Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ear Marison
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerugian minimum akibat emisi harmonisa dalam suatu populasi konsumen industri, kualitas tenaga listrik yang buruk akan menimbulkan biaya, harmonisa pada instalasi penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik menimbulkan kerugian berupa penurunan kapasitas pada trafo tenaga dan pada kabel, sehingga kedua pihak akanberusaha mengurangi dampak kerugian tersebut dengan tambahan biaya investasi berupa penambahan kapasitas trafo dan kabel serta pemasangan filter, dengan menghitung biaya yang ditimbulkan di sisi penyediaan dan di sisi pemanfaatan maka total kerugian dikedua pihak akan minimum pada suatu nilai total harmonics distortion (distorsi harmonisa total) tertentu.

This research was conducted to detemine the minimum losses due to emission of harmonics in an industrial consumer population, poor quality of electrical power would cost, harmonics in the installation of electricity reduced capacity of the power transformer and the cables, so that both parties will try reduce un the impact of these losses with the additional investment cost of adding capacity transformers cables and the installation of filters, by calculating the costs incurred on the supply side and on the utilization side, the total cost in both parties will be minimum at a particular value of total harmonics distortion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Faza Rizqia
"Stasiun MRT Blok M menggunakan dua buah transformator 630 kVA untuk listrik non-traksi dengan beban harmonik, yang dapat mengakibatkan overheating dan mengurangi umur transformator. Solusi yang akan dilakukan pada transformator yang melebihi batas harmoniknya adalah melakukan derating atau penurunan kapasitas daya. Penentuan ini didasari dengan membandingkan nilai THDi dan IHDi dengan standar IEEE 519-2014. Data yang digunakan berupa nilai IHDi berorde ganjil dari 1 hingga 15, THDi, serta besarnya rugi-rugi daya akibat beban harmonik dengan menggunakan standar IEEE C57.110-2018 pada kedua transformator. Hasil yang didapatkan berupa dua transformator di stasiun tersebut mengalami nilai Total Harmonic Distortion arus (THDi) yang melebihi batas standar sebesar 8%, yaitu 34.73% pada transformator 1 dan 30.18% pada transformator 2, sehingga perlu dilakukan derating pada keduanya. Beban nonsinusoidal menyebabkan penurunan kemampuan beban maksimum yang dapat disuplai oleh kedua transformator, dimana arus r.m.s yang diizinkan, yaitu sebesar 77.4% pada transformator 1 dan 72.5% pada transformator 2 dari nilai arus rating-nya. Harmonik juga menyebabkan kenaikan pada rugi-rugi total pada kedua transformator, yaitu 34.94% pada transformator 1 dan 28.51% pada transformator 2, dimana kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan pada rugi-rugi arus eddy. Transformator 1 dan 2 mengalami derating masing-masing dengan standar IEEE C57-110 sebesar 22.6% menjadi 487.6 kVA dan 27.5% menjadi 456.8 kVA, dan dengan standar IEC 60067 sebesar 12% menjadi 541.8 kVA dan 14% menjadi 544.4 kVA. Derating pada kedua transformator dengan kedua standar aman untuk dilakukan dan memenuhi kapasitas minimum beban. Standar IEEE C57-110 memberikan solusi efektif dalam situasi paling buruk, sedangkan metode IEC 60076 memberikan derating sesuai dengan batas paling aman.

Blok M MRT Station uses two 630 kVA transformers for non-traction electricity with harmonic loads, which can cause overheating and reduce transformer life. The solution that will be carried out on a transformer that exceeds its harmonic limit is derating or reducing power capacity. This determination is based on comparing the THDi and IHDi values with the IEEE 519-2014 standard. The data used is in the form of odd-order IHDi values from 1 to 15, THDi, as well as the amount of power losses due to harmonic loads using the IEEE C57.110-2018 standard on both transformers. The results obtained were that the two transformers at the station experienced a current Total Harmonic Distortion (THDi) value that exceeded the standard limit of 8%, namely 34.73% on transformer 1 and 30.18% on transformer 2, so it was necessary to derate both of them. The non-sinusoidal load causes a decrease in the maximum load capability that can be supplied by both transformers, where the permitted r.m.s current is 77.4% in transformer 1 and 72.5% in transformer 2 of the rated current value. Harmonics also cause an increase in total losses in both transformers, namely 34.94% in transformer 1 and 28.51% in transformer 2, where the increase is caused by an increase in eddy current losses. Transformers 1 and 2 experience respective derating with IEEE C57-110 standards of 22.6% to 487.6 kVA and 27.5% to 456.8 kVA, and to IEC 60067 standards of 12% to 541.8 kVA and 14% to 544.4 kVA. Derating on both transformers with both standards is safe to do and meets the minimum load capacity. The IEEE C57-110 standard provides an effective solution in the worst situations, while the IEC 60076 method provides a derating according to the safest limit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franscetaim
"Kereta Rel Listrik pada umumnya menggunakan motor listrik DC sebagai penggerak utama. Untuk mendapatkan energi listrik DC maka PT. KAI harusmengkonversi energi listrik AC menjadi energi listrik DC. Dalam proses konversiini terdapat kerja perangkat penyearah yang menggunakan prinsip switching yangsangat cepat, dan inilah yang menyebabkan terjadinya distorsi harmonik utamapada Kereta Rel Listrik. Dalam hasil pengukuran yang dilakukan pada stasiun KRLManggarai selama enam hari, didapatkan THD-v maksimum sebesar 1.23 padahari Sabtu di fasa R. Angka ini masih dalam toleransi distorsi harmonik teganganyang dikeluarkan IEEE STANDARD 519-1992. Di lain hal nilai THD-i melewatiangka toleransi di setiap hari, dimana THD-i maksimum terjadi pada hari Minggupada fasa T. Nilai THD-i secara mengejutkan berada di kisaran 400 sampaidengan 900 lebih terjadi di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Perancangan filterharmonik jenis single tuned menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0menunjukan bahwa filter pada hari senin di fasa R memiliki performa menurunkandistorsi harmonik arus sampai rata ndash; rata sebesar 3 khusus hari Rabu, Kamis, danSenin. Tetapi filter ini masih belum bisa menurunkan THD-i pada hari jumat, sabtu,dan minggu sampai pada batas toleransi. Kata Kunci : Kereta Rel Listrik, Harmonik, Filter Harmonik single tuned.

The electric train railway generally using DC electric motor as a prime mover. Soto have a DC source, PT. KAI should converts AC source to DC source. In thisprocess, the work of rectifier devices which using principle of rapid switching thentrigger the harmonic distortion. Measurement location is at Manggarai Station insix days straight. The measurement result shows that maximum THD v is 1.23 falls on Saturday in Phase R. This number of THD v still in IEEE STANDARD519 1992 tolerance value. In other hand, the THD i has gone crossing the tolerancevalue on all day, which the maximum THD i falls on Sunday in Phase T.Shockingly enough, THD i is in range of 400 to over 900 falls on Friday,Saturday, and Sunday. Single tuned harmonic filter design using ETAP 12.6.0software shows that the filter on Monday in phase R has the performance ofreducing the current harmonic distortion at average of 3 only on Wednesday,Thursday, and Monday. But this filter still cannot reduce THD i on Friday,Saturday, and Monday to the IEEE STANDARD 519 1992 tolerance Keyword Electric Train Railway, Harmonic, Single Tuned Harmonic Filter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marganda, Naek
"Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS saat ini sedang berkembang pesat di dunia termasuk di Indonesia karena sifatnya yang ramah lingkungan tanpa mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Pesatnya perkembangan teknologi elektronika daya berdampak pada meningkatnya penggunaan PLTS dan peralatan rumah tangga yang bersifat non-linear yang menggunakan teknologi inverter. Pada PLTS, inverter digunakan untuk mengubah listrik arus searah (direct current/DC) dari sinar matahari menjadi arus bolak-balik (alternating current/AC). Inverter biasanya memiliki kecepatan switching yang lebih tinggi dari 1 kHz, yang dapat menyebabkan distorsi bentuk gelombang pada keluaran daya AC, seperti harmonisa dan disturbansi pada rentang frekuensi 9-150 kHz. Distorsi ini dapat mempengaruhi kinerja peralatan itu sendiri maupun peralatan tetangga yang terhubung ke jaringan tenaga listrik yang sama. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh berbagai jenis beban peralatan linear dan non-linear terhadap harmonisa dan disturbansi 9-150 kHz pada PLTS Atap on-grid melalui pengukuran dengan osiloskop berbasis komputer dan Power Quality Analyzer (PQA). Melalui analisis korelasi, penelitian juga mencari tahu hubungan harmonisa dengan disturbansi 9-150 kHz yang ditimbulkan pada sistem PLTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara PLTS dengan beban non-linear meningkatkan harmonisa tegangan dan disturbansi 9-150 kHz. Analisis korelasi menunjukkan bahwa tegangan harmonisa dan tegangan disturbansi 9-150 kHz memiliki hubungan yang sangat kuat pada saat PLTS dengan beban kapasitor dan peralatan non-linear.

The usage of Photovoltaic (PV) energy system as a solar power plant has been growing rapidly in the world, because it is clean without emitting greenhouse gasses. The rapid development of power electronics technology has an impact in the development of PV system and the usage of non-linear household appliances that use inverter technology. In PV system, an inverter is used to convert direct current (DC) power from sunlight to alternating current (AC). Inverters usually have a switching rate higher than 1 kHz, which may cause waveform distortions and disturbances in AC power output, such as harmonics (< 2 kHz) and disturbance in the frequency range 9-150 kHz. These disturbances may affect the performance of equipment, as well as neighbor equipment connected to the same network. This research is focused on analyzing the effect of various types of linear and non-linear equipment loads to the harmonics and disturbance in frequency 9-150 kHz on the Grid-connected Rooftop PV System by conducting laboratory measurement using a computer-based oscilloscope and power quality analyzer. Through correlation analysis, research also finds out the relationship between the harmonics and the disturbances in frequency 9-150 kHz generated in the Rooftop PV System. The results show that the interaction between PV system and non-linear loads increased the harmonics voltage and disturbance 9-150 kHz. Correlation analysis shows that the harmonic voltage and the diturbance 9-150 kHz have a very strong relationship when the load of PV system is capacitor and non-linear equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Parlinggoman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nareza Denanda Putra
"Harmonisa adalah permasalahan kualitas daya yang berupa distorsi terhadap gelombang tegangan dan arus akibat pemakaian beban non linier. Efek dari harmonisa sendiri dapat menyebabkan tidak efisiennya alat, dan merusak perangkat terutama pada alat-alat kedokteran yang memiliki harga yang cukup mahal. Pada penelitian ini akan dirancang filter harmonisa berdasarkan data hasil pengukuran setiap harinya. Urutan harmonisa dominan yang muncul setiap harinya adalah pada urutan ke-5, ke-7, dan ke-11. Lalu dirancang single-tuned passive filter untuk mereduksi distorsi harmonisa dengan beberapa variasi filter untuk mendapatkan filter yang paling optimal. Didapatkan penurunan presentase THD-i paling optimum pada jenis filter hari Sabtu dan dengan nilai IHD-I tiap fasanya yang sudah sesuai standar.

Harmonics is a power quality problem in the form of distortion to voltage and current waves due to non linear load usage. The effects of the harmonics themselves can lead to inefficient tools, and damage the device, especially in medical devices that have a fairly expensive price. In this research will be designed harmonic filter based on daily measurement data. The dominant harmonic sequence that appears each day is in the order of the 5th, 7th, and 11th. Then designed single tuned passive filter to reduce harmonic distortion with some filter variation to get the most optimal filter. The most optimum percentage reduction of THD i was observed on Saturday filter types and with IHD I values per standard phase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Ramadhani
"ABSTRAK
kWh meter adalah alat yang sehari-hari dipakai oleh para konsumen. kWh meter digunakan untuk mengukur energi lisrik yang dipakai dan harus dibayar oleh para konsumen. Pengukuran harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi agar tidak merugikan. Tanpa disadari penggunaan beban non linier oleh para konsumen mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh harmonisa terhadap kesalahan pengukuran pada kWh meter analog. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar nilai THD maka semakin besar nilai deviasi pengukuran pada kWh meter analog hingga mencapai 8.79%.

ABSTRACT
kWh meter is a tool used everyday by consumers. kWh meter is used to measure the electrical energy used and must be paid by consumers. Measurements must have a high degree of accuracy so as not to harm. Unwittingly the use of non-linear load by consumers affects this. This research was conducted to see the effect of harmonics on measurement errors on analog kWh meters. The results of this study indicate that the greater the THD value, the greater the measurement deviation value of the analog kWh meter up to 8.79%. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyanti
"ABSTRAK
Saat ini, semakin meningkatnya pembebanan dari beban non linier, membuat arus beban tidak lagi berbentuk gelombang sinus. Padahal idealnya bentuk gelombang tegangan dan arus adalah sinusoidal murni (smooth sine wave). Hal ini disebut harmonisa. Distorsi tegangan dan arus dapat menyebabkan kegagalan kerja sistem atau kegagalan kerja operasi peralatan disisi beban. Pada transformator, harmonisa dapat meningkatkan rugi-rugi beberapa diantaranya adalah arus RMS trafo menjadi lebih tinggi dari kapasitasnya, eddy current losses dan core losses.
Dalam tesis ini dilakukan analisis hubungan THD (Total Harmonic Distortion) dengan rugi-rugi berbeban (Total Load Losses) transformator (PLL) dan Arus maksimum fasa (Imax) serta hubungan orde harmonic dominan dengan PLL dengan bantuan aplikasi Transformer Harmonic Analysis Program (THAP) yang dirancang-bangun menggunakan perangkat lunak Borland Delphi 7 Enterprise.
THAP memiliki fungsi utama menghitung rugi-rugi berbeban transformator, derating kapasitas dan arus netral yang muncul karena adanya harmonisa. Selain ketiga fungsi utama tersebut, THAP juga dapat menghitung peningkatan rugi-rugi I2R (delta I2R), peningkatan rugi-rugi arus Eddy (delta PEC), k-factor, arus maksimum fasa (Imax) dan THD arus. THAP juga dapat menyajikan grafik spectrum arus harmonic tiap fasa dan tiap transformator yang dihitung, serta dapat menampilkan rincian hasil hitung dalam Microsoft excel.
Pada proses validasi THAP, arus netral hasil hitung memiliki selisih sebesar 0,0528 ampere dengan hasil simulasi, sehingga memiliki kesalahan sebesar 0,04% dan sudutnya memiliki selisih 0,0110 sehingga memiliki kesalahan sekitar 0,02%. Untuk THD arus, THAP memiliki kesalahan rata-rata sebesar 6,2% terhadap hasil ukur. Pada analisis yang telah dilakukan, hubungan THD arus dengan PLL, THD arus dengan Imax, dan THD arus dengan Rasio PLL/Imax adalah polynomial dengan masing-masing memiliki nilai keandalan trend an tingkat akurasi ramalan persamaan yang dibuat sebesar 99,9 %, 99,7% dan 99,8%. Pada THD arus yang sama, arus harmonik yang dominan pada orde yang lebih tinggi memiliki nilai PLL yang lebih besar dibanding arus harmonik yang dominan pada orde yang lebih rendah.

ABSTRACT
Nowadays, the increasing imposition of non-linear load, the load current is no longer made in the form of a sine wave. Though ideally the voltage and current waveforms are pure sinusoidal (smooth sine wave). It is called harmonics. Voltage and current distortion can cause a system failure or failure of labor work equipment operation load side. At transformer, harmonics can increase the losses some of which is the RMS current transformer becomes higher than its capacity, eddy current losses and core losses.
In this thesis analyzes the relationship THD (Total Harmonic Distortion) with Total Load Losses transformer (PLL) and the maximum current phase (Imax) and the relationship the dominant harmonic order with PLL by Transformer Harmonic Analysis Program (THAP) application which is designed, built using the software Borland Delphi 7 Enterprise.
THAP?s main functions are calculates transformer load losses, derating capacity and neutral currents that arise due to the presence of harmonics. In addition to the three main functions, THAP can also calculate the increase of I2R losses (delta I2R), eddy current losses (delta PEC), k-factor, the maximum current phase (Imax) and THD current. THAP also can present a spectrum graph of harmonic current of each phase and each transformer are calculated, and can display the details of the results calculated in Microsoft Excel.
In the THAP validation process, neutral current calculated results have a difference of 0.0528 amperes with the simulation results, so it has an error of 0.04% and the angle has a difference of 0.0110 that has an error about 0.02%. For THD current, THAP has an average error of 6.2% of the measuring results. In the analysis that has been done, the relationship with the PLL current THD, THD current with PLL, and THD current the ratio of PLL / Imax is polynomial with each having a value of reliability and accuracy rate trend forecast equation is made of 99.9%, 99, 7% and 99.8%. At the same THD current, harmonic currents which are dominant in the higher-order has PLL value greater than the dominant harmonic currents in the lower order.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Anderson Manerep
"Sumber utama penggerak Kereta Rel Listrik yaitu motor listrik DC yang disuplai oleh tegangan DC sebesar 1500 V dari hasil konversi penyearah. Penyearah terdiri daripada komponen elekronika daya yang menyebabkan timbulnya harmonisa. Hasil pengukuran distorsi harmonisa maksimum yang terjadi pada Kubikel 20 kV/ 1,2 kV menunjukkan bahwa tingkat harmonisa tegangan (THD-V) terbesar masih di bawah batas standar IEEE (<5%) yaitu 1,91 %, terjadi pada hari sabtu (19/11/2016), Pukul 04:30:00 WIB di fasa R sedangkan tingkat harmonisa arus (THD-I) terbesar sudah berada diatas standar IEEE (<20%) yaitu 206,1 % terjadi pada hari Sabtu (19/11/2016) pukul 01:31:00 WIB di fasa S. Perancangan filter harmonik dilakukan berdasarkan simualasi dan analisis setiap fasa yang dilakukan setiap hari. Hasil simulasi ETAP 12.6.0 menunjukan bahwa spesifikasi rancangan filter hari Jumat Fasa S dan T memiliki performa terbaik dan dapat mereduksi harmonisa arus hingga rata-rata 3,95 %.

The main source of Electric Train is a DC electric motor is supplied by a DC voltage of 1500 V from the conversion by rectifier. Electronics components rectifier comprised of power that causes harmonics. The results of measurements of the maximum harmonic distortion that occurs in a cubicle 20 kV / 1.2 kV showed that the level of voltage harmonics (THD-V), the largest still under the IEEE standard limit (<5%), ie 1.91%, occurred on Saturday (19 / 11/2016), at 4:30:00 pm on phase R while the level of current harmonics (THD-I) the already above the standard IEEE (<20%), ie 206.1% occurred on Saturday (19/11 / 2016) at 01:31:00 AM in phase S. Harmonic filter design is based simualasi and analysis of each phase, every day. 12.6.0 ETAP simulation results show that the design specifications of the filters on Friday in phase S and T has the best performance and can reduce the current harmonics up to an average 3.95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriansyah
"Kereta Rel Listrik (KRL) disuplai tegangan 1500 V DC oleh gardu traksi yang didalamnya terdapat komponen penyearah. Penyearah ini memproduksi harmonisa yang menyuntikkan arus menuju sumber tegangan menengah 20kV PLN dan dapat menyebabkan rusaknya peralatan listrik. Skripsi ini bertujuan untuk merancang filter untuk mereduksi arus harmonisa distasiun Bogor. Skripsi ini memiliki batasan masalah sebagai berikut, pertama sumber harmonisa yang digunakan adalah penyearah 1500 V DC dan beban non-linier lainya pada gardu traksi Stasiun Bogor. Kedua alat ukur yang digunakan adalah HIOKI 3169 Power Analyzer, dan ketiga jika distorsi harmonisa melebihi standar, maka dilakukan perancangan filter pasif dan akan disimulasikan dan diuji kinerjanya dengan menggunakan program ETAP Power Station 12.6.0.
Hasil pengukuran distorsi harmonisa pada kubikel 20kV/1.2kV gardu traksi dengan PQA menunjukkan THD maksimum tegangan sebesar 3,43 % dan THD arus maksimum sebesar 94,98% THD maksimum tegangan masih standar IEEE (<5%) sedangkan THD maksimum arus berada dinilai yang melebihi standar IEEE (<20%). Untuk mengurangi efek distorsi harmonisa arus, dirancang filter pasif untuk memfilter harmonisa orde ke-5,ke-7, dan ke-11. Hasil simulasi dengan ETAP 12.6.0 didapatkan hasil rancangan filter pasif optimum dapat mengurangi THD arus hingga rata-rata 5,5 %.

Electric train is supplied with 1500 VDC by traction substation which have components of the rectifier. This rectifier produces harmonics that inject harmonics current toward source 20kV PLN and cause the damage of electric utility. This paper have a conclusion to design passive filter for reduce harmonic current at Bogor station. This observation using experimental method with sequence, first literature study, second harmonic distortion measuring and analysis at traction substation in Bogor and third design passive filter will simulation with ETAP powes station 12.6.0 program.
Measurement results of harmonic distortion at 20kV/1.2kV cubicles in traction substation with PQA shows that the maximum value of THD-v is 3,43% and the maximum value of THD-i is 94,98%. THD-v is below IEEE standard (< 5 %) and THD-i is over IEEE standard (<20 %). In order to reduce the effects of harmonics currents, passive filter is designed to filter harmonics for 5th, 7th and 11th order. ETAP 12.6.0 simulation result obtains the optimum design of passive filter that can reduce THD-i to 5,5% average.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>