Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S6564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heroe Sunarko
"ABSTRAK
Dengan alasan untuk meraih dukungan dan setiap lapisan dalam masyarakat, setiap calon kepala desa membentuk pengelompokan tersendiri dengan sponsor-sponsornya Pengelompokan muncul dan menguat bersamaan dengan berlangsungnya pemilihan k£ pala desa Mereka menyatu dengan dilandasi oleh hubungan kepenltu tingan ekonomi, jabatan ataupun hubungan kerja di samping pola hubungan kekeiabatan Sementara itu tatanan masyarakat desa Sur yabahari yang terdiri dari penduduk pendatang dan setempat,ikut pula dimanfaatkan sebagai sarana dukungan bagi calon kepala desa yang maju, sehingga calon yang maju mengidentiflsir dirinya sebagai wakil dari penduduk pendatang dan setempat.
Dalam usaha memenangkan jabatan kepala desa, seorang calon akan bergantung pada dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal Faktor internal berupa dukungan dan warga desa guna memenangkan pemilihan yang dilakukan di tingkat desa Dukungan ini diperoleh dengan bantuan dan sponsor-sponsor (juru kampanye) setiap calon, yang memobilisir massa di tingkat desa Sedangkan faktor eksternal yakni peran luar desa terhadap pemilihan Kepala desa, yang berupa proses penerbitan surat keputuan pengangkatan calon kepala desa terpilih Faktor ini semakin jelas terlihab setelah adanya penundaan proses pelantikan kepala desa di Suryabahan Talur organisasi massa yang sedang berkuasa dipergunakan untuk mendesak birokrasi agar mempercepat proses tersebut.
Temuan lain yang terungkap dan kasus pemilihan kepala de sa di Suryabahan adalah melemahnya hubungan kekerabatan sebagai sarana untuk mengembangkan ataui' memperluas kemampuan seseorang terutama berkaitan dengan upaya untuk menduduki jabatan pamong desa inti Sebagai gantinya muncul hubungan kepentingan kenalan dekat yang bersifat temporal Artinya, kelanggengan hubungan itu tidak bertahan lama, sesuai dengan daya gerak yang mengungkitnya Kondioi itu tidak terlepas dan depolitisasi yang terjadi pada awal tahun 70an dan dikenakan terhadap massa di pedesaan, yang diambangkan dan kegiatan politik dan jangkauan partai politik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S5606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Univeristas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poilitk, 1992
S6760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1987
TA3916
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Ismathuhom
"Regulasi yang mengatur tentang pembenian izin apotik adalah Peraturan Menteri Kesehatan N0.244/MenKes/SK/VI 1990 tanggal 28 Mei 1990 tentang ketentuan dan tata cara pembelian izin apotik, yang kemudian diperbaiki lagi dengan Permenkes RI Nomor 22/MenKes/Per/W 1993. Dalam peraturan menteri kesehatan tersebut di atas, lcetentuan tentang jarak apotik satu dengan apotik lainnya dalam radius dan wilayah tertentu dihapuskan. Salah satu akibat dali kebijakan tersebut adalah bertambahnya jumlah apotik dan secara langsung membuat tingginya tingkat persaingan sesama apotik untuk menjaring pelanggan.
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecenderungan pemilihan apotik oleh pelanggan di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang tahun 2000. Penelitian ini dilakukan dengan memakai metoda kualitatif Pengumpulan data dilakukan dengari wawancara mendalam pada informan yang terdiri dari pelanggan tetap, pelanggan tidak tetap dan pedagang besar farmasi. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa lokasi apotik, kelengkapan produk dan harga merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam pemilihan apotik, setelah itu bamlah masalah pelayanan dan fasilitas masuk dalam pertimbangan pelanggan dalam mernilih apotik.
Untuk dapat memenangkan persaingan di bisnis apotik, maka harus mampu mengidentiikasi harapan dasar dan harapan tambahan pelanggan yang menjadi segman utama pelanggan. Selanjutnya hams dapat menyediakan produk dan Iayanan yang dapat memenuhi harapan atau kebutuhan dasar dan tambahan , sehingga pelanggan merasa apotik tersebut dapat memberikan nilai yang lebih dibanding pesaing. Akibatnya, tidak saja pelanggan menjadi puas, tetapi juga senang dan menjadi loyal.

The regulation arranges the pharmacy licensing is Ministerial of Health Regulation No.244 MenKes/SK/V/1990 dated May 28, 1990 about the rules of pharmacy licensing. Rearranged with Ministerial of Health Regulation No.922 MenKes/ PerlX/1993. In the regulation mentioned above certainty about distance between one and another pharmacy within the radius and certain area is eliminated. One of the result from the policy is the increase of the amount of pharmacy and directly caused high competition among the pharmacies in order to get customers.
The aim of this result is to find out the inclination in pharmacy preference by customers in sub district Ciledug, Tangerang City, year 2000. This research is using qualitative method. Data collected by Indepth Interview conversation with regular and irregular customers and large trader of pharmacy. It is seen from this research that phamiacy location, product completeness and price are main factors to be considered by customers in choosing pharmacy. Then service matter and facilities are next factors to be considered.
To be the winner in phamtacy business competition, we should be able' to identify customer?s basic hope and furthermore hope that is being our customer?s main segment. Then, we have to provide product and service that fiillill their hope or basic needs. Therefore, the customer feels that the pharmacy is more valuable than the competitor. The result is that the customer will satisly, happy and be loyal."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flavia Hansa
"Dalam melakukan suatu perjalanan, seseorang membutuhkan beberapa pertimbangan, seperti halnya jarak dan kemampuan manusia dalam segi finansial serta berbagai pertimbangan lainnya agar dapat memilih suatu moda tranportasi untuk mencapai tujuan, termasuk juga perjalanan menuju tempat kerja. Penelitian ini dilakukan di Desa Cikupa di Kecamatan Cikupa yang merupakan kecamatan dengan jumlah pekerja terbanyak di Kabupaten Tangerang, dan juga merupakan daerah sentral industri yang dikelilingi oleh permukiman baik teratur mau pun tidak teratur yang memiliki perbedaan kualitas permukiman, dilihat dari pola permukiman, aksesibilitas, dan fasilitas yang ada yang akan menyebabkan perbedaan dalam pemilihan moda transportasi untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan moda oleh pekerja di Desa Cikupa dan berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perjalanan, yaitu biaya perjalanan, waktu tempuh, dan jarak tempuh, serta karakteristik pelaku perjalanan (sosial-ekonomi), yaitu usia, jenis kelamin, penghasilan, dan kepemilikan kendaraan pribadi. Variabel diolah dan dianalisis dengan metode analisis spasial yang diperkuat dengan analisis statistik chi-square dan contingency coefficient. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas di Kecamatan Cikupa menggunakan kendaraan pribadi, terutama motor. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh besar terhadap pemilihan moda transportasi hanyalah biaya perjalanan dan waktu tempuh pekerja.

In carrying out a travel plan, people will have to consider a lot of things such as distance and their financial abilities as well as various other considerations so that they can choose the most suitable mode of transportation to reach their destination. This includes making a trip to one’s workplace. This research was conducted in Cikupa Subdistrict, which is a sub-district with the highest number of workers in Tangerang Regency, as well as an industrial central area surrounded by regular and irregular settlements with differences in settlement quality, derived from settlement patterns, accessibility, and existing facilities, resulting in differences in the choice of transportation modes for work. This study aimed to analyze the transportation mode choice by workers in Cikupa Village and the variables that influence it. The variables studied were the travel-based characteristics including travel costs, travel time, and distance traveled, while the characteristics of the traveler (socio-economic) include age, gender, income, and private vehicles ownerhsip. Variables were processed and analyzed with spatial analysis methods supported by statistical methods of chi-square and contingency coefficient. The results showed that the majority of workers in Cikupa Subdistrict use private vehicles, mainly motorcycle. The results of the statistical test indicated that the only variables that greatly influenced the choice of transportation modes are travel costs and travel time."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Huzairin
"Penelitian tesis dengan topik "Perubahan Struktur Kepemilikan dan Fungsi Tanah: Studi Kasus Masyarakat Desa Cibogo Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang", merupakan suatu upaya untuk melihat lebih dalam perubahan yang terjadi pada masyarakat di pinggir Jakarta, yang diakibatkan oleh masuknya sistem kapitalisme dalam kehidupan mereka. Sistem kapitalisme yang telah merubah struktur kehidupan sosial masyarakat desa, yang sebelumnya hidup dalam kesederhanaan dan kebersahajaan.
Penelitian ini dilakukan di desa Cibogo Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini berangkat dari pertanyaan Apakah terjadi perubahan nilai tanah dalam proses perubahan kemasyarakatan pada komunitas masyarakat di wilayah pinggiran Jakarta? Selanjutnya pertanyaan ini diturunkan menjadi beberapa pertanyaan mendasar yaitu bagaimana sejarah proses perubahan tersebut? Bagaimana relasi antara perubahan terhadap nilai tanah dengan tanah perubahan masyarakatnya? Serta apakah perubahan yang terjadi merubah pola produksi, reproduksi dan konsumsi yang berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakatnya?.
Dalam penelitian ini tanah merupakan pintu masuk untuk memetakan proses -- proses perubahan yang terjadi, dengan membagi beberapa periodeisasi yaitu periode sebelum tahun 1970, periode 1980-an dan periode 1990-an hingga sekarang.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa faktor pendorong terjadinya perubahan tersebut antara lain :
- Secara internal desakan terhadap pemenuhan kebutuhan ekonomi terutama kebutuhan terhadap barang-barang konsumsi, mengakibatkan munculnya kebutuhan pendapatan yang tinggi.
- Menyempitnya luas lahan pertanian perkeluarga yang dapat diolah akibat sistem pewarisan, dimana tiap generasinya akan memperoleh bagian lahan yang semakin kecil luasnya, maka altematif pekerjaan lain selain pertanian menjadi pilihan.
- Munculnya tambang pasir di desa Cibogo, menjadi alternatif pekerjaan bagi masyarakat desa, perlahan-lahan satu persatu penduduk desa pindah dan menekuni profesi sebagai kuli pasir dan meninggalkan pekerjaan sebagai petani. Ketika masyarakat beralih pekerjaan maka nilai tanah sebagai sumber penghidupan mereka mulai bergeser dan berubah.
- Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap proses perubahan adalah perkembangan pembangunan wilayah sekitar terutama perumahan skala besar seperti Bumi Serpong Damai (BSD), terbangunnya jembatan sungai Cisadane dan perkerasan jalan yang melalui wilayah desa Cibogo membuka lebar akses terhadap desa Cibogo dan sekitarnya. Pada situasi inilah nilai - nilai kapitalisme memperoleh kesempatan yang luas, tanah - tanah mereka mengundang perhatian masyarakat luar untuk membelinya.
Akumulasi dari faktor internal yang dipengaruhi oleh aspek kultural dan faktor eksternal perkembangan wilayah yang meningkatkan permintaan kebutuhan akan tanah, mengakibatkan proses transaksi jual-beli tanah di desa Cibogo mulai berlangsung dengan marak. Nilai ekonomi tanah yang tinggi, serta keuntungan yang besar dalam proses transaksi jual belinya, mengakibatkan tanah berubah menjadi komoditas primadona yang menguntungkan. Akhirnya proses transaksi tanah melembaga dalam masyarakat Cibogo, munculnya profesi sebagai calo tanah yang ditekuni oleh masyarakat Cibogo sebagai mata pencaharian sampingan semakin memperkuat posisi tanah hanya sebagai komoditas yang diperjual belikan dan sarana investasi spekulasi kapital.
Dari proses perubahan terlihat bahwa motivasi utama adalah masuknya sistem kapitalisme yang menempatkan tanah sebagai komoditas yang diperdagangkan, pada saat yang sama didorong oleh terbukanya akses transportasi dan perkembangan wilayah sekitar, serta faktor sosio - kultural yang mengakar dari sistem pembagian warisan, yang berpengaruh terhadap semakin kecilnya luas lahan pertanian yang diolah sehingga kemampuan lahan pertanian sangat minim untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat Cibogo. Ketiga faktor perubah di atas bekerja secara sinergis yang secara erlahan menempatkan masyarakat desa Cibogo pada posisi yang miskin dan marjinal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrasari Surya Baharis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>