indonesian privatized state-owned enterprises (SOEs). The hypothesis is the efficacy of privatization on increasing SOE performance and mitigating agency problems may occur through the disentanglement of those bureaucrats and political elites in the board governance structure. Conducting a quasi-experimental using panel Difference in Difference (DID) model with matching samples as a counterfactual group derived from Propensity Score Matching (PSM) method, we expect to overcome sample selection bias and obtain the net impact of privatization. The empirical results suggest that privatization insignificantly impact performance enhancement and agency problem lessening of the privatized SOEs. Furthermore, this study found that bureaucrats and politically connected figures serving as board members do not mediate the impact of privatization on improving post-privatization performance and agency problems. The results are evidently due to no significant variance found on the engagement of those bureaucrats and political elites before and after privatization. The findings suggest that the privatization itself is not sufficient. It should have brought consequences for major changes within the company. One of those changes justifiably is board governance reform by minimizing bureaucrats and politically connected SOE board members. Besides, it is required that their appointment should be based upon competence, commitment and conformity with the company interest. It is also demanded to reinforce compliance with the code of conduct to ensure the assignment effectiveness of anyone appointed as board member. That reform would be the determinant of success in getting SOE post-privatization performance better."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Firmania
"Undang-Undang Dasar 1945 telah memuat landasan bagi tertib hukum nasional dan landasan sistem ekonomi nasional, khususnya dalam Pasal 33 ditetapkan mengenai prinsip-prinsip dasar dan bentuk pengelolaan sistem ekonomi nasional di mana dapat ditafsirkan bahwa bentuk - bentuk badan usaha sebagai pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi nasional terdiri Bari Koperasi, Swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BUMN memiliki tugas ganda yaitu sebagai perusahaan yang menjalankan program Pemerintah dan sebagai perusahaan pelaku ekonomi yang mencari laba sebagai sumber pemasukkan bagi negara. Hal ini menyebabkan Pemerintah memberikan perhatian lebih kepada BUMN antara lain dalam bentuk proteksi dan intensif yang pads kenyataannya menimbulkan efek yang tidak baik bagi BUMN dimana terjadi iklim berusaha yang tidak what dan tidak profesional sehingga menjadikan BUMN sebagai perusahaan yang lemah dan tidak mampu bersaing di pasar domestik dan global. Kondisi BUMN ini makin terpuruk ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997 di Asia dan khususnya di Indonesia. Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya implementasi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN. Ini terlihat dari rendahnya daya saing BUMN di pasar, balk domestik maupun global dan rendahnya kinerja BUMN secara keseluruhan.
Upaya untuk merubah perilaku korporasi tersebut dapat dilakukan dengan membangun seperangkat proses, struktur dan sistem dalam perusahaan yang dilandasi oleh peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika sehingga akhirnya mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholder lainnya.
Dalam tesis ini, Penulis melakukan penelitian mengenai pelaksanaan GCG pada BUMN terkait dengan peraturan - peraturan yang berlaku seperti KEP-1171M-MBUI2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang "Penerapan Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara", Undang-undang Nomor I Tahun 1995 tentang "Perseroan Terbatas" dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang 'Badan Usaha Milik Negara".
Akhirnya, dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di BUMN, khususnya yang terkait dengan masalah tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta dalam rangka mencapai maksud dan tujuan dari pendirian suatu BUMN, maka perlu kiranya kebijakan yang mengatur kaedah, norma dan pedoman korporasi untuk menuju sistem pengelolaan BUMN yang sehat, dapat lebih disempurnakan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T17971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Alma Safina
"Penelitian ini menginvestigasi dampak struktur kepemilikan yang diklasifikasi dalam jumlah kepemilikan saham institusi privat dan saham milik pemerintah Indonesia, serta kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity terhadap skor pengungkapan ESG (Environmental, Social, Governance scores) pada perusahaan publik di Indonesia. Menganalisis data dari 35 perusahaan selama lima tahun (2018-2022) yang bersumber dari Thomson Reuters Refinitiv dan laporan tahunan. Penelitian ini menggunakan Fixed Effect Model dengan robust standard error sebagai teknik estimasinya. Temuan studi ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kepemilikan privat terhadap skor gabungan maupun skor individu ESG. Kepemilikan pemerintah pada perusahaan juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor Environmental, Social, and Governance (ESG) gabungan maupun individu. Selain itu, kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) berdampak negatif dan signifikan terhadap skor sosial. Akan tetapi, kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap skor gabungan ESG, maupun terhadap skor individu dari environmental dan governance.

This research investigates the impact of ownership structure that is further classified as the percentage of private institutions ownership and govermet ownership, as well as the firm’s financial performance measured by Return on Equity (ROE) on the Environmental, Social, Governance (ESG) scores of Indonesia’s publicly listed firms. This study analyze data that comes from 35 public companies in Indonesia over five years  period (2018-2022). The data are sourced from Thomson Reuters Refinitiv and annual reports. The study use the Fixed Effect Model with robust standard errors as the estimation technique. This study findings reveal no significant relationship between private ownership on ESG combined and individual scores. The government ownership is also found to have no significant relationship with both ESG combined and individual scores. Furthermore, financial performance that is measured by Return on Equity (ROE) negatively influences the social pillar score, but not significant in influencing the ESG combined, environmental, and governance scores."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius C. Barito
"Skripsi ini membahas mengenai Pelaksanaan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikonsentrasikan pada permasalahan PT. Krakatau Steel (Persero). Latar belakang dari penelitian ini adalah di mana terjadi pertentangan dalam menerapkan kebijakan Privatisasi yakni dengan menggunakan cara Penjualan Strategis maupun dengan Penawaran Umum Perdana (IPO). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode penelitian normatif dikarenakan data yang digunakan adalah data sekunder. Permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT. Krakatau Steel (Persero) dan melihat lebih jauh keunggulan Privatisasi dengan cara IPO sebagai bentuk yang hendak diterapkan pada PT. Krakatau Steel (Persero). Hasil penelitian ini melihat bahwa pengaturan mengenai Penjualan Strategis tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 karena hak penguasaan negara tidak terdapat di sana. Selain itu, IPO tidak hanya menambah modal usaha melainkan juga untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ada pun PT. Krakatau Steel (Persero) tidak dapat melakukan IPO disebabkan situai perekonomian dan juga proses due dilligence yang belum terlaksana diakibatkan laporan keuangannya sudah kadaluarsa.

The focus of this study is the implementation of State Owned Enterprise Privatization which is concentrated in PT. Krakatau Steel (Persero) set of problem. The research background is started when conflict began actualize Privatization policy that used Strategic Sales Method or Initial Public Offering (IPO) Method. This study is the qualitative research and use the normative research method because of the data which is used is the secondary data. The problem solving is how to implemented State Owned Enterprise Privatization and inspect the excellence point of Initial Public Offering method for Privatization which is implemanted for PT. Krakatau Steel (Persero). Result of the research that regulation with Strategic Sales is not appropriated with 1945 Indonesian Constitution because of state autority right was not included. Otherwise, IPO do not only increase the capital effort instead of to increase enterprise productivity. Then PT. Krakatau Steel (Persero) could not execute IPO because of economic situation and PT. Krakatau Steel (Persero) was not implemented due to their financial statement was expired.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24906
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Diaz Aryawiguna
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari Surplus Free Cash Flow, Corporate Governance, dan Firm Size terhadap Earnings Predictability. Penelitian dilakukan pada perusahaan non-keuangan di Bursa Efek dengan jumlah sampel 72 emiten dari tahun 2006-2015. Model regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara SFCF dan Earnings Predictability. Sementara itu, Corporate Governance mempengaruhi hubungan SFCF dan Earnings Predictability secara parsial, dan Corporate Governance lebih berpengaruh terhadap perusahaan kecil.

This study has a main objective to analyze the effect of Surplus Free Cash Flow, Corporate Governance, and Firm Size on Earnings Predictability. This study used panel data analysis of 72 non financial firms, listed on Indonesian Stock Exchange for period 2006 2015. From this research, it is found that SFCF has significant negative relationship with Earnings Predictability. The author also finds that Corporate Governance affects the relationship between SFCF and Earnings Predictability partially, in which the Corporate Governance has more significant effect on smaller firms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Safitryanto
"Penelitian ini menguji pengaruh perbedaan antara ESG Score dan ESG Controversies terhadap Firm Value pada perusahaan publik di Asia Tenggara (2018-2022) dengan kepemilikan keluarga sebagai variabel moderasi. Penelitian ini juga menggunakan tiga varibael kontrol, yaitu profitability (ROA dan ROE), leverage (DAR dan DER), serta size (market capitalization). Analisis dilakukan menggunakan dua model regresi, yaitu: Ordinary Least Squares (OLS) dan Random Effects Model (REM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan data true value yang diuji menggunakan OLS, dan dengan data ESG Combined menggunakan model REM, perbedaan antara ESG Score dan ESG Controversies terbukti secara signifikan berpengaruh negatif terhadap firm value. Pengaruh negatif ini ditemukan lebih kuat pada perusahaan keluarga. Pengaruh negatif yang lebih kuat pada perusahaan keluarga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu orientasi perusahaan, diseminasi informasi internal pada perusahaan keluarga, dan pengungkapan ESGnya.

This study examines the effect of differences between ESG Score and ESG Controversies on Firm Value in public companies in Southeast Asia (2018-2022) with family ownership as a moderating variable. This study also uses three control variables, namely profitability (ROA and ROE), leverage (DAR and DER), and size (market capitalisation). The analysis was conducted using two regression models, namely: Ordinary Least Squares (OLS) and Random Effects Model (REM). The results of this study show that with true value data tested using OLS, and with ESG Combined data using the REM model, the difference between ESG Score and ESG Controversies is shown to affect firm value significantly negatively. This negative effect is found to be stronger in family firms. This stronger negative effect on family firms is influenced by several factors, namely firm orientation, internal information dissemination in family firms, and their ESG disclosures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aghniarahma Juni
"Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut two-tiersystem, dimana terdapat pemisahan fungsi antara direksi dan juga komisaris. Indonesia juga merupakan negara yang sebagian besar struktur kepemilikan perusahaannya adalah perusahaan keluarga. Dalam kaitanya dengan agency problem, adanya konsentrasi kepemilikan oleh keluarga dalam perusahan serta keberadaan direktur independen dalam struktur direksi perusahaan merupakan dua hal yang dianggap penting pada corporate governance perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepemilikan keluarga di Indonesia mempengaruhi tuntutan praktik corporate governance, dan juga memperhitungkan bagaimana direksi independen memoderasi hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan 69 perusahaan yang terdaftar dalam Asean Corporate governance Scorecard dengan periode penelitian selama empat tahun dari tahun 2012 hingga 2015. Dengan menggunakan metode regresi data panel, penelitian ini menemukan bahwa semakin besar kepemilikan keluarga pada perusahaan di Indonesia, maka semakin kecil tuntutan perusahan tersebut terhadap praktik corporate governance yang baik. Sedangkan independensi direksi dan juga ukuran direksi memoderasi hubungan tersebut secara positif.

Indonesia is one of the countries that adopt the two-tier system, where there are separation functions between directors and commissioners. Indonesia is also is dominated by family firms. In relation to the agency problem, the concentration of ownership by the family in the company and the existence of independent directors in the company's board of directors are two things that are importantly considered as corporate governance practices. This study aims to find out how family ownership in Indonesia influences the demands of corporate governance practices, and also examines how independent directors moderate those relationships. The study used 69 companies listed in the Asean Corporate governance Scorecard with a four-year study period from 2012 to 2015. Using the panel data regression method, this study found that the greater the family ownership of firms in Indonesia, the smaller the company's demands to good corporate governance practices. While the independence of directors and also the size of the board moderate the relationship positively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Luqman Fauzi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
S24717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>