Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hesti Wijayanti
"Seiring dengan kebutuhan akan material baru di berbagai bidang aplikasi, perkembangan material komposit pun terus meningkat. Melalui rekayasa material komposit maka dapat tercipta material baru yang memiliki sifat lebih baik dibanding material penyusunnya. Salah satu keuntungan dari material komposit yaitu bersifat multiguna sehingga dapat diaplikasikan untuk beberapa fungsi pada waktu yang bersamaan. Pada penelitian ini akan dibuat komposit berbasis polimer jenis termoset yaitu unsaturated polyester dengan penguat serbuk tembaga dan grafit. Metode yang digunakan adalah simple mixing dengan menggunakan magnetic stirrer dan pencetakkan pada suhu ruang.
Untuk mempelajari pengaruh penambahan penguat, akan dibuat komposit A yaitu unsaturated polyester sebagai matriks dicampurkan dengan serbuk tembaga sebanyak 5-45 wt% dengan perbedaan 5 wt% di setiap titiknya. Komposit B dibuat dari komposisi komposit A yang memberikan kekuatan optimum dengan serbuk grafit sebagai variabelnya sebesar 5-35 wt%. Pengujian mekanis yang dilakukan pada kedua macam komposit berupa kekuatan fleksural dan kekerasan. Hasil pengujian menunjukkan komposisi optimum komposit A yaitu pada kandungan 5 wt% Cu dengan nilai kekerasan 56,14 HR dan nilai kekuatan fleksural sebesar 165,67 Mpa. Untuk komposit B didapatkan komposisi optimum pada kandungan penguat 5 wt% Cu 10 wt% grafit dengan kekuatan fleksural 129,82 MPa dan kekerasan 41,95 HR.

Along with the need for new materials in various fields of application, the development of composite materials continues to increase. Through the engineering of composite material, new material can be created with better properties than their constituent material. One of the advantages of the composite material is multipurpose so that it can be applied to several functions at the same time. In this study, thermosetting polymers will be used as the matrix of composite. Unsaturated polyester is used as the matrix and the reinforcement are copper and graphite fine powders. The method used is simple mixing using a magnetic stirrer and the clotting of samples at room temperature.
To study the effect of adding the reinforcement, composite A will be made of unsaturated polyester as the matrix which is mixed with copper fine powder as much as 5-45 wt% with difference 5 wt% on every point. Composite B is made from composition of composite A that provides optimum strength with graphite fine powder as the variable with range of 5 to 35 wt%. Mechanical testing is performed on both kinds of composites in the form of flexural strength and hardness. Test results showed the optimum composition of composite A at 5 wt% Cu with the value of hardness is 56.14 HR and flexural strength value is 165.67 Mpa. For optimum composition of composite B obtained at content of reinforcement 5 wt% Cu 10 wt% graphite with flexural strength 129.82 MPa and hardness 41.95 HR.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Yosi
"Dewasa ini, penggunaan material komposit polimer berpenguat serat karbon (carbon fiber reinforced polymer, CFRP) dalam berbagai bidang semakin populer dan berkembang. Hal ini dikarenakan nilai ekonomis serta sifat mekanik yang baik yang mampu dihasilkan oleh material komposit tersebut. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi sifat/ karakteristik material komposit CFRP, diantaranya adalah arah orientasi serat karbon serta perlakuan panas. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh orientasi serat anyam karbon dan temperatur perlakuan panas terhadap sifat mekanik material komposit laminate bermatrik polimer. Komposit CFRP dimanufaktur dengan menggunakan metode hand lay-up dengan variasi orientasi [00 or 900]s, [00 or 900]/[±450] dan [±450]s. Spesimen komposit selanjutnya dilakukan pemanasan pada variasi temperatur lalu dilakukan pengujian berupa pengujian tarik, tekuk, impak, dan FTIR. Kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada orientasi [0o or 90o]s dengan pemanasan 200 oC selama 3 jam, kekuatan tekuk tertinggi diperoleh pada orientasi [0o or 90o]s dengan pemanasan 100 oC selama 3 jam, serta energi impak tertinggi diperoleh pada orientasi [0o or 90o]s dengan pemanasan 100 oC selama 3 jam. Hasil pengujian FTIR menunujukkan gugus fungsi polimer yang dihasilkan dari Unsaturated Polyester Resin setelah pemanasan pada temperature curing adalah ikatan C=O (ester) dan ikatan ikatan C=C (cincin aromatik).

Nowadays, the use of carbon fiber reinforced polymer (CFRP) composite in various fields is getting more popular and fast growing. This is due to the economic value and good mechanical properties of the composite materials can produce. There are many factors that affect the characteristics of CFRP composite materials, including orientation of the carbon fiber and heat treatment. This study discusses the effect of the orientation of carbon woven fibers and the temperature of heat treatment on the mechanical properties of polymer matrix composite laminates. CFRP composites were manufactured using the hand lay-up method with various orientations [0 or 90o]s, [0 or 90o] / [± 45o] and [± 45o]s. The composite specimens were then heating at various temperatures. Characteristics of the composites were examined in the form of tensile test, bending test, impact test and FTIR analysis. The highest tensile strength was obtained at orientation [0o or 90o]s followed by heating at 200 oC for 3 hours. The highest bending strength was obtained at orientation [0o or 90o]s followed by heating at 100 oC for 3 hours, whereas the highest impact energy was obtained at orientation [0o or 90o]s followed by heating at 100 oC for 3 hours. FTIR test showed that the polymer functional groups from unsaturated polyester resin after heating at curing temperature are C=O bonds (ester) and C=C bonds (aromatic rings)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Az-zahra
"Teknologi modern yang berkembang saat ini menuntut penyediaan material dengan kombinasi sifat yang tidak mungkin didapat dari paduan material konvensional seperti paduan metal, keramik dan polimer. Kombinasi sifat material menjadi lebih beragam dengan adanya komposit. Komposit secara umum adalah material buatan yang terdiri dari multifasa gabungan antara paduan metal, keramik, dan polimer. Bahan komposit saat ini banyak digunakan sebagai subtitusi untuk bahan-bahan dalam teknologi modern karena bahan komposit memiliki sifat yang lebih baik.
Pada penelitian ini, digunakan serbuk grafit dan serbuk tembaga sebagai filler dan unsaturated polyester sebagai matriks polimer. Semua bahan dicampur dengan metode simple mixing kemudian dicetak. Setiap formulasi dilakukan pengujian kekerasan dan fleksural. Pengaruh dari penambahan 5?30 wt% serbuk grafit menunjukkan bahwa nilai kekerasan meningkat menjadi 60,54 HRB pada penambahan 5 wt%. tetapi mulai dari 10?20 wt% penambahan grafit nilai kekerasan menurun hingga 51,88 HRB. Begitu pula dengan nilai fleksural yang meningkat pada penambahan 5 wt% grafit dengan nilai 204,20 MPa kemudian mengalami penurunan sampai 146,88 MPa pada penambahan 20 wt% grafit. Penambahan 5?30 wt% serbuk tembaga menunjukkan bahwa nilai kekerasan meningkat sampai penambahan 25 wt% tembaga dengan nilai 48,8 HRB. Kemudian menurun pada penambahan 30 wt% tembaga dengan nilai 36 HRB. Begitu pula dengan nilai fleksural yang meningkat sampai penambahan 25 wt% tembaga dengan nilai 246,77 MPa. kemudian mengalami penurunan sampai 182,24 MPa pada penambahan 30 wt% serbuk tembaga.

Nowadays the development of modern technology also needs material with particular combination of properties which is better than the conventional material like metal alloy, ceramic, and polymer can provide. This combination of properties give wide range in its application. Composite material is the material consisting of multiphase between metal alloy, ceramic, and polymer. Composite material with better properties can substitute conventional material in particular application.
This study used graphite powder and copper powder as filler, and unsaturated polyester as polymer matrix. Filler and matrix were mixed by simple mixing method and molded. Each sample were tested to get hardness and flexural value. The effect of 5 ? 20 wt% addition of graphite powder showed the increasing of hardness value to 60,54 HRB at 5 wt% addition, however with 10 ? 20 wt% addition, the hardness value decrease to 51,88 HRB. The flexural value showed the same effect, this value increased to 204,20 MPa at 5 wt% of addition, but decreased to 146,88 MPa for 20 wt% of graphite addition. The effect of 5 ? 30 wt% addition of copper powder showed increasing of hardness value to 48,8 HRB at 25 wt% copper powder. Then, this value decrease to 36 HRB at 30 wt% copper powder. The flexural value showed the same effect, it increased to 246,77 MPa at 25 wt% of addition and then decreased to 182,24 MPa at 30 wt% of copper addition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1848
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Venty Prawitasari
"Resin unsaturated polyester UP banyak digunakan pada matriks komposit yang diperkuat dengn filler untuk menunjang sifat mekanik dan sifat fisiknya. Pada penelitian ini UP dipadukan dengan multi walled carbon nanotube MWCNT melalui metode pengadukan mekanik untuk meningkatkan kuat impak impact strength, mengurangi nilai penyerapan air water absorbtion dan meningkatkan koefisien gesek coefisien of friction. Komposisi MWCNT divariasikan pada 0,3 wt dan 0,6 wt, parameter pengadukan yang divariasikan, waktu 30 menit dan 90 menit, dan kecepatan 500 rpm dan 1500 rpm.
Hasil pengujian kuat impak menunjukan peningkatan hingga 56, pengujian penyerapan air menunjukkan penurunan hingga 41 dan pada pengujian koefisien gesek meningkat hingga 100. Hal ini dimungkinkan karena densitas energy shear shear energy yang tinggi akibat kecepatan pengadukan yang tinggi yang dapat memfasilitasi pemisahan MWCNT.

Unsaturated polyester UP resin is commonly used in composite matrix reinforced by filler to enhance its mechanical and physical properties. In this research, UP was combined with multi walled carbon nanotube MWCNT by using mechanical stirrer method to improve the impact strength, reduce water absorption, and intensify the coefficient of friction. MWCNT composition was varied as much as 0.3 wt and 0.6 wt. Stirring parameters were varied in time 30 minutes and 90 minutes and velocity 500 rpm and 1500 rpm.
The result of impact strength indicated 56 increase, the water absorption test denoted 41 decreasing and the examination of friction coefficient 100 increase. This phenomenon was possibly occurred by the high shear energy density which caused by the high stirring velocity as well that might facilitate the separation of MWCNT.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Rimbun
"Pemeliharaan fasilitas kilang minyak merupakan faktor penting dalam mencapai target produksi. Biaya yang dibutuhkan akan terus meningkat seiring umur fasilitas yang semakin bertambah. Ditemukannya penipisan ketebalan atau adanya titik-titik korosi pada pipa baja karbon yang berfungsi sebagai jalur pengiriman minyak atau gas akan dilakukan perbaikan dengan metode pemotongan dan penggantian dengan cara pengelasan. Metode konvensional ini dapat digantikan dengan penggunaan epoksi berpenguat serat kevlar (N2H3O2(OH)) atau Komposit Matriks Polimer (KMP) yang lebih mudah, singkat dan biaya murah. Epoksi resin liquid polimer dengan variasi volume sebagai matriks dengan pencampuran fiber Kevlar dan lapisan fiber glass menjadi suatu material komposit baru yang dapat menambah kekuatan pipa dengan metode pelapisan. Review terhadap variasi pencampuran akan mendapatkan komposisi yang sesuai dengan propertis yang diharapkan. Pemakaian epoksi berpenguat serat kevlar sebagai penguat pipa mampu menghemat biaya hingga 50% dibandingkan dengan metode pemotongan dan pengelasan.

Maintenance of refinery facility is an important factor in achieving production targets. Cost will increase as a long life of facility. The discovery of the depletion thickness pipe or the existence of points of corrosion on carbon steel pipe which serves as an oil or gas transmission lines will be repaired by the method of cutting and replacement by way of welding. This conventional method can be replaced with the use of epoxy with Kevlar fiber reinforcement or Polymer Matrix Composite (PMC), an easier, shorter and cheaper costs. Epoxy resin liquid polymer with a variation of volume as a mixing matrix with Kevlar (N2H3O2(OH)) and glass fibers layers into a new composite material that can improve strength to the pipe with coating method. Review of the variations of mixing will get a suitable composition with the expected properties. The use of epoxy Kevlar reinforced composite as a reinforcement pipe is able to save costs by 50% compared with the method of cutting and welding."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27938
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Retno Putri
"Rem adalah komponen vital dalam kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Brake shoe yang diperoleh oleh industri umum saat ini terbuat dari besi cor, yang memiliki densitas dan gesekan tinggi yang menyebabkan terjadinya percikan selama pengereman. Dalam penelitian ini dipelajari mengenai sifat mekanik dan mikrostruktur ADC12 dengan komposit SiC mikro untuk menggantikan besi cor dalam pembuatan sepatu rem untuk kereta. Komposit dibuat dengan metode pengecoran aduk dan ditambahkan kandungan Ti 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 dan 0.5 wt. TiB bertindak sebagai penghalus butir yang meningkatkan sifat mekanik secara signifikan karena butir menjadi lebih halus dan seragam. Sepuluh persen berat Magnesium ditambahkan untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit tersebut. Beberapa pengujian yang dilakukan untuk mengkarakterisasi material komposit adalah: OES, XRD, OM, SEM, dan pengujian merusak seperti tarik, kekerasan, keausan, danimpak. Hasilnya, komposisi optimum ditemukan pada komposit ADC 12/SiC dengan menambahkan 0.15 wt TiB yang menghasilkan UTS sebesar 136 MPa, kekerasan sebesar 53 HRB, laju aus sebesar 0.99 mm3/s, dan harga impak sebesar 0.097 J/mm2.

Brake is a vital component in a vehicle that works on reducing speed and stopping the vehicle. Brake shoe obtained by common industries is currently made of a cast iron, which has a high density and a high friction that caused sparks during braking. The mechanical properties and microstructure of the ADC12 with micro SiC composites to replace cast iron in the making of brake shoe for train have been studied in this work. The composites were made with stir casting method and were added Ti content of 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 and 0.5 wt. TiB act as grain refiners that improve the mechanical properties significantly because the grain becomes finer and more uniform and 10 wt Magnesium was added to improve the wettability of the composites. Several test were conducted to characterize the material OES, XRD, OM, SEM, and destructive test such as tensile, hardness, wear, and impact. As the result, the optimum composition was found by adding 0.15 wt of TiB which results 136 MPa in Ultimate Tensile Strength UTS , 53 HRB in hardness, 0.99 mm3 s in wear rate, and 0.097 J mm2 on impact testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Grace Agustina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh durasi penyinaran terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit bulk-fill. Enam puluh spesimen Tetric N-Ceram Bulk-Fill ketebalan 3 mm dan diameter 6 mm; warna IVA dan IVW dibagi ke dalam 3 kelompok berdasarkan durasi penyinaran 10 detik, 15 detik, dan 20 detik untuk setiap warna. Spesimen dipolimerisasi dengan LED curing unit Bluephase Style, 1.280 mW/cm2 dan diuji kekuatan tarik diametralnya menggunakan uji statistik Universal Testing Machine. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dan Post-Hoc Tukey HSD. Hasil menunjukkan adanya perbedaan bermakna.

This study was conducted to evaluate the influence of different exposure time and bulk fill composite shade on its diametral tensile strength. Sixty disc shaped specimens of Tetric N Ceram Bulk Fill 3 mm of thickness x 6 mm of diameter shade IVA and IVW were divided into 3 subgroups for each shade according to exposure times 10 s, 15 s, and 20 s . All specimens were polymerized using LED curing unit Bluephase Style, 1.280 mW cm2 and tested using Universal Testing Machine to determine its diametral tensile strength. Data were statistically analyzed using One Way ANOVA dan Post Hoc Tukey test. The result showed a significant differences in all groups."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharam Kemal Adam
"Karakterisasi Komposit AC4B/Nano TiC Dengan Variasi Fraksi Volume Nano TiC Reinforce oleh Stir Casting Process telah diselidiki. Penulis digunakan paduan aluminium seri tiga, AC4B, yang mengandung silikon dan tembaga sebagai paduan utamanya. Selanjutnya, penambahan Nano TiC ke dalam komposit AC4B dapat meningkatkan daya tarik kekuatan, daktilitas, dan ketangguhan komposit AC4B dengan menyempurnakan struktur dendrit dari fase α-Al dan membentuk fase padat super jenuh, θ (Al2Cu). Dalam studi ini, Komposit AC4B / Nano TiC dibuat melalui stir casting dengan beberapa variabel parameter Nano TiC memperkuat komposisi 0,25%, 0,3%, 0,35%, 0,4%, dan 0,5% fraksi volume untuk menentukan nilai optimal dari sifat mekanik AC4B/komposit Nano TiC. Proses casting stir dipilih karena memiliki beberapa kelebihannya, seperti mudah digunakan, fleksibel, dan dapat digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar produk. Diketahui bahwa komposit AC4B/Nano TiC memiliki nilai optimum sifat mekanik ketika komposisi Nano TiC adalah fraksi volume 0,3% dengan kekuatan tarik utama 132,31 MPa dan kekerasan 55,18 HRB.

Characterization of AC4B/Nano TiC Composites with Variations in Reinforce Nano TiC Volume Fractions by the Stir Casting Process has been investigated. The author used three series aluminum alloy, AC4B, which contained silicon and copper as its main alloy. Furthermore, the addition of Nano TiC to the AC4B composite can increase the tensile strength, ductility, and toughness of the AC4B composite by perfecting the dendrite structure of the α-Al phase and forming a super saturated solid phase, θ (Al2Cu). In this study, AC4B/Nano TiC composites made by stir casting with several variable parameters Nano TiC strengthens the composition of 0.25%, 0.3%, 0.35%, 0.4%, and 0.5% volume fraction to determine the optimal value of the properties mechanical AC4B/Nano TiC composites. The casting casting process was chosen because it has several
its advantages, such as easy to use, flexible, and can be used to produce a large number of products. It is known that the AC4B/Nano TiC composite has optimum mechanical properties when the composition of Nano TiC is a volume fraction of 0.3% with a main tensile strength of 132.31 MPa and a hardness of 55.18 HRB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"ABSTRAK
Lapis asbuton agregat (lasbutag) sering digunakan sebagai permukaan jalan, namun masih belum memberikan hasil yang memuaskan karena sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana, untuk mengatasi hal tersebut maka lasbutag memerlukan suatu campuran bahan tambah agar dapat meningkatkan mutu perkerasan jalan. Penggunaan Perma-bond sehagai bahan peremaja diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap modifikasi asbulon dengan bahan peremaja Perma-bond dengan komposisi 40% bahan peremaja Perma-bond dan 60% kadar bitumen asbulon merupakan perbandingan campuran yang terbaik untuk mendapatkan jenis aspal penetrasi 60/70,
Pada campuran panas (Hot-mix) dari hasil uji marshall didapat nilai kadar bitumen optimum 8,75 %. Dan pada campuran dingin (Cold-m;x) didapat pada pemeraman 3 hari dengan kadar bitumen 8,1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tsanaya Yuliany
"Polimer Blend (PB) merupakan s-alah satu alternatif dalam rangka mezuingkatkan laju perkembangan ilmu bahan. PB ~PP/PS adalah salah satu jenis polimer blend yang sedang dikembangkan, namun sayangnya, bahan PB ini memiliki sifat mekanjk yang kurang n1enguntungkan_ Hal ini dilcarenakan mereka memiliki sifat daya adhesi yang km-ang baik pada daerah antar permukaan fasanya, sehingga menghalangi perpindahan tegangan-tegangan antar fasa-fasa. Selain itu, mereka umumnya memiliki tegangan antar permukaan yang relatif besar sehingga fasa-fasa yang terdispersi memiliki ukuran yang relatif besar pula. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan penambahan Sant0prene°, sebagai zat pemantap (compatibilizer agent) dengan harapan sifat-sifat mekanik bahan PB ini dapat meningkat.
Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap sifat-sifat mekanik bahan PB (PP/20%PS) akibat penambahan konsentrasi berat Santoprene° sebesar 0%. 5%, 10%, 15%, dan 20%, guna mengetahui bagaimana pengaruh penambahan Santoprene° tersebut terhadap sifat-sifat mekanik PB ini dan sifat aclhesi antar permukaan fasanya. Adapun sifat-sifat mekanik yang diamari adalah kekuatan tarik (MPa), elongasi saat putus (%), kekuatan irnpak (I/rn), kekerasan (Rockwell R), tegangan maksimum Heksural (MPa), dan modulus elastisitas Heksural (GPa). Selain itu, dilakukan pula pengamatan terhadap sl-rukl-ur mikro hasil campuran dengan bantuan scanning electron microscope (SEM).
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa sifat kekuatan impak dan elongasi bahan PB (PP/20%PS) + X%Santoprene° rneningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi berat Santoprene°. Namun di pihak lainnya, bahan PB (PP/2D%PS) +X% Santoprene° ini mengalami penumnan sifat kekuatan tari.k, fleksural, kekerasan, dan kekakuarmya seiring dengan bertambahnya komposisi Santoprene°. Walaupun Sa.ntoprene° telah dapat meningkatkan sifat kekuatan impak dan elongasi bahan PB PP/ PS, Santoprene° belum dapat memperbaiki sifat antar perrnukaan fasa dalam bahan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>