Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Paulina Dwisihkaeksi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S6511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Arifin
"Keberhasilan pelaksanaan Program Keluarga Berencana secara nasional oleh BKKBN dalam 2 dasawarsa terakhir nampak sangat tajam peningkatannya. Laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan dengan sangat tajam. Pertumbuhan penduduk yang pada awal pelaksanaan program KB mencapai 2.8% (hasil sensus 1971), turun menjadi 1.97% pada tahun 1991 (hasil sensus 1991). Namun demikian, keberhasilan dalam angka yang nampak tajam peningkatannya tersebut, belum sepenuhnya dapat dijadikan jaminan untuk keberhasilan-keberhasilan pada masa yang akan datang. Banyak kendala yang pada suatu saat dapat menjadi picu merosotnya keberhasilan program yang telah dicapai. Kendala ini nampak terutama dengan masih adanya kesenjangan antara pengetahuan, sikap dan praktek KB diantara kelompok sasaran program KB. Hal ini telah dibuktikan dalam berbagai penelitian mengenai masalah KB yang secara eksplisit menggambarkan, bahwa tingginya tingkat pengetahuan KB belum menjamin (sufficient condition) untuk bersikap positif dan melaksanakan program KB (Hasil penelitian N Hidayat, 1980, BKKBN 1989, 1990).
Berdasarkan kerangka permasalahan diatas, tujuan penelitian ini, adalah menjelaskan faktor-faktor apa sajakah (komunikasi dan non--komunikasi) yang mempunyai kontribusi dalam membentuk kesenjangan Pengetahuan (Pe), Sikap (S) dan Praktek (Pr) KB tersebut. Penelitian yang merupakan reanalisis terhadap hasil penelitian 'Karakteristik Khalayak KIE-KB, 1990' dengan sasaran penelitian istri Mupar (muda paritas rendah dengan rentang usia dari 15-29 tahun) di 3 kabupaten Jawa barat, sepenuhnya mengandalkan tehnik manipulasi statistik melalui analisis diskriminan. Data yang sebelumnya hanya menggambarkan karakteristik khalayak mengenai aspek KB dalam besaran persentase dari total sampel 540, maka dengan analisis diskriminan sebagai analisis 'multivariate' akan dapat menjelaskan faktor-faktor (dari 12 faktor yang dipilih) yang paling dominan mempunyai kontribusi dalam membentuk kesenjangan Pe--S, Pe-Pr, dan S-Pr mereka.
Dari pengolahan data yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pada level uji signifikansi perbedaan antara kelompok yang mempunyai kesenjangan dan tidak mempunyai kesenjangan, hampir seluruh variabel yang dipilih (12 variabel independen) mempunyai signifikansi yang cukup kuat. Tercatat hanya variabel usia menikah, komunikasi dengan penyuluh KB dan komunikasi KB kelompok serta penggunaan majalah yang tidak mempunyai signifikansi cukup untuk membedakan kesenjangan tersebut.
Selanjutnya pada tahap analisis diskriminan, dimana ke 12 variabel diskriminan (faktor-faktor komunikasi dan nonkomunikasi) secara bersama dikaitkan dengan variabel kesenjangan, hasilnya berbeda bila dibanding dengan hasil analisis uji signifikansi. Dari hasil analisis diskriminan, ternyata hanya 5 variabel ,untuk dimensi kesenjangan pengetahuan-sikap (Pe-S), 3 variabel untuk pengetahuan-praktek (Pe-Pr) dan 4 variabel untuk dimensi kesenjangan sikap praktek (5-Pr), yang secara nyata mempunyai kontribusi pada pembentukan kesenjangan pengetahuan, sikap dan praktek KB tersebut. Variabel-variabel tersebut antara lain tingkat pendidikan, frekuensi komunikasi KB dengan suami, komunikasi dengan teman/tetangga, frekuensi mendengarkan radio/menonton televisi dan lamanya menikah. Dan dari variabel-variabel ini, ternyata hanya variabel tingkat pendidikan dan frekuensi menonton televisi yang mempunyai kontribusi untuk membentuk ketiga dimensi kesenjangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S7031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gadi Rusnanti Faizahlaili
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidaksertaan WUS (non akseptor) dalam KB di kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat tahun 2009. Penelitian yang menggunakan desain studi cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidaksertaan WUS (non akseptor) dalam KB di Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat tahun 2009. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kebon Kacang Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Sampel adalah wanita usia subur yang sudah menikah sebanyak 120 responden yang dipilih dengan metode cluster random sampling.
Hasil penelitian ini menemukan non akseptor sebanyak 35,8%. Faktorfaktor yang berhubungan dengan ketidaksertaan (non akseptor) dalam KB (p<0,05) adalah pekerjaan WUS, dukungan suami, dukungan keluarga dan dukungan teman sebaya. Untuk meningkatkan jumlah akseptor KB maka BKKBN perlu membuat kebijakan agar di setiap perkantoran atau instansi diadakan tempat pelayanan KB. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta agar memberikan penyuluhan tentang KB tidak hanya kepada WUS saja tetapi juga kepada suami dan keluarga WUS. Meningkatkan kualitas penyuluhan mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Kesehatan Reproduksi (KesPro) serta Keluarga Berencana (KB) kepada remaja yang belum menikah dan ibu yang memiliki anak lebih dari dua orang.

This scripsi tells us about the factors of correlate with non acceptor of WUS in KB in Kecamatan Tanah Abang of Center Jakarta 2009. The research using desain of study cross sectional aim to know the factors of correlate with non acceptor of WUS in KB in subdistrict Tanah Abang of Center Jakarta 2009. This research location is conducted in Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang of Center Jakarta. Sampel is WUS has marry as much 120 responden selected with the method of cluster random sampling.
Result of this research find the non acceptor as much 35,8%. The factors of correlate with non acceptor in KB (p<0,05) is work of WUS, husband support, support of family and friend support. To increase acceptor KB, BKKBN must make the policy in each office or institution by place of service KB. BKKB of DKI Jakarta so that giving counseling about KB do not only to WUS but also to husband and family WUS. Beside that, increase the quality of counseling moters and child health, health of reproduce and also Keluarga Berencana to adolescent which not yet married and mother owning child more than two people."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Widio Abiseno
"Global TV merupakan pemsahaan televisi yang baru bcrkcmbang dimana perusahan belum memiliki sistem yang mapan_ Dalam sebauh report, Global Tv juga tcmasuk perusahaan televisi yang bclum mcmiliki keuntungan. Dan untuk menghidupi dirinya Global TV masih menerima subsidi dari MNC group. Dengan keadaan seperti itu sulit bagi karyawan untuk memiliki kenaikan gaji atau bonus. Namun agar temp merasa puas dan nyaman maka perlu adanya iklim komunikasi yang sehat. Untuk itu perlu diketahui faktor - faktor dar] iklim komunikasi_ menurut Redding, yaitu Dukungan Pimpinan terhadap Anggota, Pengarnbilan Keputusan yang Partisipasifl kepercayan, Keterbukaan dan Keterusteangan, dan Tujuan Prestasi yang Tinggi yang mempengaruhi kepuasan komunikasi. Dari kelima faktor iklim komunikasi itu, ternyata yang paling berpengaruh terhadap kepuasan komunikasi dalam perusahaan televisi seperli Global TV adalah Pengambilan Keputusan yang Partisipasii] dan Tujuan Prestasi yang Tinggi memiliki pengaruh yang cukup kuat, serta kepercayaan mcmiliki pengaruh namun pengamhnya lemah. Sedang, sisanya tidak memiliki pengaruh. Namun dari penelitian ternyata factor-faktor iklim komunikasi yang ditellti hanya merniliki pengaruh sebesar 65,9% sehingga perlu diteliti factor Iain yang berpengaruh.

Global TV is the company that still developing. They don’t have establish system organization. Based on report in 2007, Global TV is one of broadcast company that doesn’t earn profit. And then they keep running as company because of their big holding company MNC Group. Witj this condition, is hard for the employee to get their salary rising or get bonus. So, if the company want the employee get comfortable and satisfaction, they should build a good communication climate. For that, there a five factors of communication climate, base on Redding, can be affect to the communication satisfaction- The factors is supprtiveness, participation, trust, openhearted, and high achievement of goal. which factor that should company avoid to make employee satisfaction. From the five factors, the most factors that can affect communication satisfaction strongly are Partcipation and high achievement. Trus also can affect communication satisfaction of employee, but the affect si weak. And the others doesn’t have affect to the communication satisfaction. But The affect of all factors only 65,9% and the rest can be affected by other factors that are not identify in this research."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Pangastuti Marhaeni
"Pada dasa warsa ini banyak fenomena sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat kita. Salah satu diantaranya adalah dengan semakin terbukanya kesempatan mencari pekerjaan bagi wanita, yang mengakibatkan berubahnya pola berpikir dan pola hidup mereka.
Perubahan sikap wanita ini secara tidak langsung menimbulkan masalah-masalah dalam keluarga khususnya yang berkaitan dengan pendidikan anak. Disinyalir waktu yang tersedia untuk berkumpul dengan keluarga dirumah bagi wanita bekerja cenderung akan berkurang, sehingga komunikasi dengan anak dengan sendirinya akan berkurang pula.
Kondisi semacam ini akan berbeda dengan yang dialami wanita yang tidak bekerja, mereka mempunyai lebih banyak kesempatan untuk berkumpul bersama anak-anaknya. Namun demikian pada kenyataannya wanita yang tidak bekerja justru banyak mempunyai kegiatan-kegiatan diluar rumah sehingga komunikasi dengan anak berkurang pula.
Penelitian ini akan mengungkapkan apakah pola komunikasi suami istri antara keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja berpengaruh terhadap prestasi belajar. Kemudian juga untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pole komunikasi suami istri pads keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja.
Karena dalam penelitian ini yang diukur adalah persepsi anak maka sebagai sampel diambil anak-anak SD kiss VI di daerah Ciputat Kab.Tangerang, Jawa-Barat sebanyak 150 siswa, dengan komposisi 75 anak dari ibu bekerja dan 75 anak dari ibu tidak bekerja. Sedangkan teknik pengukurannya dilakukan dengan cara Stratified Random Sampling. Sedangkan pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Melalui analisa statistik diketahui bahwa pola komunikasi suami istri tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Kemudian juga tidak ada perbedaan pola komunikasi suami istri antara keluarga ibu bekerja maupun tidak bekerja."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurbaiti
"Kecenderungan biaya pelayanan kesehatan yang terus meningkat mendorong PT. Askes untuk mencari altematif pembiayaan yang dapat mengeiisienkan dana tanpa mengurangi mutu pelayanan. Salah satu sistem tersebut adalah Sistem Kapitasi Total dimana provider dibayar berdasar jumlah peserta terdaftar yang menjadi tanggungnya. Penerapan sistim kapitasi total tersebut perlu dipantau efektifitasnya dengan melihat kecendelungan angka kunjungan, angka rujukan menurut pesena terdaiiar dan angka rujukan menumt kunjungan. Penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana keoenderungan tersebut dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Pcnelitian dilakukan di Jakarta Pusat dengan rancangan cross sectional, jumlah sampel 37 puskesmas, menggunakan wawancara terstruktur dan wawancara mendalam, menggunakan data sekmmdcr tahun 1999-2000 , analisis data menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan selamzr 2 tahun, angka kunjungan cendenmg menurun, begitu pula angka rujukan menurut jumlah peserta terdatiar sedangkan angka nrjukan menunrt kunjungan oendenmg meningkat. Tingkat puskesmas dan besamya jasa yang diterima dari PT. Askes ternyata berhubungan dengan angka kunjungan, sedangkan status kepegawaian kepala puskesmas dan pengetahuan kepala puskesmas teniang kapitasi total berhubungan dengan angka mjukan menurut kunj ungan Disarankan agar kapitasi total disosialisasikan kepada provider maupun kepada pwert; sistem pendataan pesqrta diyrerkuat., dilakukan pemantauan langsung oleh PT. Askes ke puskesmas dan kemungkinan agar PT.Askes dapat kontrak langsung dengan puskesmas,

The increasing tendency of the health care cost had forced PT.Askes to seek an alternative in iinancing system , without decreasing the quality of services. One of the system used is the total capitation where the providers are paid based on the amount of members registered The effectiveness of the capitation system should be monitored through visit rates, referrals rates per member registered and refenal rates per visit. 'I'hc objective of the study is to describes the rates and factors influencing them. The study is conducted in Central Jakarta , using cross sectional design, involving 37 primary care facilities as unit amalysis. The Structured and in-depth interview were used as well as the 1999- 2000 secondary data, quantitative analysis has been done using SPSS.
The result of the study showed that after 2 yeais of implementation, the visit rates had a tendency to decrease, similar result can also be seen on the referral rates per member registered, while the number of referralrates per visit tended to increase. The referral rate is related to' the grade of primary health care facility and the amount of payment received from PT. Ashes The study revealed that the referral per visit rate is related to employment status and the knowledge of the total capitation of the head ofthe primary health care facilities. The study suggested that capitation system should be socialized to the providers and the members. The membership data base system should be improved, PT. Askes should conduct direct monitoring to primary health care facilities and finally to review the possibility of direct contract with the primary health C818 facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Melahirkan adalah proses alamiah yang terjadi pada wanita. Selain perubahan fisik reaksi psikososial terhadap proses persalinan dialami oleh wanita dan pasangannya. Respon psikososial yang umumnya terjadi pada pasangan wanita yang rnelahirkan adalah kecemasan selama menunggui proses persalinan. Respon tersebut di pengaruhi oleh pengalaman, usia, social budaya, kekhawatiran tcrhadap keselamatan istri dan bayi Penelitian ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan suami yang menunnggui proses pcrsalinan istri primipara di IRNA A RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan suami yang menunggui proses persalinan istri primipara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di IRNA A Lt. II kanan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskripsi sederhana dengan teknik pengambilan sample convenience sampling, jumlah sample sebanyak 20 orang, Data dianalisa dengan statistik deskriptif mengglmakan tendensi sentral. Penelitian ini telah menemukan rata-rata suami yang menunggui istri primipara melahirkan mengalami kecemasan sedang dengan nilai mean 41,5 dan SD 7,6. Falctor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan tersebut rata-rata karena kurang pengalaman dengan mean 7 dan SD 1,34, social budaya kurang mendukung dengan mean 14,95 dan SD 3,35, kekhawatiran terhadap keselamatan istri dan bayi dengan mean 22,4 dan SD 3,58. Sementara itu faktor pengetahuan responden didapatkan hasil rata-rata cukup dengan mean 19,5 dan SD 3.35. Dalam penelitian ini belum menemukan kekuatan hubungan antara faktor-faktor tersebut"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5216
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah
"Analisis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi perkembangan TIK dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi TIK di berbagai bidang. Pada tugas
akhir ini akan dicari faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan
TIK pada bidang rumah tangga, pendidikan, dan bisnis di Jakarta Selatan.
Pada awal analisis, dilakukan analisis cluster berdasarkan sejumlah variabel
pada availability of infrastructure to use ICTs. Dan analisis regresi logistik
dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
TIK di tiap-tiap bidang, dan diperoleh faktor yang mempengaruhi
perkembangan TIK di bidang rumah tangga adalah jumlah pendapatan, di
bidang pendidikan adalah uang bangunan, sedangkan di bidang bisnis
adalah jumlah infrastruktur TIK. Dan terakhir, dilakukan penggambaran
kondisi perkembangan TIK di tiap-tiap kecamatan di Jakarta Selatan
berdasarkan tiap-tiap bidang dengan menggunakan metode Geographic
Information Systems (GIS).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S27710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>