Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irawan Djoko Nugroho
Jakarta: Suluh Nuswantara Bakti, 2011
959.803 IRA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linde, Herald Van Der
"Discover Majapahit, the mighty empire in Southeast Asia that many have never heard of. In the 14th and 15th centuries, the Majapahit kingdom reigned supreme in eastern Java, and its influence stretched far and wide, throughout present-day Indonesia, parts of the Malay peninsula and the island of Tumasek, now Singapore. Majapahit's army famously repelled Kublai Khan's invasion, and its formidable navy humbled even the renowned Portuguese mariners. Walk the bustling streets of Majapahit, a melting pot of aristocratic Javanese, shaven-head Brahmins, hermits in bark cloth, widows dressed in white, and Chinese, Persian and Arab traders. Discover beautiful temples and imposing palaces, and markets brimming with goods from all over Asia. At the heart of Majapahit's story are eccentric kings and queens embroiled in bloody family feuds, and a tipsy court scribe who has the good sense to write down everything he sees. Witness the drama of royal intrigues, murders, revenge and war. This is not just the story of an empire's rise and fall, it is an exploration of a society rich in religious diversity, social tolerance and artistic achievement, and a society - much like Indonesia today - which must navigate its way in the challenging tapestry of Chinese and Southeast Asian geopolitics."
Great Britain: Monsoon, 2024
959.8 LIN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diamond, Jared
"Peradaban manusia di abad ke-21 terancam runtuh akibat ulahnya sendiri. Melalui buku ini, Jared Diamond memberi ancar-ancar bagaimana menghindari keruntuhan itu sebelum terjadi.
Diamond memberi contoh berbagai kasus keruntuhan peradaban di masa lalu dan musababnya. Ia menyodorkan hal yang telah mempengaruhi kelestarian atau keruntuhan peradaban, yakni kerusakan lingkungan, perubahan iklim, pengaruh peradaban musuh, pengaruh peradaban sahabat, dan yang terpenting adalah cara masyarakat itu sendiri menanggapi masalah lingkungan.
Buku ini merupakan pasangan Guns, Germ & Steel yang menceritakan hal-hal apa saja yang melahirkan, membela, dan membesarkan peradaban Barat"
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
304.28 DIA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
As-Sirjani, Raghib
Jakarta : Pustaka Al-Kautsar , 2019
297.09 ASS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sutejo Kuwat Widodo
"Disertasi ini membahas perkembangan pelabuhan Pekalongan dari tahun 1900 hingga 1990, dengan menyinggung latar belakang peran pelabuhan Pekalongan sebeiumnya, perubahan status dan fungsi pelabuhan serta perkembangannya seielah raenjadi pelabuhan khusus perikanan, kemudian dampak sosial ekonomi dari perkembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Dengan rentang waktu dari tahun 1900 sampai 1990, yang berarti selama 90 tahun, pembahasan meliputi perkembangan pelabuhan Pekalongan pada periode masa akhir pemerintah kolonial, masa pendudukan Jepang, masa revolusi, sampai dengan pemerintahan Orde Baru. Pengambilan rentang waktu tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dinamika pelabuhan dalam kaitannya dengan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya secara lengkap dan berkelanjutan. Sampai dengan masa akhir pemerintah kolonial, kegiatan nelayan yang melakukan pendaratan ikan di pelabuhan Pekalongan hanyalah merupakan salah satu kegiatan pelabuhan yang tidak begitu besar.
Namun demikian perkembangan yang terjadi setelah tahun 1960-an, dan perkembangan kegiatan perikanan laut yang lebih mengesankan memasuki tahun 1970-an, menghantarkan perubahan status pelabuhan menjadi pelabuhan khusus perikanan. Berdasar pada sumber-sumber yang diperoleh, dapat dikemukakan bahwa perkembangan pelabuhan perikanan memiliki kecenderungan corak tersendiri yang tidak sama dengan perkembangan yang berlangsung pada pelabuhan niaga.
Perkembangan pelabuhan niaga di kawasan pantai utara Jawa sejak awal abad ke-20 lebih terfokus di tiga pelabuhan utama, yaitu pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, dan Pelabuhan Semarang. Perkembangan tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah kolonial dengan memodernisasi ketiga pelabuhan tersebut. Kebijakan untuk memodernisasi ketiga pelabuhan utama tersebut mempunyai akibat semakin berkurangnya kegiatan dan peran pelabuhan-pelabuhan kecil. Secara substansial arah kebijakan tersebut diteruskan oleh pemerintah Republik Indonesia yang tetap memberikan perhatian besar tehadap ketiga pelabuhan utama tersebut. Sementara itu perkembangan pelabuhan perikanan di kawasan pantai utara Jawa, yang beikembang secara mengesankan sejak awal tahun 1980-an, menunjukkan suatu pola yang berbeda. Bahwa berkembangnya satu pelabuhan perikanan tidak sampai mematikan kegiatan pelabuhan perikanan di sekitarnya.
Corak perkembangan satu pelabuhan niaga yang mengakibatkan surutnya pelabuhan niaga lainnya, berbeda dengan pola yang terjadi terhadap perkembangan satu pelabuhan perikanan yang tidak sampai mematikan kegiatan pelabuhan lain di sekitarnya. Perbedaan pola perkembangan di antara kedua jenis pelabuhan tersebut, antara lain disebabkan oleh perbedaan yang mendasar antara fungsi pelabuhan niaga dengan pelabuhan perikanan. Pelabuhan niaga
Pada awal perkembangan pelabuhan perikanan di Kotamadya Pekalongan sekitar pertengahan sampai akhir tahun 1970-an, sempat mempengaruhi aktivitas pendaratan ikan di pelabuhan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Namun sejalan dengan peningkatan teknologi dan jumlah perahu yang mana mencapai fishing ground yang lebih luas dan perkembangan pasar ikan lokal, mulai akhir tahun 1980-an pelabuhan perikanan Wonokerto dan pelabuhan Batang sebagai pelabuhan terdekat dari pelabuhan perikanan Pekalongan, terus dapat bertahan dan bahkan mengalami peningkatan, mempunyai fungsi "kolektif-distributif", yaitu sebagai pintu gerbang keluarrnasuknya komoditi perdagangan dari dan ke daerah hinterland dan foreland. Sementara itu pelabuhan perikanan berfungsi sebagai tempat pendaratan ikan dari hasil tankapannya di fishing ground, untuk dijual dan kemudian disalurkan oleh pasar kepada konsumen ke wilayah sekitar, termasuk ke wilayah hinterland. Pertemuan antara nelayan sebagai penjual dengan pedagang ikan melalui sistem lelang, memerlukan waktu yang cepat, mengingat bahwa ikan mempunyai sifat yang mudah rusak.
Sejalan dengan adanya kebutuhan konsumen untuk memperoleh ikan dalam keadaan yang masih segar atau ikan yang terjaga kesegarannya, diperlukan perubahan teknologi distribusi yang dapat memenuhi tuntuan kebutuhan tersebut. Teknologi distribusi konvensional yang mendasarkan pada pemakaian garam untuk pengolahan ikan asin dan ikan kering, tidak dapat memenuhi perubahan tuntutan selera konsumen tersebut. Oleh karena itu penggunaan es untuk menjaga kesegaran ikan, dilengkapi dengan alat transportasi yang mempunyai mobilitas cepat, rrierupakan tuntutan konsumen atau pasar yang harus direspon oleh pengusaha perikanan. Akibatnya, teknologi distribusi yang berdasarkan pada pemakaian garam bergeser kepada pemakaian teknologi distribusi berdasarkan pada pemakaian es."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D428
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Daldjonoeni,
Bandung: Alumni, 1982
911.598 DAL g I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
N. Daldjoeni
Bandung: Alumni, 1987
909 DAL g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Y. Samantho
Jakarta: Ufuk Press, 2011
001.94 AHM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Watt, William Montgomery
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1995
297.6 WAT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Huntington, Samuel P.
Yogyakarta: Qalam, 2003
327.11 HUN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>