Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Sigit Rasyid Raharjo
"Salah satu upaya dalam mengatasi celah antara kinerja saat ini dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi terhadap individu adalah melalui pelatihan dan pengembangan. Proses pelatihan yang dilaksanakan secara tepat dan berkesinambungan tentu diharapkan dapat meningkatkan kompetensi individu yang sejalan dengan tujuan organisasi sehingga akan meningkatkan kinerja organisasi. Akan tetapi permasalahan yang sering terjadi dalam proses pelatihan adalah relevansi dan penerapan hasil pelatihan yang tidak sesuai dengan tujuan daripelatihan tersebut. Permasalahan tersebut timbul umumnya terjadi pada proses transfer pelatihan untuk diterapkan di pekerjaanya belum tercapai secara maksimal.Beberapa faktor pendorong dari kesuksesan proses transfer pelatihan pada pekerjaaan diantaranya andalah faktor karakteristik peserta pelatihan, desain pelatihan dan lingkungan kerja yang mendukung proses transfer hasil pelatihan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh validitas konten pelatihan yang didapatkan terhadap pekerjaannya dan dukungan sosial dalam pencapaian transfer pelatihan melalui mediasi motivasi untuk melakukan transfer pelatihan di pekerjaannya dalam lingkup pekerja disektor UMKM yang telah mendapatkan pelatihan. Validitas konten pelatihan adalah seberapa mirip kegiatan pelatihan yang didapatkan dengan situasi dan kondisi pekerjaan. Dukungan sosial menekankan pada sejauh mana peran dari organisasi khususnya peran supervisor dan rekan kerja dalam mendorong proses transfer pelatihan ditempat kerja. Sementara, motivasi untuk melakukan transfer pelatihan merupakan dorongan dan keinginan diri dalam mengembangkan hasil pelatihan pada pekerjaan.Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari validitas konten pelatihan dan dukungan sosial terhadap motivasi untuk melakukan transfer. Penelitian ini juga menyatakan bahwa faktor desain pelatihan yang relevan dan dukungan supervisor dan rekan kerja mempengaruhi keberhasilan proses transfer pelatihan di sektor UMKM. Penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagaimana gambaran kondisi proses transfer yang terjadi saat ini dan perbaikan yang masih perlu dilakukan untuk mendapatkan proses pelatihan yang efektif dan efisien khususnya di sektor UMKM.

The process to improve the gap between current and desired performance for individual in organization is through training and development. The training processes which organized relevantly and continuously is expected to increase the competence of individuals to fit in organizational goals in order to improve organizational performance. However, the problems that often occur in the training process is the relevance and applicability of training results does not match with the training objectives. Such problem mostly occurs in the transfer of training process applied on the job.The driving forces of the transfer of training process to job requirement are trainee's characteristics, training design and work environment that supports the process of the transfer of training. Therefore, the authors are interested in conducting a research on the influence of the perceived content validity and social support on achieving the transfer of training through the mediation of motivation to transfer within the SME's workers who had received training. Perceived content validity is the degree of training activities that similar to the situation and conditions on the job. The social support emphasizes the degree of organization roles in support transfer of training especially the role of supervisor and peer workers in the workplace. Meanwhile, the motivation to transfer training is an impulse and desire in developing the results of the training on the job.The results of this study shown that perceived content validity and social support positively and significantly influences motivation to transfer. This research also indicate that the relevance of training design to the job characteristics and both supervisor and peer support significantly influences training transfer. The research could be an instructional material about the description of training transfer processes conditions nowadays, and improvements to develop more effective and efficient training process, especially in the SME's sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Mulyadi
"Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki peran strategis terhadap percepatan pemulihan kondisi nasional dan menjaga ketahanan nasional, mengingat jumlahnya menempati posisi terbesar dalam dunla usaha di Indonesia, dan menyerap hampir 90 persen dari jumlah tenaga kerja yang ada. Dengan demikian, keberpihakan dan penciptaan iklim kondusif pada UMK akan memberikan nilai manfaat langsung terhadap mayoritas masyarakat Indonesia.
Telah diakui secara nasional maupun internasional bahwa, LKM adalah institusi yang paling tepat untuk menjadi kendaraan utama dalam upaya pemberdayaan UMK, yang pada sisi lain juga mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan penggangguran sebagai permasalahan utama nasional. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Garut, dimana dalam propinsi Jawa Barat, termasuk yang kesejahteraan masyarakatnya belum beruntung dibandingkan wilayah lain, namun ada upaya sistemik dari pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan UMK.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Dukungan LKM dalam memenuhi kebutuhan permodalan bagi UMK
2. Dukungan LKM dalam meningkatkan kapasitas usaha UMK
3. Peran LKM dalam meningkatkan ketahanan daerah
Penelitian dilaksanakan sebagai penelitian kuantitatif menggunakan metode deskritif analitis. Disiapkan kuisioner sebagai pedoman wawancara terbuka untuk mendapatkan data nominal berkaitan dengan masalah penelitian kepada UMK dan LKM di Kabupaten Garut. Sedangkan data pendukung, didapat dari studi pustaka berbagai literatur dan dokumentasi yang diterbitkan dari berbagai lembaga, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Garut dan beberapa instansi di tingkat pusat. Sehingga pada akhirnya, tergambar secara obyektif dukungan LKM terhadap UMK untuk meningkatkan ketahanan daerah Kabupaten Garut.
Penelitian di Kabupaten Garut ini dibatasi, dengan tiga permasalahan yang diharapkan jawabannya, yaitu : bagaimana dukungan LKM untuk memenuhi kebutuhan permodalan UMK di Kabupaten Garut ?; bagaimana dukungan LKM untuk meningkatkan kapasitas usaha UMK ?; dan bagaimana peran LKM dalam meningkatkan ketahanan daerah Kabupaten Garut ?.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui bahwa LKM sangat dibutuhkan dan membantu UMK untuk meningkatkan kapasitas usaha, dan meningkatkan pendapatan. Demikian pula terhadap peningkatan ketahanan daerah Kabupaten Garut, peran LKM dapat dilihat atas tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat pendapatan UMK yang juga rata-rata meningkat setelah mendapatkan fasilitas pinjaman dari LKM. Ketiga indikator tersebut menjadi ukuran bagi peningkatan kesejahteraan yang menjadi salah satu faktor utama yang mernpengaruhi ketahanan daerah.

Micro and Small-scale Enterprises (MSE) has strategic function to accelerate national revitalization and resilience. They have significant part in the whole business in Indonesia and provide almost 90% of employment. Therefore support and building conducive climate for MSE will directly create added value for majority Indonesian society.
Micro Finance Institution (MFI) have been acknowledging in national and international that they are the perfect institution to become main vehicle in order to empowered MSE, which in the other hand they will also support the eradication of poverty and unemployment as a nation problem. The Research has taken place in Garut Regencycy in West Java Province that has the least prosperity, which the local government has systematic effort to increase the prosperity by empowering MSE.
The result of this research is to observe:
1. MFI supports on fulfillment the capital needs of MSE
2. MFI supports on increasing the MSE capabilities
3. MFI roles on increasing the local preservation
The Research conducted as quantitative research with analytical descriptive methods. Questionnaires have been made as an open interview guideline to gather the nominal data that related with MFI and MSE research problematic in Garut Regency. The research has been supported also by several literature and documentation published by various institute and local government at Garut Regency. Therefore in the end the MFI supports for MSE to increase the local resilience can be described objectively.
The research has been limited for 3 problems which suppose to be resolved, : "How do MFI supports on fulfillment the capital needs of MSE, How do MFI supports on increasing the MSE capabilities and how do MFI take part on increasing the local resilience.
The research result's has shown that MFI are really needed on helping MSE to increase their capacities and earnings. Local resilience increase as well as can be shown by improvement of education, health and earnings in average level after receiving MFI loan facilities. These 3 indicators turns into parameter measured for welfare and also as a key factor which affect the local resilience.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicko Arie Prasadana
"Motivasi berprestasi adalah hal yang sangat penting dimiliki seorang pelajar khususnya mereka yang berada pada kelas 12 SMA. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan motivasi berprestasi siswa kelas 12 di kota Depok yang diwakili oleh dua SMA dan pengaruh dukungan sosial orang tua, peer group serta status sosial ekonomi yang mereka miliki. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik sampel stratified quota random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki kecenderungan motivasi berprestasi yang sedang atau cukup baik. Selain itu ditemukan bahwa ketiga faktor sosial yang telah ditentukan berpengaruh secara positif terhadap motivasi berprestasi para siswa dengan pengaruh orang tua menjadi faktor paling signifikan mempengharuhi dibanding kedua faktor lainnya.

Achievement Motivation is indeed an important element a student must possess, especially those in 12 grade. This study aims to look at the tendency of achievement motivation of 12 grade in Depok that represented by two selected high schools as well as the influence from parents and peer group social support and their economic social class. Trough a quantitative approach, researcher using a stratified quota random sampling technique.
Results of this study shows that students have moderate tendency in achievement motivation. Moreover it is found that the social supports give a positive influence in relating to achievement motivation, with the social support from parents as the most significant factor compared to other factorsSocial Support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Dwi Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji model teoritik pengaruh mediasi dukungan sosial teman sebaya pada pengaruh keterampilan sosial terhadap konsep diri akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Konsep diri akademik siswa diukur dengan menggunakan Academic Self-Concept Questionnaire ASCQ . Keterampilan sosial diukur dengan menggunakan alat ukur Social Skills Improvement System SSIS . Dukungan sosial diukur dengan menggunakan alat ukur Social Support Questionnaire for Children SSQC . Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif N=292 di lima wilayah Kota DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memediasi pengaruh keterampilan sosial terhadap konsep diri akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil ini menunjukkan bahwa keterampilan sosial memengaruhi konsep diri akademik siswa melalui dukungan sosial yang diberikan teman sebaya pada siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Akan tetapi dukungan sosial hanya memediasi secara parsial, dimana keterampilan sosial tetap kuat dan signifikan memengaruhi konsep diri akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil penelitian ini menyarankan agar keterampilan sosial siswa dan dukungan sosial teman sebaya menjadi fokus utama pihak sekolah dalam membentuk konsep diri akademik yang positif bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Kata kunci: konsep diri akademik, keterampilan sosial, dukungan sosial, siswa berkebutuhan khusus, sekolah dasar inklusif.

The aim of this study was to examine the theoretical model of mediation of social support on the effect of social skills on academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. Students rsquo academic self concept was measured by Academic Self Concept Questionnaire ASCQ . Social skills was measured by Social Skills Improvement System SSIS . Social support was measured by Social Support Questionnaire for Children SSQC . Participants in this study were students with special needs in inclusive primary schools N 292 who studied at primary inclusive schools in five areas of DKI Jakarta Province. The results showed that social support mediate the effect of social skills on academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. These results indicated that social skills affects academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools through social support. However, social support only mediate partially, it means that social skills remains strong and significantly affect the academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. These findings suggest that students rsquo social skills and peers rsquo social support should be the primary focus of the school personnel in order to improve positive academic self concept of students with special needs in inclusive primary schools. Keywords academic self concept, social skills, social support, students with special education needs, inclusive primary school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktarina
"Masa remaja awal adalah suatu tahapan dalam perkembangan yang ditandai oleh perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Perpindahan atau transisi ini menimbulkan beberapa masalah bagi remaja terutama penurunan prestasi akademik (Eccles, Hirsch, et.al., dalam Sprinthall, 1995). Untuk mengatasi dampak dari masa transisi ini remaja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan Teori Ekologi Brofenbrenner (dalam Santrock, 1999), orangtua, guru, dan teman merupakan agen sosial yang terdekat dari siswa dan berpotensi untuk memberikan dukungan sosial karena siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan sosial yang mengarah ke prestasi akademik Ainsworth (dalam Cutrona et.al, 1994,). Selain dukungan sosial, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa di sekolah, diantaranya adalah intelegensi, sikap, minat siswa, serta motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam belajar. McClelland dan Atkinson (dalam Slavin, 1994) mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Mengingat pentingnya peranan motivasi berprestasi bagi prestasi siswa disekolah serta peranan dukungan sosial bagi prestasi siswa, maka peneliti ingin mengungkap hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 256 siswa/i kelas 1, 2 dan 3 SLTPN 19 dan 56 di Jakarta Selatan, yang diambil secara clusler incidenlal sampling (sampling yang dilakukan berturut-turut terhadap unit-unit atau kelompok-kelompok yang paling tersedia). Sedangkan untuk pengambilan data digunakan dua macam alat yaitu kuesioner motivasi berprestasi yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dari McClelland (dalam Huffman, 1997) dan kuesioner persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman yang disusun peneliti berdasarkan komponen dukungan sosial dari Sarafino (1994). Dalam pengolahan data digunakan tehnik perhitungan korelasi pearson untuk mengungkap hubungan antara dukungan sosial dari orang tua, guru dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan peringkat bawah kemudian pada analisa tambahan digunakan teknik statisitik regresi berganda, dan t-test.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data adalah, ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah. Hasil analisa tambahan dengan perhitungan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi berdasarkan status sekolah (SLTP Peringkat Atas dan SLTP Peringkat Bawah) serta ada perbedaan persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman berdasarkan status sekolah (SLTP peringkat atas dan SLTP peringkat bawah). Pada hasil tambahan dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan perbedaan pada besarnya kontribusi variabel (persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru dan teman) pada siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilihat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guna, dan teman dengan motivasi berprestasi yang dikaitkan dengan prestasi siswa. Kemudian, sebaiknya disampaikan kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya peranan dukungan sosial bagi siswa dalam meningkatkan motivasi berprestasinya. Dalam hal pembuatan kuesioner dukungan sosial, sebaiknya menggunakan proporsi pernyataan negatif dan positif yang seimbang. Selain itu perlu diwaspadai penggunaan kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang mengarah kepada harapan tentang hal yang ingin diterima responden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sara Adiza Nursyahbani
"Siswa SMK di Indonesia cenderung memiliki minat berwirausaha rendah yang berakibat Tingkat Pengangguran Tertinggi (TPT) didominasi oleh lulusan SMK. Walaupun Indonesia telah mencapai standar nasional di jumlah rasio wirausaha, namun hanya tiga persen pemuda Indonesia yang menggeluti wirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat dukungan sosial keluarga, tingkat pendidikan kewirausahaan, dan tingkat literasi digital dengan tingkat minat berwirausaha online. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa minat berwirausaha lebih banyak dijelaskan melalui peran lingkungan keluarga, efikasi diri, dan pendidikan kewirausahaan. Untuk memperkaya studi sebelumnya, peneliti memfokuskan permasalahan terkait minat berwirausaha online pada siswa SMK yang dipengaruhi faktor dukungan sosial keluarga, pendidikan kewirausahaan, dan literasi digital. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei pada siswa jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 41 Jakarta. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling dengan jumlah responden sebanyak 102 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat dukungan sosial keluarga, pendidikan kewirausahaan, dan literasi digital memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat minat berwirausaha online siswa. Dukungan sosial keluarga merefleksikan tingkat dukungan keluarga pada siswa saat berminat berwirausaha. Sebelum menumbuhkan minat berwirausaha pada siswa dibutuhkan keinginan, kompetensi, dan kesadaran berwirausaha, sehingga pendidikan kewirausahaan berperan penting. Selain itu, memiliki kompetensi digital juga berperan dalam menunjang kegiatan wirausaha online.

Vocational high school students in Indonesia have a low interest in entrepreneurship which results in the Highest Unemployment Rate (TPT) being dominated by SMK graduates. Although Indonesia has achieved the national standard in the entrepreneurial ratio, only three percent of youth in Indonesia are entrepreneurs. This study aims to analyze the relationship between the level of family social support, the level of entrepreneurship education, and the level of digital literacy with the level of interest in online entrepreneurship. Previous studies have shown that interest in entrepreneurship is mostly explained through the role of the family environment, self-efficacy, and entrepreneurship education. To enrich the previous study, this research focuses on the issue of interest in online entrepreneurship in vocational students which is influenced by factors of family social support, entrepreneurship education, and digital literacy. This study uses quantitative methods with survey data collection techniques on students majoring in Online Business and Marketing at 41 State Vocational High School Jakarta. The sampling technique in this study used proportionate stratified random sampling with a total of 102 students as respondents. The results of this study indicate that the level of family social support, entrepreneurship education, and digital literacy have a significant relationship with the level of student interest in online entrepreneurship. Family social support reflects the level of family support for students when they are interested in entrepreneurship. Before growing interest in entrepreneurship in students, it takes desire, competence, and awareness of entrepreneurship, so entrepreneurship education plays an important role. Furthermore, having digital competence also plays a role in supporting online entrepreneurial activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ankiet Dayu Lelono
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Dewi
"ABSTRAK
Prestasi belajar digunakan oleh pendidik sebagai tolok ukur untuk mengetahui
sampai seberapa jauh pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan pendidik telah
diterima seorang siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
seorang siswa, salah satunya adalah motivasi berprestasi. Menurut para ahli motivasi
berprestasi dapat meramalkan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mencapai suatu
prestasi. Masa kritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah, dimana
anak membentuk kebiasaan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Oleh
karenanya, motivasi berprestasi hendaknya dipupuk sejak anak mulai sekolah.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, diantaranya
adalah lingkungan keluarga yang didalamnya mencakup pola pengasuhan dan
dukungan sosial orang tua. Ada tiga jenis pola pengasuhan yang biasa diterapkan
orang tua pada anak, yaitu: authoritative, authoritarian, dan permissive. Ketiga pola
pengasuhan tersebut di atas akan mempengaruhi perkembangan anak secara berbeda,
yang tentunya akan berpengaruh pada proses penyesuaian diri anak terhadap
Iingkungannya termasuk lingkungan sekolah dimana ia memperoleh pendidikan dan
belajar untuk mencapai prestasinya secara optimal.
Selain pola pengasuhan orang tua, dukungan sosial yang diberikan orang tua
ternyata akan memberikan dampak positif bagi prestasi belajar seorang anak.
Dukungan sosial itu sendiri secara umum mengacu pada bantuan yang diberikan pada
seseorang oleh orang-orang yang berarti baginya seperti keluarga dan teman-teman.
Dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada anak secara umum berfungsi untuk
memberikan perasaan diterima, diperhatikan, disayangi, dihargai dan dicintai. Dengan
adanya hal tersebut anak akan merasa bahagia dan tenang karena ia merasa ada orang
lain yang dapat diandalkan bantuannya bila mendapat kesulitan dalam mengikuti
pelajaran di sekolah. Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai reward dan dapat
mengarahkan serta mendorong seseorang untuk berprestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara pola
pengasuhan orang tua dan dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi
anak usia sekolah. Lebih jelasnya, penelitian ini ingin meiihat apakah ada hubungan
yang signifikan antara pola pengasuhan authoritative, authoritarian, dan permissive
dengan motivasi berprestasi anak usia sekolah, dan untuk mengetahui pula apakah ada
hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi
anak usia sekolah.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD (usia 9 - 10 tahun), karena masa
kritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah dan pada usia tersebut,
motivasi berprestasi anak sudah mulai terbentuk dengan baik. Subyek penelitian ini
yang berjumlah 218 siswa diperoleh dari 8 SD yang ada di wilayah Jakarta Pusat.
Pengambilan sampel sekolah akan dilakukan secara accidental dan semua siswa kelas
V dari sekolah tersebut akan dijadikan subyek dalam penelitian ini. Alat yang digunakan
sebagai penjaring data ada tiga macam, yaitu (i) alat untuk mengukur motivasi
berprestasi; (ii) alat untuk mengukur pola pengasuhan orang tua yang dipersepsi anak;
(iii) alat untuk mengukur dukungan sosial orang tua berdasarkan pendapat anak. Ketiga
alat tersebut berupa kuesioner yang berbentuk skala. Pengolahan data penelitian
dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara pola pengasuhan authoritative dengan motivasi berprestasi; terdapat hubungan
negatif yang signifikan antara pola pengasuhan authoritarian dengan motivasi
berprestasi; dan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola pengasuhan
permissive dengan motivasi berprestasi. Selain itu diketahui pula terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi
anak usia sekolah.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan
sumbangan-sumbangan teoritis bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di
bidang yang sama. Dari segi praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi, khususnya bagi orang tua, mengenai pola pengasuhan yang paling tepat
agar anak termotivasi unluk menunjukkan prestasinya secara optimal. Sehingga para
orang tua dapat mengurangi perilaku yang menggambarkan pola pengasuhan
autoritharian dan permissive, dan meningkatkan perilaku yang mencerminkan pola
pengasuhan authoritative. Seiain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat praktis dalam rangka mengoptimalkan fungsi orang tua sebagai sumber
dukungan sosial utama bagi anaknya yang berusia sekolah, sehingga memiliki motivasi
berprestasi yang baik."
1997
S2452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>