Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Rezeki
"Rumah Sakit merupakan Rumah Sakit X sebagai salah satu institusi pelayanan masyarakat yang tidak terlepas dengan kemungkinan terjadinya kasus kebakaran, gempa bumi, kecelakaan, maupun malapetaka lainnya. Data dari BMKG pada bulan Oktober 2011, gempa terjadi di Bali ada sekitar 3 rumah sakit yang rusak namun tidak ada korban jiwa dalam gempa tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat gempa. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data, baik data primer maupun data sekunder, diketahui bahwa Rumah Sakit X belum sepenuhnya memiliki kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat gempa bumi.

Hospital is a Hospital X as one of public service institutions that can not be separated with the possibility of a case of fire, earthquake, accident, or other catastrophe. Data from BMKG in October 2011, an earthquake occurred in Bali there are about three hospitals damaged but no casualties in the quake.
This study aims to determine the state of emergency preparedness in the face of the earthquake. Based on data collection and processing of data, both primary data and secondary data, it is known that X has not been fully Hospital has an emergency preparedness in dealing with earthquakes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Kurniasih Rahmawati
"Tesis ini membahas mengenai (adverse event) yang terjadi di Unit Gawat Darurat RS Bhinaka Bakti Husada bnlan Oktober-November 2009. Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kontribusi yang mempengaruhi kejadian tidak diharapkan tersebut yang bennanfaat bagi rumah saki! untuk mengelola manajemen risiko dengan memberikan pelayanan yang aman dan mengutamakan keselamatan pasien. Upaya maminimalkan resiko akan melindungi rumah sakit dari tuntutan yang meningkat terhadap rumah sakit akhir­ akhir ini Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desaln deskriptif analitik. Kesirnpulan penelitian memberikan gambaran factor kuntribusi langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kejadian tidak diharapktm Saran untuk rumah sakit untuk meningkatkan upaya pengelolaan manajemen resiko melalui peningkatan kualitas pelayanan dan peran serta staf.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T21067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Santoso
"Bagian Gawat Darurat merupakan pintu gerbang dan cermirmya suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan cepat, tepat, profesional tanpa mengabaikan keamanan pasien. Dengan kompleksnya permasalahan yang ada maka perlu diadakan penelitian untuk mengetahui gambaran pengelolaan pelayanan serta faktor input dan faktor proses yang mempengaruhi pengelolaan pelayanan di Bagian Gawat Darurat R S RK. Cbaritas Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan pemecahan masalah yang di!akuk.an di BGD RS RK Cbaritas pada bulan Maret sampai April 2008 melalui wawaneara mendalarn, observasi langsung, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian dengan mempergunakan problem priority matrix untuk memprioritaskan pemecahan masalah berdasarkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan usaha yang dibutuhkan maka didapatkan lima permasalahan yang menduduki tiga rangking pertama yaitu lamanya waktu penjemputan pasien rawat inap, kualitas dokter jaga dan perawat BGD yang kurang jumlah perawat BGD kurang, pelaksanaan triase belum baik di BGD RS RK Charitas Palembang.
Disarankan adanya kordinasi antara direktorat medis dan keperawatan untuk mempercepat proses penjemputan pasien rawat inap, memberikan pendidikan dan pelatihan untuk dokter jaga dan perawat BGD, menambah tenaga perawat BGD mempertegas pelaksanaan triase dan membuka poli insidentil dekat BGD pada saat poli rawat jalan tutup.

The Emergency Department (ED) has already known as the gateway and the reflection of services given by the hospital which is suppose to be fast accurate and qualified without neglecting the pntient's safety. As the problem is more and more complicated regarding to services at the ED, therefore, a study is needed in order to explore how the quality of the service management is, as well as the input and process factors influenced at the ED of RK Charitas Hospital of Palembang. The research is a qualitative study with the Problem Solving Approach as the strategy of the study. The study is carried out at the ED of RK Charitas Hospital from March to April 2008 with an in-depth interview, direct observation and documents assessment (secondary data exploration), as the method of infonnation eolleetion.
The study is using the Problem Priority Matrix in order to find the problem solving prioritizing base on the magnitude of benefit yielded from effort required. There are five problems in the three first order, namely ; time for picking-up inpatient care at the ED still too long, inadequate quality of doctor and nurse at the ED, in adequate amount of nurses, and inadequancy on triase implementation at the ED of RK Charitas Hospital of Palembang.
It was suggested the existence of coordination between medical directorates and nursing to minimize time of patient?s transfer from ED to inpatient care unit, giving education and training for doctor and nurse at ED, adding nurse worker at ED, assuring triase implementation and opening an incidental unit near ED at the time of outpatient unit is closed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T11520
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Juana
"Rumah sakit merupakan organisasi yang padat modal, padat karya, padat sumber daya dan sarat akan resiko-resiko. Bagi rumah sakit yang tidak mempersiapkan diri untuk mencegah kejadian-kejadian yang berpotensi teJjadinya resiko medis akan mengalami tuntutan hukum dan mengalami kerugian-kerugian secara finasial. Pengelolaan dan antisipasi resiko medis harus ditunjang oleh pengetahuan, sikap dan hubungan sosial tenaga kesehatan mengenai kesalahan medis untuk menghlndari dampak yang mcrugikan pasien tenaga kesehatan dan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan hubungan sosial tenaga kesehatan terhadap kesalahan medis serta mengetahui keadaan sarana dan prasarana di unit gawat darurat. Penelitian dilakukan di rumah sakit Bhakti Husada dengan 10 informan yang terdiri dari para Kepala Ruang unit gawat darurat, Ketua Tim Perawat unit gawat darurat, dokter pelaksana dan perawat pelaksana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif yang kemudian dilakukan wawancara mendalam, telaah dokumen dan pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan membandingkan basil penelitian dengan teori-teori kepustakaan(Content analysis).
Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar informan untuk pengetahuan mengenai defenisi, macam tipe dan proses serta sumber-sumber kesalahan medis medis secara umum pengetahuan tenaga kesehatan telah satu pendapat atau satu persepsi terhadap kesalahan medis. Untuk sikap informan mengenai dampak dan upaya-upaya pencegahan kesalahan medis mempunyai respon yang positip dengan mendukung program keselamatan pasien yang telah dilakukan rumah sakit Bhakti Husada.
Hubungan sosial tenaga kesehatan secara umum mereka sudah terbentuk dalam hal komunikasi antar tenaga kesehatan sudah terjalin baik dan berkelanjutan dengan adanya forum diskusi sebagai upaya membentuk kebersarnaan dan satu pendapat dalam melakukan tindakan medis dan menunjukkan adanya hubungan yang timbal balik dengan saling memberi dan mengawasi dalam setiap melaksanakan tugasnya.
Dari hasil penelitian ini disaraukan untuk manajemen rumah sakit lebih memperhatikan unit gawat darurat dalam memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dalam dalam hal fasilitas dan peralatan medis, meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dengan memberikan pelatihan-pelatihan keselamatan pasien secara periodik. Peran kepala ruang unit gawat darurat diharapkan lebih meningkatkan pengawasan pelaksanaan (Standard operating procedure) SOP sebagai upaya mengetahui hal-hal apa saja yang selama ini dilakukannya yang dapat berpotensi menimbulkan kesalahan medis.

Hospital is an organization with full of complexity of things and high risk. For several hospitals with un-preparation them selves to avoiding some incidents which has potential high risks probably will get law problem and also will get financial losses. Managerial and anticipating of medical risks, must be completed with good attitude, good knowledge, and good social relationship of medical employees to avoiding incident or action which dangerous for patient, medical employees and also for the hospital it self.
This research is aimed to understand the knowledge, attitude and social relationship of medical employees. Research done in the hospital Bhakti Husada involving 10 (ten) information sources consist from head of emergency room, team leader of nurse, doctors and nurse implementer. Research method used are both qualitative and quantitative method and later make in-depth interview, filling in questioners and document analysis. Data analysis was performed using comparing results of research to literature theory (Content analysis).
It was found of the research that the knowledge of the information about definition, type of medical error and source of medical error were good general. Attitude from information about impact of medical error and prevention of medical error has positive response with supporting patient safety program which has done by the hospital Bhakti Husada. While social relationship of medical employees in general already has good communication and good team work.
From this research, it is advisable for the hospital management more pay attention to emergency room to get standard from health of department about facilities and medical equipment, arrange routine schedule training about patient safety and emergency program. Head of emergency room always supervise the implementation of standard operating procedure to avoid and prevent of medical action which can be occurred as medical error.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T29174
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Permana
"ABSTRAK
Nama : Hendrik PermanaProgram Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul : Kesiapsiagaan dan Manajemen Kegawatdaruratan Rumah Sakit UmumPasar Rebo Jakarta Timur Dalam Menghadapi Keadaan DaruratKebakaranKejadian kebakaran rumah sakit masih merupakan salah satu bencana yang cukup tinggibaik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kegagalan dalam merespon keadaandarurat kebakaran dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan kehilangan nyawa.Sumberdaya manusia yang ada, struktur organisasi, tingkat kompleksitas bangunan,karakteristik pasien, masing masing membawa potensi bahaya yang harus dikeloladengan baik. Sehingga diperlukan usaha secara berkelanjutan untuk memastikan semuakaryawan RS, sarana dan prasarana serta manajemen dapat merespon keadaan daruratkebakaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambarankesiapsiagaan dan manajemen kegawatdaruratan Rumah Sakit Umum Pasar Reboterhadap bahaya kebakaran.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan melihat gambaranpersepsi karyawan terhadap tanggap darurat, kemudian mengevalusi sistem proteksikebakaran rumah sakit terhadap Peraturan Daerah DKI Jakarta, Peraturan Menteri danNFPA, selanjutnya menilai indeks keselamatan RS menggunakan hospital safety indeksdari WHO tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada gedung B 8 lantai dan gedung D 7 lantai 1 Basement di Rumah sakit Pasar Rebo Jakarta Timur.Hasil penelitian mengambarkan mayoritas responden 67,7 mempunyai persepsi baikterhadap tanggap darurat kebakaran di Rumah Sakit Pasar Rebo. Kebijakan rumah sakit,komitmen manajemen dan pentingnya simulasi serta pelatihan kebakaran merupakanhal yang berhubungan secara signifikan untuk meningkatkan persepsi baik karyawanterhadap tanggap darurat kebakaran RS.Nilai sistem proteksi kebakaran gedung B sebesar 78,5 sesuai dengan standar,sedangkan gedung D 64,5 sesuai dengan standar. Komponen kritikal yang perluixUniversitas Indonesiamendapatkan perhatian pihak rumah sakit agar meningkatkan pemenuhan standar yangada adalah perbaikan instalasi pompa kebakaran pada gedung D, kompartemenisasiruang pada gedung, Penghalang api dan asap pada gedung, Perlindungan bukaanvertikal, akses pemadam kebakaran ke lingkungan rumah sakit dan ruang pengendalianoperasi.Hasil perhitungan indeks keselamatan Rumah Sakit Pasar Rebo secara keseluruhanberada pada nilai 0,70 kategori A artinya Rumah Sakit Pasar Rebo dapat melindungimanusia di dalamnya dan dinilai dapat tetap berfungsi dalam situasi bencana.Komponen yang perlu mendapatkan perhatian RSUD Pasar Rebo guna meningkatkanindeks keselamatan rumah sakit adalah perbaikan dalam elemen-elemen manajemenkegawatdaruratan dan bencana.Kata kunci: kesiapsiagaan; kebakaran; Rumah saki

ABSTRACT
Name Hendrik PermanaStudy Program Master of Occupational Safety and HealthTitle Emergency Preparedness and Management of Pasar Rebo GeneralHospital East Jakarta in Facing Fire EmergencyHospital fire incident is still one of the high disaster in both domestic and abroad.Failure to respond to a fire emergency can result in large losses and even loss of life.Existing human resources, organizational structure, level of building complexity, patientcharacteristics, each carrying potential dangers that must be managed properly. It istherefore necessary to continuously make efforts to ensure that all hospital employees,facilities and infrastructure, and management can respond to a fire emergency situationwell. This study aims to determine the description of preparedness and management ofPasar Rebo Hospital 39 s against fire hazard.This research is a descriptive analysis study by looking at the employee 39 s perception ofthe emergency response, then evaluating the hospital fire protection system to the DKIJakarta Regulation, the Minister of Public Works and NFPA Regulation, then assessingthe hospital safety index using WHO hospital safety index in 2015. This Research isdone in Pasar Rebo Hospital of East Jakarta, covering building B 8 floor building andbuilding D 7 floor 1 Basement building .The result of the research shows that the majority of respondents 67,7 have goodperception on fire emergency response in Pasar Rebo General Hospital. Hospitalpolicies, management and simulation commitments and fire training are important toimprove employee perceptions of hospital fire emergency response.Building fire protection system B 78.5 in accordance with the standard, while buildingD 64.5 in accordance with the standard. Critical components that need to get thehospital 39 s attention to improve compliance with existing standards include repair of firepump installations in Building D, compartmentalization of building space, Fire barriersand smoke on buildings, Vertical openings protection, fire fighting access to hospitalenvironment and control rooms operation.xiUniversitas IndonesiaThe result of the hospital safety index calculation of Pasar Rebo Hospital as a whole isat a value of 0.70 category A meaning that Pasar Rebo hospital can protect people in itand be assessed to remain functioning in disaster situations. The components that needto get the attention of Pasar Rebo Hospital to improve the hospital safety index areimprovements in emergency and disaster management elements.Keywords preparedness fire hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustaf
"Data Base Plan for Emergency Installation is part of Hospital Management Information System, in special case we are studying of Management Information System for data registration in Emergency Installation for support activity. Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation which still use manual registration procedures and reporting system will be effect to losing patient information.
Objectives of this research are to develop computerized registration information system Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation. To development system we have 2 (two) stages, manual stage by DFD and Flowchart and automation stage by data input, process and output. To support developing automation or computerized system we use Microsoft Access 2000 and Microsoft Visual Basic Version 6.
Regarding to the analyse result at Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation especially in registration and reporting process we found inefficient system as follows :
- Data input use repeat manual system
- Reporting activity use manual report system with collecting data by recapitulation from activity manual forms.
- Raw data report still necessary to process for get Emergency Installation information Consequently the above inefficient system is data input and process inclined data false, in reporting manual process will be effect disinformation data patient.
Therefore, is necessary planed of data base application program that have more effective and efficient with implemented hospital computerize system. This system plan expected to increase service quality for patient. Because this system able to create report relation with health indicator.
Complicity of this systems is high affectivity and efficiently, accurate, easy to operated because relevant with user needed and able to expand in order to develop system that have more complicity in the future time.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wywy Kusumadinarta
"RSUD Kota Bekasi sebagai Badan Layanan Umum (BLU) harus meningkatkan daya saing RS di era globalisasi dengan melakukan refonnasi manajemen yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai masalah manajemen dalam efisiensi. produktivitas, kualitas dan patient responsiveness. BLU mempakan suatu badan kuasi Pemerintah yang tidak bertujuan mencari laba, meningkatkan kualitas dan memberikan fleksihilitas manajemen RS.
RSUD Kota Bekasi merupakan satu dari beberapa RS yang beberapa RS yang berada di perbatasan dengan DKI Jakarta, sehingga tingkat persaingan sangat tinggi, dengan demikian diperlukan pengembangan strategi yang jelas dan penjabarannya sampai ke tingkat operasional. Untuk itu peneliti berusaha untuk membantu penerapan strategi dengan menggunakan Balanced Scorecard di IGD scbagai he frontliner RSUD Kota Bekasi.
Balanced Scorecard (BSC) merupakan a1at manajemen untuk menttansfonnasikan strategi menjadi aksi. BSC mampu menje1askan dan rnenerjemahkan strategi secara komprehensif dan dapat dijatankan dalam kegiatan operasional sehari-bari. Kinetja ditetjemahkan ke dalam sasaran dan tolok ukur yang jelas dan spesifik melalui keempat perspektif : keuangan, pelangganproses bisnis internal. serta pembelajaran dan pertumbuhan sehingga kinelja dapat dimonitor dan dievaluasi secara berkafa untuk mengetahui kemajuannya dalam pencapaian strategi. (Kaplan dan Norton, 1996).
Penelitian yang dilakukan merupakan pcnclhian operasional (Riset Operasional), yaitu penelitian yang berhubungan dengan penernpan suatu metode yang sesuai dengan somber daya yang tersedia. Dalam tahap pengembangan BSC, dibagi kinerja yang didasarkan pada uraian jabalan belum pemah dilakukan, tidak ada evaluasi terhadap kinerja setiap individu yang bertugas di IGD, yang ada hanya mengukur jumlah kunjunganjumiah pendapatan, dan survei kepuasan pelanggan.
4) Penilaian kinerja di Instalasi Gawat Darurat beJum memiiiki aJat ukur dan basil akur. Penilaian kine!ja yang ada hanya berdasarkan indikator (SPM) IGD yang dltetapkan DepKes. 5) Media komunikasi dilakukan sebulan sekali, namun jika ada pennasaiaban mendadak seperti keluhan pasien atau keluban dokter spesiatis, maka rapat bisa dilakukan sewaktu-waktu. namun belum dioptimatkan sebagai media monitoring: dan evaluasL Fase II Proses Cascading Strategi RS yaitu : 1) strategi IGD yang sesuai visi dan misi didapatkan melalui wawancam dan FGD rnengbasilkan pengembangan strategi yang disepakati bersarna. 2} Pengembangan strategi juga dituronkan dari renstra RSUD, 3) Pela Strategi IGD dibuat melalui dua iterasi, melalui FGD dan CDMG, 4) Membangun BSC dengan empat perspektif di dapat perspektif pelanggan 25%, proses bisnis internal 35o/o, pembelajaran dan pertumbuhan 25%, keuangan 15%.
Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui bahwa sangat diperlukan suaut penjabaran KPI yang jelas untuk masing-masing pemegang jabatan dan individu yang disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab. Sistem Pelapon:rn dan review KPI perlu dijalankan secara berkala agar dapat diketahui kemajuan dalam pencapaian strategi melalui pencapaian KPJ. Eva1uasi kinerja hendaknya didasrakan pada pencapaian KPI pada masing-masing individu.

RSUD Kota Bekasi as a Public Service Board have to well-develop to face hospital competition as global by reforming management to manage all those management's complexity in such efficient. productivity, quality and patient responsiveness. Public Service Board becoming a government institution which is a Non-Profitable entity, up grading the quality and giving hospital's management to more flexible way.
RSUD Kota Bekasi is one from those hospitals which is located at the border from DKI Jakarta. This means the degree of competition is very high, therefore need a clear strategy development in all sectors, especially at operational sector. Research and Development people has to help out to implement all strategies by using Balanced Scorecard at Emergency Department as the front/iner RSUD Kota Bekasi.
Balanced Scorecard (BSC) is a management tool in transforming all strategy into action. BSC can explain and translating in such comprehensive way and can be implemented as a daily operational. Productiveness can be translated and can became a clear specific measurement through 4 perspective such as financial, customer, internal business and learning procedure and growth which all these can be monitored and being evaluated into several steps to know whether the growth still in corridor of strategy achievement. (Kaplan dan Norton, 1996).
Any research taken is an Operational Research which is related in implementation a method with all provided internal resources. There are 2 phases in BSC's development step. Phase I is Analyzing Current Performance system to review the system that already implemented, then Phase II is Cascading Process of satisfaction survey.4) The productivity measurement at Emergency Department of performance appraisal is not clear. 5) Regular meeting is taken monthly. however if there is an urgent incident such complaints the meeting an optimized as media monitoring dan evaluation. Phase II Cascading Process of Hospital's Strategy are : 1) AU Emergency Department's strategy relating with hospital's vision and mission which obtained through interview and FGD resulting strategy development to all members 2) planning also giving several feedback for strategy development.3) Emergency Department Strategy Map is made through two iteration, which are through FGD and CDMG, 4) Developing BSC with four perspectives are consists of 25% of Customers perspective, 35% of Internal Business. 25% of learning and growing then J 5% of financial.
Through this research, we can make a conclusion that a very clear of KPl s cascading is really a crucial part to aU hospitat?s members and to every person to aU their duties and responsible. System report and review of KPI need to be done step by step so can be noticed on the strategic achievement Productivity evaluation must base on the achievement to each person individu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T32400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drajat Mulya Hamid Firdausy
"Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategis pengembangan Departemen Gawat Darurat RSPAD Gatot Soebroto tahun 2002- 2004. Ruang lingkup penelitian meliputi analisa lingkungan eksternal, analisa lingkungan internal, membuat alternatif strategi, dan penetapan strategi, yang sejalan dengan Visi dan Misi RSPAD Gatot Soebroto.
Untuk dapat menyusun perencanaan strategis pengembangan dari Departemen Gawat Darurat RSPAD Gatot Soebroto, dilakukan penelitian operasional dengan analisis kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan Time Series Forecasting dari program QSB+. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahapan sebagai herikut :
1. Tahap I (Input stage) meiiputi analisa iingkungan eksternal dan internal Departemen Gawat Darurat RSPAD Gatot Soebroto, melalui metode Delphi?(abstrak tidak lengkap ter-scan)"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cekli Wahyuwidowati
"ABSTRAK
Latar belakang : Kunjungan dan angka mortalitas pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) semakin meningkat dengan kondisi penyakit yang bervariasi, sehingga deteksi yang cepat dan tepat pada pasien dengan risiko mortalitas tinggi sangat penting. Skor Hypotension, Oxygen Saturation, Low Temperature, ECG Changes, and Loss of Independence (HOTEL) sangat baik dan penting untuk diterapkan pada pasien gawat darurat karena menggunakan variabel-variabel yang mudah dan cepat diperoleh. Namun demikian skor tersebut belum divalidasi di Indonesia.
Tujuan : untuk menilai performa skor HOTEL dalam memprediksi mortalitas 24 jam pasien non bedah di IGD Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif. Subjek penelitian adalah pasien non bedah yang masuk ke IGD RSCM pada bulan Oktober hingga November 2012. Variabel bebas yang dinilai adalah tekanan darah sistolik, saturasi oksigen perifer, suhu tubuh, perubahan elektrokardiogram (EKG), dan kemampuan berdiri tanpa bantuan. Luaran yang dinilai adalah mortalitas dalam 24 jam setelah masuk IGD. Performa kalibrasi dinilai dengan uji Hosmer-Lemeshow. Performa diskriminasi dinilai dengan area under the curve (AUC).
Hasil: Terdapat 815 pasien non bedah yang datang ke IGD RSCM selama bulan Oktober hingga November 2012. Sebanyak 804 (98,7%) subjek memenuhi kriteria inklusi dengan mortalitas 24 jam sebesar 30 (3,7%) subjek. Performa kalibrasi HOTEL dengan uji Hosmer-Lemeshow menunjukkan p = 0,753. Performa diskriminasi ditunjukkan dengan nilai AUC 0,86 (IK 95% 0,781; 0,931).
Simpulan: Skor HOTEL memiliki performa kalibrasi dan diskriminasi yang baik dalam memprediksi mortalitas 24 jam pada pasien non bedah yang masuk ke IGD RSCM.

ABSTRACT
Background: The number of visit and mortality rate of emergency patients at Emergency Department (ED) have been increasing from time to time. Those patients have wide spectrum conditions. Appropriate identification of the patients with high mortality risk is crucial. The Hypotension, Oxygen Saturation, Low Temperature, ECG changes, and Loss of Independence (HOTEL) score is easy and important to be applied in the ED, however, the score has not been validated in Indonesia.
Objective: to evaluate performance of HOTEL score in predicting the 24-hour mortality non-surgical patients in ED of Sakit Cipto Mangunkusumo hospital.
Method: This was a retrospective cohort study. The research subjects were the non-surgical patients who admitted to ED of RSCM between October-November 2012. We collected systolic blood pressure, peripheral oxygen saturation, body temperature, ECG changes, and loss of independence. Those data were evaluated based on the HOTEL scoring system. The outcome were evaluated in 24- hour after admission (alive or dead). The calibration was evaluated with the Hosmer-Lemeshow test. The discrimination performance was evaluated with area under the curve (AUC).
Results: There were 815 non-surgical patients admitted to the ED between October until November 2012. There were 804 (98,7%) subjects included. The 24-hour mortality rate was 30 subjects (3,7%). The calibration performance with the Hosmer-Lemeshow test showed p = 0,753. The discrimination performance was shown with the AUC score 0,86 (95% CI 0.781; 0.931).
Conclusion: The HOTEL score has a good calibration and discrimination performance in predicting the 24-hour mortality of the non-surgical patients in ED of Cipto Mangunkusumo hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Azhari Jannah
"Waktu transfer merupakan salah satu indikator kepuasaan pasien dan mutu pelayanan rumah sakit. Waktu transfer pasien adalah waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan pasien dari satu ruangan ke ruang perawatan/ruang tindakan lain di dalam rumah sakit atau antar rumah sakit. Dalam kasus IGD, waktu transfer pasien adalah waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan pasien dari IGD ke Ruang Rawat Inap. Diketahui waktu transfer pasien IGD ke Ruang Rawat Inap di RS Hermina Ciputat masih melebihi Standar Pelayanan Mutu RS Hermina Ciputat Tahun 2018 dimana seharusnya waktu transfer pasien adalah ≤30 menit sejak keputusan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sampai pasien tiba di Ruang Rawat Inap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor penyebab lama waktu transfer pasien IGD ke Ruang Rawat Inap di RS Hermina Ciputat sehingga dapat dirumuskan saran untuk meningkatkan mutu pelayanan IGD RS Hermina Ciputat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan motion study. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab lama waktu transfer pasien IGD ke Ruang Rawat Inap di RS Hermina Ciputat antara lain keterbatasan jumlah staf IGD, shifting staf IGD, keterbatasan jumlah bed Ruang Rawat Inap, access block, usia pasien, dan kegawatdaruratan pasien.

Transfer time is one indicator of patient satisfaction and hospitals quality. Patient transfer time is the time needed to move patients from one room to another within the hospital or between hospitals. ED patients transfer time is the time needed to move the patient from the ED to the inpatient room. Transfer time of ED patients at the Hermina Ciputat Hospital still exceeds the Quality Service Standards of the Hermina Ciputat Hospital in 2018 where the patient transfer time is ≤30 minutes since Patient Responsible Doctor decision was made until the patient arrived in the Inpatient Room. The purpose of this study is to analyze the causes of the length of time for transferring ED patients to the inpatient room at Hermina Ciputat Hospital so that suggestions could be formulated. This research is a type of qualitative research using motion study. The method used is observation, in-depth interviews, and document review. The results showed that the causes of the length of time for transferring ED patients to inpatient room at Hermina Ciputat Hospital are a limited number of emergency room staff, shifting of emergency room staff, a limited number of inpatient beds, access block, patient age, and emergency patients condition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>