Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Simanjuntak, Aron P. H.
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kondisi
kesehatan mental antara guru pria dan wanita yang mengajar di SD Negeri
Jakarta. Aspek kesehatan mental yang diteliti adalah penerimaan diri, hubungan
positif dengan orang lain, otonomi, tujuan hidup, penguasaan lingkungan dan
pertumbuhan diri. Hasil penelitian Ryff (1989) menunjukkan bahwa variabel jenis
kelamin tidak mempengaruhi kondisi kesehatan mental individu, sehingga tidak
ada perbedaan aspek penerimaan diri, tujuan hidup dan penguasaan Iingkungan
antara guru pria dan wanita. Aspek hubungan positif dengan orang lain dari
pertumbuhan diri lebih berpengaruh pada wanita dibandingkan dengan pria. Pria
cenderung lebih otonom daripada wanita (Ryff 1989).
Penelitian ini menggunakan alat ukur kesehatan mental ?Scales of
Psychological Well-Being (Ryff 1989). Metode pengambilan sampel adalah non-
probability sampling, sedang teknik pengambilan sampel adalah Incidental Sampling. Sampel diambil dari populasi sampel dengan karakteristik: guru pria
dan wanita di SD Negeri Jakarta, berusia minimal 25 tahun, berpendidikan
minimal SMU dan berpengalaman mengajar minimal 2 tahun di SD Negeri. Data
kontrol sampel terdiri dari jenis kelamin, usia, lama mengajar, tingkat pendidikan,
status perkawinan, penghasilan utama dan tambahan. Pengolahan data kontrol
menggunakan distribusi frekwensi dan persentase, sedang pengolahan data
hipotesa tentang aspek kesehatan mental menggunakan statistik Discriminant
Analysis yang dibantu dengan program SPSS Rel.6.1 di komputer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi kesehatan mental pada
guru pria maupun wanita umumnya tidak memiliki perbedaan. Hanya aspek
otonomi yang berbeda, dimana ternyata guru pria memiliki kondisi aspek otonomi
yang lebih baik daripada guru wanita yang mengajar di SD Negeri Jakarta,
Peneliti menyarankan agar alat ukur yang digunakan benar-benar dapat mengukur
variabel yang akan diteliti. Lakukan uji reliabilitas alat sebelum alat tersebut
diedarkan di lapangan. Selain itu, usahakan agar responden mengisi kuesioner
dalam kondisi yang tenang dan tidak terburu-buru. Sebaiknya peneliti
memberikan penjelasan lebih dahulu agar maksud dan tujuan pengisian kuesioner
itu tercapai. Peneliti juga menyarankan agar pemilihan sampel penelitian lebih
bersifat heterogen."
1998
S2741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian teman sejawat dan siswa terhadap kinerja guru pendidikan jasmani (Penjas) SD Negeri di Kabupaten Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo terkait dengan kompetensi padagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Artikel ini hanya membahas kompetensi pedagogik dari guru penjas. Desain penelitian adalah survey dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada teman sejawat dan siswa. Populasi adalah seluruh guru penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo dengan sampel sebanyak 200 guru yang diambil dengan teknik random sampling. Kuesioner yang kembali sebanyak 164 eksemplar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik persentase untuk memudahkan pemaparan dan mendeskripsikannya secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian besar teman sejawat menilai bahwa kompetensi pedagogik guru Penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo sudah baik (88%) atau sangat baik (29,2%). siswa menilai kompetensi pedagogik guru Penjas mereka dengan sangat baik 33,9%, baik 16,8% dan cukup baik 14,8%. "
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penilaian teman sejawat dan siswa terhadap kinerja guru pendidikan jasmani (Penjas) SD Negeri di Kabupaten Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo terkait dengan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Artikel ini hanya membahas kompetensi pendagogik dari guru penjas tersebut. Desain penelitian adalah survey dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada teman sejawat dan siswa. Populasi adalah seluruh guru penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo dengan sampel sebanyak 200 guru yang diambil dengan teknik random sampling. Kuesioner yang kembali sebanyak 164 eksemplar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik persentase untuk memudahkan pemaparan dan mendeskripsikan secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian besar teman sejawat menilai bahwa kompetensi pedagogik guru Penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo sudah baik (88%) atau sangat baik (29,2%). Siswa menilai kompetensi pedagogik guru Penjas mereka dengan sangat baik 33,9%, baik 16,8% dan cukup baik14,8%. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah bahwa guru Penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip, dan Kutoarjo harus terus meningkatkan kemampuannya dalam segala hal terutama kompetensi pedagogik karena penilaian siswa masih belum optimal."
JPUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Wahyuningsih
"Yang menjadi permasalahan adalah masih banyak guru yang belum menunjukkan sikap dan prilaku yang kreatif dan produktif sebagai guru dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah, akibatnya para guru tersebut kurang menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru dan hal ini dipengaruhi pula oleh kepemimpinan kepala sekolah yang belum efektif dalam manajemen organisasi sekolah sehingga berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru.James E.Neal J.R.Junior dalam Wasliman (2008:14) mengemukakan bahwa kinerja mengajar guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah. Populasi yang diambil adalah seluruh guru SD Negeri yang ada di Lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Sukagumiwang yang tersebar di 18 sekolah dengan Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane, sehingga ditetapkan sampel sebanyak 69 otang guru . Teknik Proporsional digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari masing-masing SD Negeri se Kecamatan Sukagumiwang, sedangkan teknik yang digunakan adalah sample random sampling, yakni sampel yang diambil dengan menggunakan undian terhadap semua populasi pada suatu sekolah.
Hasil korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 0.867. Besar pengaruh atau kontribusi variabel Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja Guru sebesar 75.2 % variasi perubahan Kinerja Guru ditentukan oleh Kepemimpinan Kepala sekolahnya sedang sisanya 24,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Implikasi dari penelitian ini disarankan agar kepala sekolah dapat mengimplementasikan pola kepemimpinan yang mengikuti manajemen berbasis sekolah secara baik. Hal ini dapat dilakukan dengan bersikap secara bijak dalam memberikan tugas atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sekolahnya dengan mempertimbangkan kondisi psikologi setiap guru/pegawai yang dihadapinya. Dengan kata lain, pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing guru harus dilakukan secara terencana dan terarah serta dilakukan proses supervisi dan evaluasi secara berkala, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja guru.

The problem is there are still many teachers who have not shown the attitude and behavior of creative and productive as teachers in carrying out the tasks of learning in school, the teachers are consequently less show high performance in carrying out his duties as a teacher and it is influenced also by the leadership of the head schools that have not been effective in the management of school organization and therefore contributes to the performance of teachers to teach. James E. Neal JRJunior in Wasliman (2008:14) argues that teachers' teaching performance is strongly influenced by the leadership of the principal learning. Population is taken throughout the elementary school teachers in the Environmental Affairs UPTD District Sukagumiwang spread over 18 schools with sampling using the formula of Taro Yamane, so defined sample of 69 teachers otang. Proportional technique used to determine the number of samples from each of the Elementary School District Sukagumiwang se, whereas the technique used is to sample random sampling, the samples are taken using the raffle for all populations at a school.
The results of the correlation between school leadership on teachers' performance for 0867. Much influence or contribution towards the principal variables of Leadership Teacher Performance for 75.2% of the variation changes Teacher Performance Leadership is determined by the Head of school while the rest 24.8% influenced by other factors. The implications of this study suggested that the principal can implement the following pattern of leadership in both school-based management. This can be done by acting wisely in giving tasks or solve problems facing their schools taking into account the psychological condition of each teacher / staff faces. In other words, the division of tasks in accordance with the basic tasks and functions of each teacher must be well planned and directed and performed the process of supervision and periodic evaluations, which is expected to be able to improve teacher performance.
"
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28924
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adisarizka Virgina
"Pelaksanaan pendidikan inklusif merupakan sebuah tantangan bagi guru karena guru harus dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap pendidikan inklusif dan dukungan emosional guru, serta memeroleh gambaran dukungan emosional guru di SD Negeri inklusif Depok N = 40.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan MATIES VI dan kuesioner dukungan emosional, sedangkan metode kualitatif dengan observasi melalui rekaman video.
Hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang signifikan antara sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan dukungan emosional guru. Diketahui pula bahwa perilaku dukungan emosional guru yang lebih sering muncul yaitu pada dimensi iklim positif.

The implementation of inclusive education creates challenges for teachers who have to be able to accommodate learning needs of students with and without special educational needs SEN . The aims of this study were to investigate the correlation between teachers rsquo attitudes towards inclusive education and their emotional supports and to obtain the overview of teachers rsquo emotional supports on public primary inclusive schools in Depok N 40.
This study were conducted by quantitative and qualitative methods. Quantitative method using the MATIES VI and the emotional supports scale, and qualitative method using observation with video recording.
This study revealed that teachers rsquo attitudes towards inclusive education were related to their emotional supports. It was also found that teachers more frequently provide emotional supports on positive climate dimension.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendarti Permono
"Penelitian ini berpangkal pada masalah prestasi belajar siswa yang cenderung selalu menurun oleh banyak sebab yang mempengaruhinya. Sebab tersebut bisa berasal dari diri siswa sendiri atau diluar diri siswa. Dalam penelitian ini pengaruh naik turunnya prestasi belajar siswa dikaitkan dengan faktor Kebiasaan Belajar, Pengisian Waktu Luang, Latar Belakang Pendidikan Ibu, dan Nilai Ebtanas Murni (NEM) sewaktu di S.D. Melalui kepustakaan pembahasan mengenai topik tersebut diperoleh 5 hipotesa yang kemudian diuji secara statistik.
Dari hasil pengujian hipotesa 1 terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kebiasaan Belajar, Pengisian Waktu Luang, Latar Belakang Pendidikan Ibu dan N.E.M (S.D) terhadap Prestasi Belajar.
Hasil pengujian hipotesa 2 terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan dan positip antara Prestasi Belajar dan Kebiasaan belajar, ada hubungan yang signifikan dan negatip antara Prestasi Belajar dan Pengisian Waktu Luang, ada hubungan yang signifikan dan positip antara Prestasi Belajar dan Pendidikan Ibu dan ada hubungan yang signifikan dan positip antara Prestasi belajar dan M.E.M (S.D).
Hasil pengujian hipotesa 3 terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan dan positip antara Pengisian Waktu Luang dan Pendidikan ibu terhadap Kebiasaan Belajar.
Hasil pengujian hipotesa 4 terbukti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan pengisian waktu luang tetapi ada hubungan yang signifikan positip antara kebiasaan belajar dengan pendidikan ibu.
Hasil pengujian hipotesa 5 terbukti tidak ada hubungan yang signifikan antara pengisian waktu luang dengan pendidikan ibu.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa N.E.M (S.D), mempunyai sumbangan yang paling besar terhadap prestasi belajar, sedang pengisian waktu luang berkorelasi negatip dan kecil sekali terhadap prestasi belajar, dan pengisian waktu luang berkorelasi negatip terhadap pendidikan ibu. Tesis ini ditutup dengan saran saran praktis untuk pendidik, orang tua serta peneliti lain antara lain yaitu karena pengisian waktu luang tidak ada sumbangan berarti pada prestasi belajar siswa maka disarankan agar skala pengisian waktu luang lebih diolah lagi sesuai dengan kondisi siswa pada saat ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T5361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this study was to disclose the extent of contribution of the intelectual, emotional and spiritual intellegence of the teachers and principals' leadership on the teahers' performances in Lubuk Pinang, either separately or simultaneously...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S6537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Haryadi
"Wajib belajar 9 tahun adalah salah satu program prioritas pemerintah. Pemerintah mentargetkan anak usia 7-15 tahun harus bersekolah. Fakta yang ada adalah masih banyak masyarakat yang tidak dapat bersekolah di jenjang pendidikan dasar karena alasan ekonomi dan bahkan kemudian menjadi pekerja jalanan. Sekolah Dasar Kelas Layanan Khusus (KLK) adalah salah satu dari program pemerintah yang ditujukan memberi kesempatan kepada anakanak yang putus sekolah untuk bisa kembali bersekolah. Program ini sudah dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia dengan menggunakan dana APBN, hanya kota Surabaya yang bisa melaksanakan dengan menggunakan dana APBDnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan bagaimana implementasi program dan faktor-faktor yang mendukung yang ada di Kota Surabaya sehingga program SD KLK ini bisa di laksanakan dengan baik . Program SD KLK di dua SD sampel di Kota Surabaya dengan menggunakan dana APBD ini juga bisa mengembalikan anak yang putus sekolah sebanyak 60 anak dan 30% diantaranya bias dikembalikan ke kelas regular. Diharapkan program ini bisa dikembangkan ke Kabupaten/Kota lain dengan menggunakan dana APBD masingmasing Kabupaten/Kota.

Nine year compulsory basic education is one of the priorities programme in Indonesia. The government targeted that all children age 7-15 years should go to school. In fact, many children are drop out and lives in the street due to economic problem. Special education service through providing special class is a program to enroll the street children in accessing education. This has been implementing in several districts including Surabaya City, the only district who provided local budget to support this program. This research aims to describe the implementation of the special class services at Dupak I and Banyu Urip III/364 primary schools in Surabaya. It is found that these schools succeed to enroll 60 out of school children and about 30% of them has been joined to the regular classes. It is recommended that this program could be implemented broader and supported by local governments."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29769
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>