Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110214 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dony Armanto
"Aspek biologi ikan terbang merupakan salah satu informasi ilmiah yang dibutuhkan dalam merumuskan kebijakan pengelolaannya. Aspek ini diuji pada ikan terbang Cheilopogon katoptron yang merupakan hasil tangkapan utama nelayan di perairan Pemuteran Bali Barat, dengan pengoperasian drift gillnet selama bulan April-Juni 2011.
Aspek biologi merupakan permasalahan utama yang dibahas dalam penelitian, dengan tujuan untuk memperoleh informasi nisbah kelamin, pola pertumbuhan, kondisi, masa pemijahan, kondisi lingkungan, dan makanan. Pengumpulan sampel meliputi data panjang-berat, kematangan gonad, isi perut, data parameter fisik air dan populasi plankton.
Data dianalisis dengan fungsi regresi, uji-t dan koefisien determinasi. Data sebaran panjang untuk ikan terbang jantan pada 168-231 mm dan betina 158-284 mm, dengan perbandingan sex ratio jantan-betina sebesar 1,8:1,0. Kondisi ikan terbang jenis ini dinyatakan sebagai ikan yang kurus dan belum memasuki masa pemijahan.
Pertambahan ukuran panjang ikan memberikan pengaruh yang nyata dan keeratan yang tinggi terhadap pertambahan berat ikan terbang Cheilopogon katoptron jantan (2,6 %) dan betina (1,8 %). Pertambahan panjang ikan juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap volume isi perut ikan terbang Cheilopogon katoptron, yakni pada kisaran 1,7 - 2,8 %. Pada bulan Juni 2011, perairan Pemuteran Bali Barat diduga terjadi upwelling, yang didukung oleh data parameter fisik air laut dan adanya lonjakan pertumbuhan fitoplankton.

Biological aspects of flying fish is one of the scientific information needed to formulate management policy. This aspect was tested on Cheilopogon katoptron which the main catches of fishermen in the waters of Pemuteran Bali Barat, with the operation of drift gillnet during of April to June 2011.
Biologycal aspect is the main issue discussed in the research, with the aim to obtain information sex ratio, growth patterns, conditions, spawning time, food and environmental conditions. Samples collection was cover of length-weight data, gonad maturity, stomach contents, physical water parameters and plankton populations.
Data were analyzed with regression, t-test and determination coefficient. Data on the distribution of the length on male was 168-231 mm and female was 158-284 mm, with a sex ratio of male-female were 1.8:1.0. The condition of fish flying fish species is expressed as a skinny and have not entered the spawning period.
Added fish length gives a real impact and high closeness of flying fish weight Cheilopogon katoptron, males (2.6 %) and females (1.8 %). Fish length also provide a noticeable effect on the stomach contents volume of, in the range of 1.7 % to 2.8 %. In June 2011, the waters of Pemuteran Bali Barat is suspected upwelling, which is supported by the data of physical water parameters and occurrence of phytoplankton blooming.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30172
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Adrim
"Fish Associated in the Seagrass BED,the seagrass bed is the high biological productivity in the shallow waters....."
[Place of publication not identified]: Oseana, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional Indonesa,
570 BBB
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Vidi Nur Fitrah
"Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia telah meningkatkan kompetensi antar maskapai penerbangan yang ditandai dengan tarif penerbangan yang semakin murah. Harga tiket pesawat yang murah hams dapat diimbangi dengan kualitas keselamatan dalam penerbangan yang dipengaruhi oleh faktor kondisi pesawat. Untuk memastikan kualitas keselamatan penerbangan tetap terjamin dan harga tetap kompetitif, perusahaan penerbangan mesti menerapkan manajemen pemeliharaan pesawat terbang secara optimal. Untuk mengukur kinerja dari akti vitas pemeliharaan pesawat terbang yang telah dilakukan, tentunya diperiukan suatu metode yang sesuai dengan karakteristik pengukuran kinerja dan juga indikator-indikator pengukuran kinerja yang selaras dengan kebijakan perusahaan.
Metode pengukuran kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEA. DEA digunakan karena mampu mempertimbangkan banyak variabel yang mewakili indikator-indikator kinerja akti vitas pemeliharaan pesawat terbang, sehingga dapat diketahui efisiensi aktivitas pemeliharaan terhadap setiap jenis pesawat yang dimiliki perusahaan. Selain itu, DEA juga mampu memberikan hasil sebagai benchmark bagi pesawat dengan aktivitas pemeliharaan yang inefisien. Variabel input dan output yang digunakan dalam model DEA mewakili indikator-indikator kinerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan dalam hal manajemen pemeliharaan pesawat terbang.
Model DEA yang diusulkan dalam penelitian ini terdiri dari biaya pemeliharaan langsung sebagai variabel input sedangkan variabel output terdiri dari total jam terbang serta jumlah keterlambatan dan pembatalan penerbangan karena alasan teknis. Dari pengukuran kinerja yang dilakukan terhadap enam jenis pesawat dalam kategori rotary wing (R/W), diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa hanya aktivitas pemeliharaan terhadap tiga jenis pesawat yang digolongkan efisien yaitu Bell 430, Bolkow NBO-105 dan Puma SA-330J.

The rapid growth of flight industries in Indonesia have increased the competitive level between airline companies, which is marked with low tariff flight. Cheap flight's cost should be balanced by the quality of safety in flight, which depends on technical condition of the aircraft. To ensure the quality of safety in flight and also to keep the cost remain competitive, airline companies should deploy aircraft maintenance management optimally. To measure the performance of aircraft maintenance activities accurately, it needs a proper method which is suitable with performance measurement characteristic and also the use of performance measurement indicators which is aligned with company's policy.
The performance measurement method proposed in this research is Data Envelopment Analysis (DEA). DEA is used in this research because it can consider many variables which represent performance indicators of aircraft maintenance activities, so it can measure the efficiency of the maintenance activities against each type of aircrafts owned by the company. Besides that, DEA is also able to identify benchmark for the type of aircrafts with inefficient maintenance activities. The input and output variables used in the DEA model represent performance indicators which accommodate the company's policy regarding the aircraft maintenance management issues.
The DEA model proposed in this research used direct maintenance cost as an input variable, while the output variables consist of total flight hours and technical delay and cancellation. The performance measurement is conducted to six types of aircraft within rotary wing (R/W) category. And the results show that there are three types of aircraft which are considered efficient in terms of aircraft maintenance activities, which are Bell 430, Bolkow NBO-105 and Puma SA-330J.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebijakan pembangunan perikanan Indonesia di masa lalu banyak mengalami kegagalan ,hal ini dikarenakan doktrin comman prperty,sentralistik dan anti pluralisme hukum. akibatnya kebijakan seperti ini telah meciptakan permasalahan yang kompleks di masyarakat pesisir,seperti kerusakan ekologi pesisir dan laut,kemiskinan nelayan,konflik dan lain sebagainya
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Henderson, I. F.
Harlow, England Longman Scientific and Technical
R 403.03 Hen h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Salatiga : Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2006,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Gilang Septarina
"Ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) merupakan salah satu spesies ikan pelagis penting yang banyak ditemukan di perairan Indo-Pasifik, hidup di daerah neritik, sehingga dikhawatirkan rentan terhadap overfishing. Oleh sebab itu perlu dilakukan eksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan aspek reproduksi, morfometri dan makanan sebagai langkah awal untuk mendapatkan data yang nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengelolaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) yang ditangkap di Laut Jawa (morfometrik : panjang, berat, ukuran pertama kali tertangkap), reproduksi (perkembangan gonad dan fekunditas) serta jenis makanan. Contoh ikan diperoleh dari ikan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu pada bulan April-Mei 2012 sebanyak 164 ekor, ditangkap menggunakan gillnet dengan ukuran mata jaring 4 inchi dan kapal dengan ukuran 30-70 GT yang beroperasi di sekitar Laut Jawa. Ikan diukur panjang dan beratnya, dibedah untuk menentukan morfometri (panjang dan berat), reproduksi (Perkembangan gonad dan fekunditas) dan makanannya. Hasil perhitungan panjang berat ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) bersifat alometrik negatif. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa antara ikan tongkol abu betina dengan ikan tongkol abu jantan sama banyaknya dengan perbandingan 1:1,34. Tingkat Kematangan Gonad, pada bulan April 2012 ikan sedang mengalami TKG I, II, III dan IV sedangkan pada bulan Mei 2012 ikan yang tertangkap sebagian besar sedang mengalami TKG IV dan ada beberapa yang telah mengalami pemijahan (spent). Fekunditas telur ikan tongkol abu berkisar antara 252.000- 4.138.285 butir. Panjang pertama kali tertangkap 47,6 cm sedangkan ikan yang pertama kali bertelur pada panjang 42,5 cm. Isi lambung ikan tongkol abu yang diteliti adalah ikan teri, karena tergolong predator.

Longtail tuna (Thunnus tonggol) is one of the important pelagic fish species that are found in the Indo-Pacific waters, living in the neritic habitats, so feared vulnerable to overfishing. It is necessary to explore importants biological factors supporting the sustainable fisheries management of longtail tuna (Thunnus tonggol) population from Java Sea. The objective of this research is to study the reproductive biology, morfomethry and food of longtail tuna (Thunnus tonggol) from Java Sea. A total of 164 samples were taken from fish captured in Java Sea and landed by fish landing centre Karangsong, Indramayu, West Java at April until May 2012, fishing gear gillnet with 4 inch hole. Fish length and weight were measured, dissected to determine morphometry (length and weight), reproduction (gonad development and fecundity) and food. The results of the calculation of the length weight of lontail tuna (Thunnus tonggol) is negative Allometric. Sex ratio showed between males longtail tuna with females longtail tuna as the ratio of 1:1,34. Longtail tuna in Java Sea had a lenght at first captured (Lc) 47,6 cm but mature stage for 42,5 cm. Food of longtail tuna (Thunnus tonggol) is anchovy becaused this species is predator.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mien A. Rifai
jakarta: Balai Pustaka, 2004
R 570.03 RIF k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan model pembelajaran yang relatif tepat untuk meningkatkan pemahaman mahaiswa terhadap konsep biologi sel. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah biologi sel, semester VI tahun 2005/2006. Model pembelajaran koperatif yang digunakan adalah jigsaw, mahasiswa dibagi menjadi 6 (enam) kelompok dan dilaksanakan dalam tiga siklus...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>