Ditemukan 572 dokumen yang sesuai dengan query
Kua, Kia Soong
Petaling Jaya: Suaram Kommunikasi, 2011
959.504 KUA p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dahm, Bernhard
Ithaca: Cornell University Press, 1969
991.03 DAH s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Comber, Leon
"Provides an account of General Templer's administration in Malaya as High Commissioner and Director of Operations (1952-54) during the Malayan Emergency. It departs from the usually accepted orthodox assessment of his time in Malaya by focusing on the political and socio-economic aspects of his governance rather than the military."
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2015
e20442341
eBooks Universitas Indonesia Library
Bhardwaj, K.K.
New Delhi : ABC Publishing House, 1989
968.81 BHA n
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
J.J. Raj
Kuala lumpur: MPH Group, 2007
959.5 RAJ s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yefimor, D
New Delhi: Sterling Publisher Prt Ltd, 1975
940.54 YEF w
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New York: Tauris Publishers, 2000
364.13 EAS (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Irwansyah
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai perjuangan partai politik orang India dalam Federated of Malaya 1948?1957 melalui Malayan Indian Congress (MIC). MIC didirikan pada bulan Agustus 1946. Tujuan MIC adalah untuk menjaga kepentingan orang India di Semenanjung Malaya terutama mengenai masalah kewarganegaraan. Pasca Perang Dunia II Pemerintah Inggris mengeluarkan rancangan Malayan Union (MU) untuk wilayah Semenanjung Malaya. Namun rancangan MU akhirnya dibatalkan akibat adanya penolakan yang kuat dari orang Melayu yang keberatan dengan pasal yang menyamaratakan hak kewarganegaraan. Hal tersebut membuat orang India di Semenanjung Malaya membentuk MIC. Pemerintah Inggris kemudian mengeluarkan rancangan pengganti MU yaitu Federated of Malaya.
MIC menentang Federated of Malaya yang dianggap merugikan mereka terutama masalah kewarganegaraan. Atas dasar itulah MIC melakukan aktivitas aktivitas untuk menuntuk hak-hak mereka. Perjuangan MIC terbagi atas dua cara yaitu cara pertama mereka lakukan debgan bergabung bersama AMCJA dan menentang pemerintah Inggris dan UMNO. Cara tersebut kemudian mereka anggap salah karena tujuan mereka tidak akan tercapai dengan cara tersebut. Cara yang kedua adalah dengan bergabung ke dalam Barisan Nasional bersama UMNO dan MCA.
ABSTRACTThis thesis discusses the political struggle of Indian in the Federated of Malaya 1948?1957 through Malayan Indian Congress (MIC). MIC was established in August 1946. MIC purpose is to safeguard the interest of Indians in Malaya Peninsular, especially on the question citizenship; Post- World War II the British Government issued a draft Malayan Union (MU) to Peninsular Malaya. However, the draft united finally canceled due to strong resistance from Malay?s who objects to the articles that generalize the rights of citizenship. This makes the people of India in the Malaya Peninsula formed MIC. The British government released a draft replacement of MU The Federated of Malaya.MIC against The Federated of Malaya are considered harmful to them, especially the issues of citizenship. Based on MIC to activities for demainding their rights. MIC struggle divided into two ways: the first way they by joining together AMCJA and against The British Government and UMNO. The way is wrong becausethen they think their goals will not be achieved in this way. The second way is by joining National Front with UMNO and MCA."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42666
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hanguk Minjok Undongsa Hakhoe
Seoul: Kookhakjaryowon, 2003
KOR 951.904 HAN u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Gita Artika Ningtyas
"Penelitian ini menjelaskan tentang peran jawara dalam perjuangan kemerdekaan di Bekasi periode 1947-1949. Periode 1947-1949 adalah masa terpenting membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya mempertahankan kemerdekaan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Di Bekasi kemunculan Jawara memberikan pemahaman yang berbeda dari yang sebelumnya, jika masa kolonial dikenal sebagai kaki tangan tuan tanah, sedangkan pada masa revolusi Jawara mengalami pergeseran peran menjadi pemimpin yang memimpin rakyat dalam melawan Belanda. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan pendekatan teori kharismatik dan teori revolusi. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan para Jawara dalam masa perjuangan kemerdekaan mampu mendorong masyarakat di Bekasi sekitarnya melakukan perlawanan terhadap Belanda dan Sekutu. Dampak yang dihasilkan dari peranan para Jawara menjadikan keamanan Bekasi tetap stabil.
This study explains the role of champions in the struggle for independence in Bekasi in the period 1947-1949. The period 1947-1949 was the most important period to form the Unitary State of the Republic of Indonesia. Efforts to maintain independence involve all elements of society. In Bekasi, the emergence of Jawara gave a different understanding from the previous one, if the colonial period was known as an accomplice of landlords, while during the revolution Jawara experienced a shift in role to become a leader who led the people against the Dutch. This research uses historical methods and approaches to charismatic theory and revolutionary theory. The findings of this study show that the leadership of the Jawara during the struggle for independence was able to encourage people in surrounding Bekasi to fight against the Dutch and the Allies. The impact resulting from the role of the Jawara makes Bekasi's security remain stable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library