Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manuhutu, Romi Ryan
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan LPG 3 Kg PSO dan LPG 12 Kg Non PSO. Persamaan awal faktor yang mempengaruhi disusun berdasarkan penjelasan ahli Pertamina yang disusun dengan mengadopsi langkah-langkah pada metode delphi. Faktor yang mempengaruhi merupakan produk Pertamina yang dihubungkan dengan kebijakan terkait program konversi Mitan ke LPG 3 Kg. Selanjutnya persamaan awal tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik regresi dengan bantuan perangkat lunak Eviews untuk menghasilkan persamaan sebagai model penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO. Hasil model mendeskripsikan hubungan antar faktor pengaruh terhadap penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO.

"
2011
T29777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fiori Rizki Djuwita
"Kebijakan subsidi LPG 3 Kg yang sedang berjalan di Indonesia saat ini berbasis komoditas sehingga beresiko tinggi untuk menyasar target yang salah karena setiap orang dapat dengan bebas membelinya. Untuk mengatasi tingginya beban belanja subsidi pada ruang fiskal, pemerintah Indonesia berusaha untuk melakukan reformasi subsidi yang menghasilkan Rancangan Kebijakan Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran. Namun, isu peralihan kebijakan ini meresahkan kelompok usaha mikro. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fungsi rancangan subsidi LPG 3 Kg sebagai suatu instrumen perlindungan sosial bagi kelompok usaha mikro. Penelitian ini juga berusaha untuk menggambarkan elemen-elemen pertimbangan yang diambil oleh rancangan kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran dalam konteks pengambilan keputusan dengan menggunakan kerangka analisis kebijakan kesejahteraan sosial oleh Gilbert dan Terrel. Wawancara mendalam dilakukan terhadap perencana kebijakan, perwakilan dan pelaku usaha mikro serta ahli perlindungan sosial. Studi dokumentasi dilakukan pada perundang-undangan terkait dan hasil uji coba pemanfaatan teknologi dalam penyaluran subsidi LPG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsidi LPG 3 Kg secara umum merupakan suatu bentuk perlindungan sosial bagi kelompok miskin dan rentan pada masyarakat melalui pengurangan biaya kegiatan yang dibebankan kepada masyarakat. Selain itu, melalui perspektif kebijakan kesejahteraan sosial, sudah memilih elemen-elemen pertimbangan terbaik pada rancangan kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran.

The 3 Kg LPG subsidy policy currently ongoing in Indonesia is having a form of commodity-based so there is a high risk of mistargeting as anyone can buy it freely. To overcome the high burden of subsidies spending on the fiscal space, the Indonesian government is planning to conduct subsidy reforms that resulted the Design of Targeted 3 Kg LPG Subsidy. However, the issue of the policy phased out and rationalized is raising the insecurity of the micro businesses. This study aims to see the role of the 3 Kg LPG subsidy as a social protection instrument for the micro businesses. This study also seeks to describe the elements in the dimensions of choices in social welfare policy taken by the targeted 3 Kg LPG subsidy policy design in the context of decision making using a social welfare policy analysis framework by Gilbert and Terrel. In-depth interviews were conducted with policy planners, representatives and owners of microbusinesses as well as social protection expert. The documentation study was carried out on the relevant legislation and the pilot project report of the utilization of financial technology for the distribution of LPG subsidies. The results showed that the 3 Kg LPG subsidy in general is a form of social protection for the poor and vulnerable in society through reducing the cost of activities that are supposed to be accrued by the community. In addition, as per the perspective of social welfare policies, has selected the best consideration elements in the design of targeted 3 Kg LPG subsidy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wegig Ardianto
"ABSTRAK
Pemanfaatan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik dalam negeri dalam hal ini flare gas untuk memaksimalkan sumber energi nasional, peningkatan penyediaan LPG Nasional, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah setempat. Pemanfaatan flare gas saat ini sudah dilaksanakan dengan telah beroperasinya Kilang LPG di Bekasi, provinsi Jawa Barat dengan kapasitas produksi 150 ton/hari. Kilang LPG menghasilkan produk berupa LPG,condensate, dan lean gas. Berdasarkan data produksi rata-rata tahun 2009, diperoleh produksi rata-rata per hari adalah 89,47ton/hari. Dari data dan kapasitas produksi kilang LPG itu sendiri, maka perlu dikaji dan dievaluasi efektivitas produksi kilang LPG tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pemodelan dengan software simulator berdasarkan variabel-variabel yang ada.
Hasil analisa dan perhitungan menunjukan bahwa cryogenic unit system pada kilang LPG belum efisien sesuai dengan desain basis. Pada simulasi dengan komposisi dan feed gas data existing pertanggal 3 Agustus 2009, diperoleh hasil produksi LPG sebesar 119,70ton/hari. Dengan merubah temperature E-202 (T out) sesuai dengan data existing pertanggal 3 Agustus 2009 yaitu sebesar 2.91 Deg.F, maka diperoleh hasil produksi LPG dari simulasi sebesar 104.7 ton/hari dengan heat duty sebesar 3.21 MMBTU/hr. Efektivitas produksi LPG pada tahun 2009 belum tercapai. Perbandingan prosentase recovery LPG dari data di simulasi (sebesar 81.17%) dengan prosentase recovery LPG dari data existing (sebesar 71.59%), maka diperoleh deviasi sebesar 11.80%. Untuk meningkatkan efektivitas produksi pada kilang LPG adalah dengan meningkatkan efisiensi pada cryogenic unit.

ABSTRACT
Utilization of natural gas to meet domestic needs of the domestic market in the flare gas to maximize energy sources nationwide, the National LPG supply enhancement, and improving the quality of the local environment.Utilization of flare gas is now implemented by the operation of Refinery LPG in Bekasi, West Java province with a production capacity of 150 tons / day. LPG plant produces products such as LPG, condensate, and lean gas. Based on the average production data in 2009, obtained an average production per day was 89.47 tons / day. Of data and refinery LPG production capacity itself, it needs to be studied and evaluated the effectiveness of the production of the LPG plant. This study used modeling with software simulator based on existing variables.
Analysis and calculation results show that the cryogenic unit at the refinery LPG system has not been efficient in accordance with the design base. In the simulation with feed gas composition and the existing data on August 3, 2009, LPG production results obtained by 119.70 tons / day. By changing the temperature of E-202 (T out) in accordance with the existing data on August 3, 2009 at 2.91 Deg.F, the obtained results from the simulation of LPG production 104.7 tons / day with a heat duty of 3.21MMBTU / hr.Effectiveness of LPG production in 2009 has not been reached. LPG recovery percentage comparison of the data in the simulation (by 81.17%) with the percentage recovery of the data existing LPG (by 71.59%), the obtained deviation of 11.80%.To improve the effectiveness of the refinery LPG production is to increase the efficiency of the cryogenic unit."
2013
T35159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Siswandi
"ABSTRAK
Alasan utama melakukan studi pemasaran ini adalah untuk mengidentifikasi kesempatan/peluang pasar LPG di Sulawesi Utara. Setelah studi/riset dilakukan, selanjutnya mengevaluasi setiap kesempatan pasar, dan secara spesifik mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan dan potensi laba setiap kesempatan pasar.
Potensi pasar LPG Sulawesi Utara cukup besar bila dilihat dari target pasar yang akan dimasuki, yakni jurnlah penduduklrumah tangga, jumlah restoranlwarung, jumlah hotel, dan transportasi. Dari potensi pasar LPG yang ada perlu dianalisis kelayakan dan keekonomian pemasaran LPG di Sulut untuk kemudian mencari solusinya.
Kendala utama disini adalah tingginya harga jual dan tidak terjaminnya ketersediaan LPG di pasar karena supply point yang terlalu jauh ± 2.051 Km. Kendala ini harus dapat diatasi sesuai dengan tujuan pemasaran yakni : memenuhi kesempatan/peluang pasar LPG dengan melakukan investasi atau memasarkan LPG seperti saat ini tanpa melakukan investasi. Dari kendala ini maka ditawarkan tiga altematif berikut :
Alternatif I
Penimbunan LPG dan pengisian ke botol LPG atau Filling Plan di Makassar, kemudian dibawa ke Sulut untuk dipasarkan.
Alternatif II
Alternatif III
Penimbunan LPG dan pengisian ke botol LPG atau Filling Plan di Sulut.
Dari analisis untung/rugi dari segi subjek yang terlibat dan analisis keekonomian terhadap investasi dari ketiga alternatif tersebut, diperoleh hasil bahwa potensi dan peluang pasar LPG di Sulut cukup besar dan bila dilakukan analisis harga sesuai dengan harga pasar bahan baku LPG, maka alternatif yang menguntungkan adalah alternatif rembangun Depot LPG di Sulut.

ABSTRACT
The main reason carry out the marketing study is to identify LPG market opportunities in North Sulawesi. After the study, every market opportunity is evaluated, in specific : the size, growth, and profit potential of market opportunities measured and forecasted.
Market potential LPG in North Sulawesi is big enough when we observe target market which going into, such as: population of peoplelhouse holds, restaurant, hotel and transport. Now, the market potential LPG in North Sulawesi is need feasibility study and marketing economical and then looking for the solution.
The main constraints are very expensive selling price and unsecure of supply, because the supply point is too far (about 2.051 kilo meters). This constraint must be coped in line with the objective of LPG marketing in North Sulawesi namely : to meet LPG market demand with investment or LPG marketing with the conditions, like now without investment. From this constraint we have three alternative solution :
Alternative I:
Heap of LPG and filling plan in Makassar, then bring to North Sulawesi for marketing.
Alternative II:
Heap of LPG in Makassar, and then bring to North Sulawesi in the bulk (skid tank) then in North Sulawesi filling to the LPG bottle and marketing later.
Alternative III: Seting Up New LPG Depot in North Sulawesi.
Heap of LPG and Filling Plan in North Sulawesi.
From profit and loss analysis to subject involvement, and economic analysis toward alternative investment are come to conclude that LPG market opportunities and potency are promising enough in North Sulawesi, and the most profitable alternative solution to setup new LPG Depot in North Sulawesi.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galan Atmagita
"Pentingnya penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebagai sumber energi non-transportasi di Indonesia, terutama dalam industri Food and Beverage, telah meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. LPG mendominasi konsumsi energi Migas non-transportasi dengan persentase yang tinggi. Distribusi LPG di Indonesia menunjukkan bahwa Pulau Jawa memiliki konsumsi terbesar di negara ini. Namun, pola suplai LPG di Pulau Jawa masih belum optimal, mengakibatkan kelangkaan di beberapa wilayah. Perusahaan MIGAS menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan LPG, terutama dalam penyediaan LPG untuk SPBE dari terminal depot. Penelitian ini mengembangkan model matematika menggunakan metode Minimum Cost Network Flow Problem dengan simplex method untuk mengoptimalkan pola suplai LPG di Pulau Jawa. Model ini mempertimbangkan batasan dan mampu memenuhi permintaan SPBE sebesar 8.866,94 MT. Selain itu, model ini mengurangi biaya operasional perusahaan MIGAS hingga 28% atau Rp 2.134.977,00. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model matematika yang dikembangkan dapat meningkatkan efisiensi pola suplai LPG di Pulau Jawa dan memberikan peluang pengurangan biaya bagi perusahaan MIGAS. Penelitian ini memberikan kontribusi positif dalam mengatasi permasalahan distribusi LPG di Pulau Jawa dan bermanfaat dalam mengurangi biaya operasional perusahaan MIGAS.

The importance of using Liquefied Petroleum Gas (LPG) as a non-transportation energy source in Indonesia, especially in the Food and Beverage industry, has increased along with population growth. LPG dominates non-transport oil and gas energy consumption by a high percentage. The distribution of LPG in Indonesia shows that Java Island has the largest consumption in the country. However, the LPG supply pattern in Java Island is still not optimal, resulting in scarcity in some areas. MIGAS companies face challenges in meeting LPG demand, especially in supplying LPG for SPBE from terminal depots. This research develops a mathematical model using the Minimum Cost Network Flow Problem method with simplex method to optimize the LPG supply pattern in Java. This model considers the constraints and is able to meet the demand for SPBE of 8,866.94 MT. In addition, this model reduces the operational costs of MIGAS companies by 28% or Rp 2,134,977.00. The results of this study indicate that the developed mathematical model can improve the efficiency of LPG supply patterns in Java and provide cost reduction opportunities for MIGAS companies. This research provides a positive contribution in overcoming LPG distribution problems in Java and is useful in reducing the operational costs of MIGAS companies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Sukardi
"ABSTRAK
Program konversi minyak tanah tanah ke Liquefied Petroleum Gas LPG sejak 2007 telah berhasil dilakukan, indikasinya adalah tren penggunaan LPG semakin meningkat setiap tahunnya hingga saat ini. Dibalik kepopulerannya LPG terdapat kelemahannya antara lain sering tejadinya kasus ledakan tabung gas, kelangkaan pasokan, serta sebagian besar LPG di impor dari luar negri. Program Jaringan gas kota yang dicanangkan pemerintah dalam hal ini kementrian ESDM bertujuan salah satunya adalah dapat menggeser penggunaan konsumsi LPG. Sehingga bukan hanya pengurangan impor LPG tapi melainkan subsidi LPG juga dapat ditekan. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai konsumsi bahan bakar untuk memanaskan air hingga mencapai suhu tertentu. Didapat bahwa bahan bakar yang paling cepat dan biaya paling murah adalah dengan menggunakan bahan bakar gas kota, yaitu 186 detik dengan biaya Rp. 68 . Selain itu dianalisis juga penerapan bahan bakar jika dimanfaatkan untuk daerah DKI Jakarta.

ABSTRACT
Kerosene conversion program to Liquefied Petroleum Gas LPG since 2007 has been successfully carried out, the indications are the trend of the use of LPG has increased every year until now. Behind the popularity of LPG there are disadvantages include frequent case of occurrence of gas cylinder explosion, scarcity of supply, as well as most of LPG imported from abroad. City gas network programs launched by the government in this case the Ministry of Energy and Mineral Resources aims is able to shift the use of LPG consumption. So that not only a reduction in imports of LPG, but also reducing LPG subsidies. In this research, analyzed the fuel consumption to heat the water until it reaches a certain temperature. Found that fuel the fastest and most inexpensive cost is to use city gas fuel, ie 186 seconds at a cost of Rp. 68. In addition it also analyzed the application of fuel when used for the Jakarta area."
2016
T46907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam penelitian ini dilakukan pcmhualan 3 jcnis burner bcrtipc bunsen yaitu, burner dengan 7 buah lubang bulat, burner dengan lubang kotak, dan bumer dengan lubang kombinasi anlara bulat dan kolak. Disamping itu digunakan pula bwlner konvensional sebagai pembanding, Selanjutnya dilakukan uji kinerja kompor gas dengan memvariasikan Iaju alir LPG dan waktu pcmbakaran. Analisis yang dilakukan meliputi elisiensi tem1al, suhu nyala, emisi gas CO3 , UI-IC, dan NOX.
Dari pengamatan terhadap nyala yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa campuran bahan bakar-udara senantiasa bcrada dalam kondisi rich (bahan bakar berlcbih) Penamhahan Iaju alir bahan bakar akan meningkatkan kondisi rich pada campur:m_ Nyula yang dihasilkan olch kcliga burner yang dirancang lidak mengalami fenomena flaxlzbuck ataupun blowqm dan juga tidak sulit untuk dinya|akan_
Dari data efisiensi yang didapat menunjukkan bahwa bumer Iubang kotal-:-
bulat memiliki eiisiensi tcrmal yang lebih tinggi dibandingkan bumer yang lainnya.
Efisiensi Lerlinggi burner lubang kotak-bulat diperoleh pada laju alir LPG 700 ml/menil, yaitu 69,61 3% (26,80'?% Iebih tinggi dari bumer konvensional). Efisiensi tertinggi unluk burner _icnis lainnya sccam bcrlurul-iurut ndaluh 65,‘)6% untuk burner lubang bulat, dan 64,85% untuk bumer ko\ak.
Dulu cmisi mc|1unjukkan bahwu burner hasil zmmodifikasi mcnunjukkan kecenderungan yang berbeda-beda untuk setiap jenis polutan dari setiap bumer.
Dari jumlah CO2 yang dihasilkan, dapat dikclahui bahwa nyala yang dapai menarik oksigen berdifusi kc dalamnya akan menghasilkan CO; yang lebih tinggi karena rcalcsi pembaknran yang teqadi lebih sempuma. Jumlah CO; yang dihasilkan dakam persen untuk masing-masing burner pada laju alir LPG 700 mi/menit adalah 4,3%
untuk burner konvcnsional, 6,9% untuk bumer lubang bulal, 92% untuk bumer kotak, dan 8,5% untuk bumer kotak-bulat. Untuk kemampuan mereduksi emisi NOx kctiga bumer yang dirancang menunjukkan kinerja yang Iebih buruk dari bumer konvensional. Konsentrasi NOx yang dihasilkan dalam ppm untuk setiap burner pada laju alir LPG 700 ml/menit adalah 17 ppm untuk bumer konvensional, 25 ppm untuk bumer lubang bulat, 29 ppm untuk bcmer kotak, dan 28 ppm untuk bumer kotak-bulat."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surjosatyo
"ABSTRAK
Kebutuhann akan, adanya energi alternatif semakin lama semakin mendesak. Hal ini diketahui dengan terus meningkatnya harga bahan bakar minyak dari waktu ke waktu. Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak bumi mempunyai potensi besar dalam memanfaatkan LPG untuk kendaraan bermotor. LPG mengandung banyak keuntungan antara lain murah harganya, menghasilkan emisi gas relatif bersih serta mempunyai nilai oktan yang tinggii. Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengetahui aspek kinerja LPG terhadap motor Otto.
Terdapat penurunan daya sebesar 28% pada titk optimal pada putaran yang lebih rendah pada saat motor Otto menggunakan LPG.
Sedangkan kebutuhan bahan bakar spesifik berdasarkan besaran volumetrik (1kWh) terhadap pemakaian Premium lebih boros kira-kira 20.15%.
Tentang masalah lingkungan, ternyata emisi gas CO dari LPG jauh lebih rendah untuk putaran yang sama 2200 1/min sebesar 95.83%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Aulia
"LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan bahan bakar yang digunakan untuk sektor rumah tangga di Indonesia. Setelah program konversi dari penggunaan minyak tanah ke LPG secara masif untuk sektor rumah tangga pada tahun 2008, permintaan akan LPG meningkat hingga dua kali lipat dan lebih dari 50% kebutuhan dalam negeri merupakan impor. Sumber energi alternatif dibutuhkan untuk bisa mensubstitusi LPG sebagai bahan bakar sektor rumah tangga guna mengurangi angka impor LPG yang sudah mencapai 70%. Dimetil Eter (DME) merupakan bahan bakar yang memiliki sifat yang mirip dengan LPG sehingga dapat digunakan secara langsung dalam menggantikan LPG dengan sedikit modifikasi. Selain dari pada itu, DME dapat diproduksi dari bahan baku yang terbarukan seperti biomassa dan batubara yang tersedia cukup melimpah di Indonesia. Dalam tahapan aplikasinya sebagai bahan bakar adalah dengan mencampurkannya dengan LPG. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nyala api pembakaran difusi gas (Jet diffusion flame) dari bahan bakar LPG, DME dan campurannya (LPG mix DME) pada burner tipe barel. Persentase variasi campuran DME dalam LPG yang digunakan adalah 10%,20%,30%,40% dan 50% berat campuran. Pengujian dilakukan menggunakan burner tipe barel dengan diameter lubang nosel 2,5 mm. Seluruh hasil pengujian dikomparasi dengan LPG sebagai bahan bakar referensi. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik nyala api untuk tinggi api (Hf) dan panjang api (Lf) keduanya menurun seiring dengan kenaikan persentase komposisi campuran DME dalam LPG. Karakteristik nyala terangkat (lifted flame) juga mengalami penurunan ketika dibandingkan antara LPG dengan DME namun perbedaannya tidak terlalu jauh untuk keseluruhan campuran. Karaktersitik stabilitas nyala api yang dinyatakan dengan fenomena kecepatan blow-off dan lift off disajikan dalam tulisan ini. Beban pembakaran menunjukkan terjadi penurunan seiring dengan penambahan persentase campuran DME dalam LPG, hal ini berkaitan dengan nilai kalor bahan bakar DME yang lebih rendah sekitar 40% dari LPG.

Currently, Liquefied Petroleum Gas (LPG) is the main energy source used in household sector in Indonesia. After the mega conversion project from kerosene to LPG in 2008, the demand of LPG raised in to a double and more than 70% of it fulfilled by import. It is very crucial to find other alternative energy to substitute LPG for household sector. Dimethyl Ether (DME), is a fuel that has similar characteristics to LPG so it can be used in LPG supply chain with minor change. More than that, DME can be produced from coal and renewable feedstock such as biomass which is available abundantly in Indonesia. To introduce the use of DME in current household appliances, we consider applying this fuel in mixture with LPG. This study aimed to investigate jet diffusion flame characteristics of DME and its mixture with LPG with DME concentration 10%, 20%, 30%, 40% and 50% by weight. The experiment was conducted on barrel type burner. A burner tip with centered hole with diameter 2.5 mm is functioned as fuel injector. All of the result is compared to LPG as reference. The results show that the flame characteristic in term of flame height (Hf) and flame length (Lf) both are decline with the increasing of DME composition in the mixture with LPG. The lifted flame is also decline when comparing LPG to DME but only differ slightly between all mixtures. Blow off and lift off phenomena is presented. Burning load is decline with the increasing of DME composition relates with the calorific value of DME which is 40% lower than LPG."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Wicaksono
"Tesis ini membahas tentang analisis data keandalan dan pemodelan pemeliharaan peralatan pada Pabrik Tabung LPG Pertamina UPMS III Jakarta. Pertama dilakukan identifikasi terhadap peralatan yang paling besar memberi kontribusi terhadap kegagalan dan downtime pabrik untuk dijadikan model, selanjutnya menganalisa efektifitas pemeliharaan pencegahan (PM) yang dikenakan pada peralatan tersebut.
Teknik pemodelan dinamakan waktu tunda yang selanjutnya digunakan untuk menentukan interval PM yang optimal. Hasil analisis menunjukkan bahwa PM yang dilakukan saat ini pada alat terpilih kurang efektif dan interval PM harus diturunkan.
This thesis deals with the reliability data analysis and modelling of equipment maintenance at LPG Bottle Factory of Pertamina UPMS III Jakarta. First thing done is to identil5i equipments that contribute to the highest failures and downtimes to be modeled, and than analyzed the effectiveness of preventive maintenance (PM) for the selected equipment.
A modeling technique called the delay time is then used to determine the optimal PM intervals. The analysis showed that PM for the selected equipment is ineffective and the interval of PM should be decreased.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>