Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Dini
"Kualitas air Sungai Ciliwung semakin hari semakin menurun. Hal ini dibuktikan dengan konsentrasi TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrit dan Ammonia yang telah melebihi baku mutu (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrit>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). Tetapi pada kenyataannya air Sungai Ciliwung masih digunakan masyarakat sekitar untuk memenuhi berbagai keperluan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Sungai Ciliwung periode tahun 2000-2010 dibandingkan dengan Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan jumlah sampel sekunder sebanyak 272. Parameter kualitas air yang digunakan sebagai indikator adalah Total Dissolved Suspended (TDS), Kekeruhan, Phospat, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), dan Fecal coli.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar parameter telah melebihi baku mutu kecuali TDS di bagian hulu sungai. Dari hasil uji bivariat diketahui sebagian besar konsentrasi parameter meningkat dari hulu ke hilir. Hal ini dibuktikan dengan nilai P<0.05. Untuk perbedaan konsentrasi di musim hujan dan musim kemarau, parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu BOD, Phospat, dan COD (P<0.05). Sedangkan untuk perbedaan konsentrasi periode tahun 2000-2005 dan periode tahun 2006-2010 parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu COD dan DO (P<0.05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Air Sungai Ciliwung menurut parameter yang diteliti sudah tidak sesuai peruntukannya.

Over the time, water quality of Ciliwung River was under the standart. The concentration of some parameters such as TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrite and Ammonia above a threshold limit (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrite>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). But in the reality people around the river area still used the water for their daily activities.
The purpose of this study was to compare the water quality to according Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. This study use descriptive analysis method with 272 secondary samples. The parameter of water quality which include as indicator of the assessment were Total Dissolved Suspended (TDS), Turbidity, Phospate, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), and Fecal coli.
The result should that most of parameters were over the threshold limit except TDS consentration in the upstreams. Bivariate analysis showed most of the parameters increase from the upstream to downstream with P<0.05. BOD, Phospat, and COD had the significant differences between rainy and dry season (P<0.05). Mean while COD and DO which had the significant differences in 2000-2005 to 2006-2007 periode time (P<0.05).
The conclusion of this study was Ciliwung river water according to the studied parameters are not appropriate designation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Wijayanto
"Ciliwung telah mengalami perubahan kondisi lingkungan diakibatkan adanya penataan dan normalisasi. Berdasarkan hal tersebut pada bulan Oktober hingga November 2017 di Ciliwung perbatasan Depok hingga Jakarta selatan telah dilakukan studi pengaruh kondisi lingkungan terhadap keragaman makrozoobentos pada daerah Sungai Ciliwung yang alami, penataan dan normalisasi.
Penelitian tersebut bertujuan menggambarkan keragaman makrozoobentos di Ciliwung berdasarkan tingkat adaptasinya pada wilayah alami, penataan dan normalisasi. Penelitian dilakukan di 3 stasiun yang ditentukan dengan metode purposive sampling.Stasiun 1 di Jalan Tole Iskandar sebagai daerah alami, stasiun 2 di Srengseng Sawah sebagai daerah penataan, dan stasiun 3 di T.B. Simatupang sebagai daerah normalisasi.
Dari hasil penelitian didapatkan 24 Genus. Jumlah genus dan kepadatan terbesar berada di stasiun 2 dengan jumlah Genus 20 dan kepadatan 114 ind/m2. Keanekaragaman H tertinggi di stasiun 1 dengan nilai 2,5541. Keseragaman E tertinggi di stasiun 3 dengan nilai 0,8941. dan dominansi tertinggi di stasiun 3 dengan nilai 0,2343. Berdasarkan parameter lingkungannya, keragaman makrozoobentos dipengaruhi parameter fisika berupa kedalaman, turbiditas dan tipe substrat akibat perubahan kondisi lingkungan.

Ciliwung experienced changes in environmental conditions due to the arrangement and normalization. Based on the case at Ciliwung across of Depok to south Jakarta from October to November 2017, study about the effect of environmental conditions on the macrozoobentos diversity on the Ciliwung in natural area, land conversion and normalization has been conducted.
The study aims to describe the macrozoobenthos diversity in Ciliwung based on adaptation rates in natural areas, structuring and normalization. The research was conducted at 3 stations that determined by purposive sampling method. Station 1 at Jalan Tole Iskandar as natural area, station 2 in Srengseng Sawah as the land conversion, and station 3 in T.B. Simatupang as a normalization area.
From the results obtained 24 Genus. The largest number of genus and densities are at station 2 with Genus number 20 and density 114 ind m2. Highest H 39 diversity at station 1 with a value of 2.5541. Uniformity E is highest at station 3 with a value of 0.8941. and the highest dominance in station 3 with value 0,2343. Based on environmental parameters, the diversity of macrozoobentos is influenced by physical parameters such as depth, turbidity and substrate type due to changes in environmental conditions.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizali Karliansyah
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh kualitas air sungai yang buruk mempengaruhi kualitas air sumur penduduk, sehubungan dengan masih banyaknya penduduk di RW 04 Kelurahan Manggarai yang menjadikan air sungai sebagai tempat membuang hajat dan menggunakan air sumur pampa sebagai air baku air minum.
Masalah pokok yang diteliti adalah (a) berapa besar kandungan Escherichia coil di dalam air sumur-sumur pompa tangan penduduk pada jarak dari tepi sungai, kedalaman, dan pemakaian air yang berbeda-beda; (b) korelasi antara nilai Most Probable Number (MPN)" koli tinja dengan parameter fisika-kimia, sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1) Makin banyak pemakaian air sumur, makin besar kemungkinan terkontaminasi koli tinja.
2) Makin dalam sumur pompa penduduk, makin kecil kemungkinan terkontaminasi oleh bakteri koli tinja.
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengambil sampel-sampel air sumur secara sensus dan air sungai secara acak, masing-masing 3 kali ulangan selama 3 hari berturut-turut di awal musim kemarau. Di samping itu diambil pula data kuesioner, wawancara, dan observasi langsung sebagai data penunjang.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara analisis statistik menggunakan korelasi jenjang Spearman terhadap nilai MPN koli tinja dan parameter fisika-kimia.
Hasil penelltian menunjukkan bahwa 9 dari 14 sumur pompa tangan yang diteliti telah tercemar oleh bakteri koli tinja, di mana faktor jarak dan kedalaman berpengaruh terhadap nilai MPN koli tinja. Sedangkan besarnya pemakaian air tidak berpengaruh terhadap nilai MPN koli tinja. Di samping itu sanitasi lingkungan yang buruk dan tingkah laku masyarakat yang kurang saniter turut membantu pencemaran koli tinja ke air sumur-sumur pompa.
Salah satu dampak pencemaran sumber air oleh E. coli di wilayah ini adalah tingginya angka penderita penyakit diare dan angka kematian bayi. Di samping itu kandungan E. coil yang tinggi juga merupakan beban yang berat bagi pihak Proyek Air Minum (PAM) DKI Jakarta dalam proses pengolahan air baku air minum.
Diharapkan penurapan dan pemindahan lokasi pemukiman penduduk RW 04 (RT 006 sld RT 0017) ke lokasi pemukiman baru dapat menjadi prioritas pembangunan di Kecamatan Tebet. Hal ini mengingat kondisi kualitas air yang sangat buruk di samping lokasi tersebut (bantaran sungai) memang tidak layak sebagai kawasan pemukiman. Di dalam Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK) Kecamatan Tebet tahun 2005, kawasan tersebut telah diperuntukan sebagai kawasan hljau tanpa bangunan.

ABSTRACT
The aim of this research is to know how deep the bad river water quality influences the well-water-pump quality in relation to the fact that people at RW 04 Manggarai Village use the river as a defecation place and the well-water-pump as the source of drinking water.
Research points of view are (a) how many Escherichia coli present in the well-water-pump in different distances from the river edge, in different depth of the well, and in different quantity of water usage; (b) the correlation between MPH fecal coil and physic-chemist parameters.
Therefore, the formulations of hypothesis are: (l) the more well-water-pump usage, the bigger the potentiality of fecal col. contamination. (2) The deeper the well water pump, the lesser the potentiality of fecal coli contamination.
This research was implemented by taking the well-water-pump samples with census sampling method and the river water samples with random sampling method, each sample 3 times a day for 3 consecutive days in the early dry season. Questioners, interviews, and direct field observation were also taken as supporting data.
Statistical analysis of the hypothesis was performed with Spearman rank correlation to the value of MPN fecal cola and physic-chemist parameters.
The result of this research indicates that 9 from the 14 well-water-pump tested were polluted by fecal coil bacteria, with distance and depth factors influencing the value of MPN fecal coll. Whereas the quantity of well water pump usage did not influence the value of MPN fecal coli. In addition, bad environmental sanitation and less sanitary-conscience human behavior also supported the fecal coil contamination to the well water pump.
Among the impacts of water-source pollution by E. coli in this area were the high diarrhea sufferer and infant mortality rate. The high E. coil content in the water source also represent the heavy burden of the drinking water processing at Jakarta Municipal Water Treatment Plant (PAM DKI Jakarta).
We hope that the plastering of river edges and the transfer of residents of RW 04 (RT 006 to RT 0017) to the new residence location would be the development priority of Tebet Sub district, considering the bad water quality and improper residence location. In the Regional City Division Plan (RBWK) of Tebet Sub district 2005, this area would be a green-open space.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lintang Lestari
"Degradasi DAS Ciliwung yang terus berlanjut, berakibat pada tidak dapat digunakannya sungai Ciliwung sesuai peruntukkannya. Buruknya sistem pengolahan air limbah domestik dan industri kecil yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Ciliwung, berperan dalam memperburuk kualitas air sungai. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai Ciliwung DKI Jakarta, perlu dilakukan agar diperoleh arahan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Metode penelitian dilakukan dengan menentukan status mutu air berdasarkan Metode STORET dan Indeks Pencemar, kemudian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai digunakan metode SPSS versi 17. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi pencemaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta tergolong dalam kategori cemar sedang hingga berat berdasarkan metode Indeks Pencemar, sedangkan melalui metode STORET dapat diketahui bahwa kondisi status mutu air berada dalam kategori buruk.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%, dari limbah domestik diperoleh persamaan Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air Sungai Ciliwung adalah tipe jamban (90.9% jamban leher angsa), kualitas limbah cair dan kapasitas rumah tangga/masyarakat dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah domestik. Sedangkan pada limbah industri diperoleh persamaan Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah pembuangan limbah (90% langsung dibuang ke badan air), kapasitas industri dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah dan peran kelembagaan masyarakat.
Melalui analisis SWOT dapat diketahui bahwa permasalahan pengendalian pencemaran Sungai Ciliwung berada dalam kuadran IV (Weakness-Threat) sehingga strategi yang diusulkan adalah pendataan ulang industri kecil di bantaran sungai, penyuluhan dan penertiban buangan limbah domestik dan limbah industri, serta penerapan rancangan pola pengelolaan sumber daya air.

Ciliwung watershed degradation continues, resulting in the inability to use the Ciliwung river according to its function. Poor domestic wastewater treatment systems and small industries that dump their waste directly into the Ciliwung River, take a role in exacerbating the water quality of the river. Identification and determination of factors that affect the water quality of the river Ciliwung Jakarta, needs to be done in order to obtain referrals strategies to overcome these problems.
The method of research is done by determining the water quality status based on STORET method and Pollutant Index, and then to determine the factors that affect the quality of the river water used method of SPSS version 17. Based on survey, revealed that the condition of Jakarta Ciliwung River pollution classified in the category of moderate to severe blackened by Pollutant Index method, while through STORET method can be seen that the condition of the water quality status are in a bad category.
Based on the results of SPSS processing with 95% of confidence level, from domestic waste derived equation Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, which suggests that the factors that affect the water quality of the Ciliwung river is the type of latrine (90.9% latrines goose neck), effluent quality and capability of households / communities for pay service domestic wastewater treatment facility. While the industrial waste derived equation Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, which suggests that the factors that influence the disposal of waste (90% directly discharged into a body of water), the capability to pay the service industry in waste treatment facilities and the role of community institutions.
Through the SWOT analysis, can be seen that the problem of pollution control Ciliwung River is in quadrant IV (Weakness-Threat) so that the proposed strategy is the data collection of small industries along the river, counseling and enforcement of domestic sewage and industrial waste, as well as the application of design patterns for resource management water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosnaiti
"Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta (Perpumda) merupakan unsur penunjang Pemerintah DKI Jakarta di bidang pelayanan informasi, pengembangan dan pembinaan perpustakaan, telah berusaha memberikan peiayanan yang berkualitas dan memuaskan pelanggannya (pengunjung perpustakaan umum). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kualitas pelayanan pada Perpustakaan Umum DKI Jakarta, dan untuk mengetahui pola Seven S dari MC Kinsey terhadap kualitas pelayanan pada Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai institusi pengelola perpustakaan umum.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Zeitaml, Parasuraman dan Leonard L. Berry dengan lima dimensinya yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan teori yang dikemukakan oleh MC Kinsey melalui model Seven S (Strategy, Structure, System, Style, Staff, Skill, dan Shared Value).
Penelitian ini ada dua macam yaitu pertama, penelitian mengenai kualitas pelayanan yang jenis penelitiannya kuantitatif yang bersifat deskriptif menggunakan metode survey dengan pendekatan cross-sectional survey, pengumpulan data primer dan sekunder, serta pengambilan sampel sebanyak 335 responden dari 4264 orang pelanggan/pengunjung perpustakaan umum melalui kuesioner berskala Likert, Pengolahan data melalui teknik statistik yang hasilnya digunakan untuk mengukur servqual pada Gap-5. Kedua penelitian mengenai pola Seven S terhadap kualitas pelayanan pada Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta (Perpumda) dianalisis secara kualitatif, pengumpulan data primer dan sekunder, serta sampel yaitu semua pegawai bidang layanan dan informasi perpustakaan (sampel jenuh) sebanyak 18 orang, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara, penyebaran kuesioner dan teknik observasi non partisan.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan :
a. Kualitas Pelayanan Perpustakaan Umum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Perpustakaan Umum di Tingkat Provinsi) belum memuaskan pelanggan/pengguna jasa, karena masih terdapat kesenjangan antara harapan dengan pelayanan yang diterima (tingkat kinerja pelayanan);
b. Pemanfaatan Perpustakaan Umum DKI Jakarta oleh masyarakat belum maksimal karena masih sangat kurang pelaksanakan sosialisasi, publikasi dan promosi yang dilakukan Perpustakaan Umum DKI Jakarta;
c. Kepemilikan Peralatan yang modern dan mutakhir masih sangat kurang seperti fasilitas komputer untuk intemet;
d. Komponen Seven S dari Mc Kinsey yang ada pada Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta belum memadai dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan;
e. Status dan kedudukan institusi Perpustakaan Umum DKI Jakarta sebagai Kantor, sudah tidak sesuai dengan volume dan beban kerja yang diembannya.
Selanjutnya berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dipertimbangkan beberapa saran sebagai berikut:
a. Membenahi kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan disiplin dan loyalitas pegawai dalam melaksanakan tugas terutama saat menjalankan tugas pelayanan pada Perpustakaan Umum;
b. Meningkatkan pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan promosi agar masyarakat tahu, kenal dan tertarik kepada perpustakaan umum;
c. Menambah fasilitas peralatan yang modem dan mutakhir, antara lain; menambah fasilitas komputer untuk internet;
d. Untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan Perpustakaan Umum Daerah Khu sus Ibukota Jakarta (Perpustakaan Umum di Tingkat Provinsi) perlu dibenahi komponen 7 S dari Mc. Kinsey pada Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai institusi pengelola Perpustakaan Umum Daerah Khusus Ibukota Jakarta antara lain :
- Memberi kesempatan kepada Pegawai untuk meningkatkan pendidikannya, terutama mengusahakan pegawai untuk mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pada bidang studi ilmu perpustakaan;
- Mengupayakan agar status dan kedudukan Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta ditingkatkan menjadi Badan atau Dinas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Frasti Agriani
"Sempadan sungai merupakan kawasan perlindungan setempat yang memiliki peran dan fungsi sebagai pengontrol kuantitas dan kualitas air dengan vegetasi khusus yaitu vegetasi riparian. Penelitian ini akan membahas hubungan antara perubahan penggunaan tanah di sempadan Ci Liwung segmen Depok-Jakarta dengan Kualitas Air tahun 2001-2012. Data kualitas air yang digunakan berasal dari hasil pemantauan BPLHD DKI Jakarta dan Jawa Barat yang berjumlah 8 titik pantau. Sementara data penggunaan tanah sempadan diperoleh dari hasil pengolahan data BPN DKI Jakarta dan Kota Depok Menggunakan ArcGIS 10.0. Dari hasil analisis hubungan secara spasial dan temporal maka diperoleh kesimpulan bahwa perubahan luas permukiman di sempadan Ciliwung segmen Depok-Jakarta berbanding lurus dengan kualitas airnya.

Riparian area is a local protection who has the role and function as water quantity and quality control with special vegetation called riparian vegetation. This research will discuss the relationship between land use change in the riparian segment Ciliwung Depok-Jakarta with Water Quality 2001-2012. Water quality data that used comes from the results of the monitoring BPLHD Jakarta and West Java, amounting to 8 monitoring points. While the riparian of land use data obtained from the data processing BPN Jakarta and Depok City using ArcGIS 10.0. From the analysis of the spatial and temporal relationships it could be concluded that extensive changes settlements in riparian Ciliwung Depok-Jakarta segment is directly proportional to the quality of the water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Haekal
"Penelitian ini memprediksi kualitas air Sungai Ciliwung berdasarkan parameter pH hasil pemantauan Online Monitoring menggunakan dua model Deep Learning yaitu Convolutional Neural Network (CNN) dan Long Short-Term Memory (LSTM). Parameter input adalah pH dengan tiga skenario kombinasi yaitu waktu ganjil (t, t-1, t-3, t-5), genap (t, t+2, t-4, t-6) dan waktu berurutan (t, t-1, t-2, t-3) dengan target pH pada t+1, t+2 dan t+3. Parameter model adalah Optimizer dengan Adaptive Moment (Adam) sebagai Optimizer, aktivasi menggunakan Rectified Linear Unit (ReLU) dengan jumlah Epoch 500, dan Loss menggunakan Mean Squared Error (MSE). Kriteria Evaluasi menggunakan Coefficient of Determination (R2 ), Root Mean Squared Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil pemodelan menunjukkan selisih terendah antara pH riil dengan pH prediksi adalah 0 dan tertinggi 0,79. Pada model CNN, dari 9 nilai R2 ada 7 yang mendekati nilai 1, artinya persamaan regresi sesuai antara nilai variabel dependen dengan variabel independen, dan 2 mendekati nilai 0 yang artinya persamaan regresi tidak sesuai antara nilai variabel dependen dengan variabel independen. Selanjutnya, dari 9 nilai MAPE terdapat 5 nilai yang menunjukkan model prediksi baik, sisanya berada dalam rentang model prediksi cukup. Pada model LSTM, ada 8 dari 9 R2 yang memiliki nilai mendekati 1 dan hanya 1 yang mendekati 0. Selanjutnya, 6 dari 9 MAPE berada dalam rentang model prediksi baik, sisanya berada dalam rentang model prediksi cukup. Dari hasil penelitian diketahui bahwa semakin jauh titik prediksi yang di tuju maka relasi antara pH riil dengan pH prediksi semakin lemah. Ini ditunjukan oleh nilai R2 semakin kecil pada t+3 untuk semua parameter input. Dari hasil di atas disimpul bahwa Model LSTM dan CNN dapat digunakan untuk memprediksi kualitas air sungai Ciliwung berdasarkan parameter pH karena mayoritas nilai R2 mendekati 1, MAPE sebagian besar berada dalam model prediksi kelompok baik. Di antara dua model yang digunakan, model LSTM lebih baik dari pada model CNN karena memiliki nilai R2 yang mendekati 1 dan MAPE pada model prediksi baik lebih banyak.

This research predicts the water quality of the Ciliwung River based on pH parameters from Online Monitoring using two Deep Learning models, namely Convolutional Neural Network (CNN) and Long Short-Term Memory (LSTM). The input parameter is pH with three combination scenarios, namely odd times (t, t-1, t-3, t-5), even (t, t+2, t-4, t-6) and sequential times (t, t -1, t-2, t-3) with pH targets at t+1, t+2 and t+3. The model parameters are Optimizer with Adaptive Moment (Adam) as Optimizer, activation uses Rectified Linear Unit (ReLU) with a number of Epochs of 500, and Loss uses Mean Squared Error (MSE). Evaluation criteria use Coefficient of Determination (R2), Root Mean Squared Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), and Mean Absolute Percentage Error (MAPE). The modeling results show that the lowest difference between real pH and predicted pH is 0 and the highest is 0.79. In the CNN model, of the 9 R2 values there are 7 that are close to 1, meaning that the regression equation matches the value of the dependent variable and the independent variable, and 2 are close to 0, which means that the regression equation does not match the value of the dependent variable and the independent variable. Furthermore, of the 9 MAPE values, there are 5 values that indicate a good prediction model, the rest are in the range of a sufficient prediction model. In the LSTM model, there are 8 out of 9 R2 which have values close to 1 and only 1 which is close to 0. Furthermore, 6 out of 9 MAPEs are in the good prediction model range, the rest are in the fair prediction model range. From the research results, it is known that the further away the prediction point is, the weaker the relationship between real pH and predicted pH. This is shown by the R2 value getting smaller at t+3 for all input parameters. From the results above, it can be concluded that the LSTM and CNN models can be used to predict the water quality of the Ciliwung River based on the pH parameter because the majority of R2 values are close to 1, the MAPE is mostly in the good group prediction model. Between the two models used, the LSTM model is better than the CNN model because it has an R2 value that is close to 1 and the MAPE in the good prediction model is higher."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hade Wicaksono
"Meningkatnya jumlah penduduk di kawasan DAS Ciliwung, Citarum, Citanduy, dan Cimanuk menyebabkan berkembang pesatnya kontruksi. Permintaan yg signifikan akan jalan sebagai transportasi serta bangunan dan perumahan untuk tempat tinggal sehingga daerah kedap airnya pun meningkat. Model Impervious Cover, diusulkan oleh Schueler 2003 , mengkorelasi persen kekedapan pada subDAS dan kualitas air sungai serta memberikan pengukuran prediksi terhadap indikator air sungai ke dalam kategori kategori lalu mendefinisi tingkat keparahan dan kemungkinannya untuk pulih.
National Sanitation Foundation Water Quality Index NSFWQI adalah salah satu alat analitis yang umum digunakan untuk meringkas data kualitas air yang mana mengubah konsentrasi sembilan parameter ke satu dari 5 Water Quality Rating WQR . Tujuan kajian ini adalah untuk menguji penerapan dan kesesuaian pendekatan ICM dan NSFWQI dalam memprediksi kualitas air sungai Ciliwung, Citarum, Citanduy, dan Cimanuk, Jawa Barat, Indonesia.

The increasing of population at Ciliwung, Citarum, Citanduy, and Cimanuk watersheds leads a rapid development especially in construction fields. There is significant demand to build roads for transportation as well as buildings and houses for settlement, thus, escalate the impervious area. The impervious cover model ICM, proposed by Schueler 2003, brings off correlation between the percentage of subwatershed imperviousness and stream quality as well as outlines specific quantitative or narrative prediction for stream indicators within each stream category to define the severity of current stream and the prospects for their future restoration.
The National Sanitation Foundation Water Quality Index NSFWQI is one of analytical tools that commonly used to summarize water quality data, which converts the concentration data for nine water quality parameters into one of five Water Quality Rating WQR . The study is aimed to test the applicability and conformity of both ICM and NSFWQI approaches for predicting stream quality of Ciliwung, Citarum, Citanduy, and Cimanuk river, West Java, Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopy Arfan
"Perkembangan urbanisasi dan industrialisasi di DAS Ciliwung akan meningkatkan perubahan tutupan lahan tidak kedap air menjadi tutupan lahan kedap air. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah lingkungan salah satunya degradasi kualitas air yang berdampak pada kesehatan manusia dan ekosistem air. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model korelasi-regresi antara tutupan lahan kedap air di DAS Ciliwung dengan status kualitas air sungai Ciliwung. Model korelasi-regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi perubahan status kualitas air sungai Ciliwung akibat perubahan tutupan lahan kedap air.
Penilaian status kualitas air dilakukan dengan menggunakan metode STORET, NSF-WQI, dan CCME-WQI di tahun 2005-2016. Lokasi pemantauan kualitas air Sungai Ciliwung yaitu Attaawun, Katulampa, Kedung Halang, Pondok Rajeg, Jembatan Panus, Kelapa Dua, Condet, Kalibata, MT Haryono, dan Manggarai. Data peta diolah menggunakan Software ArcGIS. Metode analisis menggunakan analisis korelasi pearson dan regresi linear antara persentase tutupan lahan kedap air dan indeks kualitas air.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tutupan lahan kedap air secara signifikan cukup kuat berkorelasi negatif dengan indeks kualitas air, persamaan regresi yang mewakili hubungan antara tutupan lahan kedap air X dan indeks kualitas air STORET, NSF-WQI, CCME-WQI Y adalah persamaan regresi linier masing-masing sebagai berikut STORET : Y=-16.88-0.51 X, NSF-WQI : Y=57.97-0.23 X, dan CCME-WQI : Y=65.88-0.84 X.

Urbanization and industrialization lead to the change of land cover from pervious into impervious. This can impact environmental problems such as water quality degradation that affects human health and water ecosystems. The study aimed to develop a regression correlation model between impervious cover in Ciliwung watershed and water quality indices in Ciliwung river. The correlation regression model can be used to predict changes in the status of Ciliwung river water quality due to impervious cover changes.
Methods of assessing the indices of water quality are CCME WQI, NSF WQI, and STORET within the period of 2005 2016. Monitoring locations from the most upstream to downstream are Atta rsquo awun, Katulampa, Kedung Halang, Pondok Rajeg, Panus Bridge, Kelapa Dua, Condet, Kalibata, MT Haryono and Manggarai. Map data is processed using ArcGIS Software. The analysis Method using Pearson Correlation test and linear regression between percentage of impervious cover and water quality indices.
The conclusion of this research is significantly a strong inverse relationship between impervious cover and water quality indices in Ciliwung river. The regression equation representing relationship between impervious cover X and water quality indices STORET, NSF WQI, and CCME WQI Y are the linear regression equation as follows STORET Y 16.88 0.51 X, NSF WQI Y 57.97 0.23 X, and CCME WQI Y 65.88 0.84 X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Ardani
"ABSTRAK
Nama : Irfan ArdaniProgram Studi : Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Efektivitas Sistem Pencatatan Kematian dan PenyebabKematian di Provinsi Daerah Khusus Ibukota JakartaTesis ini membahas tentang efektivitas sistem pencatatan kematian dan penyebabkematian di Provinsi DKI Jakarta dalam menghasilkan statistik vital kematian danpenyebab kematian yang akurat, menyeluruh dan sewaktu. Metode yang digunakanadalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancaramendalam dan studi data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Provinsi DKIJakarta memiliki dua sistem yang terpisah dan belum disinkronisasi antara pencatatankematian dengan pencatatan penyebab kematian. Hal ini menyebabkan statistik vital yangdihasilkan oleh kedua sistem tersebut berbeda satu dengan yang lain sehingga belumefektif menghasilkan statistik vital kematian dan penyebab kematian yang akurat,menyeluruh dan sewaktu.Kata kunci: efektivitas, pencatatan kematian, pencatatan penyebab kematian, statistikvital

ABSTRACT
Name Irfan ArdaniStudy Program Master of Public HealthTitle Effectiveness of Death and Cause of Death RegistrationSystem in Special Capital Region of JakartaThis study discusses the effectiveness of death and cause of death registration system inDKI Jakarta Province to produce accurate, thorough and timely death and cause of deathvital statistics. A qualitative research has been conducted with in depth interview andsecondary data studies as methods for data collection. The results showed that DKIJakarta Province has two separate systems between the death and the cause of deathregistration and not yet synchronized. The vital statistics generated differ from oneanother, so that it has not been effective in generating accurate, thorough and timely deathand cause of death vital statistics.Keywords effectiveness, death registration, causes of death registration, vital statistics"
2018
T50883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>