Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yohanes Bahari
"ABSTRAK
Studi ini didasari pemikiran bahwa industrialisasi yang dilaksanakan akhir-akhir ini di Indonesia telah dan akan berpengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat. Struktur hirarkhi dan status sosial dalam masyarakat yang tadinya berdasarkan atas garis keturunan (ascribed) secara perlahan-lahan diatur berdasarkan prestasi atau achievement. Faktor yang berperan penting sebagai chanel dalam perubahan tersebut adalah pendidikan dan ketrampilan serta status pekerjaan pertaman karyawan di samping status social orang tua sendiri. Diasumsikan bahwa mereka yang berasal dari latar belakang status social menengah dan atas berasal dari latar belakang status sosial menengah dan atas (middle class occupation dan elite) mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencapai pekerjaan-pekerjaan berstatus tinggi dibanding dengan mereka yang berasal dari latar belakang status sosial rendah (lower class).
Bertolak dari pemikiran tersebut maka studi ini berusaha membahas masalah pencapaian status sosial pekerja industri khususnya yang berkaitan dengan proses transmisi posisi orang tua kepada mereka (mobilitas intergenerasional) dan pencapaian status sosialnya dari status pekerjaan pertamanya ke status pekerjaannya yang sekarang (mobilitas intergenerasional). Pada dasarnya secara keseluruhan studi ini bermaksud untuk mengetahui sejauh mana faktor status pekerjaan orang tua, tingkat pendidikan, tingkat ketrampilan dan status pekerjaan pertama karyawan berpengaruh terhadap pencapaian status sosialnya.
Dari hasil survei terhadap 124 responden karyawan di tiga industri kayu yang terpilih sebagai sampel menggambarkan pencapaian status sosial karyawan sudah cenderung berdasarkan achievement. Dengan kata lain bahwa sistem sosial masyarakat industri yang diteliti sudah lebih bersifat terbuka.
Berdasarkan hasil analisis yang lebih terpenrinci dengan menggunakan analisis jalur (path analisys) ditemukan secara signifikan ke empat variabel bebas telah berpengaruh terhadap variabel terikat. Temuan seperti ini menunjukkan bahwa pencapaian status sosial karyawan tidak lain merupakan pengaruh agregat dari keempat variabel bebas tersebut. Namun jika dilihat dari konstribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya maka ternyata variabel tingkat pendidikan dan status sosial pekerjaan pertama karyawanlah yang berpengaruh lebih besar terhadap pencapaian status sosialnya dibanding dengan variabel status sosial pekerjaan orang tua dan tingkat ketrampilannya.Temuan lain yang menarik dalam studi ini adalah adanya pengaruh variabel lain terhadap pencapaian status sosial karyawan disamping pengaruh keempat variabel bebas yang telah ditetapkan. ini menunjukkan bahwa selain keempat variabel bebas yang telah ditetapkan masih ada variabel lain yang perlu diperhitungkan pengaruhnya terhadap pencapaian status sosial karyawan. Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah tidak signifikannya pengaruh status pekerjaan orang tua terhadap status pekerjaan pertama karyawan, dan tingkat pendidikan terhadap tingkat ketrampilan karyawan. Konsekuensinya model empirik yang ditemukan menjadi tidak sama dengan model hipotetik yang ditetapkan dalam model analisis, karena ada beberapa jalur pengaruh yang harus dihilangkan.
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem sosial masyarakat industri yang diteliti telah cenderung bersifat terbuka. Hal ini ditunjukkan kuatnya pengaruh tingkat pendidikan dan status sosial pekerjaan pertama karyawan terhadap pencapaian status sosialnya dibandingkan pengaruh status sosial pekerjaan orang tuanya. Dengan demikian maka pendidikan dapat dianggap sebagai alat yang membantu terjadinya mobilitas pekerjaan karyawan terutama dalam menseleksi dan mengalokasikan orang-orang ke dalam hirarkhi pekerjaan tertentu."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S6568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Dewi Astarini
"Skripsi ini merupakan hasil penelitian kuantitatif dengan melakukan purposive sampling pada 109 responden yang merupakankaryawan, baik laki-laki atau perempuan di beberapa perusahaan yang prestisius. Karyawan-karyawan tersebut dipilih dengan kriteria yakni telah bekerja selama 1-5 tahun dan minimal pendidikan S1. Penelitian ini menggambarkan bagaimana pengaruh jaringan sosial terhadap mobilitas sosial individu. Dari hasil temuan, sebanyak 72.5% individu yang menggunakan usaha sendiri dalam mendapatkan pekerjaannya saat ini. Sedangkan, hanya 27.6% yang mempunyai kecenderungan menggunakan jaringan sosialnya untuk mendapatkan pekerjaannya saat ini. Jika melihat pada usaha sendiri, individu menggunakan media sosial sebagai sumber utama dalam mencari informasi lowongan pekerjaan. Juga kecenderungan yang muncul adalah tingginya self- actualization dan need of achievement dari individu untuk saling berkompetisi. Jika dibandingkan, mobilitas sosial individu yang menggunakan usaha sendiri dengan bantuan pihak lain, ternyata mobilitas sosial dengan usaha sendiri lebih tinggi. Pemilihan perusahaan yang prestisius membuat peningkatan status, mobilitas sosial yang berpengaruh pada life chances dan gaya hidup, dan kebanggan pribadi. Arus modernisasi membuat peran perempuan semakin terbuka dan penggunaan teknologi internet yang semakin tinggi dalam mencari pekerjaan.

This bachelor thesis is a quantitative research using purposive sampling to 109 employees in some of prestigious companies who have 1-5 years working experience. This research describes the impact of social networks towards individual social mobility. From the result, the tendency of using self- effort is higher (72.5%) than whom use the social networks in order to apply in employment. Only 27.6% respondents use their social networks in order to get in employment. Take a look from the self-effort, most of respondents use social media as the source of vacancy information. The rising tendency of self-actualization and need of achievement from person is the reason why using self-effort in order to get an occupation. Comparing social mobility using social networks and self-effort, self-effort has higher percentage than social networks. The choice of prestigious company is one way to achieve higher status, upward social mobility (takes effect on better life chances, better lifestyle) and self- pride. The modernization makes tendency of women to be more open and the using of internet is quite high in order to get employment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Thaufik Furqan Geldorry
"Metafora adalah alat bantu komunikasi berupa representasi yang memiliki peranan dalam pengolahan informasi. Menurut pendekatan embodied cognition peranan tubuh, interaksi sosial, dan lingkungan mempengaruhi kognisi seseorang. Dalam kognisi suatu konsep (misalnya power dan SSE) diolah dalam bentuk representasi mental (misalnya representasi vertikal dan informasi diri). Berdasarkan pendekatan psikologi evolusioner, ditemukan bahwa status sosial ekonomi (SSE) memiliki pengaruh yang berbeda terhadap daya tarik pada pria dan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur apakah letak gambar, yang merupakan representasi atas power, dan informasi SSE gambar memiliki pengaruh yang berbeda terhadap daya tarik fisik lawan jenis antara pria (n = 25) dan wanita (n = 43).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari letak gambar, SSE, dan jenis kelamin terhadap daya tarik fisik. Selain itu terdapat pengaruh interaksi antara letak gambar, jenis kelamin gambar, dan jenis kelamin partisipan. Hasil ini mendukung temuan sebelumnya mengenai pemilihan pasangan menurut pendekatan evolusioner dan studi representasi vertikal. Penelitian ini juga menemukan bahwa SSE secara dominan mempengaruhi penilaian terhadap daya tarik fisik individu.

Metaphor is a communication tool that has a role of representation in information processing. According to embodied cognition approach, body, social interaction, and environment affect a person's cognition. In the cognition, abstract concepts (e.g. power and SSE) is processed in the form of mental representations (e.g. vertical representation and personal information). Based on the approach of evolutionary psychology, found that social economic status (SSE) has a different effect on the attractiveness in men and women (e.g. , Buss, 1989; Meier & Dionne, 2009). This study aimed to measure whether the location of the picture, which is a representation of power, and images SSE information have a different effect on the physical attractiveness of the opposite sex between men (n = 25) and women (n = 43).
Results of this study indicate that there is significant influence of the location of the picture, SSE, and sex on physical attractiveness. These results support previous findings regarding mate selection according to the evolutionary approach and the off-line vertical representation studies. This study also found that, the SSE is predominantly affecting the assessment of individual physical attractiveness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S53390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, Indera Ratna Irawati
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
305.5 PAT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, Indera Ratna Irawati
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
305.5 IND s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, Indera Ratna Irawati
"ABSTRAK
Tujuan disertasi untuk melakukan kategorisasi kelas sosial dan analisis mobilitas sosial. Kategorisasi kelas menggunakan model socio-economic index dari Duncan dan class categories dari Goldthorpe. Mobilitas sosial dianalisis dengan mobilitas absolut, relatif, dan faktor-faktor yang berpengaruh pada mobilitas naik. Konsep yang digunakan adalah kelas, kategorisasi kelas, dan mobilitas sosial. Metode penelitian berupa data sekunder IFLS dan wawancara mendalam. Temuan mobilitas absolut berupa kecenderungan kesamaan kelas responden dengan orang tua. Mobilitas kelas teratas dan terendah sangat terbatas, sedangkan pada empat kelas lainnya terjadi peluang mobilitas naik. Hasil mobilitas relatif menunjukkan rendahnya kecairan sosial. Faktor jender, usia dan pendidikan berpengaruh pada mobilitas naik.

ABSTRACT
The dissertation purposes are to construct categorization of social class and analysis of social mobility. Class categorization uses Duncan?s socio-economic index and Goldthorpe?s class categories models. Social mobility is analyzed by absolute- and relative mobility, and factors affecting upward mobility. Concepts of class, class categorization, and social mobility are utilized in the study. Research methods used are secondary data of IFLS and in-depth interview. The findings include a tendency for social class similarity between respondents and parents, a limited chance of mobility among the highest and lowest classes, and an upward mobility in other classes. The data also indicates low level of social fluidity. Gender, age and education are factors that affect upward mobility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1354
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutaat
Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Sosial 1993,
363.44 Sut s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>