Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Idwenda Dachyar
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disertai dengan pertumbuhan penduduk tentunya harus ditunjang dengan peningkatan infrastruktur. PT PLN (Persero) menyadari akan adanya peningkatan kebutuhan listrik di masa mendatang, terutama untuk Pulau Jawa dan Bali. Melalui Program Percepatan Listrik II, PT.PLN merencanakan untuk membangun sejumlah pembangkit listrik yang diharapkan akan mencapai 10,000MW. Salah satunya adalah pembangunan PLTU Indramayu yang berkapasitas 1,000MW.
Penelitian ini menganalisis kelayakan investasi dan risiko dari aspek keuangan dengan mempertimbangkan bunga pinjaman dalam mata uang Jepang. Pehitungan capital budgeting yang dilakukan menghasilkan nilai NPV sebesar Rp. 36 triliun dan IRR sebesar 9.03%. Selain itu juga dilakukan simulasi monte carlo yang menghasilkan rata-rata NPV adalah Rp.29 triliun dengan probabilitas menghasilkan NPV bernilai minus sebesar 26.62%.

Economic growth of Indonesia that followed by increasing number of population surely need to be supported by better infrastructure. PT PLN (Persero) realized that will be an increasing electricity demand in the future, especially in Java and Bali. Through Crash Program II, PT PLN (Persero) has planned to build some power plants those estimated to achieve 10,000MW. One of the plans is coal fired power plant in Indramayu with capacity 1,000MW.
This research analyze the feasibility of investment and risk from financial aspect with consideration interest rate in Japan?s currency. Capital budgeting result in NPV Rp.36 trillion and IRR 9.03%. Besides that monte carlo simulation also done with average NPV is Rp.29 trillion and the probability of negative NPV is 26.62%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30088
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wibisana Bagus Santosa
"Penelitian ini mengambil topik mengenai analisis pendanaan proyek PT. PLN (Persero) dengan studi kasus PLTU Indramayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan makro ekonomi terhadap proyeksi arus kas pada saat studi kelayakan awal pada proyek, mengetahui alternatif pendanaan yang tepat untuk menutupi sisa pendanaan proyek, dan membuat program mitigasi risiko untuk meminimalisasikan risiko proyek. Pendanaan proyek sebesar ¥ 184,125.42 juta atau setara dengan 85,51% dari total biaya proyek menggunakan pendanaan yang bersumber dari pinjaman JICA. Hasil analisis pendanaan proyek mendapatkan proporsi sisa pendanaan proyek yaitu sebesar 14,49% atau setara dengan ¥ 31,211.63 juta didapatkan melalui pinjaman komersial perbankan. Berdasarkan komposisi pendanaan tersebut, WACC yang digunakan pada perhitungan project financing adalah sebesar 1,86%. Hasil perhitungan pre-appraisal PT. PLN (Persero) menunjukkan IRR dan NPV yang overvalued karena hasil perhitungan project financing pada proyek PLTU Indamayu menunjukkan IRR sebesar 5,25% dan NPV sebesar ¥ 99,616 juta. Sementara itu, hasil analisis program mitigasi risiko proyek PLTU Indramayu mendapatkan bahwa program mitigasi risiko keterlambatan proyek merupakan program mitigasi risiko proyek terpenting yang harus dijalankan untuk meminimalisasikan resiko keterlambatan pembangunan dan pengoperasian proyek PLTU Indramayu.

This study takes the topic of project funding analysis of PT. PLN (Persero) with Indramayu power plant case study. This study aims to analyze the impact of macroeconomic changes on cash flow projections at the time of the initial feasibility study on the project, find the right financing alternatives to cover the remaining project funding, and create risk mitigation program to minimize project risk. Project funding of ¥ 184,125.42 million, equivalent to 85.51% of total project costs using funding sourced from JICA loan. The results of the analysis of project funding to get the proportion of the remaining project funding that is equal to 14.49%, equivalent to ¥ 31,211.63 million loan obtained through commercial banks. Based on the composition of funding, the WACC used in the calculation of project financing amounted to 1.86%. The results of the calculations pre-appraisal of PT. PLN (Persero) shows the IRR and NPV calculations are overvalued as a result of project financing in the power plant project Indamayu shows an IRR of 5.25% and NPV of ¥ 99.616 million. Meanwhile, the results of analysis of risk mitigation programs Indramayu power plant projects found that project delays risk mitigation program is an important project risk mitigation program must run to minimize the risk of delays in the construction and operation of power plant projects Indramayu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30310
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Lestari
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi pada pembangunan sebuah hotel baru bintang tiga di Bandung dan mengidentifikasi potensi risiko yang dapat terjadi pada investasi tersebut. Analisis yang digunakan adalah analisis keuangan menggunakan empat metode Capital Budgeting diantaranya Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, dan Discounted Payback Period. Perhitungan ini menghasilkan NPV yang positif, IRR diatas WACC, dan PI > 1.
Perhitungan risiko dilakukan mengguanakan simulasi monte carlo. Selain itu, untuk melengkapi analisis keuangan, faktor-faktor non finansial akan diperhitungkan yang diantaranya terdiri dari analisis makroekonomi, analisis industri, aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen. secara umum dapat disimpulkan proyek tersebut layak untuk dilaksanakan dengan asumsi bahwa perekonomian Indonesia secara keseluruhan tetap baik.

The purpose of this Thesis is to analyze the feasibility of investment and identify potential risks of Three Star Hotel Construction in Bandung. The Feasibility Study is conduct by financial analysis using four methods of Capital Budgeting such as Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, and Discounted Payback Period. The calculation of Capital Budgeting generate positive NPV, IRR above WACC and PI >1.
Risk Calculation is conduct by monte carlo simulation. In addition, to complete the analysis of financial, non-financial factors should be considered that consist of macroeconomic analysis, industry analysis, market aspects, technical aspects, and aspects of management. In general it can be concluded, the project is feasible to be implemented with the assumption that the overall Indonesian economy remains good.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Saputra
"Penelitian ini menganalisis kelayakan investasi dan risiko keuangan, hukum, dan operasional pada proyek Pembangunan Solar Farm 10 MW PT Pertamina (Persero). Analisis capital budgeting dan simulasi Monte Carlo yang dilakukan menghasilkan nilai NPV bernilai positif US$ 3,479 ribu, IRR sebesar 11.2%, DPP 17.9 tahun dan PI 1.1 sehingga proyek layak untuk dilaksanakan. Analisis risiko hukum dan operasional proyek melalui risk register menghasilkan lima potensi risiko hukum dan lima potensi risiko operasional dimana semua potensi risiko memiliki dampak risiko rendah setelah dilakukan mitigasi.

This research was analysing the feasibility of investment and financial, legal and operational risks of 10 Mega Watt (MW) Solar Farm Projetc PT Pertamina (Persero). Capital budgeting analysis and Monte Carlo simulation which were run generated the value of positive US$ 3,479 thousands NPV, 11.2% IRR, 17.9 years DPP and 1.1 PI which indicate the project was feasible to be implemented. Legal and operational risk analysis were done through risk register which produced five legal risks and five operational risks where all of the potential risks could have low impact after mitigation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikin Sodikin
"Sebuah proyek dikatakan sukses apabila dapat memenuhi kriteria mendasar yaitu menyelesaikan dengan tepat waktu, biaya yang dikeluarkan dalam anggaran, dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditetapkan. Sayangnya, proyek-proyek EPC Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara di Indonesia banyak yang mengalami keterlambatan, sehingga penyelidikan mengenai masalah ini dibutuhkan agar program pembangunan pembangkit listrik mendatang menjadi lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pada proyek EPC Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara di Indonesia, serta memberikan rekomendasi respon risiko untuk tindakan perbaikan atas terjadinya keterlambatan pada proyek yang sedang berjalan dan pencegahan pada proyek mendatang. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survey kepada para pakar dan project manager dan tim yang terlibat secara langsung dalam proyek, serta validasi ke proyek yang sedang berjalan.

A project is said to succeed if it can meet the basic criteria that is completed in a timely, cost incurred in the budget, and in accordance with the specified quality requirements. Unfortunately, many EPC power plant projects in Indonesia are delayed, so the investigation on the matter needed for future power plant construction program would be better. The purpose of this study was to identify the major factors causing delays in power plant EPC projects in Indonesia, also make risk respon recommendations for correction of ongoing projects ang prevention of any delays in future projects. The method used is to do a survey to the experts, project managers and teams directly involved in the project, as well as validation to ongoing projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aripin
"Kontrak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap oleh PT PLN Persero mempunyai tujuan untuk mewujudkan pembangunan yang tepat kualitas, kuantitas, waktu, tempat, tujuan sosial ekonomi, dan tepat harga, untuk menghindari risiko tidak tercapainya tujuan kontrak sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan adanya jaminan yang diberikan oleh penerima kerja kepada pemberi kerja. PT PLN Persero dalam pedoman pengadaan barang dan jasa menggunakan instrumen jaminan pelaksanaan berupa bank garansi, namun dalam prakteknya bank garansi sering mengalami permasalahan dalam klaim pencairannya.
Tesis ini membahas mengenai aspek hukum bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan dalam kontrak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di PT PLN Persero. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode yuridis normatif, dengan fokus pada ketentuan penjaminan kontrak pekerjaan konstruksi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, ketentuan Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk Bank Garansi yang digunakan oleh PT PLN Persero, dan perlindungan hukum pencairan klaim terhadap Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk bank garansi dalam kontrak pembangunan PLTU di PT PLN Persero.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kontrak-kontrak pengadaan utamanya pekerjaan konstruksi di Indonesia mensyaratkan adanya jaminan pelaksanaan dalam bentuk bank garansi, begitu juga berlaku dalam pedoman pengadaan barang/ jasa di PT PLN Persero, namun meskipun bank garansi mencantumkan klausula pencairan tanpa syarat, namun karena sifat dasar bank garansi sebagai perjanjian accessoir yang melekat pada perjanjian pokoknya, maka ada celah hukum yang dapat dijadikan alasan tidak dicairkannya bank garansi sebelum ada pembuktian wanprestasi. Oleh karena itu untuk memberikan perlindungan terhadap pemberi kerja selaku pemilik investasi, Standby Letter of Credit dapat dijadikan alternatif penjaminan karena mempunyai sifat yang independen dan tidak diperlukan pembuktian wanprestasi untuk pencairan jaminan dalam hal kontraktor wanprestasi.

Contract of construction service, especially for coal fire Steam Power Plant Construction, has the objective to meet the requirements of quality, quantity, time, place, socio economic objectives, and the right price in accordance with the expectation contained in the agreement. To avoid the risk of failing to achieve those objectives as mentioned above, in term of developing, bank guarantee should be provided by the contractor. PT PLN Persero, in the rule of procurement using the Bank Guarantee as a Performance Bond, however, Bank Guarantees has many problems in the liquefaction process.
This thesis discusses the legal aspect of the bank guarantee as a Performance Bond in the Coal Fire Steam Power Plant Construction Contract at PT PLN Persero. This Research is descriptive by using Normative Juridical Method.
The Result of the research shows that although bank guarantee includes unconditional demand clause, but due to the nature of the bank guarantee as accessory agreement inherent underlying agreement, then there is a legal loophole which can be used as an excuse not to be realized before there is actual default. Therefore to provide protection to the owner of the investment, standby Letter of Credit can be used as an alternative guarantee because it has an independent and does not need proof of actual default for Demand in case of the contractor default.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T49514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zakir Machmaud
"Manajemen Proyek konstruksi yang dilaksanakan oleh Divisi Konstruksi meliputi pembangunan Pembangkit, Transmisi dan Gardu Induk. Pada Divisi Konstruksi Jawa Bagian Timur, Madura dan Bali bidang konstruksi jaringan memelakukan fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian kontrak konstruksi transmisi dan gardu induk. Industri konstruksi di Indonesia tidak luput dari dampak pandemi Covid-19 di Indonesia termasuk proyek jaringan ketenagalistrikan PT PLN (Persero). Pandemi Covid-19 menyebabkan timbulnya kebijakan dari pemerintah dalam hal ini Gubernur, Bupati dan walikota untuk mencegah penyebaran covid-19 melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meskipun sektor konstruksi merupakan tempat kerja/kantor yang masuk dalam kategori yang dikecualikan namun PSBB memberikan dampak terhadap pembatasan interaksi kegiatan kerja pada proyek konstruksi di PT PLN (Persero). Hal tersebut akan menyebabkan terganggunya waktu penyelesaian pekerjaan karena sumber daya proyek (man, material, machines) yang dibatasi. Pemberlakuan PSBB sebagai akibat dampak pandemi Covid-19 menyebabkan terganggunya penyelesaian pekerjaan Konstruksi Proyek Jaringan Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) dan menyimpan potensi permasalahan dari sisi kontrak konstruksi yaitu berupa pengajuan klaim dari penyedia jasa berupa delay waktu pekerjaan, dan tambahan biaya. Mekanisme penanganan kontrak akibat dampak pandemi Covid-19 merujuk kepada ketentuan kontrak dan peraturan pengadaan barang dan jasa PT PLN (Persero). Penyelesaian klaim atas perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan dengan melihat penyebab keterlambatan yaitu keterlambatan yang disebabkan oleh penyedia jasa dan keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak (keadaan kahar). Keterlambatan dari sisi pengguna jasa jika adanya larang perjalanan/pembatasan supervisi konstruksi sehubungan dengan peraturan internal PT PLN (Persero) dan Keterlambatan disebabkan keadaan kahar diberlakukan pada kondisi PSBB sebagai akibat dampak pandemi Covid-19. Pengajuan klaim tambahan biaya sehubungan dampak pandemi Covid-19 menurut pengadaan barang dan jasa PT PLN (Persero) diselesikan secara ketentuan kontrak melalui negosiasi musyawarah mufakat, namun jika mempertimbangkan ketentuan FIDIC atas dampak Covid-19 sebagai keadaan kahar maka hanya dapat diberikan kompensasi perpanjangan waktu tanpa kompensasi. Potensi sengketa kontrak dapat muncul apabila kedua bela pihak tidak sepakat terhadap tambahan biaya yang ditimbulkan sehingga sesuai kontrak diselesaikan melalui jalur arbitrase.
Construction Project Management carried out by the Construction Division includes the construction of Power Plants, Transmission and Substation. In the East Java, Madura and Bali Construction Division, the network construction sector carries out the functions of guidance, supervision and control of transmission and substation construction contracts. The construction industry in Indonesia has not escaped the impact of the Covid-19 pandemic in Indonesia, including the Electrical Power Transmission Line Project of PT PLN (Persero). The Covid-19 pandemic led to the emergence of policies from the government in this case the Governor, Regent and mayor to prevent the spread of Covid-19 through Large-Scale Social Restrictions (PSBB). Although the construction sector is a workplace / office that is included in the exempt category, PSBB has an impact on limiting the interaction of work activities on construction projects at PT PLN (Persero). This will disrupt the completion time of work because of limited project resources (man, material, machines). The implementation of the PSBB as a result of the impact of the Covid-19 pandemic caused disruption in the completion the Electrical Power Transmission Line Project of PT PLN (Persero) and saved potential problems from the construction contract side, namely in the form of submitting claims from service providers in the form of work time delays and additional costs. The contract handling mechanism due to the impact of the Covid-19 pandemic refers to the contract provisions and regulations for the procurement of goods and services of PT PLN (Persero). Settlement of claims for changes to the schedule of work implementation can be given an extension of the implementation time by looking at the causes of delays, namely delays caused by service providers and conditions that occur outside the will of the parties (force majeure). Delays from the service user side if there is a travel ban / construction supervision restrictions in connection with the internal regulations of PT PLN (Persero) and the delay is due to force majeure imposed on PSBB conditions as a result of the impact of the Covid-19 pandemic. Submission of additional cost claims in connection with the impact of the Covid-19 pandemic according to the procurement of goods and services of PT PLN (Persero) is completed under contract terms through negotiation of consensus, but if you consider the FIDIC provisions for the impact of Covid-19 as a force majeure, compensation for extended time can only be given compensation. The potential for contract disputes can arise if the two parties do not agree on the additional costs incurred so that according to the contract it is resolved through arbitration."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Wirya
"ABSTRAK
Keandalan suplai listrik pada proses kilang adalah sangat penting. Oleh sebab itu
sering diterapkan prinsip Maintain Reliability at any Cost. Hal ini juga berlaku
pada studi yang dilakukan di kilang Pertamina RU VI Balongan. Dimana
Balongan memiliki potensi kelebihan daya listrik yang dapat dimanfaatkan.
Pemanfaatan kelebihan daya ini dapat dilakukan dengan interkonesi ke jaringan
70kV PLN yang diharapkan dapat menambah keandalan suplai listrik di kilang
Pertamina RU VI Balongan. Dalam membangun interkonksi diperlukan modal
yang dalam penelitian ini dibayai oleh swasta dengan skema BOT, dan dibangun
skema model untuk menilai kelayakan ivestasi. Metode probabilitas dengan
simulasi Monte Carlo digunakan dalam permodelan dengan menggunakna
software Crystal Ball, sedangkan perhitungan parameter teknis menggunakan
Power System Simulation ETAP 16.0. Dari hasil penelitan ditemukan
interkoneksi dengan jaringan PLN dapat meningkatkan index keandalan (LOLP)
menjadi 0.15 hari pertahun. Dari hasil analisis keekonomian investasi
menguntungkan jika harga jual listrik (Rp/kWh) lebih besar 10% dari biaya pokok
produksi (Rp/kWh) dengan tingkat keyakinan 60%.

ABSTRACT
Reliable supply is a must in refinery operation. That is mainly the reason
Maintain Reliability at any cost were used. This method was using in Refinery
Pertamina RU VI Balongan. Refinery Pertamina RU VI S is potential excess
power to be used. This potential can be implemented by connection with 70kV
PLN which probably increase reliability of the system. To build the
interconnection, transmission line is needed which in this research was founded
by third party (independent) with BOT business scheme. This tesis propose is to
build the model for investment analysis from third party perspective. Probability
method with Monte Carlo Simulation was used with Crystal Ball Software, while
for technical parameter Power System Simulation ETAP 16.0 was used. From this
research is found reliability with LOLP index will increase to be 0,15 day/ year
While in economic analysis is found that the investment will get the profit if
selling rate is 10% higher than production cost per kWh with 60% certainty."
2017
T48898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agha Surya Digantara
"Pertambangan di Indonesia telah digarap besar-besaran dalam satu dekade ini. Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dieksploitasi secara besar-besaran. Pertambangan Batu bara dan mineral seperti emas, biji besi, biji nikel bauksit menjadi primadona para investor untuk dapat beroperasi di Indonesia. Untuk menjaga agar tidak dieksploitasi dengan besar-besaran tanpa memberikan imbal balik bagi bangsa Indonesia, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk menjaga sumber daya alam tadi di ekspoitasi secara beasr-besaran dengan mewajibkan kepada seluruh pengusaha pertambangan untuk melakukan proses peningkatan sumber daya alam menjadi barang setengah jadi dan melarang dilakukannya ekspor bahan mentah ke luar negeri. Oleh karena itu PT ABC melakukan perencanaan untuk berinvestasi membangun pabrik pengolahan nikel. Studi ini akan menganalisa kelayakan investasi pembangunan proyek pengolahan nikel dari sisi keuangan dengan melihat NPV, IRR, PI dan Discounted Payback Period dan melakukan simulasi acak dengan menggunakan simulasi Monte Carlo untuk melihat apakah investasi ini dengan unsur acak yang ada dapat menghasilkan return yang maksimal dan sebesar apa risiko yang ada dari investasi ini.

Mining in Indonesia has been exploited massively within this decade. Remembered that Indonesia is a country with abundant resources, coal and mineral mining such as gold, iron ore, nickel ore, and bauksit become popular and highly favored by many investors operates business in Indonesia. In order to protect country's natural resources for massive exploitation without proper reciprocity to the nations, government release a regulation about mineral mining in Indonesia. This regulation requires every mineral minig project to process the resources to become intermediate goods before they sell it and strictly prohibits export resources in form of raw materials. As a result, every investors including PT ABC have to build processing plant for its mineral resources to keep their business running. This study will do the feasibility analysis of nickel processing plant investment based on financial background point of view by considering some important financial factors such as NPV, IRR, PI, and Discounted Payback Period. Furthermore, this study also do sensitivity analysis about this investment by using Monte Carlo simulation in order to determine whether this investment will leads to maximum return and to evaluate the potential risk that may occur from this investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agha Surya Digantara
"Pertambangan di Indonesia telah digarap besar-besaran dalam satu dekade ini. Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dieksploitasi secara besar-besaran. Pertambangan Batu bara dan mineral seperti emas, biji besi, biji nikel bauksit menjadi primadona para investor untuk dapat beroperasi di Indonesia. Untuk menjaga agar tidak dieksploitasi dengan besar-besaran tanpa memberikan imbal balik bagi bangsa Indonesia, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk menjaga sumber daya alam tadi di ekspoitasi secara beasr-besaran dengan mewajibkan kepada seluruh pengusaha pertambangan untuk melakukan proses peningkatan sumber daya alam menjadi barang setengah jadi dan melarang dilakukannya ekspor bahan mentah ke luar negeri. Oleh karena itu PT ABC melakukan perencanaan untuk berinvestasi membangun pabrik pengolahan nikel. Studi ini akan menganalisa kelayakan investasi pembangunan proyek pengolahan nikel dari sisi keuangan dengan melihat NPV, IRR, PI dan Discounted Payback Period dan melakukan simulasi acak dengan menggunakan simulasi Monte Carlo untuk melihat apakah investasi ini dengan unsur acak yang ada dapat menghasilkan return yang maksimal dan sebesar apa risiko yang ada dari investasi ini.

Mining in Indonesia has been exploited massively within this decade. Remembered that Indonesia is a country with abundant resources, coal and mineral mining such as gold, iron ore, nickel ore, and bauksit become popular and highly favored by many investors operates business in Indonesia. In order to protect country’s natural resources for massive exploitation without proper reciprocity to the nations, government release a regulation about mineral mining in Indonesia. This regulation requires every mineral minig project to process the resources to become intermediate goods before they sell it and strictly prohibits export resources in form of raw materials. As a result, every investors including PT ABC have to build processing plant for its mineral resources to keep their business running. This study will do the feasibility analysis of nickel processing plant investment based on financial background point of view by considering some important financial factors such as NPV, IRR, PI, and Discounted Payback Period. Furthermore, this study also do sensitivity analysis about this investment by using Monte Carlo simulation in order to determine whether this investment will leads to maximum return and to evaluate the potential risk that may occur from this investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>