Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pintaulim Davina W.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai tahap baru dalam penamaan domain
name, yaitu new generic top level domain, dan mekanisme pengelolaan
domain name. Bagaimana sistem perlindungan terhadap hak kekayaan
intelektual lainnya. Tesis ini membahas mengenai awal dimulainya
pengelolaan domain name dan membahas mengenai polemik mengenai
?ID.NIC? yang didaftarkan menjadi merek dimana ?ID.NIC? tersebut dalam
sistem internet merupakan registrar. Penelitian ini adalah normatif,
komparatif dan kualitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa
Internasionalized Domain Name (IDN) akan menawarkan banyak peluang
baru dan manfaat bagi pengguna Internet di seluruh dunia dengan
memungkinkan mereka untuk membangun dan menggunakan domain name
dalam bahasa asli masing-masing negara dan skrip mereka. Salah satu
perlindungan yang diberikan oleh ICANN yaitu terhadap pemegang merek
dan kepentingan registrar dengan cara membentuk Clearinghouse Merek.
Clearinghouse merek ini yang akan menerima dan memastikan mengenai
hak-hak dan mendukung klaim terhadap merek dagang dan jasa yang
diperlukan dalam semua new generik Top Level Domain (gTLD) dan
diharapkan memainkan peran penting dalam peluncuran program tersebut
dan memastikan perlindungan hak merek dagang yang sedang berlangsung.
Terhadap analisa kasus merek ?.ID.NIC? yang terjadi, bahwa registry
Country Code Top Level Domain tidak dapat didaftarkan sebagai suatu
merek. Menurut penulis APJII telah melanggar konsepsi kepentingan umum
yaitu kepentingan yang lebih luas dari kepentingan si penyelenggara sistem
yakni kepentingan semua pengguna sistem yang mencakup tidak hanya
kebutuhan untuk ketersediaan informasi publik sebagai barang umum
(common good) melainkan juga keberadaan sistem informasi atau
komunikasi bagi komunitas internet selaku pengguna karena APJII
mendaftarkan ?ID.NIC? sebagai merek, sehingga orang lain yang ingin
menggunakan ?ID.NIC? sebagai turunan dari TLD tersebut tidak dapat
mengaksesnya"
2012
T30252
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumual, Johan Patrick
"Berkembangnya dan menyebarluasnya Internet membawa berbagai perubahan ke dalam aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk ke cara melakukan kegiatan usaha. Dewasa kini, para pelaku usaha sangat bergantung pada Internet demi kelangsungan usaha mereka. Lewat Internet, pelaku usaha dapat memasukkan Merek Dagang ke dalam Nama Domain demi promosi. Di Indonesia, pengaturan mengenai hal ini masih belum eksplisit, mengingat bahwa Nama Domain dan Merek merupakan dua konsep yang berbeda. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya sengketa kepemilikan Nama Domain Internet di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan Nama Domain Internet yang mengandung Merek di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis-normatif, dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Lewat penelitian ini, dapat ditemukan bahwa perlindungan terhadap Nama Domain yang menggunakan Merek dapat dikategorikan sebagai perlindungan terhadap Merek itu sendiri.

The growth and spread of Internet brought changes to various aspects of human life, including how to carry out business activities. Nowadays, businessmen and entities rely on the Internet for their business interests. The Internet provides businessmen and entities the chance to include their Trademarks in Domain Names for promotional purposes. In Indonesia, the law regulating this phenomenon is still inexplicit due to the fact that Domain Names and Trademarks are different from one another. This thesis will analyze the protection of Internet Domain Names in regards with the usage of registered Trademarks in Indonesia. A juridicalnormative research method will be used for this thesis, and the data used will be secondary data. This thesis finds out that protection of Domain Names which included registered Trademarks shall be categorized as protection towards said registered Trademark."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Henock Pandapotan
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi pada masa sekarang ini membuat
segala suatu menjadi jauh lebih mudah dan lebih cepat.
Salah satu kemajuan teknologi yang dapat kita rasakan
adalah hadirnya internet. Dengan internet kita dapat
melihat dunia. Arti dari perkataan ini adalah bahwa
dengan internet kita dapat memperoleh segala informasi
yang kita butuhkan di belahan bumi lain hanya dengan
hitungan menit. Dengan internet juga kita dapat
melakukan komunikasi. Salah satu hal penting dalam
internet adalah domain name. Domain name adalah alamat
darimana informasi diperoleh. Domain name tersebut
haruslah unik dan mudah di ingat. Dengan internet juga
dapat dilakukan promosi atas suatu barang. Hal ini
dilakukan dengan membuat merek menjadi domain name.
Permasalahan mualai timbul ketika yang menggunakan
merek sebagai domain name adalah seseorang yang tidak
memiliki hubungan apa pun dengan pemilik merek
tersebut. Hal-hal seperti ini belum diatur dalam
undang-undang. Segala sesuatu agar dapat berjalan
dengan baik dan teratur haruslah diatur dalam suatu
produk hukum yakni undang-undang. Tesis ini akan
menganalisis pentingnya perlindungan hukum terhadap
domain name."
2006
T36917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2002
S22038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S23538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Robinson Hasoloan
"Disertasi ini membahas faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya sengketa terkait nama domain antara pemilik nama domain dan pihak lain di Indonesia. Disertasi ini juga membahas ketidakjelasan dan ketidakcukupan perundang-undangan Indonesia .yang rnengatur nama domain, dan penyelesaian sengketa yang efektif untuk sengketa-sengkem nama domain di Indonesia.
Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif; komparatif dan kualitatif Hasil penelitian menyarankan tiga hal. Pertama, pengaturan nama domain yang jelas dan lengkap dari segi hukum sudah mutlak disediakan di Indonesia. Kedua, nama domain di Indonesia scbaiknya diatur dalam suatu undang-undang yang khusus didesain untuk mama domain. Ketiga, penyelesaian sengketa nama domain sudah sepatutnya tersedia di Indonesia, Penyelesaian sengketa tersebut sebaiknya penyelesaian sengketa nama domain melalui forum menyerupai-arbitrase atau melalui badan khusus penyelesaian sengketa nama domain. Penyelesaian sengketa melalui fonun menyempai-arbitrase adalah merupakan alternatif penyelesaian sengketa yang timhul alcibat kelemahan penyelcsaian sengketa melalui pengadilan. Penyelesaian sengketa yang sernacam ini biasanya menggunakan suatu kebijakan penyelesaian sengketa nama domain sebagai landasan hukumnya.
Kebijakan ini sebaiknya mempakan modifnkasi dari Uniform Dispute Resolution Policy (UDRP) tersebut. Forum yang diberi Wewenang untuk penyelesaian sengketa nama domain ini sebaiknya berdisi sendiri. sebagai Badan Arbitrase Sengketa Nama Domain. Penyelesaian sengketa- nama domain melalui badan khusus penyelesaian sengketa nama domain dipandang merupakan penyelesaian sengketa nama domain yang paling cocok saat ini, dengan sejumlah pertimbangan, antara Iain, Rancangan Peraturan Pemerintah (RFP) tentang Penyelenggaraan Informasi dan Transaksi Elektronik yang dapat ditafsirkan mengatur hal ini dalam Pasal 66. Penyelesaian sengketa ini dapat lebih efisien dan efektif karena badan ini akan bekerja sama secara Iangsung dengan pengelola nama domain sehingga putusan dari badan ini akan dapat dengan cepat dilaksanakan oleh pengelola nama domain. Badan khusus penyelesaian sengketa mama domain ini sebaiknya berposisi secara berdampingan dengan pengelola nama domain.

This dissertation discusses factors that are able to cause a dispute about Internet domain names between owners of Internet domain names and other parties in Indonesia. The dissertation also discusses unclearness and insufficiency of the current law regulating Internet domain names in Indonesia.
In addition, it discusses an effective dispute settlement for Internet domain names disputes in Indonesia. This dissertation is built from a normative, comparative and qualitative research. Results of the research suggest three points. First, a comprehensive regulation of Internet domain names in Indonesia should be prepared' in Indonesia. Second, Internet domain names should be regulated on a law designing specially for Intemet domain names. Third, a settlement of Intemet domain name disputes should be available in Indonesia. The settlement should be a settlement through a likev -arbitration forum or-through a special body of lntemet domain name dispute settlement. The settlement through a like; -arbitration forum is an altemative dispute resolution caused by the weakness of dispute settlement though a court. Such settlement usually uses an Internet domain name dispute resolution policy as a legal basis.
The policy should be a modification of the Unybrm Dispute Resolution Policy (UDRP). A forum having an authority to settle an Intemet domain name dispute should be an independent forum as an Intemet domain name board of arbitration. The settlement through a special body of Intemet domain name dispute settlement is considered to be the most suitable settlement of Internet domain name dispute in Indonesia, based on a number of considerations, such as Section 66 of the Draft of Government Regulation on Management of Information and Electronic Transactions. The settlement could be an efficient and effective one because the body handling the cases could work together directly with the Internet domain name registry. In this situation, a decision of the body could be enforced quickly by the registry."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
D1074
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Hisana Anju Alfadhila Salsabila
"Setelah merek dagang terdaftar dan disertifikasi dengan benar, merek dagang tersebut dapat berubah seiring waktu menjadi nama umum yang menggambarkan kelas barang atau jasa. Ini terjadi ketika merek dagang, yang awalnya dirancang untuk suatu produk tertentu, dikenal dengan luas oleh konsumen, dan kemudian menjadi identik dengan produk itu sendiri. Akibatnya, konsumen mengenal merek dagang sebagai representasi dari seluruh kategori produk daripada sebagai karakter yang mencirikan suatu produk. Bahkan ketika membeli produk tertentu, konsumen sering merujuk pada merek dagang terkenal yang terkait dengan kategori produk tersebut dan menerima produk yang sama dengan merek lain yang diberikan vendor. Akibatnya, merek dagang tidak lagi menjadi daya pembeda dan mulai disalahartikan sebagai nama umum umum yang menggambarkan suatu produk. Sebagai pengakuan atas situasi ini, hukum Indonesia mengizinkan penyisipan komponen pembeda pada merek dagang yang telah berubah menjadi istilah umum. Namun, perlakuan ini menyamakan merek dagang tersebut dengan merek dagang lainnya. Selain itu, tidak ada standar hukum untuk menentukan kapan merek dagang terdaftar telah berubah menjadi istilah umum. Skripsi ini menganalisis apakah merek dagang yang telah berubah menjadi istilah umum masih dapat dianggap sebagai merek dagang, apakah merek dagang tersebut perlu dibatalkan, dan penetapan kriteria untuk mengidentifikasi merek dagang telah menjadi istilah umum. Studi ini membantu untuk memahami dan memajukan hukum merek dagang Indonesia dengan menangani masalah-masalah ini.

Once trademark are appropriately registered and certified, they may change over time and stop acting as distinctive identifiers in contrast to generic terms that describe a class of goods or services. This occurs when a trademark, initially designed for certain products, receives widespread awareness and, in the eyes of consumers, becomes identical to the product itself. As a result, consumers are now considering the trademark as a representation of the entire product category rather than a distinctive character. Even when making a particular request, customers frequently refer to a well-known trademark associated with that product category and accept alternate products that vendors give. As a result, trademark cease to be distinctive and start to be mistaken for generic terms. In recognition of this situation, Indonesian law permits the insertion of distinctive components to trademark that have evolved into generic terms. This treatment, however, equates such trademark with others. In addition, there are no legal standards for determining when a registered trademark becomes a generic term. This thesis analyzes whether a trademark that has evolved into a generic term can still be considered a trademark and whether such trademark needs to be canceled. The establishment of criteria for identifying trademark has become a generic term. This study helps to understand and advance Indonesian trademark law by addressing these issues."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Zahara Ichsan
"Parodi merek terkenal merupakan tindakan mentransformasikan merek terkenal dengan mengambil ciri khas merek terkenal yang diparodikan menjadi sesuatu yang baru dengan tujuan menimbulkan kesan kejenakaan, sindiran, cemoohan, ataupun kritik. Parodi merek terkenal yang didaftarkan sebagai merek dagang ini dapat menimbulkan persamaan pada pokoknya dan persamaan keseluruhan. Hal ini merupakan pelanggaran dari hukum merek Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelanggaran merek dalam parodi merek terkenal yang didaftarkan sebagai merek dagang dan upaya hukum yang dapat dilakukan merek terkenal yang dirugikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bentuk penelitian bersifat yuridis-normatif artinya penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data-data sekunder seperti peraturan perundangundangan, literatur, doktrin atau pendapat para ahli, dan hasil penelitian terdahulu. Lebih lanjut, fenomena parodi merek terkenal yang dianalisis adalah Supirmu dan Pecel Lele LELA berpotensi termasuk ke dalam pelanggaran persamaan pada pokoknya yang seharusnya ditolak menurut Pasal 21 UU MIG. Parodi ini juga dapat berisiko dikategorikan sebagai dilusi, counterfeit, passing off, dan free riding. Oleh karena itu, pemilik merek terkenal yang mengalami kerugian dapat mengajukan berbagai upaya hukum.

A Well-known mark parody is an act of transforming a well-known mark into something new by taking its characteristics to create the impression of humor, satire, ridicule, or criticism. Parodies of a well-known mark that are registered as trademarks could lead to similarities in essence and overall similarities. This is a violation of Indonesian trademark law. The purpose of this research are to analyze trademark violations in well-known marks parodies that are registered as trademarks and the legal remedies that can be taken by the well-known marks as the aggrieved party. This research was conducted using a juridical-normative form of research, by examining secondary data such as laws and regulations, literature, doctrine, or expert opinion, as well as the results of previous research. Furthermore, the well-known trademark parody that being analyzed are Supirmu and Pecel Lele LELA, which have the potential to be included in similarities in essence and should have been rejected under Article 21 of the MIG Law. This parody can also risk being categorized as dilution, counterfeit, passing off, and free riding. Therefore, well-known mark owners as the aggrieved party can file various legal remedies."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Rahma Yulianthi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang merek dagang obat etikal yang menggunakan identitas nama zat aktif obat ditinjau dari aspek hukum merek. Pembahasan mengacu pada peraturan perundangundangan di bidang merek dagang dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan pokok bahasan tersebut, serta menggunakan teori-teori dari para ahli hukum terkemuka.
Analisa penelitian ini didasarkan pada disiplin ilmu hukum merek, metode yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif dengan titik berat pada studi kepustakaan. Penelitian ini akan bersifat deskriptif analitis, dengan cara menggambarkan adanya penggunaan identitas nama zat aktif obat sebagai bagian merek dagang obat etikal yang kemudian dianalisa dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan pendapat-pendapat para ahli yang berkaitan dengan hal tersebut.
Di dunia farmasi dan kedokteran, penggunaan identitas zat aktif obat sebagai bagian merek dagang etikal telah membantu para tenaga medis seperti dokter dan apoteker untuk mengetahui indikasi obat yang bersangkutan. Namun dalam praktiknya, penggunaan identitas zat aktif obat pada merek dagang mengakibatkan beberapa merek dagang obat etikal dari pemilik merek yang berbeda menjadi mirip antara satu merek dagang dengan merek dagang yang lainnya, pada sebagian suku katanya.
Hukum merek mengenal apa yang disebut dengan persamaan pada pokoknya atau persamaan pada keseluruhannya. Pada tulisan ini, dianalisa apakah kemiripan yang terjadi pada beberapa merek dagang obat sebagaimana dimaksud, dapat dikategorikan persamaan pada pokoknya.
Berdasarkan sifat penelitian yang deskriptif, maka data serta hasil penelitian yang akan diperoleh akan dipaparkan secara deskriptif. Dalam penelitian ini, tidak dicari ilmu atau teori baru tetapi menjadikan teori yang sudah ada sebagai alat bedah untuk menilai keadaan-keadaan yang ada dalam praktik, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil yang dapat menjelaskan apakah praktik dan keadaan yang ada telah sesuai atau belum sesuai.

ABSTRACT
This thesis discusses the ethical drug trademark using the identity of the active drug ingredients name in terms of the legal aspects of the brand. Discussion refers to the legislation in the field of trademark and other laws relating to the subject, as well as using the theories of leading legal experts.
This study is based on the analysis of the brand legal discipline; the method used is the normative juridical approach with emphasis on the study of literature. This research is a descriptive analysis, by way of describing the use of the identity of the active drug substance name as part of trademarks prescription drugs which are then analyzed based on the laws and the opinions of experts in this regard.
In the world of pharmacy and medicine, the use of the identity of the active substance name as part of a trademark drug prescription has helped the medical personnel such as doctors and pharmacists to determine the indication of the drug in question. However, in practice, the use of the identity of the active drug substance name, leading some trademark prescription drugs from different brand owners to be similar among the trademarks with other trademarks, in the syllables.
Trademark law knowing what is called the equality or equality in principle on the whole. In this paper, analyzed what happened to some semblance trademarks referred to drugs, can be categorized equation substantially.
Based on the descriptive nature of the research, data and research results that will be obtained will be presented descriptively. In this study, do not look for a new science or theory but makes the existing theories as a surgical tool to assess the circumstances that exist in practice, and eventually gained the results that can explain whether the practices and circumstances that exist have been appropriate or not appropriate.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>