Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Aprilia
"Perception ini bertujuan mencari hubungan ontora tayangan berita kriminal di televisi dengan ketakatan khalayak terhadap kejahatan. Acara televisi yang dijadikan sebagai kasus Patroli di lndosiar. Penelitian yang berangkat dari teori Gerbner tentang kultwasi ini menggunakan metode survei dengan sampel masyarakat Kecamatan Beji, Depok. Penelitian menemukan bahwa memang ada hubungan antara intensitas menonton tayangan kriminal dengan timbidnya rasa takut terhadap kejahatan"
2004
TJPI-III-3-SeptDes2004-110
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Palupi, Dian Setia
"Runtuhnya kekuasaan Orde Baru pada tahun 1998, memiliki dampak tersendiri bagi perkembangan industri media massa di Indonesia, baik industri media cetak, maupun industri media elektronik. Dengan dihapuskannya ketentuan memiliki Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), maka setiap orang di Indonesia, memiliki hak yang sama untuk mengeluarkan pendapatnya, termasuk dapat mengurus ijin untuk mendirikan media sendiri, seperti koran, radio, dan televisi. Peranan TVRI yang sudah mulai berkurang sejak adanya televisi swasta di Indonesia, lebih tidak terlihat lagi, sejak munculnya televisi-televisi baru yang kian menjamur, baik yang dapat beroperasi secara nasional, seperti Metro TV, Trans TV, Lativi, TV 7, dan Global TV, maupun yang beroperasi di daerah tertentu saja, seperti Jtv di Surabaya, Menado TV, Bali TV, dan kabarkan akan segera muncul Batam TV.
Persaingan yang kian ketat antar televisi, baik persaingan dalam merebut pemirsa, maupun persaingan dalam merebut pasar ikian, mengharuskan sebuah stasiun televisi memiliki kekhasan tersendiri dalam setiap tayangannya, yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya. Saat ini hanya ada dua stasiun televisi yang memang benar-benar menghadirkan sesuatu yang berbeda, yaitu Metro TV, yang menggebrak dengan menjadi stasiun televisi berita pertama di Indonesia, dan Global Tv, yang hanya menayangkan program musik, yang diambil dari MTV Asia.
Program benta di sebuah stasiun televisi, sebenarnya merupakan salahsatu program yang dijadikan andalan bagi semua stasiun televisi, karena dapat mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit bagi perusahaan. Kendati bukanlah dijadikan sebagai acara utama, dan dipasang pada jam jam tayangan utama (prime time), namun beberapa stasiun televisi, menayangkan berita, justru pada jam tayang utama.
Seluruh program berita kriminal ini, rata-rata memiiiki rating yang tinggi untuk kategori program berita, terutama program kriminal Patroli dan Buser. Dengan tingginya rating yang dimiliki, tentunya membuat program ini semakin menghasilkan pendapatan bagi stasiun televisi. Tidak dapat dipungkiri, bahwa dengan banyaknya program kriminal yang ada, maka akan membuat persaingan antara satu televisi dengan stasiun televisi lainnya. Masing-masing program kriminal ini tentunya dituntut oleh pemilik perusahaan, dan para share holder, untuk mempertahankan rating yang telah dicapainya, agar pendapatan yang didapat dari iklan akan terus bertambah, karena tingginya rating yang didapat oleh sebuah program acara, tentunya menentukan harga iklan (rate card) di sebuah stasiun televisi. Banyaknya program serupa inilah yang akhirnya menimbulkan persaingan atau kompetisi antar stasiun televisi, dalam memperebutkan pasar audience (audience share) dan perebutan slot iklan.
Berbagai strategi dilakukan oleh stasiun televisi ini untuk meperoleh rating dan pendapatan yang baik. Strategi yang dibuat mulai dari penempatan jam tayang yang tepat, hingga penempatan acara yang diperkirakan memperoleh rating tinggi, dijadikan sebagai alat agar acara yang dibuat dapat bersaing. Untuk Buser SCTV misalnya, sebelum tayangan Buser, pihak programming menyiarkan acara infotainment yang memang sangat digemari dan mendapatkan rating yang tinggi.
Untuk menentukan harga rate card iklan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jam tayang program, jenis program, rating yang didapat oleh program, dan juga harga rate card program sejenis di stsiun televisi lain. Khusus untuk tayangan berita memang sedikit berbeda dengan tayangan yang bersifat hiburan. Hal ini lebih dikarenakan tayangan berita lebih mencerminkan image stasiun televisi dibandingkan tayangan hiburan. Seburuk apapun rating yang diperoleh tayangan berita, tetap saja tayangan berita dipertahankan oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Selain itu pendapatan yang diperoleh sebuah tayangan berita, termasuk tayangan berita kriminal, tidak terpengaruh dari besarnya rating. Dengan rating yang tidak tinggi, pemsukan yang didapat dari sebuah tayangan berita tidak akan berbeda jauh.
Kerjasama yang sangat baik haruslah dibina antar departemen yang bersangkutan, selain tentunya kerjasama di dalam departemen yang sama juga harus ditingkatkan. Rapat koordinasi dengan departemen-departemen terkait khususnya programming dan departemen sales dan marketing harus dilakukan secara kontinue dan berkesinambungan, agar mutu acara dan pendapatan perusahaan dari program yang bersangkutan dapat terkontrol dengan baik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika JR
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Septiana
"Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa rasa takut terhadap COVID-19 memiliki hubungan dengan perilaku sehat, perbedaan jumlah infeksi, kepercayaan terhadap adanya COVID-19, dan faktor-faktor penentu perilaku sehat di setiap negara membuat penelitian ini perlu dilakukan di Indonesia. Perilaku sehat merupakan salah satu respon adaptif dalam menghadapi rasa takut terhadap COVID-19. Munculnya rasa takut seharusnya dapat membuat individu menerapkan perilaku sehat selama masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara rasa takut terhadap COVID-19 dengan perilaku sehat di Indonesia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimental dan cross-sectional. Patisipan penelitian berjumlah 213 yang berusia antara 18-59 tahun ( 79,3% perempuan; Musia = 23,5, SD = 8,17), serta merupakan warga negara Indonesia. Rasa takut terhadap COVID-19 di ukur menggunakan MAC-RF (Multidimensional Assessment of COVID-19–Related Fears), dan perilaku sehat di ukur dengan PHBS Positive Health Behavior Scale). Berdasarkan hasil analisis statistic ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara rasa takut terhadap COVID-19 dengan perilaku sehat (r(213) = 0,10, p = 0,11). Dimana semakin tinggi rasa takut terhadap COVID-19 tidak dapat menjamin bahwa individu akan menerapkan perilaku sehat selama pandemi. Faktor jenis kelamin, penyakit, vaksinasi, dan pendidikan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam rasa takut terhadap COVID-19 dan perilaku sehat.

Previous research has found that fear of COVID-19 has a relationship with healthy behavior, differences in the number of infections, trust in the presence of Covid-19, and the determinants of healthy behavior in each country make this research need to be done in Indonesia. Healthy behavior is one of the adaptive responses in dealing with the fear of COVID-19. The emergence of fear should be able to make individuals adopt healthy behaviors during a pandemic. This study aims to see whether there is a relationship between fear of COVID-19 with healthy behavior. The design used in this study was non-experimental and cross-sectional. The study participants were 213 aged between 18-59 years (79.3% female; Mage = 23.5, SD = 8.17) and were Indonesian citizens. COVID-19 fear was measured using MAC-RF (Multidimensional Assessment of COVID-19–Related Fears), and healthy behavior was measured using the PHBS (Positive Health Behavior Scale). Based on the results of statistical analysis, it was found that there was no relationship between fear of COVID-19 with healthy behavior (r(213) = 0.10, p = 0.11). Where the higher the fear of COVID-19, it cannot guarantee that individuals will adopt healthy behaviors during the pandemic. Gender, disease, vaccination, and education did not have a significant difference in fear of COVID-19 and healthy behavior."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aslamiah Achmad
"Manusia membutuhkan informasi dan hiburan. Salah satu sumber informasi yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini adalah televisi. Mengapa televisi ?. Televisi memiliki banyak keunggulan yaitu mudah dalam penggunaannya, menghasilkan audio dan visual sekaligus, mudah didapatkan dan yang utama program acara yang disajikan sangat bergam dan dikemas dengan cara yang menarik. Bahkan orang-orang, sering mengumpamakan televisi sebagai `second mother' (ibu kedua) yang dapat memberi pengaruh pada proses pembentukan persepsi dan nilai-nilai terutama terhadap anak-anak dan remaja.
Beragamnya isi pemberitaan televisi termasuk penyajian program berita yang mengkhususkan pada kejadian kriminal dan banyak ditayangkan merupakan salah satu alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Dalam penyajian berita khusus kriminal khalayak dengan mudah melihat peristiwa kekerasan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dengan sangat vulgar, berani, mengerikan, menakutkan sekaligus membuat hati miris. Penayangan adegan kriminal dan kekerasan yang terus menerus dikhawatirkan dapat menjadikan khalayak utamanya anak-anak dan remaja menjadi tidak sensitif atau tidak peka terhadap kejadian kriminal , sehingga peristiwa-peristiwa sejenis dianggap hal yang lumrah.
Penelitian ini, ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara menonton berita khusus tentang kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan. Teori utama yang digunakan adalah teori kultivasi yang dikemukakan oleh Gerbner. Teori ini berasumsi bahwa apabila seseorang sering melihat adegan kekerasan yang terus menerus dan berulang-ulang maka akan mempengaruhi persepsi mereka sehingga timbul anggapan bahwa dunia ini penuh dengan kekerasan.
Yang menjadi populasi penelitian ini adalah pelajar SLTP di Kota Bogor, dengan sampel yang dipilih dari 2 SLTP negeri di Kota Bogor. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis bivariat dengan menggunakan Korelasi Tau Kendal , analisis korelasi parsial.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : (1) Tidak ada hubungan yang signifikan antara menonton berita khusus kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan. (2) Pengalaman tidak mempengaruhi hubungan antara menonton berita khusus kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan. (3). Komunikasi antar pribadi.tidak mempengaruhi hubungan antar menonton berita kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak adanya pengaruh antara menonton berita khusus kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan , antara lain karena tingkat terpaan tayangan berita kriminal terhadap responden relatif kecil. Menurut Gerbner penonton ringan (light viewers) umumnya menonton antara 1-2 jam perhari, dimana jenis penonton ini tidak melihat dunia sesuram dengan penonton berat (heavy viewers). Umumnya responden dalam menonton tayangan berita kriminal masih digolongkan sebagai penonton ringan (light viewers).
Self sensor dari dalam diri para responden yang kuat sehingga tayangan tersebut tidak mempengaruhi persepsi mereka. Hal ini disebabkan karena umumnya responden memiliki orang tua dengan status sosial ekonomi yang cukup tinggi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Fetter (1984) bahwa keluarga dengan status sosial yang tinggi lebih memungkinkan untuk menyediakan media lain yang dapat merangsang bakat dan keterlibatan orang tua mendorong untuk membaca serta membuat pekerjaan rumah."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>