Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudibyo Supardi
"WHO me1alui resolusi tahun 1977 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak dapat merata sampai tahun 2000 tanpa mengikut sertakan sistem pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional antara lain menggunakan obat tradisional, yang terdiri dari simplizia, jamu gendong, jamu berbungkus dan obat fitoterapi. Dalam upaya pembinaan dan pemanfaatan obat tradisional agar dapat digunakan oleh masyarakat desa, diperlukan intormasi tentang penggunaan obat tradisional dan faktor?faktor yang berhubungan dengannya. Untuk mendapakan informasi tersebut dilakukan survai secara cross sectional terhadap 27 ibu rumah tangga di desa Tapos, Bogor yang dipilih secara multistage random sampling. Data dikumpulkan deagan cara mewawancarai responden di rumahnya menggunakan kuesioner. Untuk analisis data dilakukan uji Chi-square dan uji Phi atau Cramer -s V. Dari hasil dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari karakteristik ibu rumah tangga yang berupa umur, jumlah anak, pendidikan dan pekerjaan, hanya hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu rumah tangga dengan pengetahuan tentang obat tradisional yang bermakna.
2. Hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang obat tradisional, sikap terhadap obat tradisional, kepercayaan terhadap khasiat obat tradisional dan ketersediaan obat tradisional dengan penggunaan obat tradisional secara statistik bermakna. Keeratan hubungan utama pada ketersediaan, lalu kepercayaan terhadap khasiat. pengetahuan dan terakhir sikap.
3. Ibu rumah tangga di desa Tapos yang menggunakan obat tradisional selama satu bulan sebesar 37,6%.
4. Penggunaan obat tradisional oleh ibu rumah tangga di desa Tapos kebanyakan : berupa simplisia nabati, digunakan untuk pengobatan sariawan pegel linu dan menjaga kesehatan beralasan karena manjur/cocok 1-4 kali sebulan, mendapat secara gratis/tidak membayar dan mengetahui manfaatnya dari orang tua.
5. Ibu rumah tangga di desa Tapos kebanyakan lebih mengenal simplisia nabati darapada jamu berbungkus maupun jamu gendong."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Sutopo
"ABSTRAK
Pada sekitar Tahun 1987 1988 terlihat banyaknya berita di media massa yang menyuarakan meningkatnya masalah pembajakan buku. Berita berita tersebut membawa pada pemikiran untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pembajakan buku yang selama ini telah terjadi, sebagai tujuan penelitian yang pertama dalam penulisan skripsi ini. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai bagaimana kondisi yang sesungguhnya dari jenis kejahatan ini. Selain itu penelitian ini ditujukan juga untuk mengetahui bagaimana reaksi pengarang dan penerbit, dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Agar pemahaman terhadap masalah pembajakan buku yang mendapat reaksi dari pengarang dan penerbit dapat tergambar secara jelas, maka penelitian terhadap faktor faktor apa yang mempengaruhi reaksi mereka dan bagaimana bentuk bentuk reaksi pengarang dan penerbit, diukur berdasarkan tindakan yang pernah dilakukan. Untuk mencapai tujuan di atas, dipergunakan survey korban, penelitian ini adalah pembajakan buku bukan saja hanya meningkat di sekitar Tahun 1987 an, tetapi meningkatnya kasustersebut selaras dengan masa berlakunya undang undang hak Hasil kasus cipta. Artinya, jika undang-undang hak cipta baru mulai diumumkan pembajakan mulai tahun ke Hal ini terlihat jelas pada periode 1983 1987, baik data maupun penerbit menunjukkan hal tersebut. dengan sanksi yang lebih berat, kasus kasus menurun, yang kemudian cenderung meningkat lagi dari tahun. pengarang Selain itu jenis jenis buku yang dibajak pada umumnya buku-buku teks, yaitu yang konsumennya pelajar atau mahasiswa. Akibat dari pembajakan buku adalah kerugian ekonomi yang sangat dirasakan baik oleh pengarang maupun penerbit. Dari hasil penelitian terungkap bahwa harga buku, teknologi, dan pelaksanaan undang-undang sebagai reaksi formal yang kurang keras merupakan faktor faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya pembajakan buku. Disamping itu penanggulangan masalah pembajakan buku yang selama ini dilakukan oleh pihak kepolisian dinilai kurang baik dibandingkan dengan jaksa atau hakim. Menurut kacamata mereka bahkan penyelesaian masalah pembajakan buku justru lebih baik ditujukan pada pihak IKAPI. Reaksi penerbit cenderung lebih bersungguh-sungguh dibandingkan dengan pengarang. Hal ini dapat dilihat dari tindakan lapor ke polisi atau lapor ke IKAPI. Sedangkan tindakan yang dilakukan pengarang cenderung hanya lapor ke penerbitnya atau diam saja. Dari pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pengarang dan penerbit, terlihat bahwa hampir semua faktor yang dikemukakan mempunyai pengaruh yang sangat lemah. Walaupun demikian secara diskriptif menunjukkan sedikit kecenderungan tertentu. Misalnya saja untuk untuk masa periode berlakunya undang-undang hak cipta yang terakhir No. 7 Tahun 1987 , dapat lebih mendorong pengarang maupun penerbit untuk lapor ke polisi. Begitu pula penilian mereka yang mengatakan baik terhadap polisi, dapat menumbuhkan minat korban untuk mengadu ke instansi tersebut."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Khairiyatul Afiyah
"Histerektomi adalah pengangkatan uterus dengan cara pembedahan. Ini menyebabkan dampak pada fisik, psikologi dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu konsep baru tentang kualitas hidup pada perempuan yang mengalami histerektomi. Penelitian ini menggunakan metode grounded theory dengan 10 partisipan, pengambilan partisipan dengan cara purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas hidup dan persepsi perempuan yang membuat mereka merasa lebih baik pada biopsiko, sosial dan spiritual didalam kehidupan mereka. Penelitian ini merekomendasikan pada perawat untuk mengaplikasikan dukungan biologi, psikologi, sosial dan spiritual kepada wanita yang mengalami histerektomi sebagai salah satu bentuk pelayanan keperawatan.

Hiysterctomy is a surgery that cutting out the uterus. It cause physical, psychology and social effects. The purpose of this research is to develop a new concept of quality of life amongst women with hysterectomy. The grounded theory method was used with ten participants that recruited through a purposive sampling method.
The result shows that there are internal and external factors that influence the quality of life and perceptions of women make them feel better in biological, psychological, social and spiritual aspects of their lifes. This research recommends to that nurses to apply biological, psiychological, social and spiritual support for women with hysterectomy as an aspect of nursing service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Husnun Nisa Ratna Ningrum
"Pendahuluan: Timoma merupakan tumor mediastinum dengan kelompok lesi neoplastik yang heterogen sehingga penatalaksanaan dan prognosisnya berbedabeda. Penelitian ini ingin melihat angka tahan hidup timoma dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif terhadap timoma di RSUP Persahabatan antara Januari 1997 sampai Desember 2012. Data diambil dari rekam medis. Analisis kesintasan menggunakan Kaplan- Meier sedangkan perbandingan survival menggunakan uji Log-Rank dan analisis multivariat dengan analis Regresi Cox.
Hasil penelitian: Sebanyak 43 subjek penelitian dianalisis dan didapatkan 1-year survival rate sebesar 72,1%, 3-year survival rate 58,1% dan overall survival rate 55,8%. Histopatologi timoma menurut pembagian WHO masing-masing mempunyai 5-year survival rate sebesar 73,7% pada tipe A, 55,6% pada tipe AB, 100% pada tipe B1, 25% pada tipe B2 sedangkan tipe C semuanya meninggal pada bulan ke-23. Dengan uji perbandingan Log-Rank didapatkan perbedaan bermakna secara statistik antara tipe A-B2 (p 0,009), tipe A-C (p 0,001), tipe ABC (p 0,032) dan tipe B1-C (p 0,018). Stage timoma menurut pembagian Masaoka masing-masing mempunyai 5-year survival rate sebesar 100% pada stage I, 90% pada stage II,57,1% pada stage III, 26,7% pada stage IV A dan 20% pada stage IV B. Didapatkan perbedaan bermakna antara stage I-IV A (p 0,012), I-IV B (p 0,007), II-IV A (p 0,002) dan II-IV B (p 0,002). Tindakan pembedahan extended thymo thymectomy (ETT) mempunyai 5-year survival rate sebesar 83,3%, debulking sebesar 27,3% dan tanpa pembedahan sebesar 42,9%. Didapatkan perbedaan bermakna antara ETT-debulkling (p 0,001) dan antara ETT-tidak dibedah (p 0,01). Tidak terdapat perbedaan angka tahan hidup timoma yang bermakna berdasarkan umur, jenis kelamin maupun ada tidaknya miastenia gravis. Analisis multivariat memperlihatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap angka tahan hidup timoma adalah stage menurut Masaoka.
Kesimpulan: Jenis histopatologi menurut WHO, stage menurut Masaoka dan tindakan pembedahan merupakan faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup timoma. Faktor yang paling berpengaruh adalah stage menurut Masaoka.

Introduction: Thymoma is a mediastinal tumor with a heterogeneous group of neoplastic lesions, in such that it applied varies management and prognosis. This study wanted to see thymoma survival rate and the factors that influence it.
Methods: This study used a retrospective cohort method to thymoma at Persahabatan Hospital between January 1997 and December 2012. Data retrieved from medical records. Survival analysis using the Kaplan-Meier while survival comparisons using the Log-Rank test and multivariate analysis using the Cox Regression analysis.
Results: A total of 43 subjects were analyzed and found 1-year survival rate of 72.1%, 3-year survival rate of 58.1% and overall survival rate of 55.8%. Histopathology division of thymoma according to the WHO each have 5-year survival rate of 73.7% in type A, 55.6% in type AB, 100 % in type B1, 25% in type B2 while type C all died in month-23. Using the Log-Rank test comparisons found statistically significant differences between type A-B2 (p 0.009), type A-C (p 0.001), type AB-C (p 0.032) and type B1-C (p 0.018). Thymoma stage division according to Masaoka each has a 5-year survival rate of 100 % in stage I, 90% in stage II, 57.1% in stage III, 26.7% in stage IV A and 20% in stage IV B. Obtained significant differences between stage I - IV A (p 0.012), the I - IV B (p 0.007), IIIV A (p 0.002) and II-IV B (p 0.002). Surgery extended thymo thymectomy (ETT) has a 5-year survival rate of 83.3%, 27.3% and debulking without surgery by 42.9%. Obtained significant differences between the ETT-debulkling (p 0.001) and between ETT-no surgery (p 0.01). There was no significant difference in survival rate of thymoma based on age, gender and the presence of myasthenia gravis. Multivariate analysis showed that the most influential factors on the survival rate thymoma are stage divisions according to Masaoka.
Conclusions: Histopathological type according to the WHO, stage divisions according to Masaoka and surgery are affecting factors of thymoma survival rate. The most dominant factor is the stage divisions according to Masaoka.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Hartono
"Penelitian-penelitian terdahulu mengenai hubungan imbal hasil saham dan laba telah mengidentifikasi beberapa faktor yang sifatnya spesifik perusahaan yang diyakini mempengaruhi hubungan imbal hasil saham-labs. Namun nampaknya laba yang dilaporkan hanya mampu menjelaskan sebagian kecil dari variasi imbal basil saham. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis sebagian besar faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan imbal hasil saham dan laba. Regresi berstruktur pohon yang mampu melakukan analisa penyekatan secara rekursif mengindikasikan bahwa perubahan laba per saham dasar, rasio book to market dan total akmal yang mempengaruhi imbal hasil saham dan mempengaruhi hubungan imbal hasil saham dan laba.
Hasil analisis regresi linear dengan melibatkan variabel-variabel yang diidentifikasi oleh regresi berstruktur pohon ternyata mampu menerangkan variasi dari imbal hasil saham dengan lebih baik daripada model tanpa variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini juga dianalisis kemampuan regresi berstruktur pohon dalam melakukan segmentasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa regresi berstruktur potion mampu mengelorapokkan observasi ke dalam kelompok-kelompok observasi sehingga memudahkan bagi analis untuk mengenali karakteristik dan tiap saham. Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui apakah hasil penelitian ini cukup konsisten dengan mengubah cara pengukuran imbal hasil saham. Hasil uji konsistensi menunjukkan bahwa hasil penelitian ini cukup konsisten."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erni Mudhiati S
"Latar belakang penelitian: Tumor sel germinal di mediastinum relatif jarang terjadi. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas, yang bersifat ganas mempunyai prognosis buruk. Pada saat ini terapi multimodaliti dapat meningkatkan angka tahan hidup pasien tumor sel germinal mediastinum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka tahan hidup keseluruhan atau overall survival rate, karakteristik pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup pasien tumor sel germinal mediastinum di RSUP Persahabatan Jakarta.
Metodologi penelitian : Penelitian ini merupakan kohort retrospektif pada populasi pasien yang didiagnosis tumor sel germinal mediastinum periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2012. Penelitian dilakukan di RSUP Persahabatan dengan pengamatan sejak Januari 2007 sampai Desember 2013. Pengambilan sampel menggunakan rumus proporsi untuk menganalisis karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup sedangkan angka tahan hidup dianalisis sesuai dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data penelitian diambil dari catatan rekam medis RSUP Persahabatan.
Hasil : Angka tahan hidup keseluruhan atau overall survival rate tumor sel germinal mediastinum pada penelitian ini adalah angka tahan hidup 1 tahun sebesar 42,1%, 2 tahun sebesar 22,8%, 3 tahun sebesar 15,8%, 4 tahun sebesar 10,5% dan 5 tahun sebesar 8,8% sedangkan masa tengah tahan hidup keseluruhan 23 minggu (5,75 bulan). Karakteristik tumor sel germinal mediastinum didapatkan lebih banyak pada laki-laki (80%) dengan median usia 21 tahun dan terutama pada kelompok usia 20-29 tahun (43,3%). Gejala klinis terbanyak adalah sesak napas (66,7%), tampilan pasien terbanyak PS2 (50%) dengan jenis tumor sel germinal mediastinum terbanyak adalah teratoma (53,3%) diikuti nonseminoma (40%) dan seminoma (6,7%). Faktor-faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup tumor sel germinal mediastinum adalah tampilan pasien, terapi, penyulit dan lokasi tumor.
Kesimpulan : Pada analisis bivariat, tampilan pasien, lokasi tumor, penyulit dan terapi bermakna mempengaruhi angka tahan hidup 1 tahun tetapi pada analisis multivariat hanya variabel lokasi tumor yang bermakna mempengaruhi angka tahan hidup 1 tahun.

Background research : In mediastinal germ cell tumors are relatively rare. These tumors can be benign or malignant , which has a poor prognosis malignant . At this time multimodaliti therapy can improve the survival rate of patients mediastinal germ cell tumors . This study aims to determine the overall survival rate, patient characteristic and factors affecting the survival rate of patients mediastinal germ cell tumors in the Persahabatan hospital Jakarta.
Research methodology : This study is a retrospective cohort in a population of patients diagnosed germ cell tumors of the mediastinum period January 2007 to December 2012 . The study was conducted in the of Persahabatan hospital with observations from January 2007 to December 2013. Sampling using the formula proportions to analyze the characteristic and factors that influence survival rate where as the survival rate was analyzed according to the number of samples that meet the inclusion and exclusion criteria . Data were taken from the medical record of Persahabatan hospital.
Results : The overall survival rate of mediastinal germ cell tumors in this study was survival rate 1 year 42,1 %, 2 years 22,8%, 3 years 15,8 %, 4 years 10,5% and 5 years 8.8 % while the overall survival of the middle period of 23 weeks are 5,75 months. Mediastinal germ cell tumor characteristic found more in males ( 80 % ) with a median age of 21 years and especially in the age group 20-29 years ( 43,3 % ). Most clinical symptoms are shortness of breath ( 66,7 % ), most patients display a PS2 ( 50 % ) with mediastinal germ cell tumors are teratomas majority ( 53,3 % ) followed nonseminoma ( 40 % ) and seminomas ( 6,7 % ). Factors affecting the survival rate of mediastinal germ cell tumors are views of patients, treatment, complications and location of the tumors.
Conclusion : In bivariate analysis, display the patient, location of tumor, and treatment complications significantly affect 1 year survival rate but variable in the multivariate analysis only tumor location was significantly affect 1 year survival rate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lineke Guntara
"Tujuan : Mengetahui hubungan kadar magnesium serum dan asupan magnesium dengan hipertensi, serta hubungan magnesium serum, asupan magnesium dan tekanan darah dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pada orang dewasa > 35 tahun.
Tempat: Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Bahan dan cara : Studi cross sectional dilakukan pada 105 subyek pria dan wanita > 35 tahun yang dipilah secara simple random sampling dari sampel MONICA Jakarta 2000. Data yang dikumpulkan meliputi: data umum subyek, asupan makanan, antropometri, tekanan darah, pemeriksaan laboratorium (kadar magnesium serum, kreatinin serum dan gula darah puasa). Data dianalisis dengan uji statistik Chi-square, Fisher's exact, Kolmogorov-Smirnov, Anova dan t- tes.
Hasil : Hipertensi didapatkan pada 40 % subyek dan makin banyak pada kelompok umur yang lebih tua. Sebanyak 38,8% subyek pria dan 55,4% subyek wanita mempunyai asupan magnesium kurang, Hipomagnesemia lebih sering terjadi pada subyek hipertensi daripada subyek tidak hipertensi. Dari hasil analisis bivariat, didapatkan hubungan bermakna antara :1) perilaku gizi dengan pola makan, 2) umur dan pola makan dengan asupan magnesium, 3) umur dengan tekanan sistolik, 4) asupan protein dengan tekanan darah sistolik, 5) asupan magnesium dengan tekanan darah diastolik dan hipertensi. Rata-rata kadar Mg serum lebih rendah pada subyek hipertensi, namun tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar Mg serum dengan hipertensi.
Simpulan : Defisit asupan magnesium didapatkan pada semua subyek dan terutama berhubungan dengan pola makan yang kurang baik. Kurangnya asupan magnesium makanan dan rendahnya magnesium serum dapat menjadi salah satu faktor penunjang hipertensi.

The Relationship Between Serum And Dietary Magnesium With Hypertension And The Influential Factors In Adults In Mampang Prapatan District, JakartaObjective: to determine the relationship between serum and dietary magnesium with hypertension, and the relationship between serum magnesium, dietary magnesium and blood pressure with the influential factors in age > 35 year.
Location: Mampang Prapatan District, South Jakarta.
Materials and method: A cross-sectional study had been carried out among 105 subjects selected by simple random sampling method. The collected information consist of socioeconomic status, smoking and physical activities, dietary intake, anthropometric, blood pressure and laboratory examinations for serum magnesium, creatinine serum and fasting blood glucose. Statistical analysis was performed by Chi Square, Fisher's exact, Kolmogorov-Smirnov, Anova and t -test.
Results: Hypertension was found in 40 % subjects and more prevalent in older groups. Low level of magnesium intake was found in 38,8 % men and 55,4% women. Hypomagnesaemia was more prevalent in hypertensive subjects than in non-hypertensive. Bivariat analysis found significant relationships between :1) nutritional behavior with food pattern, 2) age and food pattern with dietary magnesium intake,3) age with systolic blood pressure, 4) dietary protein intake with systolic blood pressure, 4) dietary magnesium intake with diastolic blood pressure and hypertension. The average serum magnesium level was lower in hypertensive subjects, but no significant relationship between serum Mg levels with hypertension.
Conclusions: Dietary magnesium deficit was found in all of subjects, especially associated with the poor food pattern. The reduced level in magnesium diets and the low level of magnesium serum could be a responsible factor in the development of hypertension.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T2028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Renny Maria
"Hasil survei rumah tangga sehat pada 210 rumah tangga di Desa Pangarengan wilayah kerja Puskesmas Sukatani masih 32% dibawah target sebesar 65%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada ibu rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 103 ibu rumah tangga menggunakan metode proportional cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan tentang PHBS dan ketersediaan sarana PHBS. Puskesmas Sukatani diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai jarak jamban sehat dengan sumber pencemar, syarat jamban sehat, jumlah sayur dan buah yang harus dikonsumsi setiap hari dan pentingnya mencuci tangan dengan sabun.

The results of household surveys in 210 households in Pangarengan Sukatani Health Center work area is still 32% below the target by 65%. This study aimed to determine factors associated with the Clean and Healthy behaviors on the housewives in. This study used cross-sectional approach using a questionnaire with a sample size of 103 housewives using proportional random cluster sampling method. The results showed that there was a significant relationship between knowledge of the clean healthy behavior and the availability of clean and healthy behavior. Sukatani health centers are expected to increase knowledge about healthy distance to the source of pollutant latrines, latrines healthy conditions, the amount of vegetables and fruit should be consumed every day and the importance of washing hands with soap."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>