Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Dawam Rahardjo, 1942-
Jakarta: Mizan Publika, 2011
330.9 DAW e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sudarjat
"Skripsi ini membahas pemikiran ekonomi Sjafruddin Prawirane_gara. la dikenal sebagai tokoh pemikir ekonomi yang panting dalam sejarah Indonesia. Pada saat Indonesia baru sebulan meraih kemer_dekaannya dari penjajahan Belanda, Sjafruddin telah mengemukakan pemikirannya kepada Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Republik Indonesia M. Hatta (RI), agar negara yang masih jabang bayi ini mencetak uangnya sendiri sebagai pengganti uang Jepang dan uang De Javasche Bank yang masih beredar di kalangan masyarakat. Ide Sjafruddin tersebut cukup mengagetkan Hatta yang beranggapan bahwa RI belum perlu mencetak uang sendiri. Namun, setelah mela_lui perdebatan hangat, akhirnya ide Sjafruddin itu diterima oleh Hatta. Selanjutnya pada bulan Oktober 1946 diedarkanlah uang yang dicetak oleh pemerintah RI bernama ORI (Oeang Republik Indonesia). Melihat kenyataan di atas pantaslah kiranya bila Sjafruddin mendapatkan gelar sebagai Bapak ORI. Kemudian pada saat Sjafruddin menjabat sebagai Menteri Keuangan, ia mengeluarkan keputusan No. PU-1 dan PU-2 pada bulan Maret 1950, yang lebih terkenal dengan nama Gunting Sjafruddin. Isi keputusan itu pertama: menggunting semua uang yang beredar di masyarakat dan juga memindahkan rekening koran nasabah-nasabah yang ada di bank ke sebuah rekening khusus yang dinamakan Pendaftaran Pinjaman Negara 3%, 1950. Kedua, sisa guntingan uang dan rekening nasabah itu dianggap sebagai pinjaman negara yang bunga_nya akan dibayar mulai bulan September 1951. Tindakan Sjafruddin itu menggegerkan masyarakat, walaupun akhirnya diakui banyak orang sebagai kebijaksanaan ekonomi yang tepat dalam usaha untuk mencegah inflasi dan menyeragamkan peng_gunaan mata uang yang berlaku dalam masyarakat. Puncak pemikiran ekonomi Sjafruddin muncul pada waktu menja_bat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Saat itu ia berpolemik dengan para pemikir ekonomi Indonesia lainnya, terutama Sumitro Djojohadikusumo, mengenai strategi pembangunan ekonomi Indonesia. Sjafruddin mengutarakan ide Swasembada Pangan, Indonesiasi, Menekan Inflasi dan Anggran Berimbang. Sekalipun pemikiran Sjafruddin waktu itu dianggap kontraversial dan mendapat banyak serangan, karena bertentangan dengan para pemikir lainnya, namun di kemudian hari pemikiran Sjafruddin diakui sebagai ide yang cemerlang. Tidak heran bila pemikiran ekonomi Sjafruddin lalu menjadi dasar-dasar sistem ekonomi Orde Baru. Dengan demikian sesungguhnya sistem ekonomi Orde Baru bukan berasal dari Berkeley Mafia yang berada di Bappenas, tetapi berasal dari hasil pemikiran ekletis dari Sjafruddin, Hatta dan Sumitro. Selain dari pemikirannya mengenai strategi pembangunan ekonomi Indonesia, Sjafruddin juga menghasilkan pemikiran menge_nai sistem ekonomi Islam. Sayang sekali beberapa pemikiran ekono_mi Islam Sjafruddin keliru. Hal ini dapat kita lihat dari pendapatnya bahwa bunga bank bukanlah riba dan usaha mendirikan bank Islam adalah perbuatan yang sia-sia. Padahal kini sistem ekonomi Islam telah dijalankan orang dan juga telah banyak didirikan bank Islam di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah didirikan bank Islam yang dinamakan Bank Muamalat Indonesia. Kekeliruan pemiki_ran Sjafruddin tersebut dibahas pada bagian akhir skripsi ini, sekaligus dilakukan pula perbandingan pemikiran ekonomi Sjafrud_din dengan pemikir ekonomi Islam Indonesia lainnya yakni Ahmad M. Saefuddin."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S12311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizar Yamani
"Wahabi merupakan salah satu gerakan politik keagamaan Islam pada pertengahan abad 18 yang dalam perkembangannya berhasil mendirikan sebuah negara Kerajaan Arab Saudi. Sebagai aliran, Wahabi cenderung memiliki stereotip "puritan" dan "anti modernisasi".
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi, memahami dan menjelaskan (explore and explain) proses pengalaman modernisasi politik di Arab Saudi yang didominasi oleh masyarakat yang menganut aliran Wahabi tersebut.
Penelitian ini menganut paradigma klasik (classical paradigm) dengan menggunakan metode studi kasus (case study). Data sekunder dalam bentuk dokumen, naskah, dan pemyataan para elit dan masyarakat Arab Saudi selanjutnya dianalisa menurut interpretasi peneliti dalam suatu kerangka pemikiran (theoretical framework) tentang modernisasi dan gerakan politik keagamaan Wahabi.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa modernisasi politik di Arab Saudi berlangsung secara evolusi dan relatif "statis" dikarenakan kontrol yang ketat terhadap proses pemilihan kebijakan dalam bentuk ikatan-ikatan tradisi (traditional boundaries), nilai-nilai (values) dan tujuan suci (spiritual ideology) Wahabi.
Implikasi dari proses modernisasi yang demikian pada gilirannya akan melahirkan suatu bentuk masyarakat politik modern Arab Saudi yang relatif "unik" dengan ciri dan karakter yang berbeda dari masyarakat modern lainnya.

Wahhabi, one of the Islamic movements, was founded by Muhammad ibn Abdu lwahhab in the mid 18th century and reached the power when the Kingdom of Saudi Arabia declared formally in 1932. As a mainstream of Islamic movement, Wahabbi tends to have a negative stereotype and most often identified as puritan and "anti-modernization".
The purpose of this research is to understand, explore and explain the modernization process in Saudi Arabia dominated by Wahhabi society.
The research used classical paradigm with qualitative method in case study form. The secondary data required, such as documents, texts, and statements of the highest ranks of the government and the society leaders of Saudi Arabia was analyzed within the framework of political modernization theories and religious political movement of Wahhabi.
This research indicates that the political modernization process in Saudi Arabia goes on the atmosphere of ?evolution? and seems relatively "static" one. It is more caused by strong contrail in shaping policies of Wahhabi traditional boundaries, values, and spiritual ideologies.
The above political modernization process will bring Saudi Arabia as a "unique" character of modern state in difference style compared to other modern states.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiwarman A. Karim, 1963-
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006
297.633 ADI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chapra, M. Umer (Muhammad Umer), 1933-
Jakarta: Gema Insani Press, 2000
297.633 CHA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Mujahidin
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
297.63 AKH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chapra, M. Umer (Muhammad Umer), 1933-
Jakarta: Gema Insani Press, 2000
297.633 CHA it
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saddam
Jakarta: Pustaka Ibadah, 2003
297.14 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sholahuddin
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
297.63 SHO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Mujahidin
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
297.63 AKH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>