Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andieka Aprilyadi Azmy
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rochani Istiawan
"Adanya pengawas minum obat seharusnya mampu meningkatkan klien TBC patuh tetapi angka konversi BTA negatip masih dibawah target Nasional (80%). Tujuan dari penelitian ini untuk menguji hubungan antara pengawas minum obat oleh keluarga dan petugas kesehatan dengan pengetahuan, perilaku pencegahan dan kepatuhan klien TBC di Kabupaten Wonosobo. Sedangkan desain yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Total sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang digunakan pada studi berjumlah 72 responden. Instrumen dibuat sendiri dan diuji validitas (r hitung > r tabel=0,361) dan reliabilitas dengan a=0,9298 (pertanyaan peran PMO), a = 0,9076 (pertanyaan pengetahuan), a = 0,8076 (pertanyaan perilaku pencegahan), a = 0,6631 (pertanyaan kepatuhan). Untuk menguji hubungan antara PMO oleh keluarga dan petugas kesehatan dengan pengetahuan, perilaku pencegahan dan kepatuhan klien TBC digunakan Product Moment Pearson's Correlation Coefficient. Selanjutnya hubungan tersebut akan dikontrol dengan karakteristik PMO maupun klien TBC.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan peran PMO oleh keluarga dengan pengetahuan klien TBC menunjukkan Hubungan peran PMO oleh keluarga dengan perilaku pencegahan klien TBC menunjukkan hubungan yang kuat (r=0,656) dan berpola positip. Ada hubungan yang signifikan antara PMO oleh keluarga dengan perilaku pencegahan klien TBC (p=0,0001 ). Hubungan peran PMO petugas dengan pengetahuan klien TBC menunjukkan hubungan kuat (r=0,706) dan berpola positip. Hubungan peran PMO petugas dengan perilaku pencegahan klien TBC menunjukkan hubungan kuat (r=0,673) dan berpola positip. Hubungan peran PMO petugas dengan kepatuhan klien TBC menunjukkan hubungan sedang (r=0,553) dan berpola positip. Ada hubungan yang signifikan antara peran PMO petugas dengan pengetahuan, perilaku pencegahan dan kepatuhan klien TBC. Variabel confounding (umur baik dari PMO oleh keluarga dan petugas kesehatan maupun klien TBC yang diawasi) tidak berpengaruh terhadap hubungan peran PMO keluarga dengan pengetahuan, perilaku pencegahan dan kepatuhan klien TBC.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat antara peran PMO keluarga terhadap perilaku pencegahan klien TBC, dan ada hubungan yang kuat antara peran PMO petugas terhadap pengetahuan, perilaku pencegahan dan kepatuhan kIien TBC agar program penatalaksanaan TBC berhasil, harus ada kunjungan rumah dari petugas kesehatan (perawat kornunitas) untuk memantau perilaku pencegahan dan kepatuhan pengobatan klien TBC.

The program of TB drug observer should be increased the TB client in adherence, but the national number of the negative result of Tuberculosis diagnostic still below the national target (80%). The goal of this study was to know the correlation between TB Drug Observer by the Family and Health Worker with the Knowledge, Behavior and Adherence of TB patient. This study was used descriptive correlation design with cross sectional approach. The total sample of this study where that matches with the inclusive criteria was 72 TB patients. The instruments were self prepared by the researcher with validity test (counted r>tabled r 0.361) and the reliability test with a=0,9298 (TB drug observer role), a=0.9076 (knowledge), a=0.8067 (prevention behavior), a=0,6631 (adherence). Product Moment Pearson's Correlation Coefficient was used to analyze the correlation between TB Drug Observer by the Family and Health Worker with the Knowledge, Behavior and the Adherence of TB patient.
The result of this study showed a strong correlation between the family TB Drug Observer to the prevention Behavior (r=0,656) in positive pattern. The significant correlation family TB Drug Observer to the prevention TB behavior (p=0.0001). Another result showed a strong correlation between health workers TB Drug Observer to the knowledge of the patient (r=0.706) in positive pattern. Also the result showed a strong correlation between health workers TB Drug Observer to the prevention TB behavior (r=0.673) in positive pattern. And there was a mild correlation also between health workers TB Drug Observer to the adherence of TB medication (r=0.553) in positive pattern. There was also a significant correlation between health workers TB Drug Observer role to the knowledge, TB prevention behavior and TB medication adherence. Confounding variables were not having correlation to the family TB Drug control Adherence Observer role to the knowledge, TB prevention behavior and TB medication.
The conclusion from this study showed a strong correlation between family TB drug observer and the prevention behavior, and a strong correlation between health worker TB drug observer and the knowledge, prevention behavior and adherence of the patient. This study suggested that the community nurse should keep visit the family to observe and maintain the prevention behavior and adherence to the TB medication program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Loebis, Sara Kirsti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S2408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Anggun Dimar Setio
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26657
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ross, W. Felton
Jakarta: Gramedia, 1989
616.998 ROS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan R.I., 2005
649.33 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan R.I., 2005
649.33 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan R.I., 2002
649.33 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhmad Hari Purnomo
"Tesis ini membahas tentang pelaksanaan tugas penjagaan tahanan oleh petugas jaga tahanan di Polresta Bekasi Kota. Dalam struktur organisasi Polresta Bekasi Kota, yang bertanggung jawab melaksanakan tugas penjagaan tahanan ini adalah Sattahti (Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti). Sebelum adanya restrukturisasi Polri pada akhir tahun 2010, Sattahti ini dikenal dengan sebutan Subbag Wattah dan berada di bawah Bag Ops. Sejak restrukturisasi tersebut, Sattahti menjadi struktur tersendiri langsung di bawah Kapolres.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif secara deskriptif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan (observasi), dan pemeriksaan dokumen. Pelaksanaan tugas penjagaan tahanan di Sattahti Polresta Bekasi Kota dilaksanakan oleh petugas jaga tahanan yang dibagi dalam 3 (tiga) shift jaga, yang tiap-tiap regu beranggotakan 4 (empat) orang melaksanakan piket selama 12 (dua belas) jam setiap kali piket.
Dalam pelaksanaan tugas penjagaan tahanan tersebut dengan didasarkan pada aturan dan prosedur yang berlaku, dan pelaksanaannya juga dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Namun demikian pernah terjadi penyimpangan oleh 2 (dua) orang oknum petugas jaga tahanan yang mengeluarkan seorang tahanan untuk diantar pulang ke rumahnya dengan alasan menjenguk orang tuanya yang sedang sakit. Sesuai dengan prosedur yang berlaku, dalam kondisi apapun, petugas jaga tahanan tidak diperbolehkan mengeluarkan tahanan. Sehingga dengan adanya penyimpangan oleh oknum petugas jaga tahanan tersebut dianggap telah menyalahgunakan wewenang. Terhadap mereka telah diberikan sanksi sesuai dengan peraturan disiplin yang berlaku.
Sebagai kesimpulan bahwa penyimpangan oleh oknum petugas jaga tahanan tersebut dipengaruhi adanya faktor-faktor tertentu yang menyebabkan mereka berbuat menyimpang. Faktor internal yang disebabkan oleh motivasi dari diri mereka sendiri, maupun faktor eksternal yang disebabkan oleh masih lemahnya pengawasan. Sehingga dengan penelitian ini diajukan saran agar setiap anggota Polri lebih memahami peran dan statusnya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan aturan dan proseur yang berlaku. Selain itu agar dalam pelaksanaan tugas menerapkan manajemen secara utuh dan maksimal, sehingga tidak ada celah atau kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh oknum untuk berbuat menyimpang.

This thesis discusses about the performance of duties guarding prisoners by the prisoners guard officers in Bekasi City Police. On Bekasi City Police?s organizational structure, which is responsible for carrying out the task of guarding prisoners is Sattahti (Detention and Treatment Units of Prisoners and Evidence). Prior to the restructuring of the Indonesian National Police in the last 0f 2010, Sattahti known as Subbag Wattah, which was sub division of Operational Unit. Since the restructuring, Sattahti into own structure directly under the Chief of Bekasi City Police.
This study used descriptive qualitative approach with the method of case study. Methods of data collection by interview, observation, and inspection documents. Implementation duty of guarding prisoners in Sattahti of Bekasi City Police carried out by prisoners guard officers who were divided into 3 (three) shifts to guard, which each team members 4 (four) officers who carry picket for 12 (twelve) hours each time on picket. In the performance of duty guarding prisoners was based on management, and the implementation is also based on rules and procedures. However, there was deviation by 2 (two) guard prisoners officers who spend a prisoner for transfer back to his house with a reason to visit his mother who was ill.
In accordance with existing regulations, in any condition, the prisoners guard officer is not allowed to release the prisoners. So with this deviation by the unscrupulous prisoners guard officer shall be deemed to have abused the authority. Against them have been given disclipinary sanction in accordance with applicable regulations.
As the conclusion that the deviation by unscrupulous prisoners guard officers were influenced by the existence of certain factors that cause the do deviate. The internal factors caused by their self motivation, and the external motivation caused by the weakness of control. In this thesis, submitted suggestions that every Indonesian Nationla Police officers should be more realize their role and status on the performance of the duty based on the rules and procedures. On the performance of duty by applicating management as well as they can do, so there is no weaknesses that can make use by the unscrupulous officer to do the deviation.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30179
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>