Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Arya M.N.
"Adanya kemudahan dalam memiliki sepeda motor mengakibatkan jumlah sepeda motor meningkat pesat. Hal ini kemudian menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan aksesoris untuk sepeda motor yang mana salah satunya adalah box sepeda motor. Box sepeda motor yang ada di pasaran dipergunakan untuk menyimpan barang, terpikirlah suatu ide untuk meningkatkan fungsi box sepeda motor yang dapat dipergunakan untuk menyimpan barang/bahan yang memerlukan kondisi dingin seperti makanan dan minuman dan untuk keperluan delivery darah (blood carrier), vaksin ataupun ASI.
Sejauh ini pengembangan coolbox sepeda motor hanya diarahkan untuk mencapai target temperatur yang serendah mungkin. Setelah target temperatur sudah terpenuhi, timbul pertanyaan baru yaitu tentang bagaimana cara membuat coolbox ini layak untuk diterima konsumen. Dalam penulisan skripsi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tersebut yaitu pembuatan coolbox dengan mempertimbangkan aspek desain untuk manufaktur dan perakitan atau yang lebih dikenal dengan istilah Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) dengan fokus kepada penerapan Design for Manufacturing (DFM) untuk pembuatan part coolbox dengan injection molding.
Dari hasil penerapan DFM didapat total waktu pembuatan part dengan injection molding sekitar 3,63 menit, total biaya operasional untuk keseluruhan part sekitar Rp 54.704,29 dan total biaya pembuatan mold untuk injection molding Rp 1.589.824.157,05.

Acquring motorcycle in Indonesia is relatively very easy, that is why the number of motorcycle in Indonesia is increasing very high. Because of the increase of the number of motorcycle, there are the increase of number of motorcycle accessories and one of them is motorcycle box. Motorcycle box in the market was only used to store some stuff . Then comes an idea to add more value to the motorcycle box to be used as a coolbox that can store goods/stuff that need to be stored in cool condition like food and beverages or maybe as a blood carrier, vaccine carrier or ASI.
Until now, the development of motorcycle coolbox is only targeted to make a coolbox that can reach as low as temperature possible. After the target temperatur can be achived, then comes a question on how to make this coolbox acceptable for the market. That is why this writing will answer that questions on how to create a coolbox by considering the principle of Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) mainly on the Design for Manufacturing (DFM) in making motorcycle coolbox parts using injection molding.
From the application of DFM it is obtained that the total manufacturing time for a coolbox with injection molding is 3,63 minutes, total operational cost for all parts is Rp 54.704,29 and total mold making cost for injection molding is Rp 1.589.824.157,05.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Arief Mawardi
"Kebutuhan braket ortodonti di Indonesia sangatlah tinggi, hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi maloklusi di Indonesia. Metal Injection Molding MIM adalah salah satu metode manufaktur yang dapat digunakan untuk memfabrikasi braket ortodontik berkualitas tinggi dengan menggunakan powder loading yang optimal dalam proses manufakturnya. Peningkatan powder loading dapat memberikan peningkatan sifat mekanis dan juga pengetatan toleransi dimensi pada produk yang akan difabrikasi secara massal. Namun, peningkatan powder loading yang melebihi titik optimum juga akan dapat menyebabkan viskositas feedstock yang tinggi dan berpotensi pada penghambatan proses injeksi. Oleh karena itu, studi mengenai penggunaan powder loading yang optimum untuk feedstock local sangatlah penting dalam mempersiapkan proses fabrikasi braket ortodontik lokal.
Pada penelitian ini, material baja tahan karat 17-4 Precipitation Hardening SS 17-4 PH digunakan dan dicampur dengan multikomponen system binder lokal yang terdiri atas : beeswax, paraffin wax, LLDPE, EVA, dan SA dengan masing-masing 30, 30, 30 5, dan 5 vol. Setelah mencampur serbuk logam tersebut, feedstock dengan variasi powder loading i.e 60, 62, 64, dan 66 vol. dihasilkan dan diinjeksikan ke dalam cetakan braket ortodontik dan dilanjutkan dengan proses debinding hingga sintering. Produk hasil kemudian akan diuji melalui pengujian densitas metalografi, kekerasan, dan pengujian Tarik untuk mengetahui mikrostruktur yang dihasilkan dan juga sifat mekanis yang dimiliki oleh produk tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, sampel dengan powder loading 64 vol. memiliki perilaku injeksi yang optimal dengan memiliki torsi yang cukup mendekati torsi dari feedstock braket ortodontik komersial, yaitu 5,4Nm serta hasil injeksi yang baik, serta minim terjadinya cacat ataupun patah. Namun, berdasarkan pengujian metalografi, densitas, dan kekerasan, produk dengan powder loading 66 mampu memberikan sifat mekanis yang lebih optimal dengan hasil shrinkage volume yang minim, namun dapat mencapai densitas, dan kekerasan yang tertinggi.

The need for orthodontic brackets in Indonesia is very high, this is motivated by the high prevalence of malocclusion in Indonesia. Metal Injection Molding MIM is one of the manufacturing methods that can be used to fabricate high quality orthodontic brackets using optimal powder loading in the manufacturing process. Increased powder loading can provide improved mechanical properties as well as a tightening of dimensional tolerances for products to be mass fabricated. However, an increase in powder loading that exceeds the optimum point will also cause high feedstock viscosity and potentially inhibit the injection process. Therefore, studies regarding the use of optimum powder loading for local feedstock are very important in preparing the local orthodontic bracket fabrication process.
In this study, stainless steel 17-4 Precipitation Hardening SS 17-4 PH was used and mixed with a local multicomponent binder system consisting of: beeswax, paraffin wax, LLDPE, EVA, and SA with 30, 30, 30 respectively. 5, and 5 vol. After mixing the metal powder, feedstock with a variety of powder loading i.e 60, 62, 64, and 66 vol. generated and injected into the orthodontic bracket mold and followed by the debinding process to sintering. The resulting product will then be tested through metallographic density, hardness, and tensile testing to determine the microstructure produced and also the mechanical properties of the product.
Based on the results of this study, samples with powder loading 64 vol. has optimal injection behavior by having a torque that is close enough to the torsion of a commercial orthodontic bracket feedstock, namely 5.4Nm and good injection results, and minimal occurrence of defects or fractures. However, based on metallographic, density and hardness testing, the product with powder loading 66 is able to provide more optimal mechanical properties with minimal volume shrinkage results, but can achieve the highest density and hardness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Purwadi
"Adanya kemudahan dalam memiliki sepeda motor mengakibatkan jumlah sepeda motor meningkat pesat. Hal ini menyebabkan pula meningkatnya kebutuhan akan aksesoris sepeda motor yang salah satunya adalah box sepeda motor. Box sepeda motor yang ada di pasaran dipergunakan untuk menyimpan barang, terpikirlah suatu ide untuk meningkatkan fungsi box sepeda motor yang dapat dipergunakan untuk menyimpan barang/bahan yang memerlukan kondisi dingin seperti makanan dan minuman dan untuk keperluan delivery darah (blood carrier), vaksin ataupun ASI.
Coolbox sepeda motor ini telah mengalami pengembangan sejak dimulai 2008 lalu, namun pengembangan hanya diarahkan untuk mencapai target temperatur yang serendah mungkin dengan melakukan berbagai modifikasi terhadap box sepeda motor yang telah ada. Setelah target temperatur sudah terpenuhi, timbul pertanyaan baru yaitu tentang bagaimana cara membuat coolbox ini layak untuk diterima konsumen karena coolbox yang ada masih belum dapat diproduksi secara masal disebabkan proses produksinya yang rumit dan ti dak standar.
Oleh karena itu penulisan skripsi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tersebut yaitu pembuatan coolbox dengan mempertimbangkan aspek desain untuk manufaktur dan perakitan atau yang lebih dikenal dengan istilah Design for Manufacturing and Assembly (DFMA). Dari hasil penerapan Design for Assembly (DFA) didapat total waktu perakitan coolbox untuk desain awal sekitar 399,16 detik dan nilai efisiensi sekitar 8%, sedangkan total waktu perakitan unutk redesain adalah sekitar 313,01 detik dengan nilai efisiensi 10%.

Acquring motorcycle in Indonesia is relatively very easy, thats why the number of motorcycle in Indonesia is increasing very high. Because of the increase of the number of motorcycle, there are the increase of number of motorcycle accessories and one of them is motorcycle box. Motorcycle box in the market was only used to store some stuff such as helm or jacket. Then comes an idea to add more value to the motorcycle box to be used as a coolbox that can store goods/stuff that need to be stored in cool condition like food and beverages or maybe as a blood carrier, vaccine carrier or ASI.
This coolbox already undergo some developments since it?s debut in 2008 but this development only targeted to make a coolbox that can reach as low as temperature possible with any neccessary modification. After the target temperatur can be reached, then comes a question on how to make this coolbox acceptable to the market since this coolbox was not yet ready for the mass production because the manufacture of this coolbox is really complicated and not following any standards.
Therefore the writing of this thesis aimed to answer that questions on how to create a coolbox by considering the principle of design for manufacturing and assembly (DFMA). From the results of the application of Design for Assembly (DFA) obtained coolbox total assembly time for the intial design of approximately 399,16 seconds and the value of efficiency of about 8%, while the total assembly time for the redesign is about 313,01 seconds with a value of effficiency about 10%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1872
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thareq Wibisono
"Proses injection molding adalah salah satu tipe proses manufactur yang sangat menguntungkan dari segi presisi dan kapabilitas produksi massa. Sifat bawaan dari proses inilah yang memberikan dampak positif bagi pembuatan alat-alat medis. Salah satu alat medis yang diuntungkan adalah Cranio Maxillofacial miniplate untuk rekonstruksi wajah. Pada paper ini, kami menyajikan desain cetakan (mold) untuk miniplate Cranio-Maxillofacial untuk proses injection molding. Kami memfokuskan studi kami terutama pada prediksi efek lokasi gating, kondisi pemrosesan injeksi, dan desain sistem feed (sprue, dan runner) pada kualitas (indikasi degradasi material, cacat permukaan, penyusutan volumetrik, defleksi atau lengkungan produk, kapabilitas filling, dan weld lines) cetakan menggunakan pendekatan analitis dan numerik. Penyelidikan mengungkapkan proporsi efek dari masing-masing faktor tersebut terhadap hasil produk cetakan.  Selain itu, kami juga secara analitis memprediksi desain sistem ejeksi optimal untuk menghindari efek degradilitas baik pada produk cetakan maupun pin ejektor itu sendiri. Terakhir, kami mencoba mendesain mold base berdasarkan analisis kami.

The injection molding manufacturing process is a lucrative manufacturing option for precision product and mass production. Such nature of injection molding provides an advantageous benefit to the medical device products. One of the devices is the Cranio Maxillofacial miniplate for facial reconstruction. In this paper, we present the molding design for Cranio-Maxillofacial miniplate for injection molding process. We focus our study mainly on the effect prediction of the gating location, injection processing condition, and the feed system design on the quality (indication of material degradation and surface defects), the volumetric shrinkage, and the deflection or warpage of the molding products using analytical and numerical approaches. The investigation reveals the effect proportion of each of the said factors to the molding product result. In addition, we also analytically predict the optimal ejection system design that avoid a degrading effect for both to the molding products and the ejector pin itself. Lastly, we try to design the mold base based on our analysis."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangsur
"Cool box adalah alat yang digunakan untuk menyimpan makanan ataupun minuman agar tetap dalam keadaan dingin. Box motor merupakan salah satu alat pelengkap sepeda motor yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang. Sebagai fungsi tambahan box motor dapat dimanfaatkan untuk menyimpan barang yang membutuhkan sistem pendingin. Termoelektrik merupakan media pendingin yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan refrigran sebagai fluida pendinginnya. Dari kedua hal tersebut maka dilakukan rancang bangun cool box menggunakan termoelektrik berupa 4 elemen peltier ganda untuk sistem pendinginnya. Hal ini bertujuan meningkatkan fungsi sistem pendingin pada box motor agar mencapai suhu kabin sebesar 4±20C serta diperoleh kapasitas beban maksimal 5 liter dan ramah terhadap lingkungan ketika digunakan.. Hasil yang dicapai pada saat pengujian jalan raya untuk kapasitas beban 8 kaleng air @330 ml dicapai temperature kabin sebesar 20,21°C. Data ini berdasarkan suhu lingkungan yang berkisar 29°C.

Cool Box is a device that usually for saving goods that required in cold condition such as food or drink. Carrier box is accessory motor cycle that used as a storage property. As adding functional value of carrier box, it is can to make a cooling system. Thermoelectric cooling system that very friendly environment because without refrigerant as cooling fluid. This Research cool box using thermoelectric for cooling system. This desain using thermoelectric system on that used fourth double peltier series. The objective of this research is to increased the function system of motor cycle cooling box temperature to the 4±20C and to achieve 5 litre maximum loading friendly environment when it used.The result of this deasin with 8 canes water @ 330ml loading the temperature can be reach at 22.10°C. This data depend on ambient temperature that averages 29°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1047
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tasia Larosa
"Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan molekul-molekul kecil yang dibawa oleh muatan listrik akibat adanya pengaruh medan listrik. Peristiwa ini diaplikasikan dalam bidang kedokteran untuk mengidentifikasi DNA, dengan alat yang disebut Agarose Gel Electrophoresis. Ketika alat ini diberi arus listrik DNA yang bermuatan negatif akan bermigrasi ke kutub positif, dimana fragmen DNA yang lebih kecil akan bermigrasi lebih jauh dibanding fragmen yang lebih besar. Jauh migrasi DNA ini dapat diukur dan dianalisa sehingga didapatkan massa moelekul dan jenis DNA. Akan tetapi arus listrik yang digunakan untuk membuat fragmen DNA bermigrasi dapat menimbulkan panas. Panas yang berlebih harus dihindari karena dapat menyebabkan Agarose Gel electrophoresis tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya, oleh karena itu pada alat ini digunakan sistem pendingin. Pengujian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan heat pipe terhadap sistem pendingin termoelektrik yang digunakan Agarose Gel Electrophoresis. Pengaruh dilihat dari hasil visualisasi migrasi DNA yang dihasilkan oleh alat ini.

Electrophoresis is a phenomenon which related to the movement of small particles which is carried by the electrons due to the electric field. This phenomenon is used in medical science as one of the DNA identification methods, with the instrument named Agarose Gel Electrophoresis. When the electric current is passed through the medium containing the DNA, the DNA that carry a negative charge will migrate towards the positive pole. The smaller DNA fragments is migrating further than the bigger ones. Then, distance of the migration can be measured and analyzed to get the DNA's molecul mass and its specification. When electric current is flowing, there comes heat. Overheating should be avoided to make sure the Agarose Gel Electrophoresis operates well. That's why this instrument is equipped with a cooling system. This research was conducted to find the effect of heat pipe using as a thermoelectric cooling system on Agarose Gel Electrophoresis. The effect can be analyzed by seeing the visualisation of DNA migration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Fiandri Gazali
"Semakin meningkatnya kebutuhan akan sumber energi dan dengan semakin menipis pulanya sumber energi maka dibutuhkan sebuah alternatif energi yang baru. Diharapkan dengan penelitian Thermoelement ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan akan energi tersebut. TEG adalah sebuah modul yang dapat merubah energi panas menjadi energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan kecepatan aliran elektron dari dua material semikonduktor untuk menghasilkan beda potensial. Prinsip ini dikenal dengan nama efek Seebeck prinsip kerjanya sendiri merupakan kebalikan dari efek Peltier pada Thermoelectric Cooling element (TEC). Dan fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar daya yang dapat dihasilkan TEG dengan memanfaatkan panas gas buang kendaraan bermotor. Penelitian kali ini memanfaatkan motor bakar 100cc 4 langkah, menggunakan 8 modul TEG, dan motor tersebut disimulasikan bergerak dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam dengan 3 jenis variasi putaran motor (idle, menengah, tinggi) dan 3 jenis variasi rangkaian (serial, parallel, dan kombinasi). Dan hasilnya didapat daya 3,15 Watt pada rangkaian serial dengan ?T 65.56 _C.

The increasing of demand for energy sources and the decreasing of fossil energy sources then needed new alternative energy sources. And from this research, the use of Thermoelectric Generator (TEG) is one solution for this issue. TEG is a module that can convert heat energy into electrical energy by utilizing the velocity difference between each electron of the two types of semiconductor which conduct different potential. This principle is known as Seebeck effect that reversing way of Peltier effect on Thermoelectric Cooling (TEC). And the focus of this research is to know the power generated efficiency of TEG by using exhaust waste gas of motorcycle as a source of heat. This research is applied to 100 cc 4 steps motorcycle, using the 8 TEG modules, and the motorcycle will be simulated run steadily up to speed 20 km/ hour with 3 kinds of variations RPM. This research gives maximum power output 3.15 W at ?T of 65.56 _C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyanto
"Cool box merupakan sebuah alat yang biasa digunakan untuk menyimpan bahan - bahan yang memerlukan kondisi dingin seperti makanan, minuman, vaksin, darah dan lain sebagainya. Kotak bagasi ( box carrier ) merupakan salah satu aksesori sepeda motor yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang bawaan sehingga bermanfaat dalam jasa pengiriman menggunakan sepeda motor. Untuk menambah nilai fungsional dari box carrier maka dibuat suatu produk yang dapat menyimpan barang dalam suhu dingin atau kondisi refrigerasi seperti minuman atau buah - buahan.
Saat ini tengah dikembangkan box carrier di Laboratorium Perpindahan Kalor DTM-FTUI. Pada penelitian sebelumnya telah dikembangkan box carrier yang menggunakan modul termoelektrik (elemen peltier) yang menggunakan heatsink-fan di sisi panas dari elemen tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja pendinginan dan karakteristik box carrier yang menggunakan heat pipe fan dan cold sink. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa box carrier dengan menggunakan heat pipe sebagai pendingin sisi panas elemen peltier ganda dapat mencapai temperatur 4 °C.

Cool Box is a device that usually used for saving goods requiring cold condition such as food, drink, vaccine, blood, etc. Carrier box is a accessory of motorcycle used as storage of property so it is useful in transportation field using motorcycle. For adding functional value of box carrier, it is need to make a product that can save the product in cold condition or refrigeration condition such as drink or fruits.
Now, it is developed box carrier in Laboratory of Heat transfer DTM-FTUI. Researches before has been developed a box carrier using thermoelecric module using heat sink-fan on hot side of the element. The objective of this research is to know the cooling performance and characteristic of box carrier that using heat pipe fan and cold sink. The results of the research are box carrier employed heat pipe on double peltier hot side can the cabin's temperature to 4 °C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38224
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Agizna A.
"Energi alternatif sangat dibutuhkan untuk mengurangi efek pemanasan global karena peningkatan jumlah CO2 setiap tahunnya. Energi fosil telah digunakan berabad-abad sebagai bahan bakar utama dalam banyak aplikasi, walaupun hal ini memberikan persentase yang tinggi dalam menyumbang polusi udara ke lingkungan.
Melalui penelitian ini, penggunaan thermoelectric generator (TEG) dapat menjadi salah satu solusi untuk masalah ini. TEG adalah suatu modul yang mengubah energi panas menjadi energi listrik dengan memanfaatkan kecepatan perpindahan elektron dari dua tipe semikonduktor yang menghasilkan perbedaan potensial. Prinsip ini dikenal dengan efek Seebeck yang membalikkan efek Peltier pada thermoelectric cooling (TEC).
Penelitian ini mempunyai eksperimen kombinasi. Pertama, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi daya yang dibangkitkan oleh TEG dengan menggunakan gas buang motor sebagai sumber panas. Dan eksperimen terakhir mengaplikasikan daya yang telah dibangkitka TEG untuk menyuplai listrik pada proses elektrolisis untuk memisahkan hidrogen dari air.
Penelitian pertama menggunakan motor 100 cc 4 langkah, dengan menggunakan 8 modul TEG, kemudian motor ini akan disimulasikan seperti berjalan dalam kecepatan 20 km/jam dengan 3 variasi putaran mesin. Pengujian ini memberikan daya maksimum 3,15 watt pada ?T sebesar 65.56 OC pada rangkaian seri dan putaran mesin tinggi.
Penelitian terakhir akan dilaksanakan hanya pada putaran mesin tinggi dan dihubungkan dengan 2 jenis rangkaian listrik, seri dan paralel. Pengujian ini memberikan laju produksi hidrogen sebesar 2.467 ml/min pada 2.941 watt dalam rangkaian seri.

Alternatives energy is needed in order to reduce the effect of global warming since the amount of CO2 increases every year. Fossil energy is used for many centuries to be the main fuel in many applications, even though it gives high percentages to contribute air pollutant.
From this research, by utilizing Thermoelectric Generator (TEG) is one solution for this issue. TEG is a module that can convert heat energy into electrical energy by utilizing the velocity difference between each electron of the two types of semiconductor which conduct different potential. This principle is known as Seebeck effect that reversing way of Peltier effect on Thermoelectric Cooling (TEC).
This research has a combined experimental. First, the focus of this research is to know the power generated efficiency of TEG by using exhaust waste gas of motorcycle as a source of heat. And the last experimental uses the power generated from TEG to supply the electrolysis process which separate hydrogen from water solution.
The first research is applied to 100 cc 4 steps motorcycle, using the 8 TEG modules, and the motorcycle will be simulated run steadily up to speed 20 km/ hour with 3 kinds of variations RPM. This research gives maximum power output 3.15 W at ?T of 65.56 OC on series module and high RPM condition.
The last research will be conducted in high RPM condition and connected in two types variation of terminal circuit, series and parallel. This last research gives maximum flow rate hydrogen production 2.467 mL/min at 2.941 watt in series module.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Heryada
"Keunggulan pembuatan tooling dengan teknik rapid tooling dapat dilakukan dengan cepat dan murah, khususnya untuk produk yang memiliki kontur permukaan yang kompleks, dan hanya dapat dikerjakan melalui mesin CNC, EDM. Salah satu aplikasi rapid tooling adalah soft injection mould. Cetakan untuk memproduksi produk plastik dalam jumlah produksi terbatas (low volume production). Dalam penelitian ini part/produk yang akan dibuat didesain menggunakan CAD. Data geometri CAD kemudian dipergunakan untuk membuat prototip part melalui mesin rapid prototyping Fused Deposition Modeling (FDM). Metode pembuatan tooling menggunakan indirect tooling dimana prototip yang dibuat digunakan sebagai master pola untuk membentuk kaviti dan inti injection mould. Cast resin alumunium filled epoxy (AFE) CW5156-1 diterapkan sebagai material kaviti dan inti. Hasil proses manufaktur dan percobaan yang dilakukan pada cetakan menunjukkan bahwa tooling yang dibuat dapat diterapkan sebagai plastic injection mould; ukuran part yang dicetak teliti, kestabilan ukuran pada cetakan tinggi serta biaya manufaktur jauh lebih rendah dibandingkan cara konvensional (CNC, EDM).

The advantage implementation of rapid tooling is the process can perform faster and cheaper, especially for the shape product/part with complicated surface contour and only manufactured through CNC or EDM machine. One of application of rapid tooling is soft injection mould, the tool for producing plastic product for low volume production. In this research part/product model was designed using CAD. CAD data geometry is then used for building the prototype of the model through Fused Deposition Modeling (FDM) rapid prototyping machine. Tooling manufacture method use indirect tooling, where the prototype was made is used as master pattern for cavity and core forming. Cast resin aluminum filled epoxy (AFE) CW5156-1 was implemented as the material of cavity and core injection mould. The result of manufacturing process and experiment indicated that the tool has been made could be implemented as plastic injection mould; the dimension of part was accurate, dimension stability of the mould was high and the cost of manufacturing was lower than conventional method (CNC, EDM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>