Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Syah Budi Kusuma Adi
"Minyak bumi sebagai bahan bakar kendaraan bermotor merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan berbahaya bagi lingkungan sehingga perlu dikembangkan sumber energi lain yang dapat diperbarui dan dapat dikembangkan di Indonesia. Salah satu sumber energi tersebut adalah minyak dari jarak pagar. Minyak jarak ini memiliki kandungan trigliserida yang besar sehingga dapat direngkah menjadi hidrokarbon setara solar komersial. Perengkahan ini akan mencapai hasil yang baik jika menggunakan katalis dalam prosesnya. Katalis yang digunakan adalah katalis asam yang digunakan untuk reaksi perengkahan (cracking). Penelitian ini dilakukan dengan reaksi pirolisis minyak jarak pagar dengan menggunakan penambahan katalis NiO/α-Al2O3 dan NiMo/γ-Al2O3 serta dilakukan pemanasan dengan suhu 200-475oC . Hasil yang diharapkan adalah minyak bio hasil reaksi pirolisis memiliki kualitas yang sama atau mendekati solar komersial.

Petroleum, which used as vehicle combustion fuel, is an unrenewable energi resource and has bad effects to the environtment, so we need to find a new renewable energi resource and can be developed in ndonesia. One of many renewable energi resources is the Jatropha curcas L. oil. This oil contains of many triglycerides which can be cracked into hydrocarbons like commercial diesel fuel. This process will have a good result with the help of catalysts. The catalysts used for this experiment is an acid catalyst for cracking processes. This experiment used pirolysis process adding with NiO/α-Al2O3 and NiMo/γ-Al2O3 and operated in 475 oC. The expected product is bio oil which has the same value and characteristics as the commercial diesel fuel. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1545
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimatuts Tsani
"Dalam penelitian ini telah dilakukan preparasi katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan metode impregnasi. Pemilihan katalis berbasis nikel ini karena nikel termasuk oksida logam transisi yang memiliki karakter yang dapat diaplikasikan sebagai katalis dan memiliki energi permukaan yang rendah dibandingkan logam transisi. Selain itu, oksida logam lebih banyak digunakan sebagai bahan katalis karena ketersediannya besar dialam, murah serta waktu hidupnya lama. Sebagai penyangga digunakan alumina. Alumina merupakan salah satu katalis penyangga yang terbaik karena mempunyai surface area yang besar untuk logam dengan disperse tinggi dan sifat mekanik yang kuat sehingga dapat digunakan pada reaktor.
Data XRD menunjukkan ukuran kristal dalam katalis NiMo/γ-Al2O3 pada suhu kalsinasi 480°C adalah 252,006 nm dan pada suhu kalsinasi 600°C adalah 84,155 nm. Sementara data BET menunjukkan luas permukaan katalis pada suhu kalsinasi 480°C sebesar 82,11 m2/g dan 110,84 m2/g pada suhu kalsinasi 600°C. Luas permukaan pada alumina sebelum diimpregnasi adalah 255 m2/g. Penurunan luas permukaan katalis ini dikarenakan terbentuknya oksida- oksida Mo, Ni dan P selama proses kalsinasi.
Analisis SEM menunjukkan bahwa katalis yang diperoleh memiliki diameter agregat sebesar 0,5 µm untuk katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan suhu kalsinasi 480°C dan 0,4375 µm untuk katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan suhu kalsinasi 600°C.
Pengukuran densitas dan viskositas dilakukan pada produk pirolisis untuk dibandingkan dengan lubricant. Pada penelitian ini didapatkan densitas sebesar 0,8821 g/mL dan viskositas sebesar 9,812. Dari data ini, diketahui bahwa dengan menggunakan katalis NiMo/γ-Al2O3 bisa didapatkan produk pirolisis yang hampir mendekati fraksi lubricant.

In this research has been done a preparation of NiMo/γ-Al2O3 catalyst by impregnation method. The selection of catalist is based on the nickel because it?s included in transition metal oxides that possess applicable character as a catalyst and lower surface energy compared with transition metal. Besides that, metal oxides is more applicated as catalyst material supported by it's abundant availability in nature, easy and longer life time. This research used Alumina as the support. Alumina is one the best support catalyst because it has a large surface area for metals with high dispersion and strong mechanical properties that can be used in reactors.
The XRD data shown that the crystal size in NiMo/γ-Al2O3 catalyst at the calcination temperature 480oC is 252.006 nm and at the calcination temperature 600oC is 84.115 nm. Meanwhile, the BET data shown that the catalyst surface area at calcination temperature 480°C and 600°C sequencely is 82.11 m2/g and 110.84 m2/g at 600°C. The surface area before imprenation is 255 m2/g. The reduction of this catalyst surface area is due to the formation of oxides Mo, Ni and P during the process of calcination.
SEM analysis shown that catalyst obtained possess a diameter of 0.5 µm and 0.43 µm for NiMo/γ-Al2O3 catalyst at calsination temperature 480°C and 600°C, in sequenece.
The measurement of density and viscosity has been done for pirolysis product to be compared with diesel fuel. In this study, earned that the density of 0.88219 g/mL and viscosity of 9.812 cP. From this data, it is known that by using the catalyst can be obtained NiMo/γ-Al2O3 pyrolysis products with density and viscosity close to lubricant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S384
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ayuko Cheeryo
"Kandungan minyak nabati sebagian besar terdiri dari trigliserida sangat memungkinkan untuk direngkah menjadi hidrokarbon setara bahan bakar. Perengkahan ini akan mencapai hasil yang baik jika menggunakan katalis dalam prosesnya. Penelitian ini mempreparasi katalis nano NiO/Al2O3 yang memiliki ukuran kristal dari 153 hingga 191 nm menggunakan metode simple heating dalam larutan polimer.
Sintesis bahan bakar dilakukan melalui proses pirolisis pada fasa cair, bertekanan atmosferik dalam reaktor tunak dengan suhu sebesar 475°C. Loading katalis sebesar 2% massa minyak jarak. Hasil menunjukkan bahwa katalis menurunkan densitas dan viskositas bio-oil. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa minyak jarak terengkah ke arah fraksi solar sebanyak 54.16%.

Vegetable oil arranged by trigiclieride is very feasible to be cracked into hydrocarbon equivalent with fuel. Cracking will reach the better result with catalyst using in it's process. The nanocrystalline NiO/Al2O3 catalysts were prepared using simple heating method resulted 153 until 191 nm of crystal size.
Biofuel was synthesized through pyrolysis in liquid phase at atmospheric pressure inside batch reactor. The reaction temperature was held at 475°C and catalyst loading is 2% of SJO mass. The result shows that catalysts reduce density and viscosity of bio-oils. Quantitaf analysis result shows that SJO cracked into diese carbon range reach 54.16%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1132
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarti
"Salah satu minyak nabati yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif adalah minyak jarak pagar (Jatropha curcas), karena memiliki komponen yang mirip dengan minyak bumi. Minyak jarak tidak dapat dikonsumsi karena beracun, sehingga tidak terjadi kompetisi antara penggunaannya sebagai bahan bakar atau bahan pangan. Namun, minyak jarak memiliki viskositas sepuluh kali lebih tinggi daripada solar, sehingga dibutuhkan metode yang tepat untuk menurunkan viskositasnya.
Penelitian sebelumnya menggunakan metode perengkahan thermal pada tekanan 18 bar dengan sistem batch, menunjukkan bahwa hidrokarbon rantai panjang minyak jarak dapat direngkah menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih pendek sehingga menghasilkan bio-oil dengan viskositas yang lebih rendah. Namun, viskositas bio-oil tersebut belum setara dengan solar komersial. Di samping itu, tekanan operasi yang tinggi sulit untuk diaplikasikan pada kendaraan bermotor. Agar sesuai dengan sistem yang ada pada kendaraan, maka pada penelitian ini akan dilakukan pirolisis minyak jarak fasa cair secara batch dengan sirkulasi. Pemilihan proses ini dilakukan juga untuk memperoleh kondisi optimum yang diperlukan agar minyak jarak dapat dipirolisis menjadi setara solar.
Pirolisis minyak jarak dilakukan dengan menggunakan reaktor dari bahan stainless steel dengan ukuran diameter = 2,44 cm dan tinggi = 20 cm. Suhu reaksi 320, 340 dan 360 0C dan waktu reaksi 3,47; 4,79; 8,56 dan 13,89 menit. Produk yang diperoleh kemudian dianalisis densitas, viskositas, angka setana, FTIR dan GC ? MS. Hasil analisis menunjukkan viskositas minyak jarak mengalami penurunan dari 63,3052 cSt290C menjadi 56,4448 s/d 60,9578 cSt290C pada suhu 3200C . Hal ini menandakan bahwa hidrokarbon rantai panjang yang terdapat pada minyak jarak mengalami perengkahan. Selain itu viskositasnya juga mengalami peningkatan pada suhu 340 dan 3600C, yang menandakan telah terjadi reaksi propagasi.
Hasil analisis densitas juga menunjukkan tren yang sama. Pada hasil analisis angka setana menunjukkan minyak jarak mengalami peningkatan dari 37 menjadi 41. Pirolisis pada penelitian ini merupakan reaksi orde 2 dengan konstanta laju reaksi 1,74 x 10-5 s/d 0,0053 min-1 dan energi aktivasi 4,40 x 105 s/d 4,49 x 105 J/grmol. Konversi tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 15,28%. Perhitungan simulasi untuk konversi pirolisis 100% diperoleh pada suhu 320, 340 dan 3600C dengan waktu reaksi berturut?turut 38.48, 35.6 dan 30.65 menit. Viskositas bio-oil yang dihasilkan pada kondisi optimum ini berturut ? turut adalah sebesar 34,17;37,16 dan 38,14 cSt(270C). Agar viskositas bio-oil yang dihasilkan pada kondisi optimum ini dapat setara dengan solar, maka sebelum masuk ke ruang pembakaran, bio-oil harus mengalami pemanasan awal pada suhu 230 s/d 2500C. Setelah mengalami pemanasan awal, diperoleh bio-oil dengan viskositas berturut ? turut 4,7; 5,67 dan 4,29 cSt(290C).

One of potential bio oil used for alternative fuel in Indonesia is Jatropha oil (Jatropha curcas), because it has similar components with crude oil. Jatropha oil cannot be consumed because poisonous, therefore no usage competition whether it be used as fuel or food. However, viscosity of jatropha oil is ten times higher than diesel fuel, thence a specific method is required to decrease its viscosity.
Previous research was using gas phase - thermal cracking method at high pressure (18 bar) batch system, showed that long chain hydrocarbon of jatropha oil can be cracked into shorter chain hydrocarbon which produced lower viscosity of biooil. The viscosity of bio-oil produced has equal grade with commercial diesel fuel if heated up to 1000C, but application of high pressure system (18 bar) on vehicle is difficult. In order to achieve the suitable fuel for vehicle application, this research will conduct pyrolysis of liquid phase jatropha oil in batch system with circulation.
This process is selected to provide required optimum condition for pyrolysis process
in reactor. Pyrolysis process is performed in stainless steel reactor with 2,44 cm diameter and 20 cm height. Reaction is carried out at temperature 320, 340 and 360 0C within 3.47, 4.79, 8.56 and 13.89 minutes of reaction time. Reaction product will then be analyzed with density, viscosity, cetane number, FTIR and GC ? MS. Viscosity product is have decrease from 63.3052 cSt290C to 56.4448 s/d 60.9578 cSt290C in 3200C. Its mean the hydrocarbon longchain is cracking. Expect to the viscosity is increase in 340 and 3600C, its mean is the radical reaction is begin. Density is the same tren. Cetane number is increase from 37 to 41. The maximum convertion is 15.28% is the required in 3200C and 3.47 minutes. To obtained the convertion 100%, pyrolysis in 320, 340 and 3600C with time pyrolysis is 38,48; 35,6 and 30,65 minutes.
The obtained viscosity in optimum condition is 34,17; 37,16 and 38,14 cSt(290C). to get the viscosity is diesel like fuel, bio-oil is heated until 2500C. after heating, bio-oil viscosity is 4,7; 5,67 and 4,29 cSt(290C).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T30805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Adlan
"Perengkahan katalitik minyak jarak menjadi bahan bakar cair telah banyak dilakukan. Keberadaan gugus aktif pada molekul trigliserida minyak jarak dapat menyebabkan terjadinya reaksi polimerisasi dan polikondensasi. Dalam penelitian ini, umpan minyak jarak dicampurkan dengan air. Penambahan air dapat menetralisir atau menstabilkan gugus aktif pada trigliserida dengan jalan hidrolisis. Rasio umpan minyak jarak dan air divariasikan untuk mendapatkan rasio optimum. Reaksi perengkahan dilakukan dalam reaktor fixed bed yang beroperasi pada tekanan atmosferik dan rentang suhu 400-500°C. Katalis yang digunakan berupa hidrid katalis B2O3/Zeolit. Yield gasoline maksimum diperoleh pada rasio 1:1 (berat air/minyak), temperatur 500°C, dengan katalis 20%B2O3/Zeolit, sebesar 19% dengan selektifitas gasoline 40,6%.

The Catalytic convertion of Jatropha oil to liquid fuel over various type has been studied. The active groups of Jatropha oil trigliseride giving occasion to polymerisation and polycondensation reaction. In this research, Jatropha oil was mixtured by water to neutralize or stabilize the active group of Jatropha oil. Feed ratio was variated to get optimum ratio. The reaction was conducted in a fixed bed reactor at atmosferic pressure and temperature 400-500°C over B2O3/Zeolite catalyst. The maximum gasoline fraction yield of 19% with gasoline selectivity of 40,6% was obtained with 20% B2O3/Zeolite, at 500°C, and feed ratio 1:1 (weight water/oil)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51790
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andres Suranto
"Reaksi dekarboksilasi minyak jarak pagar dengan penambahan Ca(OH)2 berlebih untuk pembuatan hidrokarbon setara fraksi diesel telah dilakukan. Reaksi dilakukan di dalam reaktor batch yang beroperasi pada tekanan atmosferik dan temperatur antara 400-475°C. Variasi yang dilakukan meliputi variasi umpan, temperatur saponifikasi dan temperatur dekarboksilasi. Reaksi dengan umpan excess Ca(OH)2 100% mol, temperatur saponifikasi 200°C dan temperatur dekarboksilasi 475°C memberikan konversi terbesar yaitu 65,44%. Produk cair dianalisa menggunakan FTIR, menunjukkan adanya gugus keton namun tidak dijumpai adanya gugus karboksil. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi dekarboksilasi telah berhasil dilakukan. Analisa GC - MS menunjukkan yield hidrokarbon setara fraksi diesel sebesar 38,18%. Sedangkan analisa sifat fisik yang meliputi densitas dan viskositas menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Dirjen Migas.

Decarboxylation reaction of Jatropha curcas oil with Ca(OH)2 excess for hydrocarbon-diesel-like fuel production was conducted. The reaction was carried out in batch reactor at atmospheric pressure and temperature between 400-475°C. The research variations consist of feed, saponification and decarboxylation temperature. The result showed that reaction with excess Ca(OH)2 100% mol, saponification and decarboxylation temperature 200 oC and 475°C respectively, gave the biggest conversion of 65,44%. Liquid product analized with FTIR showed that ketone group was found but not carboxyl. It indicated that the decarboxylation reaction was succeesful. The GC'MS showed that the yield of hydrocarbon-diesel-like fuel was 38,18%. While the physical analysis of density and viscosity showed that product has fulfilled Dirjen Migas's standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [2009;2009, 2009]
S51837
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utomo Pratama Iskandar
"Cadangan minyak bumi pada dasawarsa terakhir ini semakin menurun, sementara itu kebutuhannya cenderung meningkat. Penurunan cadangan minyak mengakibatkan penurunan produksi minyak yang mencapai 10 % per tahun, akibatnya terjadi krisis energi terutama bensin. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sumber energi alternatif, dan energi biomassa yang dalam hal ini dianggap paling prospektif untuk diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengembangkan proses konversi katalitik untuk menghasilkan bahan bakar setaraf fraksi bensin dengan memanfaatkan minyak jarak pagar dan senyawa ABE sebagai bahan baku. Reaksi perengkahan katalitik dilangsungkan dalam reaktor fixed bed yang beroperasi pada tekanan atmosferik dan rentang suhu 350-450°C. Sebelum dilaksanakan tahap uji reaksi, terlebih dahulu dilakukan pencampuran minyak jarak dengan senyawa ABE (Aseton, Butanol, dan Etanol). Hal ini ditujukan untuk mengatasi kereaktifan gugus ester, dan ikatan rangkap rantai karbon pada trigliserida sehingga tidak membentuk reaksi polimerisasi/Kondensasi. Rasio mol campuran senyawa ABE terhadap minyak jarak divariasikan mulai dari 1:5 sampai dengan 1:9. Katalis yang digunakan berupa katalis 5% H-ZSM-5/Alumina. Produk hasil perengkahan difraksinasi dan diidentifikasi ikatan kimianya dengan FTIR untuk dibandingkan dengan bensin komersial. Jenis Umpan campuran dengan butanol memberikan konversi dan yield bensin yang paling tinggi, berturut-turut 76.51 % dan 72.67 %. Kondisi operasi suhu yang paling optimal yaitu 375°C. Kemudian rasio mol yang optimal pada semua campuran senyawa terdapat pada perbandingan 1:5.

Oil supply on the last decades have more and more decreased, at the meanwhile the needs seems to be increasing. The oil supply reduction cause much decreasing in oil production until 10% per year, as a qonsequence energy crisis happened especially on gasoline demands. To overcome this problem, it was necessary to find alternative energy resource. Biomass energy has been considered the most prospectful alternative energy resource to be researched. Therefore, this reasearch will develop catalytic process conversion to produce fuel as equivalent as gasoline fraction, using mixture of jatropha oil and ABE compounds as a feed. Catalytic cracking was carried out in fixed bed reactor at atmospheric pressure and temperture range 350-450°C. Before the reaction conducted, jatropha oil and ABE compounds was mixtured at the first time. It was done to prevent the reactivity of esters group and unsaturated carbon chain to form polymerization/condesation reaction. Mole ratio mixture between ABE compounds and Jatropha Oil was varied from 1:5 until 1:9. On this catalytic reaction cracking using 5% H-ZSM-5/Alumina as a catalyst. Cracked product was fractionated and observed the chemistry bounds using FTIR to compare with commercial gasoline. Mixture feed with buthanol gives the highest conversion and gasoline yield 76.51 % and 72.67 % respectively. Optimum temperature operation reached at 375°C. Then optimum mole ratio on all mixture was 1:5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Considering that there has been a constant high rate of growth in the demand for ADO (Automotive Diesel Oil) in the Indonesian liquid fuel mix, particularly in the transport sector, and realizing that import of ADO is the highest among liquid fuel imports, due to constraints in domestic production, a preliminary assessment has been undertaken on the possibility of subtituting or complementing the supply for ADO with biodiesel, by way of converting oil extracted from Jatropha curcas. Jatropha curcas oil has been chosen as the base material since (a) its physico-chemical properties is highly suitable to be used as feedstock for the production of biodiesel, (b) it is not an edible oil, and (c) the planting of Jatropha curcas can be undertaken in arid lands, thereby beneficial effects can be obtained, as the massive planting wood result in recovering such lands into productive uses."
JIUPH 4:8 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrina Auliya
"ABSTRAK
Dampak dari krisis energi dengan semakin menipisnya persediaan bahan bakar minyak, merangsang masyarakat untuk mengeksplorasi sumber-sumber energi baru. Salah satu sumber energi alternatif tersebut adalah biodiesel yang berasal dari minyak nabati, lemak binatang atau minyak bekas melalui transesterifikasi dengan alkohol.
Biodiesel merupakan bahan bakar motor diesel yang berupa ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya metil ester). Pada penelitian ini senyawa metil ester dihasilkan dari reaksi transesterifikasi minyak jarak dan metanol menggunakan katalis padatan basa ã-Al2O3 yang ditambah Poli Etilen Glikol 6000 kemudian ditingkatkan kebasaannya dengan penambahan K2CO3 yang divariasikan sebesar 10%, 15% dan 20% berat ã-alumina. Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan variasi waktu 1 jam dan 2 jam, variasi suhu 70°C, 80°C dan 90°C sedangkan variasi untuk perbandingan mol minyak jarak dengan metanol adalah 1:4,5 dan 1:6.
Katalis hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan X-Ray Difraction (XRD). Hasil konversi maksimum dengan bantuan katalis 10% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 57,67% pada 1 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi, suhu reaksi 80°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:4,5, dengan katalis 15% K2CO3/ ã-Al2O3 sebesar 51,75% pada 2 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi suhu reaksi 70°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:4,5 sedangkan dengan katalis 20% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 57,76% pada 2 jam reaksi, suhu reaksi 70°C dan perbandingan mol minyak dan metanol 1:6."
2008
S30528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elfi Nur Rohmah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>