Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Nyak Inseun Faradena
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak era reformasi, dunia media massa Indonesia mengalami perubahan mandasar. Perubahan tersebut dengan sendirinya mengubah mediascape Indonesia menjadi masyarakat yang sesak media. Yang menentukan berbobot atau tidaknya suatu berita adalah wartawan. Sebaliknya permasalahan yang menyangku dunia kewartawanan masih banyak, diantaranya naris tidak beretika dan keluar dari koridor moral. Lantas timbul pertanyaan bagaimana pandangan wartawan terhadap profesionalisme? Untuk menjawabnya, penulis membedah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam dan pengamatan terhadap 30 wartawan yang bertugas di Kota Bandung yang sekaligus dijadikan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme dikategorikan dalam empat varian yaitu otonomi, komitmen, keahlian dan tanggung jawab dimana saat menjalankan aspek tersebut terganjal oleh aspek yang turut serta mewarnai saat wartawan bertugas."
MIMBAR 28:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Pertiwi
"ABSTRAK
Jurnalisme bencana adalah bagaimana media memberitakan bencana. Jurnalisme bencana menjadi bahasan penting dalam dunia jurnalistik karena Indonesia adalah negeri rentan bencana. Namun pemberitaan mengenai bencana oleh media massa di Indonesia selama ini selalu menuai kritik karena cenderung ditampilkan secara dramatis. Pemberitaan tersebut terbentuk lewat pemahaman subjektif jurnalis.
Penelitian ini ingin mengetahui pemahaman jurnalis mengenai konsep jurnalisme bencana, dilihat dari proses peliputan bencana, pemahaman mengenai prinsip peliputan jurnalisme bencana, dan peliputan di tiap fase bencana. Peneliti menemukan bahwa jurnalis memahami mengenai konsep jurnalisme bencana dalam ranah kognitif.

ABSTRACT
Disaster journalism is how a mass media reports about disaster. Disaster journalism is very important topic because Indonesia is susceptible country of disaster. However, reporting of disaster by mass media has always criticized because there was dramatization tendency in journalism report. That reporting is established through a subjective understanding of journalist.
This research aims to determine the comprehension of journalist on the concept of disaster journalism, ranging from the process of disaster reporting, a comprehension of the principles of disaster reporting, and coverage in each phases of disaster. The research found that journalists has understanding about disaster journalism concept in the realm of cognitive."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suroso
Yogyakarta: Lembaga Studi dan Inovasi Pendidikan, 2001
323.445 SUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta: Kedutaan Besar Djepang , 1971
915.2 GAB (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Dhyana
"ABSTRAK
Televisi merupakan media massa yang sampai sekarang banyak dimanfaatkan orang sebagai alat untuk mendapatkan informasi.
Ini terbukti dengan adanya hasil penelitian Universitas Hasanuddin yang mengatakan bahwa 97% informasi masyarakat Desa Kota didapat dari Televisi. Kenyataan ini dimanfaatkan oleh stasiun-stasiun Televisi Swasta untuk pelancar pendidikan non formal masyarakat, seperti ceramah Agama Islam yang dilakukan oleh RCTI yang diberi nama Hikmah Fajar. Yang menjadi permasalahan adalah adalah hubungan antara perhatian dengan pemahaman dan sikap permisa terhadap isi ceramah Hikmah Fajar di RCTI.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perhatian, pemahaman dan sikap serta hubungan antara tingkat perhatian dengan pemahaman dan sikap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta terhadap isi ceramah Hikmah Fajar di RCTI. Teori yang digunakan adalah teori yang berhubungan dengan perhatian, pemahaman dan sikap, diantaranya ialah Cognitive Behavior dari Stephen W. Littlejohn. Metode yang digunakan ialah methode survey, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan angket. Obyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta sebagai sampel utama, dan masyarakat Kelurahan Cireundeu sebagai sampel pembanding. Sampel diambil dengan sistem sampling cluster satu tahap, jumlah sampel diambil dengan rumus Yamane. Analisa data menggunakan analisa deskriptif dengan cara distribusi frekuensi tabel tunggal. Untuk melihat hubungan antara variabel dilakukan analisa statistik korelasi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara perhatian, pemahaman dan sikap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta terhadap isi ceramah Hikmah Fajar di RCTI, akan tetapi hubungannya itu hanya sampai menunjukkan tingkat yang cukup memadai, karena itu disarankan perlu ada penelitian lanjutan dengan menggunakan metode dan desain lain."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Permadi Indrajaya
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
384.55 DOD b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rickevin Malik
"Dalam dunia usaha yang semakin berkembang dan penuh dengan persaingan ini, segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting. Seorang produsen harus memiliki sasaran yang jelas untuk memasarkan produknya. Hal ini sangat berguna bagi produsen untuk menentukan bagaimana cara menjangkau segmen tersebut, bagaimana cara untuk mempertahankan dari serangan pesaing dan lain sebagainya. Setelah didapat segmen pasar yang ingin dituju, kemudian produsen melakukan langkah-langkah berikutnya untuk memasarkan produknya. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah promosi terhadap produk yang dipasarkan. Oleh karena itu perlu dirancang sebuah strategi promosi yang baik dan efektif dalam kegiatan promosi yang dilakukan. Dalam hal ini, biasanya produsen mempercayakan kegiatan kampanye promosinya kepada sebuah biro iklan: Pemberian kepercayaan kegiatan promosi kepada biro iklan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari lagi saat ini, karena biro iklan memiliki keunggulan tertentu untuk melakukan pekerjaan yang satu ini. Untuk memperkenalkan produk klien-nya kepada konsumen, dikenal dua jenis media yang dapat dipergunakan. Mereka adalah above the line dan below the line. Dalam penelitian ini, jenis media yang dianalisa merupakan media above the line, lebih khususnya lagi media televisi. Media televisi di Indonesia telah menjadi alternatif penempatan media iklan yang penting, setelah diperbolehkannya stasiun televisi swasta sejak tahun 1989. Salah satu alasan bagi televisi untuk menjadi media yang penting bagi sebuah iklan yaitu tampilannya yang berupa audio visual dan jangkauannya yang luas sehingga lebih dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu pemasangan iklan di televisi membutuhkan biaya yang mahal untuk waktu penayangan yang sedikit. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitati£ Dalam penelitian ini akan dilihat pemahaman dari dua karakteristik responden yang berbeda yaitu ibu rumah tangga dan ibu bekerja terhadap sebuah iklan. Sampel yang diambil sebanyak 10% dari populasi. Namun untuk mendapatkan jumlah sampel yang seimbang maka sampel yang diambil sebanyak 30 orang dari setiap kelompok responden. Iklan yang dipakai adalah iklan detergen Surf yang merupakan iklan yang membentuk sebuah jalan cerita. Namun dalam penelitian ini iklan yang dipakai yaitu iklan yang terakhir yang ditayangkan di televisi pada saat penelitian ini dilakukan. Hal ini karena iklan detergen ini sudah ditayangkan sejak bulan Juli tahun 2000. Pemahaman responden terhadap iklan dibandingkan dengan menggunakan teknik pengolahan data SPSS dengan metode independent samples t test. Dari pengolahan data ini dilihat nilai mean yang lebih tinggi. Setelah diolah dengan statistik, ditemukan basil yaitu ibu rumah tangga lebih memahami mengenai iklan detergen Surf bila dibandingkan dengan ibu bekerja. Hasil ini ditunjukkan baik pada tahap kognitif maupun pada tahap afektif. Namun perbedaan kedua tahap ini berbeda, yaitu pada tahap kognitif hanya berbeda sedikit yaitu 2.1 sedangkan pada tahap afektif terdapat perbedaan cukup jauh yaitu sebesar 16.4667. Data ini menunjukkan bahwa pemahaman ibu rumah tangga yang lebih dalam terhadap iklan detergen Surf bila dibandingkan dengan ibu bekerja dapat juga disebabkan faktor lain diluar konsumsi mereka terhadap televisi. Hal ini terjadi karena pada penelitian ini tahap kognitif hanya dilihat dari konsumsi mereka terhadap televisi. Sedangkan faktor diluar konsumsi terhadap televisi tidak dilihat pada penelitian ini. Hal ini dapat menjawab hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu ibu rumah tangga lebih memahami pesan iklan detergen Surf dibandingkan dengan ibu bekerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jorine Utari Soetjahjo
"Industri televisi mengalami perkembangan sejak dikeluarkannya ijin pendirian stasiun televisi oleh swasta pada tahun 1988, dengan dipelopori oleh PT Rajawali Citra Indonesia (RCTI), yang selanjutnya diikuti stasiun-stasiun lainnya, seperti Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Surya Citra Televisi (SCTV), Andalas Televisi (ANTV) dan Indosiar. Perkembangan televisi ini dimungkinkan karena kelonggaran-kelonggaran perijinan yang diberikan pemerintah, kecepatan antisipasi pihak swasta dan perkembangan teknologi pertelevisian itu sendiri.
Situasi dan kondisi eksternal yang cepat berubah menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi manajemen RCTI untuk mampu bersaing di Industri televisi nasional. Kejelian manajemen RCTI dalam melakukan positioning pasar dan perencanaan keputusan yang tepat akan sangat menentukan dalam mengantisipasi peluang yang ada. Tujuannya adalah untuk peningkatan kepuasan pelanggan dan citra terbaik perusahaan di masa yang akan datang.
Hasil analisis SWOT dari posisi bersaing RCTI di industri televisi telah menunjukkan strategi agresif dapat dilakukan. Hasil analisis menunjukkan keunggulan relatif RCTI dalam hal kualitas siaran, inovasi program, inovasi teknologi, dan citra. Kelemahan relatif RCTI terletak pada faktor pelayanan dan ketersediaan faktor iklan.
Keberhasilan RCTI di masa yang akan datang sangat tergantung dari upaya penyempurnaan kinerja dan sikap profesionalisme manajemen yang tinggi dalam meningkatkan mutu siaran dan pelayanan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Amelia
"Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan jasa telekomunikasi belakangan ini secara langsung meningkatkan peran promosi bagi setiap perusahaan. Peran promosi yang efektif akan dapat menciptakan komunikasi antara perusahaan dan konsumennya. Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT Telkom adalah komunikasi terpadu yang diterapkan ke dalam acara New Telkomania, yang diharapkan akan meningkatkan citra PT Telkom yang lebih balk di masyarakat. Dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif (penyebaran kuesioner, wawancara, observasi langsung dan didukung oleh data sekunder), penulis menganalisa seberapa besar hubungan efektifitas acara New Telkomania terhadap citra (image) PT Telkom melalui pendekatan Komunikasi Pemasaran. Dengan menggunakan sampel non probabilitas , peneliti hanya bisa menyimpulkan hasil uji hipotesa hanya ke dalam seratus (100) responden yang ditelitinya saja. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan peneliti dalam berbagai hal. Hasil uji tersebut hanya memberikan gambaran kecenderungan akan hubungan kefeektifan acara dengan peningkatan citra PT Telkom. Secara deskriptif penulis memaparkan pada dasarnya acara New Telkomania ini dapat menyampaikan informasi produk atau layanan Telkom dan dipercaya akan objektifitas dan kejujuran narasumber yang ada dalam acara ini, tetapi acara ini cenderung kurang menarik di mata responden. Dengan strategi komunikasinya, MPR dapat memberikan nilai lebih pada pesan-pesan yang disampaikan untuk mempromosikan kredibilitas produk/layanan. Berkaitan dengan acara New Telkomania, informasi tentang produk/layanan Telkom diterima jelas oleh para responden dan tingkat kepercayaan mereka terhadap produk/Iayanan cenderung tinggi. Mereka juga percaya bahwa PT Telkom cukup ahli dalam memproduksi produk dan Iayanannya yang berkualitas dengan daya saing yang tinggi. Dengan kepercayaan responden terhadap kredibilitas produk/layanan diharapkan dapat meningkatkan citra perusahaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>