Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bernard Amadeus Jaya
"Pelajar Indonesia menghadapi banyak kesulitan dalam pelafalan bunyibunyi bahasa Inggris. Akan tetapi, dua segmen khususnya, memiliki tingkat kesilapan yang sangat tinggi. Beberapa studi oleh peneliti Indonesia telah memperlihatkan bahwa dental frikatif dalam bahasa Inggris /θ/ dan /ð/ adalah bunyi yang paling sulit dilafalkan oleh penutur asli bahasa Indonesia speakers (lihat Pardede 2007, Tiono & Yostanto 2008). Hal yang menarik adalah bahwa fenomenon yang sama terjadi untuk penutur asli bahasa lainnya (penutur bahasa Belanda, contohnya, lihat Wester, et al. 2007). Cara untuk mengatasi kesulitan ini salah satunya adalah untuk menggantikan segmen tersebut.
Penelitian ini menelusuri bagaimana pelajar Indonesia menggantikan dental frikatif bahasa Inggris dengan fonem lain, apa yang digunakan untuk menggantikannya, dan mengapa digantikan. Berbeda dengan publikasi lainnya yang menggunakan mahasiswa sebagai subyek, participan penelitian ini tidak memiliki kompetensi bahasa inggris yang tinggi dan berusaha untuk merepresentasi populasi Indonesia secara akurat. Ada limabelas (15) orang subyek yang diambil dari sebuah kelas General English. Participan memiliki perbedaan dalam umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
Eksperimen ini menggunakan tiga macam ujian untuk mengumpulkan data-mendeskripsikan gambar, membaca kalimat, dan membaca daftar kata. Tuturan direkam lalu dianalisis secara manual sebelum dikonfirmasi hasil transkripnya dengan sebuah program data analisis fonetik yang bernama PRAAT. Lalu hasil transkrip dianalisis dengan Optimality Theory untuk menjelaskan latar belakang penggunaan substitusi yang optimal.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa orang Indonesia secara umum menggunakan dua fonem yang berbeda untuk mensubstitusikan dental frikatif dalam bahasa Inggris, tetapi yang menarik adalah bahwa posisi segmen dental frikatif (voiced) dalam kata menentukan substitusinya.

While Indonesian students encounter plenty of difficulties in pronouncing English sounds, two segments, in particular, are notorious for its rate of error. Recent studies by Indonesian scholars have shown that the dental fricatives of English /θ/ and /ð/ have been rated as some of the most difficult segments to be pronounced by Indonesian speakers (see Pardede 2007, Tiono & Yostanto 2008). This is surprisingly true for speakers of several other languages as well (Dutch, for example, see Wester, et al. 2007). One of the ways to deal with a difficult segment is to replace them.
This research looks at how Indonesian learners of English replace dental fricatives with other phonemes, what they use to replace those segments, and why. Contrary to related publications on error analysis that utilizes university students as their subjects, the subjects here are not advanced in English and strive to represent the Indonesian population more accurately. The participants are fifteen (15) students in a General English class. Theyvary in age, gender, and occupation.
The experiment uses three tests to gather data to ensure maximum validity- describing pictures, reading sentences, and reading from a word list. The speech data is recorded and then analyzed manually before it is confirmed using a computer phonetic data analysis program called PRAAT prior to an Optimality Theory to investigate the background of the optimal substitute.
Results show that Indonesians generally use two different phonemes to replace the English dental fricatives, but the interesting finding is that the position for the voiced dental fricative determines its substitute.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1837
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariq Salsabil
"Dalam penelitian ini dianalisis proses fonetis tiga lagu berbahasa Jerman yang merupakan soundtrack video game ‘Wolfenstein: The New Order’, yaitu Weltraum Surfen, Mein Kleiner VW, dan Berlin Boys & Stuttgart Girls. Ketiga lagu tersebut masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda dan dianalisis berdasarkan teori proses fonetis Altmann & Ziegenhain (2007) dan Muslich (2008) yang hanya berfokus pada proses asimilasi yang terdiri dari asimilasi progresif dan regresif, serta zeroisasi yang terdiri dari aferesis, sinkop, apokop, dan metatesis. Penulis mentranskripsikan lirik lagu secara fonetis dan menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis proses fonetis yang muncul. Metode kuantitatif digunakan dalam menghitung frekuensi proses fonetis yang muncul digolongkan berdasarkan jenisnya. Berdasarkan hasil penelitian, jenis proses fonetis yang muncul berkaitan dengan sudut pandang lagu, kecuali pada proses metatesis. Dalam bahasa Jerman, pemilihan sudut pandang lagu mempengaruhi tata bahasa kalimat pada lirik yang mempengaruhi bunyi yang dilafalkan, sehingga terdapat perbedaan frekuensi data asimilasi dan zeroisasi pada ketiga lagu tersebut. Pada asimilasi progresif dan zeroisasi jenis sinkop, prosesnya kerap ditemukan pada lagu Weltraum Surfen dan Berlin Boys & Stuttgart Girls yang memiliki sudut pandang orang pertama dan ketiga jamak, namun pada jenis apokop dan asimilasi regresif hanya dapat ditemukan pada lagu Mein Kleiner VW yang memiliki sudut pandang orang pertama tunggal. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan juga beberapa kata yang memenuhi kaidah asimilasi tetapi tidak diasimilasikan oleh penyanyi.

This study analyzes the phonetic process of three German songs which are the soundtrack of the video game 'Wolfenstein: The New Order', namely Weltraum Surfen, Mein Kleiner VW, and Berlin Boys & Stuttgart Girls. Each song has a different point of view and is analyzed using phonetical process theories by Altmann & Ziegenhain (2007) and Muslich (2008), which only focused on assimilation, deletion, and metathesis process. The lyrics are transcribed phonetically while using the qualitative method to analyze the phonetical process that appears. A quantitative method was used to find out the frequency of the data of each song. According to the results, the types of the phonetical process were related to the song’s point of view, except for the metathesis process. The song’s point of view affects the grammatical aspects of the lyrics, thus also affecting the pronunciation of each word. Progressive assimilation and syncope types is the most common process found in Weltraum Surfen and Berlin Boys & Stuttgart Girls which have plural first- and third-person point of view. On the other hand, apocope and regressive assimilation can only be found in Mein Kleiner VW which has a singular first-person point of view. Furthermore, few words meet the requirements of certain phonetic processes such as assimilation but weren’t assimilated by the singer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Budiman
"Skripsi ini meneliti mahasiswa Program Studi Inggris angkatan 2013 terkait perilaku pengucapan mereka pada kata-kata yang tergolong sebagai minimal pairs yang memiliki labiodental renggang (foneme /f/ dan /v/). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, penelitian ini menggunakan analisis spektrogram suara dengan melibatkan beberapa variabel pengukuran dalam produksi suara yang tergolong dalam labiodental renggang. Faktor yang dilihat dalam aspek minimal pairs ini adalah faktor posisi fonem /f/ dan /v/ (posisi awal, tengah, maupun akhir dari kata) dan dinamika sintaksisnya (tingkat kata, kalimat dan teks). Dari analisis secara kuantitatif, distribusi data terkait penyimpangan pengucapan fonem sesungguhnya dapat diperoleh untuk kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan Optimality Theory (OT). Hasilnya, para partisipan yang diteliti melakukan substitusi suara /v/ dengan /f/ maupun /fh/. Selain itu, penyimpangan pada derajat kalimat untuk semua posisi fonem paling banyak terjadi daripada derajat kata maupun teks.

This thesis examines the students from English Studies Program at the University of Indonesia, class of 2017, concerning their pronunciation behavior towards the words in minimal pairs containing both voiced and voiceless labiodental fricatives (/f/ and /v/ sounds). This research is basically a quantitative and qualitative study. Quantitatively, this research utilized spectrogram analysis by involving some variable of measurements that is best measuring the production of labiodental fricatives. The factors observed in the minimal pairs are the position of the phonemes (/f/ and /v/) that can be in the initial, medial, and final position (as the first factor), and the second factor is its syntax dynamics (word, sentence, and text level). By this quantitative analysis, the data distribution of pronunciation deviation from the ideal phonemic structure is obtained and is then analyzed quantitatively by utilizing Optimality theory (OT). The findings appears to be that the majority of the participants examined did substitution of /v/ sound into /f/ and /fh/ sounds. Moreover, most deviation made by the participants occurs at sentence level, particularly medial position compared to word and text levels."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jones, Daniel
New York: Everymans`s Reference Library, 1956
420.03 JON e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhlizar Nirwan Samsuri
"Kesalahan ejaan dapat dibagi menjadi dua jenis, non-word errors dan real-word errors. Non-word errors adalah kesalahan eja yang tidak terdapat dalam kamus, sedangkan real-word errors adalah kata yang terdapat pada kamus tetapi berada pada tempat yang tidak tepat pada kalimat. penelitian ini berfokus pada koreksi ejaan untuk non-word errors pada teks formal Bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas tiga jenis struktur kamus untuk koreksi ejaan, antara lain kamus terdistribusi, kamus PAM (Partition Around Medoids), dan kamus menggunakan struktur data trie. Ketiga jenis kamus juga akan dibandingkan dengan kamus sederhana yang dijadikan sebagai baseline. Tahap pengurutan kandidat (ranking correction candidates) dilakukan dengan menggunakan dua variasi dari edit distance, yaitu Levenshtein dan Damerau-Levenshtein dan n-gram. Guna mendukung penelitian ini, dibangun dataset gold standard dari 200 kalimat yang terdiri dari 4.323 token dengan 288 di antaranya adalah non-word errors. Berdasarkan kombinasi tipe kamus dan edit distance, didapatkan hasil bahwa struktur data trie dengan Damerau-Levenshtein distance memperoleh accuracy terbaik untuk menghasilkan kandidat koreksi, yaitu 95,89% dalam 45,31 detik. Selanjutnya, kombinasi struktur data trie dengan Damerau-Levenshtein distance juga mendapatkan accuracy terbaik dalam memilih kandidat terbaik, yaitu 73,15%.

Spelling errors can be divided into two groups: non-word and real-word. A non-word error is a spelling error that does not exist in the dictionary, while a real-word error is a real word but not on the right place. In this work, we address the non-word errors in spelling correction for Indonesian formal text. The objective of our work is to compare the effectiveness of three kinds of dictionary structure for spelling correction, distributed dictionary, PAM (Partition Around Medoids) dictionary, and dictionary using trie data structure, with the baseline of a simple flat dictionary. We conducted experiments with two variations of edit distances, i.e. Levenshtein and Damerau-Levenshtein, and utilized n-grams for ranking correction candidates. We also build a gold standard of 200 sentences that consists of 4,323 tokens with 288 of them are non-word errors. Among the various combinations of dictionary type and edit distance, the trie data structure with Damerau-Levenshtein distance gets the best accuracy to produce candidate correction, i.e. 95.89% in 45.31 seconds. Furthermore, the combination of trie data structure with Damerau-Levenshtein distance also gets the best accuracy in choosing the best candidate, i.e. 73.15%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putra Handi Pareh
"Phonetic similarity merupakan model mengenai kemiripan antar bunyi. Penerapan bidang penelitian ini sudah meluas ke dalam berbagai bidang. Diantaranya ialah speech recognition, identifikasi cognates, machine translation, dan jokes generator. Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan pada bidang ini. Penelitian phonetic similarity dengan metode empiris telah dilakukan oleh Stephen Rooney [STR05]. Sedangkan penelitian dengan berlandaskan pada teori fonetik telah dilakukan pada riset STANDUP [RGH08].
Penggunaan phonetic similarity dalam konteks bahasa Indonesia dinilai dapat membawa manfaat bagi berbagai bidang penelitian yang melibatkan bahasa Indonesia dan bunyi. Namun sampai saat ini, belum ada model phonetic similarity untuk bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model phonetic similarity dalam bahasa Indonesia.
Fokus pada penelitian ini ialah pada penelitian mengenai perbedaan kemiripan fonem sebagai satuan bunyi terkecil. Akan digunakan fonem-fonem yang terdapat dalam kamus fonetik bahasa Indonesia Zahra [ZAR08]. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui kuesioner, yang menghasilkan matriks substitusi antar fonem. Matriks tersebut kemudian digunakan sebagai salah satu komponen dalam metode penghitungan kemiripan bunyi antar kata. Metode penghitungan berbasis pada algoritma edit distance/levenshtein distance.
Hasil observasi terhadap eksperimen yang dilakukan ialah bahwa model penghitungan kemiripan bunyi cukup sesuai dengan persepsi mengenai kemiripan bunyi. Pada perbandingan matriks substitusi yang diperoleh dengan model pada riset STANDUP yang berlandaskan teori fonetik, diperoleh hasil yang cukup baik. Nilai-nilai pada matriks substitusi cukup sejalan dengan nilai-nilai pada model STANDUP."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Glasgow : HarperCollins Publishers, 1993
R 423.1 COL
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"There are two phonetic string amtching algorithms that have been developed for string matching in English spelling, such as soundex and doublemetaphone...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Carney, Edward, translator
London and New York: Routledge,, 1997
428.1 CAR e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>