Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brockers, Mathias
Jakarta: Ina Publikatama , 2006
363.325 BRO k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alfred Suci
Jakarta: Wahyu Media, 2013
364.1 ALF k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brockers, Mathias
Jakarta: Ina Publikatama, 2003
364.1 BRO k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fic, Victor M.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005
320.959 8 FIC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Naufalul Umam
"ABSTRAK
Beberapa penelitian terkini mengungkap bahwa konsumsi fakta bertema konspirasi didorong oleh motivasi untuk melindungi identitas sosial diri dalam situasi terancam. Terkait dengan makin populernya pandangan konservatif di Indonesia, sebuah penelitian mengenai teori konspirasi mengindikasikan kesalingterkaitan antara identifikasi sosial dan persepsi keterancaman dalam memprediksi kepercayaan teori konspirasi. Di sisi lain, kepercayaan terhadap teori konspirasi ditemukan terkait erat dengan kebutuhan kepastian jawaban, namun hubungan keduanya belum ditelaah secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara need for cognitive closure NFC dengan kepercayaan konspirasi lebih jauh dengan melihat bagaimana identifikasi sosial dan persepsi keterancaman berperan dalam hubungan tersebut. Sebuah studi observasional pada 399 Muslim di Indonesia menunjukkan tidak ada hubungan langsung antara need for cognitive closure dengan kepercayaan konspirasi. Namun dalam persepsi keterancaman tinggi, individu dengan tingkat NFC rendah lebih memercayai konspirasi, dan dalam identifikasi sosial rendah, individu dengan tingkat NFC tinggi cenderung lebih memercayai konspirasi. Hasil penelitian ini menegaskan kepercayaan konspirasi sebagai upaya pemaknaan realitas melalui pemikiran terbuka, bukan sekadar simplifikasi melalui kategori-kategori sederhana.

ABSTRACT
Series of investigations on conspiracy beliefs showed that the consumption of conspiracy themed facts was driven by social identity protection under threatening condition. Regarding the recent surge of conservatives in Indonesia, research on Indonesians resulted in an intertwined contribution of social identification and perceived threat in predicting conspiracy beliefs. However, despite the notion of conspiracy beliefs as a simplified understanding of reality, the relationship between desire for definite answer and conspiracy beliefs was inconsistent and largely undiscovered. This research aims to examine the relationship between need for cognitive closure NFC and belief in conspiracy theories further through social identification and perceived threat as situational factors. An observational study was conducted to 399 Indonesian Muslim. The result showed no direct relationship between NFC and generic conspiracist belief, but on participants with high perceived threat, people with low NFC tend to belief more in conspiracy theories than those who scored high in NFC. Moreover, on participants with low social identification toward Islam, people with high NFC tend to believe more in conspiracy theories. The result strengthen the notion that conspiracy theories is a manifestation of understanding reality through open mind, rather than mere simplification of reality through easily accessible categories."
2017
T48147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Gregory D.
Upper Saddle River: Pearson-Prentice Hall, 2005
363.25 LEE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mols, Gerardus Petrus marcus Franciscus
Arnhem: Gouda Quint, 1982
BLD 345 MOL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zessica Yuniartha Ronauli
"Pelaksanaan tender merupakan kegiatan yang wajib menerapkan prinsip persaingan usaha yang sehat. Dugaan persekongkolan guna mengatur dan menentukan pemenang tender terjadi dalam Tender Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Jalan Siborong-borong Cs di SATKER Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Utara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. KPPU sebagai lembaga yang diberi kewenangan oleh UU No. 5 Tahun 1999 untuk menegakkan Hukum Persaingan Usaha memegang peranan penting dalam kasus ini. Namun, dalam membuktikan temuan dan fakta dalam kasus ini KPPU terkesan tidak konsisten dan mengabaikan metode analisa yang telah diamanatkan dalam UU No. 5 Tahun 1999 yaitu metode rule of reason dalam membuktikan setiap dugaan kasus persekongkolan.

Tender is one of the activities that must contain fair competition principles. Suspicion of tender conspiracy in order to regulate and determine the winning bidder was occurred in Tender of Reconstruction/Improvement Siborong-borong Cs Road in National Road Working Unit Regional II North Sumatra National Road Main Station I Director General of Highway Construction and Maintenance, Ministry of Public Works. Business Competition Supervisory Commission (KPPU) as an institution that is authorized by Act No. 5 of 1999 to uphold Competition Law, plays an important role in this case. Nonetheless, while analyzing the facts in this case, KPPU seemed to be inconsistent and ignored the methods of analysis that has been mandated in the Act No. 5 of 1999 in . The methods ignored are rule of reason and refer to the Commission Guidelines on Article 22 of Act No. 5 / 1999 as a minimum reference of the Commission in order to prove every tender conspiracy cases."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S59905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Hari Saktiawan
"Usainya perang dingin tidak menjadikan Asia Tenggara lepas dari ancaman terutama terorisme. Dalam konteks hubungan internasional. terorisme telah menjelma sebagai aktor non-tradisional yang pada akhirnya turut berperan dalam hubungan internasional antar negara. Selain itu saat ini telah diakui bersama bahwa terorisme telah menjadi ancaman nyata bagi stabilitas keainanan kawasan. Di kawasan telah terdapat suatu mekanisme dialog multilateral. ARF untuk membahas permasalahan keamanan kawasan. termasuk didalamnya terorisme. Dengan mekanisme yang dimilikinya. ARF dapat memainkan peranannya dalam menangani isu tersebut.
Untuk membahas hal tersebut. kiranya beberapa kerangka pemikiran dapat diajukan antara lain seperti yang dikcmukakan oleh Krasner dengan regime theorynya, konsep Confidence Building Measures yang dikembangkan oleh negara-negara peserta serta salah satu definisi terorisme untuk memberi gambaran mengenai konteks ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teroris. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang mcnckankan pada pengembangan keadaan realilas sosial serta proses interaktif dari objek yang diteliti.
Mekanisme ARF telah cukup memberikan respons terhadap penanganan terorisme akan tetapi masih .terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan kembali terutama yang berkaitan dengan kerjasama konkrit antar negara peserta guna menangani isu terorisme tersebut dalam secara kolektif. Beberapa instrumen yang dihasilkan dari pertemuan ARF belum mencukupi untuk menangani isu terorisme yang sifatnya kompleks. Akan tetapi penanganan itu sendiri merupakan proses yang berjalan sehingga memerlukan cukup waktu bagi penanganannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garnijanto Bambang Wahjudi
"Penelitian ini membahas antisipasi ASEAN terhadap terorisme yang terjadi di kawasan ASEAN. Secara lebih khusus menekankan sejauh mana perhatian dan ikatan kerjasama ASEAN telah dilakukan dalam mengantisipasi terorisme internasional di kawasan ASEAN.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana ikatan kerjasama regional ASEAN dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya terorisme internasional? Serta bagaimana reaksi kerjasama regional ASEAN terhadap aksi terorisme internasional di Filipina Selatan pada tahun 2000 dan 2001?
Analisis dilakukan dengan melihat Core Values organisasi ASEAN yaitu tujuan atau cita-cita ASEAN, Threats atau ancaman terhadap Core Values serta Capability ASEAN berupa kerjasama regional ASEAN dalam penanggulangan terorisme internasional.
Di wilayah Filipina bagian Selatan telah terjadi aksi teorisme internasional berupa penculikan dan penyanderaan berbagai warga negara asing di tahun 2000 dan 2001. Pelaku penculikan merupakan warga negara Filipina dan aksi dilakukan di tempat wisata dalam wilayah negara Malaysia. Korban penculikan kemudian dijadikan sandera di wilayah Filipina. Kelompok penculik kemudian mengajukan berbagai tuntutan kepada pemerintah Filipina dengan ancarnan akan membunuh para sandera.
Perilaku kelompok penculik dapat dikelompokkan sebagai tindakan terorisme internasional dan aksi merekapun telah mengganggu ketenangan usaha wisata di wilayah Malaysia. ASEAN sebagai organisasi yang bercita-cita ingin memajukan kesejahteraan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara sebenarnya telah menjadi tertantang untuk segera dapat menanggulangi ataupun mengantisipasi kejadian semacam ini.
Sebelum aksi terorisme internasional menjadi lebih banyak dan lebih besar serta mengganggu hubungan antar negara anggota ASEAN, maka ikatan kerjasama penanggulangan merupakan jalan keluar pemecahan masalah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>