Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Rifbawono
"Skripsi ini membahas mengenai rancang bangun mesin refrigerasi tanpa menggunakan refrigerant, dimana refrigerant diganti menggunakan LiBR (Lithium Bromida). Fluida kerja campuran seperti LiBr+H2O merupakan zat pendingin yang ramah lingkungan dan sangat hemat energi. Kedua jenis refrigeran tersebut digunakan pada mesin refrigerasi siklus absorpsi, baik untuk kebutuhan kenyamanan ruangan maupun kebutuhan proses industri. Riset yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja sebuah mesin refrigerasi siklus absorpsi, berpendingin udara dengan kapasitas 1 TR yang menggunakan campuran larutan LiBr+H2O sebagai fluida kerja. Penelitian dilakukan dengan cara merancang mesin absorpsi, kemudian membuat mesin tersebut sehingga dapat dilakukan unjuk kerja dan di pantau kondisi pada titik-titik tiap komponen mesin menggunakan data acquisition. Perbaikan dengan cara penggantian beberapa komponen mesin, terbukti mampu menghilangkan kebocoran pada mesin. Sehingga kondisi kerja yang diinginkan (vakum) dapat tercapai. Manfaat dari hasil riset ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya alternatif untuk mendukung program penghematan energi pada sector residensial dan komersial yang telah ditetapkan pemerintah. Selain itu hasil riset ini secara langsung dapat membantu pemerintah dalam implementasi program pembatasan penggunaan refrigeran yang berpotensi menimbulkan pemanasan global dan penipisan lapisan ozon.

This thesis discusses the design and construction of refrigeration machine without using refrigerant, where the refrigerant is replaced using LiBr (Lithium Bromide). Working fluid mixtures such as LiBr + H2O is an environmentally friendly refrigerant and highly energy efficient. Both types of refrigerants used in absorption cycle refrigeration machines, either for the comfort of the room as well as the needs of the industry. Research conducted aimed to determine the performance of an absorption cycle refrigeration machine, air-cooled with capacity of 1 TR using a mixture of solution LiBr + H2O as a working fluid. Research is conducted at refrigeration laboratory in the following ways: absorption machine design, manufacturing of machine, and running test of machine to observe condition in several state point of component in absorption machine with the data acquisition module. Change of several component to eliminate the leak, can help the absorption machine to reach the desired working condition. The benefits of this research can be used as part of efforts to support alternative programs for energy conservation in residential and commercial sectors that have been set by the government. In addition, the results of this research directly to assist the government in implementing programs that have the potential restrictions on the use of refrigerant causing global warming and ozone depletion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1720
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fadillah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai uji eksperiment mesin refrigerasi tanpa
menggunakan refrigerant Dimana refrigerant diganti menggunakan LiBR (Lithium
Bromida). Fluida kerja campuran seperti LiBr+H2O merupakan zat pendingin yang
ramah lingkungan dan sangat hemat energi. Kedua jenis refrigeran tersebut digunakan.
pada mesin refrigerasi siklus absorpsi, baik untuk kebutuhan kenyamanan ruangan
maupun kebutuhan proses industry. Riset yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
unjuk kerja sebuah mesin refrigerasi siklus absorpsi, berpendingin udara yang
menggunakan campuran larutan dan LiBr+H2O+additive sebagai fluida kerja.
Manfaat dari hasil riset ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya alternative untuk
mendukung program penghematan energi pada sector residensial dan komersial yang
telah ditetapkan pemerintah. Selain itu hasil riset ini secara langsung dapat membantu
pemerintah dalam implementasi program pembatasan penggunaan refrigeran yang
berpotensi menimbulkan pemanasan global dan penipisan lapisan ozon.

ABSTRACT
This thesis discusses the experimental working of refrigeration machine
without using refrigerant Where the refrigerant is replaced using LiBR (Lithium
Bromide). Working fluid mixtures such as LiBr + H2O is an environmentally friendly
refrigerant and highly energy efficient. Both types of refrigerants used in absorption
cycle refrigeration machines, either for the comfort of the room as well as the needs
of the industry. Research conducted aimed to determine the performance of an
absorption cycle refrigeration machine, air-cooled using a mixture of solution and
LiBr + H2O + additive as a working fluid. The benefits of this research can be used
as part of efforts to support alternative programs for energy conservation in
residential and commercial sectors that have been set by the government. In addition,
the results of this research directly to assist the government in implementing
programs that have the potential restrictions on the use of refrigerant causing global
warming and ozone depletion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1911
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Dristian Dani
"Sistem pendingin kini sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan kebutuhan kenyamanan ruangan dan juga akibat dari pemanasan global. Air Conditioning (AC) merupakan salah satu sistem pendingin yang telah digunakan dalam berbagai kebutuhan pendinginan, dalam penggunaannya beberapa AC konvensional menggunakan refrigeran yang masih termasuk dalam golongan halogen dan dapat merusak lapisan ozon. Oleh karena itu, dibutuhkan refrigeran pengganti salah satunya amonia-air yang digunakan dalam sistem pendingin Absoption Chiller. Untuk mengevaluasi kinerja dari sistem pendingin Absoption Chiller dilakukan pemodelan menggunakan metode numerik berupa simulasi pada aplikasi MATLAB. Simulasi disesuaikan dengan pemodelan sistem pendingin Absoption Chiller dengan fluida kerja amonia-air, sistem berpendingin udara pada kondensor dan dengan kapasitas pendinginan 5kW. Penelitian ini berfokus pada sistem kontrol menggunakan metode PI kontrol dari sistem pendingin Absoption Chiller yang mengatur temperatur ruangan dengan mengatur temperature hot water yang memanaskan generator sehingga banyaknya massa dari refrigeran dapat diatur sesuai dengan temperatur ruangan yang diinginkan. Pada sistem pengendalian ini dapat mengubah Temperature Chilled Water Out menjadi 5,9°C, Temperature Chilled Water In menjadi 90,5°C dan Temperature Chilled Water Out menjadi 81,8°C.

The cooling system is now very much needed to adjust the comfort needs of the room and also the consequences of global warming. Air Conditioning (AC) is a cooling system that has been used for various cooling needs, in its use some conventional air conditioners use refrigerants which are still included in the halogen group and can damage the ozone layer. Therefore, a replacement refrigerant is needed, one of which is ammonia-water used in the absorption chiller cooling system. To evaluate the performance of the Absoption Chiller cooling system, modeling is carried out using numerical methods in the form of simulations in the MATLAB application. The simulation is adapted to the modeling of the Absoption Chiller cooling system with ammonia-water working fluid, an air-cooled system in the condenser and with a cooling capacity of 5kW. This research focuses on the control system using the PI control method of the Absoption Chiller cooling system which regulates room temperature by adjusting the temperature of the hot water that heats the generator so that the amount of mass of refrigerant can be adjusted according to the desired room temperature. This control system can change the Temperature Chilled Water Out to 5.9°C, Temperature Chilled Water In to 90.5°C and Temperature Chilled Water Out to 81.8°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alde Renaldi
"Keinginan masyarakat untuk dapat menjaga kondisi makanan serta mendapatkan minuman dalam keadaan segar membuat lemari pendingin menjadi salah satu alat rumah tangga yang sangat populer. Sebagian besar lemari pendingin tersebut menggunakan sistem pendingin konvensional yang saat ini sedang ramai diperbincangkan karena penggunaan refrigeran yang dapat merusak ozon.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai unjuk kerja antara lemari pendingin berbasis termoelektrik dengan lemari pendingin berbasis absorpsi. Nilai unjuk kerja dalam hal laju pendinginan kabin, temperatur kabin, dan nilai COP, lemari pendingin termoelektrik mampu mengungguli performa lemari pendingin absorpsi, dengan nilai COP 0,093 - 0,15 lemari pendingin termoelektrik memiliki potensi yang besar untuk menjadi pengganti lemari pendingin konvensional.

People desire to keep meals and drinks in a good conditions makes refrigerator become the most popular for a appliance. Almost all of refrigerator in the world using conventional refrigeration system which is using refrigerant as a working fluid. Today, many refrigerant are discused because it can makes ozon depletion.
This research aim to compare between thermoelectric refrigerator performance and absorption refrigerator performance. The number of performance such as cooling rate, cabin temperature, and a number of COP, thermoelectric refrigerator has been able to outperform absorption refrigerator performace, with a number of COP between 0,093 ' 0,15, thermoelectric refrigerator is highly potential to become a future refrigerator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, David Fernando
"Pabrik es mini yang bisa di bawa kemana saja merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan es bagi nelayan di daerah-daerah terpencil. Yang sangat diperlukan oleh nelayan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesegaran ikan dengan pembekuan. Sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Mini Ice Plant yang akan digunakan memakai sistem refrigerasi direct expansion dengan refrigeran yang digunakan adalah R-22. Untuk sistem kompresor yang akan digunakan adalah sistem paralel 3 kompresor bekerja berdasarkan kapasitas. Kapasitas pendinginan untuk membekukan 1,5 ton air yaitu 10,33 kW. Perancangan dan pemilihan, baik kompresor ataupun kondensor dengan menggunakan software dan disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada. Komponen aksesoris disesuaikan dengan kapasitas pendinginan, kompresor dan kondensor. Untuk kompresor didapatkan kompresor berkapasitas 2½ pk, 2 kompresor 1½ pk. Sedangkan untuk kondensor berkapasitas 16,12 kW.

Portable mini ice plant is one solution of ice availability for fisherman in remote area. Which needed by fisherman to increase the quality of fish freshness by freezing. So there's an added value. MINI ICE PLANT will use direct expansion refrigeration system. Refrigerant used is R-22. System used in compressor is paralel using 3 compressor based on capacity. Cooling capacity to freeze 1,5 ton water is 10,33 kW. Design and actual selection, both compresor and condenser done by software and compare to market availability. Selection accessories based on cooling capacity, compressor and condenser. Refrigeration system MINI ICE PLANT can be used and works based on calculation and selection. For compressor selection, using 2½ pk, 2 kompresor 1½ pk. Though, for condenser, using 16,12 kW condenser."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50954
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Juniandri
"
ABSTRAK
Pada dewasa lemari pendingin mempakan peralawn rumah tangga yang paling banyak membutuhkan energi Iistrik_ Dalam rangka upaya konservasi energi, diadalcan suatu pengujian untuk mengetahui tingkat konsumsi energ lemari pendingin Pengujian dilakukan di dalam suatu mangan yang dikondisikan sesuai dengan standarisasi yang telah dipersyaratkan.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk menganalisa unjuk kerja peralalan mesin pendingin yang digwzakar; unluk mengkondisfkan ruang uji lemari perzdingm Proses yang pertama kali dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah menentukan berapa besar kapasitas peralatan mesin pendingin yang dibutuhkan untuk mengkondisikan ruang uji lemari pendingin sesuai dengan yang diinginkan. Kedua, menganalisa apakah kapasitas peralatan mesin pendingin yang djgunakan sudah sesuai dengan hasil perancangan. Terakhir, melakukan pengujian unjuk kerja dali peralatan mesin pendingin itu sendiri.
Hasil yang ingin dicapai adalah apakah dengan spesifikasi peralatan mesin pendingin yang saat ini digunakan, kondisi udara di dalam ruang uji dapat mencapai temperatur yang diinginkan.
"
1997
S36807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Yuliono
"Pengobatan dan penelitian biomedis memerlukan cold storage yang mampu mencapai temperatur -80°C dan untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi autocascade. Selama ini sistem refrigerasi autocascade menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah yang ramah lingkungan diantaranya yaitu hidrokarbon. Sistem refrigerasi Autocascade memiliki karakteristik yang tergantung pada refrigeran dan komponen dari sistem terutama alat ekspansi yang dalam hal ini digunakan pipa kapiler maka dari itu dilakukan penelitian optimalisasi variasi panjang pipa kapiler pada mesin pendingin autocascade dengan campuran refrigeran hidrokarbon.
Penelitian ini menginvestigasi sistem refrigerasi autocascade yang menggunakan beberapa variasi campuran refrigeran dan variasi panjang pipa kapiler dengan diameter 0.028 inch. Campuran refrigeran hidrokarbon yang digunakan, yaitu Butana/Etana/Metana dengan variasi komposisi dalam perbandingan massa : 16g Butana/ 20g Etana/ 4g Metana, 18g Butana/ 14g Etana/ 8g Metana, dan 30g Butana/ 8g Etana/ 2g Metana. Adapun variasi panjang pipa kapiler yang dilakukan pada penelitian ini adalah 15 meter, 12 meter, 9 meter, 6 meter, 3 meter, 2 meter dan 1 meter. Penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur evaporasi terendah diperoleh pada komposisi campuran refrigeran Butana/Etana/Metana : 16g Butana/ 20g Etana/ 4g Metana dan kerja optimal mesin pendingin autocascade ini adalah dengan panjang pipa 6 meter.

Biomedical treatment and biomedical requiring cold storage are able to reach the temperature-80°C and to achieve such a low temperature used refrigeration system autocascade. During this autocascade refrigeration systems use refrigerants that contain ozone or global warming. Because of that, they need an alternative environment-friendly natural refrigerants such as the hydrocarbons. Autocascade refrigeration system has characteristics which depend on the refrigerant and components of the system, especially the expansion tool which is used in this case the capillary tube from the optimization study was done a long variation of the capillary tube to the refrigeration autocascade with a mixture of hydrocarbon refrigerants.
This study investigates autocascade refrigeration systems that use some variation of a refrigerant mixture and the variation of capillary length with diameter 0.028-inch. Mixture of hydrocarbon refrigerants used, the Butane / Ethane / Methane with composition variations in the ratio of mass: 16g Butane / 20g Ethane /4g Methane, 18g Butane / 14g Ethane / 8g Methane, and 30g Butane / 8g Ethane / 2g Methane. The capillary length variation made in this study is 15 meters, 12 meters, 9 meters, 6 meters, 3 meters, 2 meters and 1 meter. This study shows that the lowest evaporation temperature obtained on the composition of refrigerant mixture of Butane / Ethane / Methane: 16g Butane / 20g Ethane / 4g Methane and optimal working autocascade refrigeration pipe length is 6 meters.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50932
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Shoim
"Alat ekspansi adalah salah satu komponen vital pada sebuah sistem refrijerasi. Alat ini berfungsi agar refrijeran dari kondenser yang akan masuk ke evaporator, menjadi refrijeran bertekanan rendah. Ketika tekanannya menjadi rendah maka temperaturnya pun akan menurun, sehingga hal tersebut mampu membuat efek evaporasi pada evaporator. Pada umumnya , alat ekspansi sangatlah sederhana dibandingkan tiga komponen utama lainnya dalam sistem refrijerasi (Kompresor, Kondenser dan Evaporator). Dan pada percobaan kali ini, dengan menggunakan sistem refrijerasi bercabang (Single Condensing Unit-Double Evaporator). Kami ingin mengetahui karakter dari alat- alat ekspansi ini dengan melakukan variasi alat-alat ekspansi tersebut pada sistem kami. Alat-alat ekspansi yang kami gunakan adalah Thermostatic Expansion Valve (TEV/TXV), Pipa Kapiler Panjang (1.34 m) dan pipa kapiler pendek (0.7 m). Dari ketiga alat tersebut, akan didapat sembilan komposisi/variasi. Dan dari variasi-variasi tersebut, kita bisa melihat karakteristik dari tiap alat ekspansi dan efek atau pengaruhnya dari satu alat ekspansi terhadap alat ekspansi lainnya serta juga pengaruhnya terhadap sistem kami (Untuk pencapaian kondisi steady dan COP sistem).

Expansion Device is one of vital components in a refrigeration system. This device is used to make the refrigerant from condenser which will enter evaporator,lowering its pressure. When the pressure is low, then the temperature will decrease. So, it can make evaporation effect in evaporator.Commonly used, Expansion device is rather simple than other three prime components (Compressor, Condenser and Evaporator). In this experiment, by using the branching's refrigeration systems (Single Condensing Unit-Double Evaporator). We wanted to know the characteristics of these device By making some Variations of those in our system. Expansion devices that we used were Thermostatic Expansion Valve (TEV/TXV), Long Capillary Tube (1.34 m) and Short Capillary Tube (0.7 m). From these three device, there would be nine composition / variation . And from those variations,we were able to see the characteristics of each devices and effect or influence of device to each other and also to our system (For Steady State, effectiveness of expansion devices and COP system)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50915
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Studi eksperimental yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengestimasi kemampuan ejektor dalam meningkatkan efisiensi energi dari sistem refrigerasi yaitu dengan melakukan modifikasi yang menempatkan ejektor sebagai piranti langkah kompresi kedua. Pengujian dilakukan terhadap dua macam siklus refrigerasi yaitu refrigerasi sistem konvensional dengan refrigerasi yang memanfaatkan ejektor sebagai kompresi kedua yang nanti akan dibandingkan untuk mengetahui karakteristik COP serta efisiensi energi masing-masing siklus. Adapun beban pendinginan yang dilakukan yaitu dengan mengatur temperatur Tin pada 30 oC, 35 oC, 40 oC dan 45oC. Hasil dari penelitian ini yaitu unjuk kerja yang diperoleh dari mesin AC untuk COP mengalami penambahan sebesar 0,814, kerja kompresor mengalami penurunan sebesar 5,284 kJ/kg, penghematan yang didapat sebesar 0,187 kW dan penambahan efisiensi 8%. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan maka dengan adanya penambahan piranti ejektor pada mesin AC dapat memberikan kinerja yang lebih baik dan penghematan energi dibandingkan dengan yang tidak mengunakan ejektor (konvensional)."
600 TEKNOSAINS 1:11 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu
"Air yang telah diolah dan memenuhi standar kesehatan, dimasukkan kedalam cetakan es (ice cans), cetakan es yang telah terisi air dimasukkan (direndam) didalam tangki yang berisi air garam untuk proses pembekuan, dimana permnukaan air garam didalam tangki ada diatas permukaan air didalam cetakan. Sistem utama yang digunakan pada sebuah pabrik pernbuat es adalah sistem reliigerasi. Dalam hal ini sistem refrigerasi yang digunakan adalah sistem refrigerasi kompresi uap dengan amonia sebagai refrigeran. Sistem pendinginan yang digunakan dalam proses pembuatan es ini adalah sistem pendinginan tidak langsung. Yaitu air didalam cetakan yang akan dibekukan dimasukkan kedalam tangki yang berisi media pendingin kedua (secondary coolcmts). Sebagai secondary coofants digunakan Iarutan garam (sodium chloride, NaCl), yang selanjutnya biasa disebut brine atau air garam. Air garam inilah yang akan didinginkan oleh reirigeran (amonia), yang selanjumya akan membekukan air didalam cetakan dimana air garam sendiri tidak ikut membeku. Pembahasan perancangan ini meliputi perhitungan ccrakan es dan tangki pembeku yang dibumhkan, perhitungan beban pendinginan, laju aliran refrigeran yang diperlukan, perhitungan kompresor, kondensor, menara pendingin, dan pemipaan sistem. Sehingga diperoleh data-data teknis masing-masing bagian yang diperlukan. Selain pemipaan sistem refrigerasi, juga dibahas perancangan sistem pemipaan untuk sistem pengisian cetakan es (ice cans filling system) dan sistem pemipaan untuk udara pengaduk pada cetakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>