Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Lamhot
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmi Hadiani
"Tujuan penulisan tesis ini adalah menghitung perkiraan pelarian modal dari Indonesia, mengetahui dan menguji secara empiris faktor-faktor yang menyebabkan pelarian modal, mengetahui pengaruh kebijaksanaan deregulasi terhadap pelarian modal dengan menggunakan metodologi ekonometrika sebagai alat analisis. Analisis dilakukan dengan metode regresi OLS (Ordinary Least Square). Hasil Regresi yang diperoleh lalu dites/ uji statistik untuk membuktikan apakah asumsi klasik regresi linier dipenuhi.
Ruang lingkup waktu penelitian dari tahun 1983-1999. Data yang digunakan adalah data sekunder bersumber dari Bank Indonesia, International Financial Statistics, Balance of Payments, dan Biro Pusat Statistik. Data diolah dengan menggunakan program Eviews 3.0.
Pendekatan estimasi pelarian modal yang diadaptasi adalah model Cuddington (1986). Model ini dimodifikasi dengan menambahkan variabel dummy stabilitas politik dan tujuh bolas dummy kebijaksanaan yang mendorong investasi. Menggantikan faktor inflasi domestik dengan faktor selisih inflasi domestik dengan inflasi luar negeri (infsel). Menggantikan faktor tingkat bunga aset finansial domestik dan luar negeri dengan faktor selisih tingkat bunga aset finansial domestik dengan tingkat bunga aset finansial luar negeri (irrd).
Hasil estimasi pelarian modal dari Indonesia sepanjang periode penelitian tahun 1983-1999 adalah sebesar US$ 8637 juta. Faktor yang mempengaruhi pelarian modal dari Indonesia adalah selisih inflasi domestik dengan inflasi luar negeri (infsel) yang berarah negatif dan pada (t-3) arahnya positif, selisih tingkat
bunga aset finansial domestik dengan luar negeri yang berarah negatif dan pada (t-3) arahnya positif, ekspektasi nilai tukar arahnya positif, dan pada (t-4) arahnya negatif, dan stabilitas politik yang berarah negatif. Arah negatif berarti menghambat pelarian modal dan arah positif berarti mendorong pelarian modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelarian modal ini signifikan pada 5%. Faktor yang mempengaruhi pelarian modal mempunyai pengaruh kuat secara individu tetapi tidak secara keseluruhan yang ditunjukkan dengan R2 yang kecil (0.34).
Kebijaksanaan yang mendorong investasi ternyata tidak signifikan secara individu. Tiga kebijaksanaan yang mempunyai signifikansi tertinggi adalah D11 (SK BKPN No. 171SK11991) tentang pemilikan saham asing pada PMA/PMDN, D5 (Paket Kebijaksanaan 15 Januari 1987, SK Menteri Perdagangan No. 37IKPIII11987, SK Menteri Perindustrian No. 36/M/SK/11/1987) tentang tata niaga impor kelompok industri tertentu serta bea masuknya yang disempurnakan, pemberian wewenang khusus pengusaha Kawasan Berikat Nusantara, penyederhanaan izin usaha industri mesin dan mesin listrik, dan Ds (SK Menteri Keuangan No. 10681KMK 0011988) tentang izin pendirian bank campuran baru dalam bentuk usaha patungan dengan penyertaan pihak asing sampai 85%.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Fatmasari Rustam
"Pelarian modal merupakan gangguan terhadap upaya pembangunan ekonomi suatu negara, terutama bagi negara Indonesia yang sangat memerlukan akumulasi modal untuk menunjang perekonomian nasional. Dalam tulisan ini, penelitian empiris dilakukan dengan tujuan untuk mengukur besarnya pelarian modal dari Indonesia, mencari faktor-faktor penyebab dan cara pemecahan masalah pelarian modal.
Karena hampir tidak mungkin untuk memastikan jumlah pelarian modal dari suatu negara, maka metode yang lebih tepat untuk menggambarkan besarnya pelarian modal dari suatu negara adalah dengan melakukan estimasi, yang dalam penelitian empiris ini estimasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Cuddington. Gedangkan untuk mencari faktor-faktor penyebab pelarian modal dilakukan dengan menguji model ekonometri Cuddington tetapi dengan melakukan sedikit modifikasi yaitu berupa penambahan variabel boneka dan lag variabel. Menurut model Cuddington, pelarian modal pada intinya dipengaruhi oleh tingkat bunga asset finansial domestik dan luar negeri, tingkat inflasi dalam negeri, dan ekspektasi terhadap depresiasi nilai tukar mata uang domestik.
Dengan menggunakan metode estimasi Cuddington, data- data menunjukkan bahwa dalam periode tahun 1973 sampai 1988 telah terjadi pelarian modal dari Indonesia yang cukup berarti dengan jumlah yang relatif besar pada periode 1974-1982. Data-data juga menunjukkan bahwa fenomena pelarian modal jauh menurun setelah 1982. Berdasarkan hasil pengujian empiris terhadap model ekonometri yang digunakan dalam studi ini yang pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan model yang dikembangkan oleh Cuddington, dapat diketahui bahwa tingginya tingkat bunga asset finansial luar negeri merupakan faktor determinan utama pelarian modal dari Indonesia untuk periode 1982-1989. Disamping itu, besarnya ekspektasi masyarakat terhadap kemungkinan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, tingkat inflasi domestik, dan rendahnya tingkat bunga asset finansial dalam negeri juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelarian modal keluar negeri.
Berdasarkan hasil analisa terhadap pengujian empiris, maka pemerintah dapat menghambat pelarian modal dari negara Indonesia yaitu dengan mengupayakan agar perbedaan tingkat bunga di dalam dan luar negeri tidak melebar, menjaga agar nilai tukar tetap realistis, menciptakan iklim investasi dalam negeri, dan menjaga stabilitas politik di dalam negeri
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnianti
"Prison escape has always been a problem everywhere since the first time prison institution had started housing inmates, including child escapee. There are several factors has been noted as causes behind prison escape; bad treatment given from the prison regime is one of them.
The writer emphasizes such sensitivity felt by child inmates against bad treatment and terrible facility and discussing how far these push children to run away of prison.
"
2004
JKIN-3-III-Sept2004-29
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mirda Hirtianingsi
"Berbagai permasalahan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara memerlukan pola dan tindakan pengamanan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan sebegal upaya pelaksanann keamanan dan ketertiban dalam mencegah upaya pelarian.
Dalam penelitian ini ada tiga partanya.an penelitian yang hendak dijawab yaitu mengapa sampai teljadi pe!arian narapidana I tahnnan, bagaimana cara mereka melarikan diri, dan apa strategi yang dilakukan guna mencegah pelarian narapida.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancmu terbadap infurman penelitian dengan menggnnakan pedn!llllll wawatlcaJ:>l.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahv.-a teljadinya pelarim di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara di sebabkan oleh beberapa fuktor yaitu : keluarga, keingiuan dari narapidana itu sendiri, petugas dan sarana pengamanan. Selain itu adanya kendala berupa terbatasnya anggaran, smnber daya manusia, serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pengamanan.
Bahwa terjadinya pelarian karena beberapa hal sebagai berikut : adanya tekanan-tekanan yang di alami narapidana selama berada di Lembaga Pemasyarakatan, Adanya pemerasan dan kekerasan fisik dan psikis dari sesama penghuni atau petugas, Narapidana terlibat hutang piutang dengan sesama penghuni atau petugas, Merasa hidup terkekand, Narapidana rindu akan keluarga, Adanya peluang bagi narapidana, melarikan diri akibat keteledoran pegawai. Keputusasaan dari narapidana yang tidak tahan berada di Lembaga Pemasyarakatan

Varlous environmental problems in the correctional institution and requires the State Penitentiary patterns based on the procedures and precantions that have been designnted as the implementation of the security and order in preventing the escape attempt.
In this atudy there were three research questions to be answered is why it happened runaway prisoners I detainees, how they escaped, and what strategies made inorder to avoid a breakout.
The method used is qualitative method of data collection techniques against the informant interview conducted with the study using the imerview guide.
From the result of this research is that the breakout in the Correctional Institution State Prison and is caused by several facton: the family, the desire of the prisoners themselves, and facility security officers. In addition to the constraint of lhnited budgets, human resources, and lack of facilities and infmstructure that support the implementation of security.
That the happening of escape because the following several things : Existence of pressure - p!llSsure which in experiencing of convict during in prison, Existence of and extortion hardness of physical and is psychical the than dweller humanity of officer, Confict involve receivable debt with dweller humanity or officer, Feel life bridled, Convic long of family, Esistence of opportunity to convict, careless effect of officer, hopeless from convic which do not hold up to reside in Prison
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T3286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyani Rahayu
"Tujuan dari pemidanaan saat ini pada intinya adalah pembinaan. Oleh karenanya yang harus dikedepankan oleh Lembaga Pemasyarakatan adalah aspek pembinaan. Namun dalam kenyataannya, tidak dapat dipungkiri bahwa aspek keamanan tidak kalah penting, dan bahkan sampai saat ini bisa dikatakan masih menjadi indikator keberhasilan Lembaga Pemasyarakatan. Salah satu indikator kondisi aman Lembaga Pemasyarakatan adalah tidak terjadi pelarian. Karena memang pembinaan tidak dapat berjalan dengan baik bila keamanan tidak terjaga. Pikiran untuk melarikan diri boleh jadi ada pada setiap diri narapidana yang sedang menjalankan masa pidananya di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Keinginan ini merupakan hal yang manusiawi mengingat dibatasinya kemerdekaan untuk hidup bebas bagi narapidana. Kondisi seperti ini akan benar-benar menjadi sebuah usaha percobaan pelarian bila ada pemicunya. Penelitian terhadap studi kasus pelarian dalam Tesis ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang. Dan hasil penelitian ini diperoleh fakta bahwa Lapas ini mengalami over kapasitas. Dengan kondisi seperti ini, muncullah berbagai tekanan hidup yang berakar pada uang. Hal inilah yang menjadi penyebab seorang narapidana nekat melarikan diri. Untuk menumpas akar penyebab dilakukannya pelarian, diperlukan strategi pencegahan pelarian melalui pendekatan sosial. Sementara itu, upaya melarikan diri narapidana dilakukan ketika tersedia kondisi-kondisi yang mendukung untuk dilakukannya pelarian tersebut. Artinya terdapat sejumlah peluang yang sangat menguntungkan bagi narapidana untuk keluar dengan tidak sah dari dalam Lapas. Untuk memperkecil peluang-peluang yang ada tersebut, maka diperlukan strategi pencegahan pelarian melalui pendekatan situasional.

Basically, the main purpose of detention is to develop character building. Therefore, correction centre should propose building aspect. But in reality, it can not be denied that security aspect is very important, even it is still an indicator of. The success of a correction centre today. One of secure situation in correction Centre is whenever there is no escape. Since, character building can not run well if there is no secure situation. Frequently, the prisoners in correction centre have willingness to escape. It is humane, because their freedom is limited. This situation makes them try to escape if they have chance to. The research of escape case study in this thesis is done in Cipinang Prison ('Lapas Cipinang Klas I). From this research, it is found a fact that this prison is over capacity. Therefore, it appears such life pressure in money basis. It causes a prisoner escapes. To prevent this situation, it needs strategy to prevent it by using social approach. Meanwhile, the escape happens whenever the supporting situation is available. It means the prisoners have some chance to go out illegally. To decrease the escape chance it needs a strategy to prevent it by using situational approach."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T20495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuliawan Dwi Nugroho
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Setiatno
"Kesusatraan Brunei kurang dikenal di Indonesia dalam konteks pembicaraan kesusatraan Melayu, padahal keberadaan sastra negeri yang baru pada tahun 1984 merdeka itu sejajar dengan kesusatraan negara-negara rumpun Melayu lainnya. Ini bisa kita lihat pada beberapa karya penulis di sana, walaupun pada kenyataannya baru pada tahun lima puluhan sastra benar-benar berkembang di negeri tersebut. Penulis-penulis seperti Yura Halim, H.M. Salleh, Haji Muh. Salleh Abd. Lattif, dan Muslim Burmat telah dikenal di Malaysia dan Singapura. Di antara penulis-penulis tersebut, H. Muslim Burmat memiliki kualitas yang lebih dibandingkan dengan penulis penulis lainnya. Darikreativitas dan aktivitas kepenulisannya telah terbit beberapa kumpulan cerita pendek, baik perseorangan maupun bersama, di smaping cerita anak-anak, novel, naskah drama, esai, dan puisi; walaupun begitu ia lebih memusatkan perhatian pada bidang penulisan cerita pendek dan novel. Muslim Burmat mulai aktif menulis pada awal tahun enam puluhan, tetapi baru mulai menulis novel pad aawal tahun delapan puluhan bersama dengan mulai populernya penulisan novel di negeri tersebut. Di antara karya-karya Muslim Burmat yang menarik adalah karyanya berupa cerita pendek yang terkumpul dalam kumpulan cerita pendek Pelarian, kumpulan pendek yang kemudian saya pilih untuk menjadi obyek penelitian dalam rangka penulisan skripsi. Kumpulan cerita pendek ini pernah pula dijdaikan obyek analisis untuk mencapai gelar sarjana muda oleh Yassin dari sudut ekstrinsik, yakni relevansi cerita-cerita dalam kumpulan tersebut dengan masalah-masalah yang terjadi di dunia, terutama Asia dan Eropa. Tema-tema yang dipilih oleh Muslim Burmat dalam cerita pendeknya memang tema-tema universal, tema tentang manusia secara umum. tema-tema yang diangkat tersebut didukung dengan pelukisan latar, penokohan, dan alur yang baik sehingga tercipta sebuah karya bermutu. Berdasarkan kenyataan ini maka dalam penelitian ini saya memfokuskan diri pada unsur tema. Untuk mencapai pada penetapan dan pemilihan tema sebuah cerita, dalam menganalisis mempergunakan pula unsur-unsur sastra lainnya; seperti tokoh, alur, dan latar karena keberadaan unsur-unsur tersebut dalam sebuah karya berkaitan antara satu dengan lainnya dan tidak dapat dipilah-pilah secara tegas. Setelahdidapat tema setiap cerita, maka akan dilakukan penggolongan tema-tema tersebut. Penggolongan ini didasarkan atas pendapat haji Hashim; yaitu konflik nilai, masalah sosial, dan kemanusiaan. dari penggolongan tersebut diharapkan didapat sutau benang merah yang menghubungkan satu cerita dengan cerita lainnya, yakni tema dominan dari kumpulan cerita pendek Pelarian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sativa
"Dari beberapa karya Andersch yang bermotif pelarian, penulis memilih dua karya untuk dibahas, yaitu: Die Kirschen der Freiheit dan Sansibar oder der letzte Grund. Tokoh-tokoh kedua karya itu merencanakan suatu pelarian karena mereka tidak puas dengan keadaan yang dihadapinya. Sebenarnya perasaan tidak puas itu bersifat subjektif, karena dalam kenyataannya banyak individu yang bisa menerima situasi seperti yang dialami tokoh tanpa perasaan tak puas. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan situasi itu dengan sepenuh hati. Tetapi tidak demikian dengan tokoh-tokoh kedua cerita yang dibahas; mereka berusaha melarikan diri dari lingkungannya diperlihatkan tokoh-tokoh melarikan diri secara fisik maupun secara kejiwaan. Dari kedua karya itu dapat dilihat keanekaragaman motivasi dan makna melarikan diri bagi tokoh-tokoh. Meskipun motivasi itu berbeda-beda pada setiap tokoh, tapi pada pokoknya tujuannya sama, yaitu mencari keadaan yang lebih baik."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>